Sunday, November 8, 2020

[Review] Purple Prose

 

Judul : Purple Prose

Penulis : Suarcani

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 304 Halaman

"Selain itu, aku pikir cara terbaik untuk menang atas masa lalu adalah dengan menghadapinya. Aku tidak mungkin terus-terusan sembunyi, kan?"


B L U R B

Tujuh tahun lalu, kematian Reza membuat Galih lari ke Jakarta. Namun, penyesalan tiidak mudah dienyahkan begitu saja. Ketika kesempatan untuk kembali ke Bali datang lewat promosi karier, Galih mantap untuk pindah. Ia harus mencari Roy dan menyelesaikan segala hal yang tersisa di antara mereka.

Roya begitu terkurung dalam perasaan bersalah. Kanaya, adiknya, menderita seumur hidup karena kekonyolan tujuh tahun lalu. Roya merasa tidak memiliki hak untuk berbahagia dan menghukum dirinya secara berlebihan. Keharidan Galih mengajarkan Roya cara memaafkan diri sendiri.

Saat karier Galih makin mantap dan Roya mulai mengendalikan haknya untuk berbahagia, karma ternyata masih menunggu mereka di ujung jalan.

- - - - - - - -

Roya, seorang admin di salah satu nomor telepon seluler, yang bisa dibilang dia tuh ceroboh banget. Kalo kerja, jarang ada yang bener-bener beres tanpa bikin kesalahan kecil. Setiap harinya, dia selalu jadi bulan-bulanannya anak kantornya. Entah yang dimarahin, disuruh-suruh, kerjaannya juga jadi serabutan. Nggak jerlas, padahal belum tentu itu kerjaannya dia juga.
"Kamu yang selalu menyugesti dirimu salah, padahal yang kamu buat belum tentu kesalahan." P. 96
Galih, seorang supervisor yang akan dipindah ke Bali karena di Bali posisinya sedang kosong. Bahagia? Mungkin nggak begitu, tapi yang jelas, mamanya sangat khawatir, kejadian tujuh tahun lalu terulang lagi. Apalagi, masalah yang Galih timbulkan waktu itu cukup heboh. Kembalinya Galih ke sana bukan nggak mungkin membuat Galih jadi bertemu teman-temannya lagi kan?

Galih dan Roya, sering sekali mereka berdua menghabiskan waktu. Meskipun Roya kikuk pada pertama kali, bahkan dia juga cukup sering membantu Galih. Alasan Roya menjadi kikuk juga karena masa lalu yang cukup membuat dia terus merasa bersalah karena kejadian yang terjadi pada Kanaya adiknya, bisakah Galih membuat Roya melepaskan rasa bersalahnya perlahan-lahan?


R E V I E W

Di awal baca Purple Prose, jujur aja aku nggak ada ekspektasi apa-apa. Nggak kepikiran gimana ke depannya. Karena aku nggak baca blurbnya. Hehehe.. Aku cuma yakin kalo tulisan kak Ani pasti keren banget. Jadi ya langsung baca aja gitu.

Waktu di bagian awal, diceritain bahwa mamanya Galih nggak mau Galih ke Bali, udah di blacklist gitu tempatnya. Cukup dibuat penasaran sama apa yang terjadi di Bali. Pas Galih sampe Bali pun, nggak dijelas-jelasin juga. Geregetan banget deh. Beneran. Gemes juga sama Roya dan sikap terlalu ngalahannya dia. Pokoknya kalo dimarahin, terima aja, nggak boleh ngelawan. Antara kasian, tapi geregetan juga sama dia. Apa ya? Nggak ada upaya untuk membela diri ini loh. Padahal kadang kesalahannya juga bukan karena dia nggak mau ngerjain, tapi emang nggak ada waktu sama sekali.

Mendekati pertengahan, mulai dibuka satu satu masalahnya mereka apa sebenernya, awal mulanya gimana, kesalahan mereka di masa lalu apaan. Aku cukup kaget sih. Soalnya bener-bener bikin shock. Mulai dari sinilah, penyelesaiannya akan dimulai.

Aku cukup suka sama karakternya Galih. Dia berani untuk speak up. Ya udah diajarin sama orangtuanya juga sih, kalo memang salah, ya diakuin aja. Meskipun dia butuh waktu buat melakukan hal itu, tapi aku cukup suka sama sikapnya ini. Kalau sama Roya, aku nggak bisa banyak ngomong, karena aku nggak pernah di posisinya dia, nggak bisa menghakimi juga. Karena yang namanya trauma tiap orang kan beda-beda kadarnya.


Quotable:
"Kamu yang mengatur mindset-mu ke kesalahan, jadi ketika orang menyalahkanmu, kamu sama sekali tidak punya kepercayaan dirim bahkan untuk sekadar percaya pada dirimu sendiri." P. 96

"Selain itu, aku pikir cara terbaik untuk menang atas masa lalu adalah dengan menghadapinya. Aku tidak mungkin terus-terusan sembunyi, kan?" P. 106

"Jika disamakan dengan buku, berlembar-lembar kisah kita hanya dipenuhi oleh purple prose, oleh penggambaran rasa sakit dan sesal atas peristiwa itu. Kita terlalu terikat dengan kesalahan di masa lalu. Padahal dalam lembar-lembar yang terbuang itu kita bisa maju selangkah, atau setidaknya berusaha untuk move on. Tetapi kenyataan kita nggak bisa, terus saja mikirin hal itu sampai sakit kepala sendiri." P. 163

"Aku tahu memang tidak mudah, tetapi kamu masih bisa membayar rasa bersalahmu dengan cara lain. Penyesalan tidak harus dibayar dengan ikut mengubur diri dalam kesedihan. Itu bukan cara yang tepat, Roya." P. 202

"Saat kita bersembunyi setelah melakukan sebuah kesalahan, kita pasti akan selalu merasa ketakutan, Galih. Kita akan selalu terbayang hukuman yang akan kita terima. Entah itu dimarah, dipukul, atau dicaci maki. Padahal, kenyataannya, kita nggak akan benar-benar tahu apakah kita akan mendapat hukuman atau tidak jika ketahuan kan?" P. 252

"Kejujuran dan tanggung jawab. Sata kamu jujur, maka orang-orang akan menghargai usahamu. Ketika kamu bertanggung jawab, orang-orang akan berterima kasih. Jika kamu melakukan keduanya setelah melakukan kesalahan, Papa jamin hukumanmu akan bertambah ringan. Kamu mengerti?" P. 253

Tuesday, November 3, 2020

[Review] The Boy I Knew From Youtube

 

Judul : The Boy I Knew From Youtube

Penulis : Suarcani

Penerbit : Gramedia

Tebal : 256 Halaman

"Tapi tetap saja, Rai, membicarakan hal-hal pribadi, apalagi sampai membuat kamu mengalami body shaming dan pelecehan seperti ini bukanlah hal etis. Orang itu harus dikasih pelajaran, biar dia ngerti cara menghargai perbedaan, menghargai orang lain."

 
B L U R B
 
Pada hari pertama di SMA, Rai terkejut. Ternyata Pri, pemilik channel Pie Susu, adalah kakak kelasnya. Mereka sering berinteraksi di kolom komentar YouTube, bahkan lanjut ke email.
 
