Monday, January 14, 2019

[Review] Break A Leg


Judul : Break A Leg

Penulis : Umi Astuti

Penerbit : Namina Books

Tebal : 316 Halaman

"Sedewasa apa pun kita, status itu penting, Nge. Biar kalau dia mau pergi, seenggaknya ada yang diakhiri."


BLURB

Angesti adalah seorang Program Director di sebuah televisi swasta. Ia dikelilingi lingkungan yang super konyol—kalau tak mau disebut gesrek—bahkan keluarganya sendiri seperti itu.

Untuk itu, di usianya yang sudah 28 tahun, ia bertekad bisa mendapatkan lelaki serius agar hidupnya bisa lebih tertata. Ia lalu dikenalkan oleh Bima—sahabatnya—kepada Adam.

Berharap, mungkin saja Adam adalah tipe yang ia cari. Ternyata tidak. Adam sama konyolnya dengan yang lain.

Sampai suatu ketika, ia menemukan seorang lelaki serius dari lembaga yang serius pula: Komisi Penyiaran Indonesia, hanya lewat cerita sekilas Ajimara—bosnya. Mulailah Angesti mencari tahu tentang lelaki itu di media sosial. Twitter adalah satu-satunya jalan penghubung keduanya.

Berhasilkah Angesti mendapatkan lelaki idamannya? Atau ia memang harus menerima nasib berjodoh dengan makhluk konyol lain?

- - - - - - - - -

Angesti, cewek yang bisa dibilang sebagian hidupnya dikelilingi oleh orang-orang yang konyol, gesrek dan receh. Karena terbiasa hidup di lingkungan yang seperti itu, dia memutuskan untuk mencari sosok serius dalam hidupnya. Apalagi sekarang dia berusia dua puluh delapan tahun. Umur yang sudah cukup matang untuk seorang perempuan menikah. Sejak kurang lebih tiga tahun setelah dia meninggalkan mantannya, dia memang sendirian. Hanya bersama sahabat konyolnya, Alisa dan Bima.
"Semua cewek pada akhirnya akan menemukan bahagia, Nge. Believe me, lu bakal nemuin satu yang bikin lu cukup. Lu tau kan gimana dramanya gue sama Wahyu." — P. 138
Jujur saja, cowok yang diidamkan Angesti adalah tetangganya. Sayangnya, tetangganya ini sudah punya calon istri yang top banget. Agamanya baik, tutur katanya baik, dia jelas aja minder kalo mau ngrebut ya kan? Nggak berapa lama, Bima, yang setelah mendengar cerita tentang Angesti yang pengen punya calon suami, membawa temennya, Adam. Ternyata, Adam ini sebelas dua belas sama orang di lingkungannya. Humoris. Waktu lagi iseng nyari, tiba-tiba, Puput, temen sekantornya cerita kalau di KPI, ada orang ganteng! Berbekal hal itu lah, Angesti 'berburu' cowok ganteng KPI ini. Tapi, beneran bisa dapet cowok KPI yang memang dimaksud Puput, atau malah kecantol orang senior a.k.a om-om yang kerja di sana ya?


Novelnya seru! Nyenengin sumpaaaa.. Kalo kalian pernah baca Dirt On My Boots-nya kak Titi, atau Resign! - nya kak Almira, pasti familiar banget lah sama novel ini. Alurnya mirip. Mirip loh ya, bukan sama. Nanti dikira plagiat lagi.

Untuk karakter novelnya aku suka. Meskipun fokus novelnya di Ange-Farhan, tapi untuk cameonya, Bima-Alisa, seru! Kalo bisa dibikinin Bima-Alisanya ya kak! Hahahaha.. Selain itu, aku juga suka karakternya. Terasa nyata. Bener-bener ada Angesti di dunia nyata, cuma kayaknya nggak segila dan senenkad dia deh. Dan Farhan, hmm.. pasti banyak ditemukan! Hahaha.. Cueknya, kakunya, ngeselinnya. Dan ternyata di balik itu semua, cowok yang serius pasti punya satu hal konyol yang cuma dibagi sama orang terdekatnya aja. Penasaran? Baca aja ceritanya sendiri. ;)

Quotable:
"Mama cuma mau pesen, jangan terus menuntut lelaki yang memulai. Karena kadang, lelaki itu bisa bodoh dan enggak tau apa yang harus dilakuin. Kamu berharap Farhan peka, kamu lebih dulu harus peka. Ajari dia." — P. 175

"Aku pastikan. Siapa pun di luar sana yang mengaku takut menikah karena isu orang ketiga yang sedang booming, tolong pahami satu hal ini: euforia cinta tak akan kau dapatkan hanya dengan mengandalkan bahagia bersama keluarga, teman, hobi, dan pekerjaan. Please, temukan tulang rusuk dan imammu secepat dan sebaik mungkin." — P. 183

No comments:

Post a Comment