[Review] Perfect Illusions

Judul : Perfect Illusions

Penulis : Flara Deviana

Penerbit : Coconut Books

Tebal : 373 Halaman

"Mama pernah dengar ada perumpamaan seperti ini; orang yang paling kelihatan benci sama kamu, bisa jadi orang yang paling mencintai kamu. Dan Mama rasa, perumpamaan itu sedang terjadi di antara kamu dan Alby."

BLURB

Hanya sebatas ilusi...

Kata itu selalu dilontar kan Alby setiap kali dia ditanyai tentang cinta. Dia selalu menginginkan wanita yang hanya sebatas angan. Setiap kali hatinya jatuh pada satu wanita, maka dengan sadis wanita itu akan jatuh hati pada pria lain, termasuk pada sang kakak, Ardiaz Bagaskara.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita yang mengajarkan tentang arti ilusi seutuhnya.

- - - - - - - -

Alby Bagaskara, seorang pengusaha yang sudah terlalu malas untuk mencari pasangan hidup. Iya, soalnya setiap kali dia suka sama seseorang, orang itu selalu suka sama cowok lain, termasuk kakaknya sendiri. Hal itulah yang akhirnya dia nggak percaya sama cinta, soalnya dia selalu di PHP sama cinta itu sendiri.

"Aku hanya ingin bahagia, Alby. Aku hanya ingin ada orang yang mencintaiku dengan tulus. Aku nggak butuh rumah mewah bak istana. Aku nggak butuh terkenal. Aku hanya butuh bahagia." — P. 120

Kania Anandhita Atmaja, model sekaligus editor majalah terkenal. Selama ini, hidupnya cuma diisi sama kepalsuan. Yang harus dia ingat adalah, dia harus jadi anak yang baik, membanggakan dan bisa diandalkan untuk boneka yang bisa dibanggakan di depan kamera. Hal ini membuat dia merasa hidupnya cuma untuk menyenangkan orang lain, nggak ada yang tulus untuk sayang sama dia, pasti ada embel-embel karena dia model, atau apalah. Pada awal Kania bertemu Alby, dia menganggap Alby adalah orang yang dibutuhkannya, orang yang melihat dia sebagai Kania, tetapi, pada akhirnya, Kania menemukan hal lain yang menyebabkan penilaiannya terhadap Alby selama ini salah. Alby sama kayak yang lainnya. Palsu.

Hari peresmian hotel Alby dirasa waktu yang tepat bagi Kania untuk mengakhiri semuanya. Mulai dari kepalsuan dirinya untuk keluarganya, dan juga hubungannya dengan Alby. Tapi apakah dia mampu melakukan ini?

Novel keempatnya kak Flara (kalau aku nggak salah), dan novel ini cukup mengejutkan buatku. Soalnya plotnya bener-bener beda dari yang lainnya. Meskipun sama-sama berjuang untuk mendapatkan cintanya, tapi kak Fla bikin gebrakan baru! Serius! Aku pas sampe dipertengahan menjelang akhir, aku bela-belain mundur lagi buat ngebaca ulang, mana tau aku ada kelewatan baca. Ternyata enggak! Emang beneran begitu kak Fla bikinnya! Dan menurutku, belum ada sih novel yang gebrakannya mirip kak Fla, kecuali Aqessa Aninda, yang lainnya masih belum ketemu.

Kalau menurut penilaianku, novel kak Fla yang Perfect Illusion ini terbaik sih di antara keempatnya. Bukan cuma karena gebrakan barunya, tapi juga dari sisi karakternya, udah lebih berkembang, nggak cuma sekadar dewasa aja gitu. Suka akuuu..

Selain belajar tentang memperjuangkan cinta dan kebahagiaan diri sendiri, di sini juga diajarin bagaimana sih orangtua seharusnya bersikap ke anaknya? Nggak cuma melulu anak yang harus dibanggain, membanggakan anak nggak melulu pekara nilai aja kan? Dan cinta juga nggak pekara ilusi atau PHP aja kan?

Quotable:

"Semua butuh waktu yang tepat untuk memulai ataupun mengakhiri. Setiap kejadian buruk ataupun baik, semua membutuhkan waktu yang tepat." — P. 10

"Selesaikan masalah kita. Setelah itu, kita bicarakan tentang hati." — P. 113

"Dia itu penganut paham 'satu hati, satu pria'. Seperti yang kamu tahu, dia membenci sekaligus mencintai orang yang sama. Tidak ada yang bisa menahan sebuah perasaan untuk mucnul, tapi setiap orang punya kekuasaan untuk mengendalikan perasaan itu." — P. 230

"...jangan memaksa melihat segala sesuatu dengan mata. Kalau memang lo nggak bisa melihat sendirir secara gamblang apa yang terjadi, lo bisa menggunakan hati lo untuk tahu apa yang terjadi. Karena hati nggak akan bisa membohongi lo." — P. 277 to 278