Pie Susu tidak pernah mengetahui identitas Rai. Video cover lagu-lagu yang Rai nyanyikan di channel Peri Bisu hanya menayangkan sosoknya dari belakang. Itu pun sebatas pundak ke atas. arena sudah tiga tahun Rai tidak lagi nyaman menampilkan bakat menyanyinya di dunia nyata.
 
Saat tiba-tiba Rai terpaksa harus tampil lagi di depan umum, Kak Pri bersedia mengiringinya dengan gitar. Persiapan lomba akustik pun menggiring interaksi mereka di dunia nyata. Namun, Rai masih tidak percaya diri. Terutama ketika gosip dan perlakuan tidak menyenangkan atas ukuran tubuhnya kembali mencuat.
 
- - - - - - - - - -
 
Raihani Candra, pemilik channel Peri Bisu. Kehidupannya tergolong biasa-biasa aja, nggak ada yang spesial dari dia, kecuali suaranya. Tapi hal ini juga nggak banyak yang tau selain keluarganya dan Kiki, sahabatnya. Channel Peri Bisu sendiri dibuatnya karena pemilik channel Pie Susu, Pri. Cowok yang menyemangatinya secara tidak langsung. Rai cukup senang karena berinteraksi langsung dengan Pri, walaupun hanya di dunia maya.
"Asal kamu tahu, inti utama dari bahagia itu sebenarnya adalah rasa puas. Jika puas terhadap apa yang kamu miliki hari ini, pasti bisa merasa bahagia. Nggak ada ekspektasi berlebih, nggak ada rasa kecewa ketika harapanmu nggak kesampaian. Otomatis itu. Tetapi sebaliknya, jika kamu nggak puas sama diri sendiri, jangan harap bisa berkata cukup. Setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik, yang ada di otak kamu itu hanyalah penyesalan. Ujung-ujungnya apa, kamu jadi iri pada orang lain, jadi benci diri sendiri. Menurutmu enak hidup kayak gitu?" P. 142
Karena terpilih mendadak untuk menggantikan teman sekelasnya tampil, Rai jadi mulai dikenal banyak orang. Meskipun waktu tampil dia sempat kehilangan kendali, tapi semuanya berjalan cukup lancar. Sejak itulah, dia dan Pri, bisa dibilang cukup dekat, bahkan mereka juga akan berduet di sebuah lomba. Perkembangan yang cukup pesat untuk seukuran Rai yang introvert. Tapi bagaimana kalau ketakutan masa lalunya kembali muncul? Bagaimana kalau kejadian di masa lalunya terulang kembali? Bisakah dia menghadapi ini? Atau malah kembali melarikan diri seperti dulu?


R E V I E W

Akhirnya punya kesempatan buat baca novel kak Ani lagi. Yep, ini buku terbarunya kak Ani yang terbit di Februari kemarin. Rasanya menyenangkan banget! Seperti biasanya, cerita kak Ani ngebahas tentang mental health.

Memiliki payudara besar, mungkin jadi dambaan buat semua perempuan? Emang iya? Aku sering banget nanyain temen-temen cowokku, karena emang rata-rata temenku cowok, jadi mereka cukup sering ngebahas permasalahan ukuran payudara ini. Menurut kebanyakan cowok, payudara gede itu enak. Tapi buat cewek, ini kadang bisa jadi bencana. Aku personal, tau gimana rasanya. Harus nyembunyiin, karena nggak nyaman sih akunya, kayak berasa menonjol banget. Pilih baju juga nggak gampang, ada yang bisa masuk, tapi menonjol dan keliatan banget. Jadi selalu pake baju gombor. Waktu pelajaran olahraga, kalo pas lari, sama, nggak nyaman gitu. Jadi paham banget gimana rasanya jadi Rai.

Yang aku suka di sini, Pri! Ya ampun, selain gentle, dia juga cukup membela Rai. Meskipun dia nggak deket-deket banget sama Rai. Yang kedua, kakaknya Rai, Saka, cowok yang menurutku, hmm.. cukup baik sebagai kakak, tapi kadang menyebalkan juga. Dia bisa nyemangatin Rai waktu dia down. Untuk keluarganya Rai sendiri, menurutku nggak begitu suportif sih. Soalnya mereka masih mempertanyakan kenapa Rai nggak nyaman dengan pakaian yang agak ketat, atau kenapa Rai bisa ketakutan waktu masuk sekolah.

Jujur, aku suka banget sih sama novel kak Ani kali ini. Masalah yang dibawa juga cukup serius, bikin kePDan menurun, tapi juga termasuk pelecehan seksual sih menurutku. Yang jelas, kalau ada masalah yang begini tuh, kudu speak up! Kalau nggak, pasti banyak yang melakukan hal ini.


Quotable:
"Saya pernah dengar kalau takut itu hanya produk dari alam bawah sadar. Berawal dari stres, berakhir dengan adrenalin. Semua hanya ada dalam kepala dan pada kenyataannya, seringkali tidak seseram itu." P. 83

"Tapi tetap saja, Rai, membicarakan hal-hal pribadi, apalagi sampai membuat kamu mengalami body shaming dan pelecehaan seperti ini bukanlah hal etis. Orang itu harus dikasih pelajaran, biar dia ngerti cara menghargai perbedaan, menghargai orang lain." P. 114

"Seseorang emang harus ngomong soal ini sih, Rai. Meskipun hanya lewat selebaran. Bullying itu akan terus terjadi kalau semua orang memilih diam. Kamu masih kayak gini, nggak mungkinlah bisa membela diri sendiri." P. 135

"Tapi sebenarnya, semua itu balik ke diri kamu sendiri. Kalau kamu kuat, hal yang begini pasti nggak akan bikin kamu down. Nggak akan mempan. Kuncinya cuma satu, sayangi diri kamu sendiri, sayangi tubuh kamu sendiri. Simple kok." P. 140

"Seringnya, bukan orang lain yang menyakiti. Tapi, harapanmulah yang berkhianat. Rai sadar bahwa kekecewaan yang ia rasakan sekarang buah dari asa yang sebelumnya ia tebar." P. 229

Saturday, October 31, 2020

[Review] Madam Sri

 

Judul : Madam Sri

Penulis : Mooseboo

Penerbit : Ayna

Tebal : 288 Halaman

"Jodoh itu seperti bersin. Tak bisa di-summon kapan akan datang. Bahkan di saat kamu melepas semuanya sampai terkesan melupakan, justru makhluk itu akan datang."

 
B L U R B
 
Kabur dan kemudian bertemu dengan lelaki itu di negara lain, bukan takdir yang dia minta. Karena ditinggalkan lelakinya beberapa bulan sebelum pernikahan membuat Srikandi Attaya Saraswati—perempuan berumur 28 tahun, galak, semaunya, dan selalu skpetis itu—sudah menyerah akan pasangan hidup.

Sekilas, kisahnya terlihat biasa.

Namun, terasa salah sebab lelaki itu delapan tahun lebih muda dari Atta, meskipun pemikiran uniknya selalu membuat Atta takjub.

Terlebih, ada teman lama yang menunggu Atta dan juga menawarkan rasa nyaman yang sama. Yang barang tentu lebih mapan dan dewasa.

Lantas apa makna rasa nyaman yang sebenarnya bagi Atta?

Dan menurut kamu, apa itu rasa nyaman? Apakah standar nyaman yang lingkungan tawarkan sesuai dengan hatimu?

