Tuesday, July 17, 2018

[Review] Elnathanial


Judul : Elnathanial

Penulis : Anita Prastiwi

Penerbit : Loka Media

Tebal : 369 Halaman

"Aku tahu betapa sulitnya kita membangun hubungan, mempertahankannya, dan terlebih untuk memupuknya." 


BLURB

Kehidupan Adisty berubah ketika mulai berurusan dengan Nathan, kapten tim basket SMA Nusantara sekaligus pentolan sekolah yang super dingin. Berkali-kali Adisty harus menyabarkan harinya menghadapi Nathan. Segala kebiasaan Nathan harus Adisty terima, termasuk segala sifat buruk dari cowok itu.

Beruntung, hadirnya sosok Nial membuat hidup Adisty menjadi lebih mudah. Nial yang tampan, ramah dan baik hati selalu ada di samping Adisty saat Nathan mengabaikannya. Sudah sejak lama, Nial menaruh hati pada gadis itu. Dengan kegigihannya, Nial mampu membuat Adisty merasa nyaman di dekatnya.

Perlahan, Nathan yang terkenal dingin pada semua gadis, kini mulai membuka hati. Namun, ketika hati yang beku mulai meluluh, terungkap sebuah rahasia dari masa lalu. Masa lalu yang dapat mengubah segalanya.

Akankah mereka sanggup menghadapi masa lalu itu? Temukan semua rahasia cerita mereka di sini.

- - - - - - - -

Adisty, cewek yang jatuh cinta dengan Elnathan, laki-laki yang lebih mencintai basket di atas segalanya, anak nakal dan yang jelas dia bodo amat dan antipati sama cewek. Tapi hal itu nggak bikin dia kekurangan fans. Yang ada, banyak cewek tergila-gila sama dia. Tak terkecuali Adisty, cewek ini bahkan rela menjadi pembantu Nathan selama sebulan demi lebih dekat dengannya. Meskipun hal itu membuat Adisty jengkel, bete dan kesal karena tingkah Nathan.
"Andai cinta bisa dikendaliin, gue maunya jatuh cinta sama orang kayak lo, Nil. Orang yang bisa menghargai cewek." — P. 101
Nathanial, cowok goodboy yang ternyata kakak kandung Elnathan. Sifat mereka bener-bener beda 180 derajat. Nial, cowok yang rajin, murah senyum, pinter, bukan tipe yang nakal. Dan diem-diem, dia juga suka sama Adisty. Selama ini, Adisty kira, dia bisa merebut hati Nathan, minimal ya bikin hatinya yang udah beku jadi sedikit leleh. Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Hatinya ya tetep gitu aja. Beku. Sampe akhirnya, Adisty ngrasa, kalau udah saatnya dia mundur ngejar Nathan. Apalagi, Nathan sendiri juga nggak respect sama dia. Anehnya, waktu Adisty memilih untuk mundur, Nathan malah ngejar dia! Dan mulailah terbuka satu rahasia yang dari dulu disimpen Adisty.


Baca tentang cerita anak basket ini selalu nggak ada matinya. Selalu ada hal yang menarik buat dibahas. Dan anehnya, anak basket selalu diceritakan sebagai sosok yang playboy dan badboy. Tapi emang bener sih. Hahaha..

Dari sudut pandangku sebagai pembaca, kukira cerita ini tuh biasa aja. Dalam kategori ya cara dapetin cowok yang anak basket terus dibully sama fansnya. Ternyata nggak. Ini terntang cara ngedapetin cowok yang dingin bener. Dan kemudian, ada rahasia yang terungkap. Tapi ini tentang masa lalu Adisty dan Elnathan. Jadi ya, beda banget! Haha.. Makanya novel ini nggak ketebak. Belum lagi, interaksi genknya Elnathan ini lucu-lucu banget. Mereka itu bisa banyol di saat yang bersamaan. Entah karena kelakuannya, atau cara mereka berinteraksi. Jadi kangen masa SMA kalau begini mah.

Quotable : 
"Bad boys selalu memperlakukan pacarnya dengan baik, menjaga pacarnya dari bajingan lain di luar sana. Lo bayangin Nau, gimana rasanya terlindungi dan gimana ngrasa amannya lo setiap ada di dekat dia walaupun lo harus ngobatin setiap dia selesai berantem. But that's cool to us going out with a bad boy." — P. 46

"Memang bahagia ketika kita mencintai seseorang, tetapi pada orang yang tepat. Bukan pada orang yang selalu mengabaikanmu." — P. 116

"Siapa pun pasti ingin dicintai. Namun, jika dicintai oleh orang yang tidak kita cintai, bagaimana kita bisa bahagia?" — P. 116

"Justru karena ini barang berharga gue makanya gue mau piala ini disimpan sama orang yang juga berharga bagi gue." — P. 232

"Ngapain gue tengok cuma karena cewek cantik, kalau apa yang gue butuhin semua udah ada di depan gue?" — P. 243

"Kamu bukan hanya seseorang di masa laluku. Namun, pengisi hari-hariku kini. Aku juga berharap, kamu akan menjadi pelengkap hidup yang akan menemaniku hingga nanti." — P. 313

"Kamu itu seperti cokelat, manis. Seperti halnya cokelat yang bisa membuat mood yang berantakan menjadi tertata kembali. Bisa membuat orang jatuh cinta hanya dengan menatap tampilannya saja. Dan bisa menciptakan kebahagiaan bagi orang yang mencecapnya. Namun, syaangnya, aku tak pernah benar-benar menyukai cokelat." — P. 345

No comments:

Post a Comment