Sunday, July 29, 2018

[Review] Remuk Redam


Judul : Remuk Redam

Penulis : Christian Simamora

Penerbit : Twigora

Tebal : 354 Halaman

"Do you realize how lucky I am having you by my side? Lo alasan gue semakin bahagia setiap harinya." 


BLURB

Jatuh cinta itu gampang.
Kau bahkan tak perlu alasan untuk merasakannya di dalam dirimu.
Menghangatkan jantungmu. Membuatmu tersipu.

Sedangkan mencintai, itu perkara yang lain lagi.
Kau dituntut untuk beradaptasi dan memahami. Berkorban dan mengampuni.
Dan setelah semuanya dilakukan pun, belum tentu juga cintamu akan berbuah baik.
Seringnya, kau kembali sendirian dan merasa jauh lebih buruk daripada sebelumnya.

Jadi, pesanku: jatuh cintalah... tapi jangan kau sampai mencintainya.
Kau mungkin jauh lebih bahagia.

- - - - - - - -

Olivia Padma Evelynn Cardinata, cewek pemilik butik Gentleman 1995. Iya, butik khusus cowok. Butik yang sudah dirintisnya beberapa tahun lalu. Sayangnya, karena ekonomi yang sedang lesu saat ini, dia mulai kehilangan profit. Pilihannya hanya 2, menutup butiknya, atau menganggarkan biaya untuk endorse atau paid promote ke selebgram, youtuber dan sebagainya. Sayangnya lagi, Oliv nggak bisa mengeluarkan banyak uang lagi. Karena bener-bener harus berhemat kalau dia masih mau bertahan untuk butiknya. Fendi, sahabatnya, tak sengaja mencetuskan cara untuk mendapatkan cara murah endorse barang, yaitu, memacari artis sekalian. Hal inilah yang membuat Oliv memikirkan satu cara.
"Kamu punya bibir yang lagi nganggur—aku juga. Baiknya kita ajak ketemuan aja." — P. 102
Lucas Princeton Wolff, vokalis sebuah band rok. Band yang punya penggemar cukup banyak. Sayangnya, dia tidak begitu mempercayai cinta. Mengingat Mahir, sahabatnya dan Ayahnya sendiri terjebak dalam cinta yang cuma memandang sebatas harta. Hal inilah yang membuatnya cukup susah untuk nggak menganggap semua cewek itu nggak matre. Tapi anehnya, waktu dia ketemu pertama kali sama Oliv, dia langsung tertarik buat ngedeketin. Bahkan sampe melakukan hal absurd yang nggak pernah dia lakuin sebelumnya. Padahal, Olivia nggak pernah tertarik sama cowok bertato karena masa lalunya. Berbagai cara Lucas lakukan supaya Oliv mau dekat dengannya. Bahkan membantu Gentleman 1995. Tapi sayang, saat ada satu rahasia terbuka, mengubah segalanya.


Novel kesekian Babang yang aku baca dan tidak mengecewakan! Mulai dari plot yang nggak ketebak, sampe konflik yang terjadi. Pertamanya aku cuma mikir. Oh, setelah bisa macarin, selesai berarti. Tapi sisa halamannya masih banyak dong. Hahaha.. Nggak ketinggalan, Babang ini jago banget bikin kita naik turun gemes sama kelakuan karakternya. Selain itu, perubahan sifat karakternya juga alusss banget. Nggak ada plot holenya! Jadi makin sayang kan sama Babang! Dan entah kenapa, cerita kali ini tuh, menurutku beda sama karya yang lainnya. Mulai dari sifat karakternya yang nggak percaya cinta, dan kemudian jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Sama kayak yang baca. Dibikin jatuh cinta setengah mati sama Luc. Padahal, sebelumnya aku bertahan sama Juancar loh. 

Dan menurutku, visual cowok kali ini adalah Adam Levine! Meskipun dia penyanyi yang bukan genre-nya rok, tapi badan penuh tatonya itu bikin ngiler. Bukan bikin jijik. Hihihi.. Jadi nggak sabar nunggu novel terbarunya Babang. Selain itu, cara Babang nggambarin gimana cowok seharusnya ditatar, aku kok malah ketawa-ketiwi ya pas baca. Karena bener banget analoginya. Salut deh sama Babang.

Quotable:
"Men are basically dogs. You have to train them, so that they can love you properly." — P. 21

"Tapi memang begitulah cinta. Sekarang ngasih kamu bahagia, di saat lain bikin kamu serasa ingin mati aja." — P. 23

"...Tapi itu cukup jadi pelajaran berharga yang kemudian menginspirasi cara pandang barunya tentang relationship: love doesn't guarantee happiness. Jadi, jatuh cintalah.. tapi jangan tergoda untuk mencintainya." — P. 68

"Pembohong amatir punya kecenderungan menghindari kontak mata, sedangkan pembohong ulung malah senang berlama-lama menatap lawan bicaranya. Seolah dia berusaha keras meyakinkan supaya orang mau memercayai kebohongannya." — P. 162

"Dan berhenti meremehkan kemampuan sendiri—itu bukan mental seorang desainer yang baik. Kesuksesan juga sebaiknya jangan diukur berdasarkan apa yang lo lihat sekarang." — P. 217

"Aku nggak bisa jatuh cinta tanpa dirimu, jadi janji jangan jatuh cinta dengan siapa pun kecuali aku." — P. 262

"Ketika lo patah hati, dunia rasanya seperti mau berakhir. Hati lo kayak dibebani sesuatu yang berat, yang bikin lo jadi nggak bergairah untuk bicara atau bergerak. Bawaannya lo pengen nutup mata dan tidur karena kondisi emosi lo saat itu bener-bener sangat melelahkan." — P. 317

"Ada saatnya lo harus maafin seseorang karena kepengen mempertahankan orang itu lebih lama lagi dalam hidup lo." — P. 320

"I want... All of you. Body and soul. I'm tired of this game. I don't to play anymore. Hearts aren't toys and our feeling aren't playgrounds. Berpisah dari lo adalah pelajaran yang cukup untuk ngak ngulangin itu lagi." — P. 342

No comments:

Post a Comment