- - -

"Aku mau kenal kamu lebih dekat. Lagipula kita kan udah kenal dari dulu. Gimana dengan kamu?"
— Lingga Halim Martadinata —
 
"Kalau gue boleh jujur, Mbak jauh lebih cantik. Apalagi kalau ketawa kaya tadi."
— Awan Nalapraya Sabeni —
 
- - - - - - - - - -
 
Srikandi Atta Saraswati, panggil dia Atta, jangan gunakan nama depannya, dia benci banget. Dilihat dari penampakannya, Atta terlihat seperti perempuan pada umumnya, tapi ternyata dia galak, kalo udah begitu, matanya kayak bisa ngeluarin laser. Jangan macem-macem deh pokoknya. Atta sebenarnya bukan tipe orang yang bakalan ngambil keputusan gila, tapi entah kenapa, kali ini dia mengambil keputusan gila, mungkin untuk yang pertama kalinya. Dia nekad pergi ke Kuala Lumpur, tanpa memberitahu siapa-siapa, termasuk sahabatnya.
"Cowok itu goal-oriented. Sekalinya tetapin tujuan, pasti bakal dia kejar sampai dapat. Kalau dia lepas Mbak gitu aja, berarti memang selama ini dia enggak pernah serius sama Mbak." P. 40 to 41
Awan Nalapraya Sabeni, cowok yang sering kena apesnya Atta dibeberapa pertemuan awal mereka. Awan menerima penawaran Atta untuk menjadi tour guidenya selama Atta di Kuala Lumpur. Selama beberapa hari mereka berjalan menghabiskan waktu, Awan mulai banyak mengenal Atta, meskipun hanya dari luarnya saja. Bagi Awan, Atta adalah cewek yang menarik, berpendirian kuat, dan sebenernya dia pribadi yang menyenangkan. Entah apa yang membuatnya berubah menjadi sosok yang cukup menyebalkan ini.

Pertemuan mereka selanjutnya, malah terjadi di kantor Atta, Awan tetap menjadi Awan yang kadang resek, jail, nyebelin, dan Atta tetap menjadi 'monster' seperti biasanya. Tapi, pernah denger kan, witing tresno jalaran seko kulina? Gimana kalo Awan mendadak suka sama Atta, cewek yang jelas-jelas lebih tua darinya? Gimana kalo saingan Awan ternyata cowok seumuran Atta yang udah mapan dan siap untuk menemani Atta?


R E V I E W

Kedua kalinya ini aku baca novelnya kak Mooseboo. Di bagian awal, aku sempet bingung dan agak ngebosenin gitu, karena sikapnya Atta yang super njengkelin. Tapi malah setelah Atta balik ke Jakarta, aku malah suka dengan dia dengan segala kegalakannya.

Baca novel ini tuh aku diajak untuk nggak cuma melihat dari sisinya Atta yang kadang sensian banget anaknya, tapi juga gimana caranya dia memandang kantornya, cara kerja temen-temennya, dia juga pekerja keras banget. Bener-bener cerminan wanita karier di masa kini gitulah. Kalau sama Awan, aku suka caranya dia memandang hidup, dia tuh bisa banget ngeliat hidup dari sisi yang lain, dewasa banget anaknya. Ya ampun, nggak paham lagi dah aku. Pekerja keras juga pula. Duh, jadi sayang.

Kak Mooseboo nggak cuma pengen ngelihatin pandangan tentang masyarakat terhadap orang yang sudah dirasa matang untuk menikah, tapi juga memperlihatkan sisi perbedaan umur yang cukup jauh. biasanya kan perbedaan umur tuh ditunjukkan dari sisi cowoknya, kayak misalnya, yang cowok yang lebih tua. Aku cukup jarang menemukan yang cewek lebih tua sih, kalaupun ada, biasanya nggak begitu jauh jaraknya.


Quotable:
"Justru karena itu saya sadar. Di samping soal lipstik lima puluh ribu dan lima ratus ribu, perempuan itu seenggaknya harus bisa mandiri tanpa harus lupa sama value mereka sebagai penasihat dalam keluarga." P. 84

"Semua orang pasti punya pengalaman buruk, but that's all. Itulah hidup Lagian, bukannya pengalaman yang buruk buat kita jadi lebih kuat? Jangan terus hidup di masa lalu, Mbak. Hidup terlalu singkat buat itu." P. 123

"Karena buat beberapa orang, kata nyaman lebih baik ketimbang takut perubahan, Wan." P. 131

"Itu dia. Karena ini soal perasaan. Rasa yang bahkan ada sebelum kata nyaman sendiri muncul. Jadi, bisa dibilang nama nyaman cuma sebuah istilah untuk membahasakan esensi tadi, karena rasa itu sulit buat didefinisikan, Mbak." P. 199

"Indeed. Karena kalau kita percaya, pasti akan selalu ada jalan buat bahagia, Mbak." P. 202

"Kamu takut sama pandangan orang? Kalau soal itu mah enggak akan pernah bisa selesai, Mbak. Karena kita itu sedari lahir ya hidup dengan penilaian orang. Tapi, toh ini hidup kita. Semua pilihan dalam hidup itu benar, lho. Yang salah itu, cuma enggak berani ambil pilihan dan enggak ada tanggung jawab." P. 249

Wednesday, October 28, 2020

[Review] Siap! Mas Boss

 

Judul : Siap! Mas Boss

Penulis : Cepty Brown

Penerbit : Lotus Publisher

Tebal : 311 Halaman

"Nggak ada yang terbaik dan sempurna selain Allah SWT. Mungkin ego kamu terlalu tinggi?"

 
B L U R B
 
Galak, super rewel, bikin hidupku semakin sulit, begitulah bos baruku, Aslan Adyatma Serkan. Seandainya saja dia bukan kakak kelas yang dulu pernah mencuri hatiku, aku tidak akan terjebak dalam perasaan rumit ini.

Meski lika-liku kehidupan semakin terjal dan kian memburuk karenanya, perasaan cinta ini masihlah kokoh berdiri. Namun apakah perasaan ini akan berbalas? Masihkan dia mengingat diriku di salah satu sudut ingatannya? Akankah kesulitan dalam hidupku sirna saat kami bisa bersanding?

- - - - - - - - -

Sofia Putri Maharani, atau yang biasanya dipanggil Pia. Dia ini pribadi yang ceria, tapi tidak dengan hari ini, dia terlambat masuk kerja lagi karena semalam main game. Hal ini udah hal yang lumrah karena sejak kedatangan adiknya ke Jogja, dimana dia tinggal sekarang, dia jadi diracuni untuk main game setiap malam. Jadilah dia selalu bangun telat keesokkan harinya. Sayangnya, hari ini Pia apes banget, nggak cuma telat aja, hari ini hari pertama bos barunya dateng, dan tentu aja makin ribet deh!
"Kamu cinta sama aku dan aku juga. Hanya jarak yang selama ini memisahkan, Sofia. Tapi aku tidak menyangka kamu sudah menerima pria lain di saat aku sedang memperjuangkanmu. Yang aku yakin jodohku." P. 32
Aslan Adyatma Serkan, bos baru di tempat kerja Pia, bos yang ternyata adalah kakak kelasnya saat SMA. Di kantor, dia sering disebut singa, karena namanya mirip dengan nama singa di Narnia, dan tentu saja, dia cukup galak juga. Yang Pia nggak tau, ternyata Aslan masih menyimpan rasa yang sama seperti dulu saat mereka sekolah, padahal, sekarang Pia sudah dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan cowok lain. Wah, gimana ya cara Aslan berjuang untuk mendapatkan Pia? Kalau udah dijodohkan kan berarti udah dapet restu, memangnya Aslan punya restu yang sama juga?


