Thursday, April 21, 2022

[REVIEW] Cahaya Bening dari Jambi

Cahaya Bening dari Jambi

dr. Oky Pratama, Dini Fitria

Bukune

176 Halaman

"Karena sejatinya, kecantikan adalah hak semua orang dan naluri yang sangat manusiawi."


B L U R B

Perjalanan hidup dr. Oky Pratama, Dipl. AAAM tidaklah mulus dan bening
Berkali-kali, ia terbentur berbagai aral yang menghalanginya mencapai mimpinya menjadi dokter. Namun, bagaikan pelaut tangguh, ia melayari samudra rintangan hingga akhirnya ia berhasil membangun Bening's Clinic pertamanya di kota kelahiran, Jambi.

Ini adalah kisah seorang dokter muda yang meraih sukses sejak usia belia, berjaya membuka cabang demi cabang Bening's Clinic di berbagai kota besar di Indonesia dalam waktu singkat meskipun harus berhadapan dengan cobaan dan pengkhianatan.

- - - - - - - - - -

Quote di atas, aku setuju banget. Kecantikan, baik untuk perempuan atau laki-laki itu hak semua orang. Siapa sih yang nggak suka keliatan cantik? Cantik di sini itu nggak melulu tentang paras, lebih ke.. sedap di pandang mata. Siapa sih yang nggak suka? Semua orang aku yakin suka banget.

Buku ini menceritakan bagaimana perjalanan dr. Oky dari jaman masih sekolah. dr. Oky yang pintar, bahkan dia sempat jadi anak akselerasi lho. Keren banget nggak sih? Tapi tekanan yang dirasakan juga nggak kalah hebat. Menghabiskan waktu dari Senin sampai Minggu, bahkan sampai dini hari untuk belajar. Jadi nggak begitu menikmati masa-masa SMPnya. Akhirnya, waktu SMA, walaupun mampu, dr. Oky nggak mau untuk akselerasi lagi dan memilih untuk menikmati masa-masa SMA yang menyenangkan.

Sejak SMA, dr. Oky menyadari bahwa berpenampilan bersih itu jauh lebih menarik. Misalnya nih, kalau kamu dateng ke sebuah toko dan berpakaian yang biasa, dengan pakai celana pendek, sandal jepit dan kaus, seringkali terabaikan atau malah diikutin ke mana-mana karena dicurigai melakukan tindak kejahatan. Sejak itulah, dr. Oky juga mulai memperhatikan penampilannya. Selalu berpenampilan rapi dan bersih, biar sedap dipandang mata.

Namanya hidup, nggak mungkin ada yang namanya enak terus, happy-happy terus kan? dr. Oky juga mengalami hal itu. Menjadi anak pintar dan pernah akselerasi nggak membuat dia bisa diterima di universitas ternama di kotanya. Nyesek banget ya pastinya. Yang paling bikin nggak kuat itu pasti omongan orang. Tapi dr. Oky nggak mau nyerah gitu aja. Dia mau berusaha untuk cari jalan lain, cari universitas di kota lain, dan Padang adalah destinasinya.

Selama baca buku ini tuh aku termotivasi banget. Apalagi dr. Oky juga nggak pelit ilmu sebagai dokter. Seringkali, dokter yang kutemui tuh belum tentu suka ngejelasin obat yang akan dikonsumsi sama pasiennya. Jadi ya pasiennya kudu aktif nanya, kalo nggak nanya, yaudah, telen ajalah obat dari dokter. Padahal, sebagai pasien, menurutku kita berhak banget untuk dapat informasi, obat apa yang akan kita minum.

Nggak cuma dunia medis, tapi dr. Oky berhasil mendirikan sebuah klinik kecantikan, yang mana klinik ini tuh biasanya didirikan oleh perempuan. Bukan laki-laki. Ya... stereotip gitu lah. Perjalanan untuk mendirikan klinik ini juga nggak mudah. Banyak yang harus dilalui sama dr. Oky. Balik lagi, yang namanya hidup tuh masalah kayak adaaaa.. aja. Tapi dia nggak mau nyerah. Pokoknya cari solusi sampai titik darah penghabisan! Nggak boleh kalah sama masalahnya.

Baca buku ini kayak disemangatin banget. Bahwa, seberapa pun masalah datang ke kita waktu kita mau jalanin sebuah usaha, kita tuh nggak boleh nyerah sama keadaan. Ada banyak hal yang bisa kita lakuin. Apalagi namanya buka usaha, pasti pas awal-awal tuh susah, nggak ada yang dateng, nggak ada yang lihat, dan berbagai masalah lainnya. Tapi ya jangan nyerah, promosi terus, bikin gebrakan baru yang mungkin bakalan bikin usaha kita dilirik sama orang-orang.