R E V I E W

Membaca cerita Pia-Aslan ini bikin gemes! Gemes sama kelakuannya mereka yang nggak ada habis-habisnya bikin ketawa. Pia yang kadang rada telmi dan mudah panik, dan juga Aslan yang ternyata sok kejam, tapi kalo berjuang tuh gigih banget!

Selain menceritakan tentang perjuangan Aslan untuk mendapatkan Pia kembali, di sini juga diselipi cerita antara teman kerja yang menyenangkan di divisinya Pia lho. Kelakuan mereka juga sama absurdnya. Ada Mbak Asih dan Meyll yang kadang telmi, dan juga Nino yang kepo banget. Karena mengambil setting tempat di Jogja, jadi bahasa yang dipakai mereka ya bahasa Jawa yang medok gitu, tapi nggak usah khawatir, karena Kak Cepty selalu menyisipkan footnote di setiap omongan bahasa Jawa.

Overall, aku selalu terhibur setiap membaca tulisan kak Cepty, selalu ada disisipkan komedinya. Jadi nggak tegang terus gitu. Cocok banget buat dibaca kalau lagi penat-penatnya, dan butuh bacaan yang menghibur.

Thursday, October 22, 2020

[Review] Another Sorry

 

Judul :  Another Sorry

Penulis : Fahrul Khakim

Penerbit : Bhuana Sastra

Tebal :  256 Halaman

"Kamu berhak untuk menjadi dirimu sendiri, apa pun kesalahanmu di masa lalu."


B L U R B

Rikko dan Roland, saudara kembar yang tumbuh di keluarga berbeda karena perceraian orangtua. Namun ketika papa mereka meninggal, mereka bertemu dan memutuskan untuk kembali bersama.

Rikko terkenal cuek, urakan, dan mudah cemburu. Roland terkenal perhatian, sopan, dan mudah mengalah. Mereka berdua sangat bertolak belakang. Hanya dua hal yang sama, rupa dan... gadis yang dicintai, Yoora.

Roland berhasil mendapatkan Yoora tanpa tahu perasaan Rikko yang sebenarnya. Setelah tak tahan lagi, Rikko akhirnya terbuka pada Roland, dan Rikko hanya minta satu hal. Permintaan yang ternyata mengubah hidup mereka selamanya.

- - - - - - - - -

Rikko dan Roland, dua bersaudara yang terpisah sejak perceraian kedua orangtuanya. Rikko, hidup sebagai anak yang bisa mendapatkan apa saja yang dia inginkan dengan mudah. Hidup berkelimpahan materi tidak membuatnya menjadi bahagia, yang dia butuhkan adalah kasih sayang ibunya yang gila kerja. Sementara Roland, hidup berkecukupan, baik secara materi, maupun kasih sayang.
"Hah! Sama anak sendiri aja takut, kan. Aku tahu aku rusak waktu itu. Ya, emosiku labil karena obat. Tapi sampai Papa takut sama aku yang anaknya sendiri? Wow! Sudah kubilang kan, Papa nggak sayang sama aku." P. 75
Kehidupan Rikko yang sebelumnya cukup berantakan, bahkan dia sampai harus masuk rehabilitasi ini membuat Roland ingin membantunya, untuk memiliki kehidupan yang lebih baik tentunya. Masuk ke sekolah yang sama dengan Rikko, membuat Roland juga menemukan cewek yang menurut dia menarik, namanya Yoora. Yang Roland nggak tau, Rikko juga menyukainya. Emang kebanyakan gini nggak sih kalau saudaranya berjenis kelamin sama, pasti resikonya lebih besar untuk menyukai cewek yang sama? Kira-kira, Yoora akan tetap memilih Roland, atau malah suka sama Rikko ya? Mengingat mereka berdua kembar begitu?


R E V I E W

Pas awal baca novel ini, awalnya aku cukup dibuat terkejut. Apalagi pas baca prolognya dan awal bab 1, kehilangan itu sakit banget pasti, apalagi ini menyangkut orangtua. Cerita ini tuh mengangkat kehidupan remaja pada umumnya, sekolah, nakal-nakalnya anak cowok pas jaman SMA. Yang bikin berat adalah perceraian dan juga kurangnya kasih sayang. Menurutku ini yang bikin Rikko tuh jadi anak yang nggak kekontrol, karena sebagian besar, anak yang dibesarin dengan materi aja, nakalnya biasanya karena dia cari perhatian. Bukan karena memang anaknya nakal.

Sampai di bagian pertengahan, mulai deh hati ini dibawa naik turun. Mulai dari permintaan Rikko yang aneh-aneh, sampai sesuatu yang melibatkan keduanya, dan membuat masalah jadi rumit. Nah, masalah rumit inilah yang jadi berkepanjangan nantinya, yang akan membuka rahasia-rahasia lain yang udah disembunyiin sekian lama. Aku cukup dibuat kaget sih sama rahasia-rahasia yang disimpen ini. Sampe berpikir, "Wow, bisa juga ya plot twist kayak begini."

Cerita ini diambil dari sudut pandang Rikko, dan juga sudut pandang orang ketiga. Jadi di bagian awal, akan diambil dari sudut pandang orang ketiga, di pertengahan hingga ke akhir, diambil dari sudut pandangnya Rikko aja. Di sini tuh, aku suka sama karakternya Rikko, dia berkembang banget dari waktu sekolah, sampe pas kuliah.

Overall, aku suka sama novel ini. Masalah yang ada bisa terurai pelan-pelan, dan terselesaikan, dan perkembangan karakternya juga ada. Apa ya? Berasa diingetin, bahwa yang namanya hidup, pasti berputar, dan kita harus berani untuk berubah ataupun merubah hidup untuk jadi yang lebih baik.

Tuesday, October 20, 2020

[Review] Black

 

Judul : Black

Penulis : Ruth Priscilia Angelina

Penerbit : Gramedia

Tebal : 304 Halaman

“Terkadang cinta nggak sanggup membeli masa depan, kita pernah sepakat soal itu, kan?”

 
B L U R B
 
Bagi Inka, menerima lamaran Chesta—tetangga masa kecil yang selalu memberi komentar pedas untuk pakaian serbahitam yang dia kenakan—hanyalah tiket untuk meninggalkan mimpi buruk akan hancurnya sebuah keluarga.
 
Namun, Inka tak menyangka Chesta membawa kenangan-kenangan indah dari masa lalu yang dia tahu takkan terulang lagi. Pemuda itu membuatnya marah sekaligus bahagia, memberi harapan-harapan baru di harinya yang sedih. Chesta membuat Inka kembali jatuh cinta.
 
Akan tetapi, apakah menerima lamaran itu memberikan kehidupan yang Inka mau? Atau dia memang harus menerima kenyataan bahwa tidak semua luka bisa disembuhkan, bahwa Chesta mungkin takkan pernah membalas perasaannya, dan bahwa cinta mungkin tak bisa menyelamatkan dirinya. 
 
- - - - - - - -
 
Inka, seorang anak broken home yang bagi dia, hidup nggak enak-enak amat. Soalnya dia merasa kehilangan sosok Ayah yang dulu selalu ada, dan Ibu yang kadang kelakuannya bikin ngelus dada karena dia nggak peka-peka amat sama Inka. Bagi Inka hidupnya itu udah kayak yaa.. dijalanin ajalah. Nggak ada yang special gitu.
“Tak ada yang seberuntung dirimu.” P. 16
Mengambil Magister Creative Writer di Oxford, Inka kira akan mengubah hidupnya. Ya, minimal dia tidak harus bertemu Ibunya, atau menunggu-nunggu Ayahnya. Tapi nyatanya, di sini dia malah bertemu Chesta Sentanu, tetangga masa kecilnya, dan juga cowok yang sepertinya pernah disukainya.
 
 
R E V I E W
 
Menceritakan Inka yang kekurangan kasih sayang, dan Chesta yang nggak kekurangan kasih sayang, tapi dia nggak begitu deket sama keluarganya. Selama ngebaca ini tuh aku cukup enjoy, malah jatuh cinta banget sama Chesta. Meskipun dia cuek-cuek gitu, tapi dia tuh tipikal orang yang lebih banyak action ketimbang speak. Jadi gampang banget bikin kita jatuh cinta dengan tingkahnya.
 
Untuk masalah di cerita ini menurutku sih relate untuk sebagian anak, apalagi yang broken home. Kekurangan kasih sayang, mencari kesibukan supaya nggak keinget. Tapi aku salut sama Inka sih, dia nggak lari ke hal-hal yang merugikan, kayak narkoba dan sebagainya gitu. Suka juga sama semangatnya, sama cara dia menghormati orangtuanya, meskipun mamanya ngeselin juga.
 
Membaca Inka ini jujur aja membaca karya kak Ruth yang nyenengin. Nggak terlalu banyak emosinya. Paling tenang malah. Meskipun banyak sebelnya Inka, atau tingkahnya Chesta yang kadang bikin emosi jiwa karena seenaknya sendiri.
 
Menurut kabar, katanya ini ada lanjutannya lho! Nggak sabar banget aku untuk baca lanjutannya. Udah kangen sama Chesta! Haha..


Quotable:
"Terkadang cinta nggak sanggup membeli masa depan, kita pernah sepakat soal itu, kan?" P. 119

"Sementara aku sesungguhnya menyesali penawaran itu. Sudah lama aku berhenti bicara dan berbagi. Melakukan itu sama halnya dengan memberikan hatimu. Dan memberikan hatimu sama seperti menyerahkan senjata pada orang lain yang kapan pun bisa dia arahkan ke kepalamu. Aku sudah pernah dibunuh berkali-kali oleh orang-orang yang kusayangi, dan aku masih bisa merasakan sakitnya." P. 145

"Aku lebih tidak bisa memahami itu. Orang senang menyembunyikan kenyataan untuk keindahan sementara, tanpa sadar itu hanya persoalan waktu. Pada akhirnya realitas akan menghantam dan rasanya akan ribuan lebih sakit karena kau sudah mencicipi kebahagiaan sebelumnya." P. 158

"Maka itu aku meneleponmu tadi! Dan itu membutuhkan keberanian yang kukumpulkan sedikit demi sedikit. Kau berarti untukku, dan beberapa hal terasa sulit ketika kita melakukannya untuk seseorang yang berarti lebih." P. 211 to 212

"Terkadang cinta membuat kta melakukan hal-hal bodoh yang kita anggap benar. Aku mungkin menyakitimu, melukaimu. Tapi aku tidak akan meninggalkanmu diam-diam. Aku berjanji tidak akan menjadi pengecut. Apakah itu cukup?" P. 212 to 213

"Cinta akan menghancurkan segalanya hingga tulang-tulangmu remuk dan kau tertawa-tawa seperti orang gila. Aku tidak mau berakhir seperti ayahku yang mati karena cintanya dipatahkan ibuku." P. 262

Monday, October 12, 2020

[Review] Ben & Becca

 

Judul : Ben  & Becca

Penulis : Titi Sanaria

Penerbit : Black Pearl Publisher

Tebal : 307 Halaman

“Bedalah kehilangan klien dengan kehilangan elo. Klie itu datang dan pergi, sedangkan lo, gue nggak yakin bakal balik lagi kalau udah mutusin pergi.”

 

B L U R B

 

Dua orang yang terjebak dalam persahabatan.

 

Nyaman bersama, tetapi tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan yang lebih. Perbedaan prinsip dan gaya hidup membuat hubungan sebatas teman lebih mudah dijalani. Bersahabat selalu mudah dan menyenangkan sampai cinta hadir.

 

Karena cinta bisa membuatmu mendapatkan semuanya ketika rasa itu berhasil menyatukan, atau malah kehilangan segalanya saat hubungan itu tidak berakhir sesuai harapan.

 

- - - - - - -

 

Becca, seorang pekerja kantoran yang pendiam, berbicara seperlunya dan memiliki dua sahabat terdekatnya. Rhe dan Ben. Sampai saat ini, Becca masih tidak memiliki pasangan. Tidak ada alas an pastinya. Kriterianya juga masih belum jelas, yang jelas sih kalau pun nanti dia nyari pasangan, jangan sampai kayak Ben, yang suka buang-buang spermanya di mana-mana, di cewek yang nggak begitu jelas juntrungannya.

“Gue cuma perlu bilang sama lo biar nggak naïf. Manusia itu nggak sekadar berwarna hitam-putih. Mereka menyembunyikan warna-warna dalam hati dan kepala mereka, yang terkadang nggak ingin mereka bagi dengan kita.” P. 40

Ben, seorang pengacara dengan kelakuan yang bikin kedua sahabatnya ngelus dada saking tobatnya. Kali ini dia mendapat kasus pembunuhan, yang cukup aneh sebenernya. Tersangkanya adalah Prita, teman Becca saat kuliah. Hal yang cukup mengejutkan bagi Becca juga tentunya. Sambil berjalannya waktu inilah, Ben dan Becca mulai mencari siapa yang salah, dan siapa sangka kalau karena kasus ini juga, mereka berdua mulai mempertanyakan situasi hati mereka juga.

 

 

R E V I E W

 

Gimana sih rasanya jatuh cinta sama sahabat sendiri? Kebanyakan dari kita pasti memilih untuk nggak jatuh cinta kan? Banyak banget pertimbangannya. Apalagi sering banget kedengeran bahwa kalau kita jatuh cinta sama sahabat sendiri, nanti kalau putus, kita nggak cuma kehilangan pacar, tapi juga sahabat sekaligus. Menurutku sih nggak ada masalah, selama bisa dikomunikasikan dengan baik. Kan semua itu balik lagi ke komunikasi kan?

 

Membaca Ben dan Becca ini kukira awalnya cuma perjalanan cinta Ben/Becca untuk menemukan ‘the one’. Tapi ternyata, lebih dari itu loh! Nggak cuma ngebahas tentang percintaannya aja, tapi juga tentang persahabatan juga dan ada sedikit cerita kriminalnya. Seru banget. Meskipun di bagian awalnya sedikit membosankan, karena berputar-putar di Ben yang kadang cemburuan nggak jelas, kadang cranky abis, labil banget si Ben ini.

 

Di novel ini, aku rasa kak Titi lebih luwes nulisnya, lebih bebas gitu. Aku suka sih gaya nulisnya yang di sini, gayanya mirip-mirip kayak nulis Dirt On My Boots gitu. Selain itu, novel ini juga mengajarkan aku gimana cara menilai orang. Jangan terburu-buru menilai orang, apalagi cuma dari cerita orang aja, atau sekilas aja. Jangan terlalu naïf juga. Nggak baik! :p

 

 

Quotable:

“Memangnya apa? Rumah tangga samawa itu ada seks di dalamnya. Memangnya anak-anak dibikin sambil tatap-tapan doang? Jangan naïf, Becca. Kebanyakan orang menikah karena cinta, dan nggak ada cinta antara laki-laki dan perempuan yang nggak melibatkan gairah. Nonsense itu.” P. 48

“Kita sering mengabaikan apa yang kita punya sampai saat kita kehilangan, Ben.” P. 80

“Memenangkan pertempuran orang lain memang lebih gampang daripada memenangkan perang batin sendiri.” P. 134

“Jodoh terkadang benar-benar aneh. Butuh waktu setelah bertualang untuk tersadar bahwa orang yang menjadi belahan jiwa kita sebenarnya adalah orang yang selama ini berada di sisi kita.” P. 299

Friday, October 9, 2020

[Review] Josh & Aid The Mountain Side Yegers

 

Judul : Josh & Aid The Mountain Side Yegers

Penulis : Lentera Langit

Penerbit : Diandra

Tebal : 304 Halaman

“Makhluk ini, waktu terlemah mereka adalah pada siang hari. Saat mereka masih berwujud manusia. Jika kau bisa membunuh mereka pada saat itu, itu adalah perkara mudah. Apa kau juga sudah mengetahui wujud manusia mereka?”

 

B L U R B

 

Makhluk itu sebesar pria dewasa dengan rentangan sayap sepanjang dua meter. Matanya yang berwarna merah, menatap kedua remaja itu dari angkasa.

 

Joshua Dawson dan Aidan Reid adalah dua remaja dengan kehidupan luar biasa. Mereka adalah Yeger, para pemburu makhluk siluman dan arwah penasaran.

 

Ketika suatu pagi seorang gadis kecil ditemukan tidak bernyawa di tepi Danau Brook, Bagian perutnya terkoyak dan organ dalamnya hilang. Kedua remaja ini hanya memiliki waktu hingga purnama bulan berikutnya untuk mencegah monster pembunuh itu mencari korban yang kedua. 

 

- - - - - - - -

 

Joshua Dawson, seorang pelajar di SMA Mountain Side, ramah, terbuka dan memiliki banyak teman. Tidak seperti Aidan Reid yang pendiam. Meskipun punya perbedaan yang cukup terlihat, tapi mereka malah bisa temenan baik. Ini karena mereka mempunya kesamaan yang nggak banyak orang tau. Menjadi seorang Yeger, alias pemburu siluman.

“Tiga orang dalam satu malam? Itu berarti dua rumah sekaligus. Mr. Thomas dan Mr. Lucas adalah teman serumah dan di sebelahnya tinggal Mrs. Beatrice. Apa pelakunya lebih dari satu orang?” P. 17

Ada pencurian yang cukup aneh yang terjadi di salah satu rumah lansia di Mountain High, yang akhirnya membuat mereka jadi penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Dari sinilah mereka mulai melakukan pencarian. Ditambah lagi, ada kasus baru yang sangat menarik perhatian mereka. Ditemukannya seorang gadis kecil yang tubuhnya terkoyak. Bisakah mereka menghadapinya? Meskipun mereka seorang Yeger, tapi mereka kan masih kecil.


 

R E V I E W

 

Sebelum aku review, aku mau kasih tau dulu kalo novel ini ternyata novel pertamanya kak Lentera Langit loh! Aku kira novel ini malah novel keduanya, soalnya muncul setelah Laknat.

 

By the way, Josh & Aid ini nggak menegangkan kayak Laknat loh. Malah menurutku, novel ini tuh lebih ke arah fantasi, karena ada beberapa makhluk yang namanya jarang aku denger di dunia nyata. Nggak ngebosenin, malah penasaran aku tuh sama petualangannya Josh & Aid buat mecahin masalah yang bagi mereka menimbulkan banyak pertanyaan dan kadang anehhhh banget.

 

Selain itu, diselipkan juga beberapa cerita masa muda yang bikin aku jadi kangen balik ke masa-masa sekolah. Kangen ikut pentas seni dan acara sekolah lainnya. Hehehe..

 

Baca ini, mendadak aku keinget sama film Vanhelsing atau Twilight gitu! Habisnya ada makhluk sejenis vampire gitu. Jadi seru deh. Lagian di sini juga disisipkan beberapa kata atau istilah tentang makhluk ini. Biar kita yang baca juga nggak bingung.

 

Overall, kalian yang suka baca fantasi tentang mahkluk aneh-aneh gitu, pasti suka sih baca ini. Hihi.

Sunday, October 4, 2020

[Review] If Only

 

Judul : If Only

Penulis : Innayah Putri

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal : 348 Halaman

"Gue tahu, lo suka lihat langit malam. Tapi, Kak Juna, kadang apa yang paling kita cintailah yang melukai palng dalam. Lo udah cukup kesakitan selama ini, lo butuh istirahat."

 
B L U R B
 
Arjuna Pranaja. Pemuda bermata gelap itu telah belajar banyak mengenai kehilangan. Keluarga kecilnya berantakan, hal-hal menyakitkan terjadi di depan matanya, orang-orang tercintanya pergi tanpa pernah bisa kembali.
 
Selang waktu berjalan, ia berusaha untuk bangkit. Ia kira setelah segala hal menyakitkan terjadi, tinggal senyum menanti. Saat itulah, Kiana Niranjana berdiri di sana, membawanya keluar dari labirin masa lalu yang gelap. Gadis itu mengajarkan cara tertawa, juga bahagia.
 
Tapi ternyata, semesta memang kerap kali suka bercanda. Badai itu belum reda sepenuhnya. Luka itu belum kering seutuhnya. Keberadaan Kiana justru menyeretnya menuju luka yang lebih dalam.
 
Hingga pada satu titik kelelahannya, ia mulai bertanya-tanya:
Mungkingkah ia memiliki akhir yang bahagia?
 
- - - - - - - - -
 
Kiana Niranjana, seorang mahasiswi baru yang telat datang ke kampus di hari ospek pertamanya. Nggak cuma itu aja, selain telat, kesalahan lainnya adalah masih memakai penutup mata. Hukuman tentu saja sedang menantinya. Dia diharuskan mencari kakak tingkatnya yang bernama Arjuna. Hebatnya lagi, Kiana nggak tau Arjuna ini orang yang kayak gimana dan jurusan apa. Dia nyari sampai ke Fakultas Teknik dan bahkan ngerecokin sahabatnya, Dimas, demi nemuin si Arjuna ini.
"Orang cantik memang harus kebal disirikin." P. 47
Bagi Arjuna, Kiana adalah cewek yang cukup ceroboh, pelor, dengan tingkat kepedean di atas rata-rata. Nggak cuma itu aja, perlahan Kiana bahkan bisa jadi salah satu orang yang menurut Arjuna cukup penting. Ada dalam diri Juna yang bikin dia selalu pengen ngelindungin Kiana yang ceroboh dan semaunya ini. Biarpun dia harus rada ngotot sama Dimas, sahabat yang kadang kelakuannya kayak pacarnya. Tapi gimana kalau ada satu fakta dari Kiana yang malah bikin Juna nggak mungkin ngelanjutin kedekatan mereka?

 
R E V I E W

Sejujurnya, novel ini udah lama ada di lemariku. Hehe.. Udah cukup lama, tapi masih maju mundur gitu buat bacanya. Soalnya takut rada-rada nyesek gitu, nggak siap aja hatinya buat sedih-sedihan. Haha..

Oke, novel ini menceritakan tentang si Arjuna yang nggak peka-peka amat, dan udah nggak deket-deket amat sama cewek. Nggak ada alesannya, Arjuna cuma nggak pengen aja. Belum lagi Arjuna kan idola cewek-cewek di kampus, aneh banget kalo nggak ada yang ngedeketin kan?

Ceritanya tentu aja nggemesin kayak biasanya. Bisa banget lah Kak Naya bikin karakter macem Arjuna, dan para sahabatnya, yang suka bikin ketawa-ketiwi. Belum lagi Kiana yang super pede. Bawaannya seneng terus pas mereka ketemu bareng gitu. Tapiii.. seperti novel Kak Naya yang sebelum-sebelumnya, ada aja masalah yang bikin hubungan Juna-Kiana nggak mulus-mulus amat! Malahan nyesek banget! Ya ampun, rasanya tuh kayak nggak tega mereka berdua tersiksa gini. Kasian sekali.

Untuk alurnya sendiri, ada di beberapa bagian itu flashback untuk menceritakan kehidupan mereka di masa lalu gitu. Pas tau gimana masa lalu mereka, cukup kaget sih. Nggak nyangka aja kalau ternyata kehidupan mereka nggak seseneng yang dilihatin ke temen-temennya.

Warning dulu nih sebelumnya, jangan sampe baca novel ini pas lagi sedih, makin sedih hei! Aku aja nyesek berulang kali pas mereka ada masalah. Sedih sekali.


Quotable:
"Hm, semua yang ada di semesta ini bisa mati, Kiana. Yang abadi cuma Tuhan. Yang menyedihkan, seperti Sirius yang mati lebih cepat, orang-orang baik juga biasanya dipanggil tuhan lebih dulu." P. 93

"Gue tahu, lo suka lihat langit malam. Tapi, Kak Juna, kadang apa yang paling kita cintalah yang melukai paling dalam. Lo udah cukup kesakitan selama ini, lo butuh istirahat." P. 97

"Menyimpan sakit sendirian itu bikin capek, tapi lebih capek lagi kalau harus berpura-pura baik-baik saja." P. 97

"Dan, seperti hukum alam, yang mencintai terlalu dalam biasanya adalah orang-orang yang jatuh cinta sendirian." P. 102

"Sayang, laki-laki memang dilihat tindakannya, tapi sebagai perempuan, kami juga perlu kata-kata yang jelas." P. 109

"Kalau gitu, biar gue aja yang berharap. Gue harap lo nggak selamanya terkurung di masa lalu. Gue harap semua sakit yang pernah lo rasain bisa sembuh. Gue berharap lo bisa bahagia." P. 123

"Karena keluarga bukan hanya tentang darah, melainkan juga tentang cinta." P. 138

"Karena memang kadang semenyedihkan itu saat kita jatuh cinta sama seseorang. Semua orang mungkin bisa sadar, kecuali orang yang kita jatuhi cinta." P. 158

"Orang selalu bilang, bahwa patah hati melalui tiga proses; penolakan, kenyataan, kemarahan, dan diakhiri dengan penerimaan. Akan tetapi, tidak pernah ada yang menjelaskan bahwa penerimaan merupakan tahapan yang tersulit. Tidak ada yang pernah mengatakan bahwa ada orang yang sampai sekarat hanya demi menerima keputusan takdir." P. 238

"Kita berkeras kepala, memintal benang demi benang kemungkinan agar terwujud sebuah harapan. Sekalipun memahami bahwa akhir bahagia merupakan perihal yang fana." P. 242

"Mari kita berjudi dengan takdir, mempertaruhkan segenap harapan, sekalipun sadar bahwa yang kelak kita temu adalah kehancuran yang menyeluruh." P. 248

Sunday, September 27, 2020

[Review] Dirty Desire

 

Judul : Dirty Desire

Penulis : Christian Simamora

Penerbit : Toro Imprint Twigora

Tebal : 238 Halaman

"Why the fuck you say that? Lo kira perasaan orang pantes jadi bahan becandaan?"

 
B L U R B
 
ESTA ENAMORADO DE UNA MUJER, PERO ELLA VIVE MINTIENDOLE.
He's in love with the woman, but she keeps lying to him.
 
Dari sekian banyak permintaan kembar identik Nevaeh Rindualam, inilah yang paling absurd. Katanya sih double booked, padahal sebenarnya karena dia sendiri yang sembarangan bikin janji dengan so-called mantan terindahnya, padahal sudah mengiyakan ajakan kencan dengan cowok yang dikenalnya lewat Tinder. Kembarnya itu meminta Neva untuk bertukar tempat dengannya-lagi-dan berkencan dengan gebetan barunya yang juga seorang petinju.

Ansen Alexander nggak terlalu percaya dengan online dating; terlalu banyak pembohong di internet. Tapi dia mendapati teman kencannya adalah pengecualian. Cewek yang menari salsa dengannya malam itu berbeda sekali dengan yang diajaknya mengobrol via video call selama beberapa minggu terakhir. Lebih nerdy. Lebih lucu. Bagi Ansen, cewek seperti itu sangat-sangat seksi. Nggak heran, satu malam tiba-tiba terasa kurang. Dia ingin bersama cewek itu lagi... dan lagi... dan lagi...

Neva nggak bisa terus-terusan merahasiakan jati dirinya dari Ansen. She can't constantly lie and expect him to trust her. Tapi Neva juga sadar penuh, saat Ansen tahu yang sebenarnya, dia bisa kehilangan cowok itu selama-lamanya...

- - - - - - - - - -

Nevaeh Rindualam, cewek freelance yang punya kerjaan cukup keren. Jadi dubber alias pengisi suara. Pengisi suaranya tuh nggak cuma di dunia kartun aja loh, tapi juga di iklan-iklan gitu. Pekerjaan yang cukup menyenangkan bagi Nevaeh, si introvert, nggak perlu ketemu banyak orang, nggak perlu keluar rumah. Sayangnya, kehidupan Nevaeh nggak bisa tenang-tenang aja, selalu ada aja gangguan, terutama dari kembarannya, Heaven. Memiliki kembaran yang sosialita abis, nggak bikin dia happy, habisnya gimana dong? Nevaeh selalu jadi backup plannya Heaven, apalagi secara postur tubuh, mereka berdua mirip banget. Sama kayak malem ini, Heaven minta tolong untuk gantiin dia di acara datingnya sama cowok terbarunya.
"I need love, Nev. Hidup gue bakalan kering kerontang dan sengsara kalo nggak punya siapa-siapa yang mencintai dan dicintai di sisi gue." P. 11
Hari ini, Ansen bakalan dating sama Heaven, cewek yang cukup vulgar buat dia. Cewek yang jadi bahan pembuktiannya aja kalo di online dating, dia nggak bakalan nemu cewek dengan tipe yang dicarinya buat jadi pasangan hidup. Tapi gimana kalo 'Heaven' bisa ngebuktiin bahwa dia beda?


R E V I E W

Pas pertama kali dateng, kukira bukunya bakalan tebel gitu. Tapi ternyata tipis, 200an halaman aja, padahal Babang mah biasanya minimal 300an gitu.

Di pembukaan, aku ngerasa aneh sama namanya Nevaeh, soalnya jarang banget didenger. Eh, ternyata dia kembar, dan punya pekerjaan yang cukup menarik loh! Jadi seorang dubber. Keren kann.. Nggak cuma itu aja, kepribadian mereka berdua juga bertolak belakang. Yang satu sosialita abis, yang satunya suka banget di rumah, nyenengin diri sendiri nggak perlu kumpul-kumpul gitu.

Mengambil tema dating online yang pasti ekspektasi semua orang tuh.. apa ya? Kayak kalo di dating online tuh orang-orang nggak ada yang serius. Pasti suka main-main semua, sekadar haha-hihi dan jarang banget untuk bisa lanjut ke jenjang selanjutnya gitu. Di sini, Nevaeh malah break the rules lho! Nevaeh malah bisaan banget bikin Ansen terpesona sama caranya dia ngomong, diskusi dan segala macemnya.

Nggak cuma sekadar membahas online datingnya aja, tapi juga ngebahas tentang gimana sebaiknya kita dengan hati orang lain. Jangan pernah main-mainin segala deh. Kalau emang nggak niat, nggak sreg, mendingan langsung mundur aja sejak awal. Inget, hati itu bukan mainan yang bisa ditinggal kapan aja. Oh iya, di sini juga Babangse banyak menjelaskan tentang dunia pertinjuan juga loh! Ada banyak catatan kaki yang jadi pengetahuan baru buat aku.


Quotable:
"Ambisi adalah pangkal kesuksesan. Kadang kamu juga harus keras kepala supaya bisa dapetin yang kamu impikan." P. 143
 
 "... Aku bakal nunjukin ke kamu rasanya jadi pilihan utama, sekaligus satu-satunya. I choose you. And I'll choose you over and over and over. Without a pause, without a doubt. In a heartbeat. I'll keep choosing you." P. 147

Wednesday, September 9, 2020

[Review] Laknat

 

Judul : Laknat

Penulis : Lentera Langit

Penerbit : Clover

Tebal : 168 Halaman

"Apakah semuanya nyata atau halusinasi semata? Ataukah, aku sudah mulai gila?"

B L U R B

Wanita itu tidak pernah menyadari "apa" yang mengincar bayi dalam kandungannya.

Inggrid sangat bahagia dengan kehidupan pernikahannya dengan Mas Andro, pria pujaan hatinya. Ditambah lagi dengan adanya buah hati mereka yang sedang dikandung Inggrid, lengkap sudah kebahagiaan Inggrid.

Namun, kebahagiaannya terganggu ketika sosok wanita berkebaya merah mulai menghantuinya. Inggrid mengalami kejadian-kejadian yang membuatnya tidak dapat memercayai pikirannya sendiri. Ditambah lagi, sesuatu yang jahat mengintainya dari kegelapan.

Siap merenggut janin yang ada di dalam kandungannya.

- - - - - - - -

Inggrid, si anak perantauan yang bekerja di minimarket. Awalnya, kehidupannya baik-baik saja, meskipun dia nggak punya pacar, tapi dia punya temen yang menyenangkan. Udah kayak saudara sendiri gitu. Namanya Irma, sesama temen kasirnya dia. Kehidupannya biasa-biasa aja sampai kedatangan pembeli ruko kosong di seberang minimarket tempatnya bekerja.

"Tentu saja tidak! Ini namanya cinta, Irma. Saat ini aku merasa bisa melakukan apa pun untuk dapat bertemu lagi dengannya. Apa menurutmu dia memiliki rasa yang sama?" P. 20 

Satu ketika, Inggrid akhirnya bertemu dengan pemilik ruko kosong tersebut. Pertemuannya juga cukup dramatis sih. Karena Inggrid yang dengan tingkat kekepoannya yang tinggi, dan suka banget ngintipin ruko kosong ini. Setelah mereka bertemu, Inggrid bahkan sempat masuk ke dalam ruko ini. Dan semuanya mulai berubah perlahan. Inggrid mulai dekat dengan pemilik ruko yang ternyata bernama Mas Andro, dia juga pindah pekerjaan, dan kemudian menikah dengan Mas Andro. Keanehan semakin menjadi-jadi saat dia sudah menikah dengan Mas Andro. Bos di tempat kerja Inggrid yang baru sebenarnya juga sudah mengingatkan, tetapi Inggrid tetap memilih Mas Andro. Keanehan apalagi yang akan dialami Inggrid?


R E V I E W

Jujur aja, awal ketika aku ditawari untuk mengulas novel ini, ada sedikit rasa takut. Tapi, aku juga penasaran sama novelnya. Aku kira awalnya novel ini tuh genrenya thriller. Ternyata enggak! Ini horor! Sempet keder karena aku tuh anaknya penakut banget. Aku bakalan review pelan-pelan dari ceritanya ya.

Menurutku, novel ini cukup seru sekali. Berawal dari pertemuan tak terduga, dan dibumbui mistis-mistis. Awalnya, aku kira novel ini tuh bakalan bikin aku jadi ketakutan banget. Apalagi testimoni dari admin penerbitnya sendiri yang jadi takut deket-deket jendela. Hmm.. Ternyata, nggak semenakutkan itu! Aku yang udah cukup lama tinggal di Jawa, sangat relate dengan cerita ini.

Untuk karakter Inggrid, entah kenapa aku kadang rada bete sama dia, kalau pas diingetin sama Irma, atau bosnya sendiri. Bebal banget gitu. Ya iya sih, namanya juga cinta, hitam putih juga jadi berwarna, tapi kalau ada yang nggak masuk akal, dia tuh masih kayak berusaha membenarkan gitu. Ujung-ujungnya malah jadi ribet sendiri kan?

Aku suka dengan jalan ceritanya, yang meskipun terkesan cepat, tapi tepat banget. Nggak berlebihan, atau kekurangan. Konflik yang terjadi di sini tuh lebih ke arah konflik batin menurutku, apalagi diambil dari sudut pandangnya Inggrid, jadi kerasa banget. Terutama di beberapa kejadian aneh yang dialami Inggrid, ya ampun. Nggak kebayang deh gimana rasanya jadi Inggrid. Sudah mengalami keanehan, nggak dipercaya, ketakutan lagi. Pokoknya wajib baca sih. Meskipun covernya nyebelin karena serem banget kayak diliatin. Tapi nanti setelah baca ceritanya, nggak bakalan ketakutan kok!

Saturday, August 29, 2020

[Review] Beaten Track

 

Judul : Beaten Track

Penulis : Dadodado

Penerbit : Self-published

Tebal : 392 Halaman

"Hidup akan terus berjalan tanpa orang yang kamu cintai."


B L U R B

Perjalanan ini mungkin, ralat, pasti akan menjadi perjalanan yang panjang dan sulit tapi bertahan merupakan pilihannya.

Dulu.

Namun ketika pilu menyisakan ragu dan rindu yang menggebu, bagaimana dia tidak meragu?

- - - - - - - -

Geeta, biasanya sih dipanggil Eta sama sahabat dan sepupunya, Refa dan Tia. Hidupnya Geeta itu bisa dibilang nggak menyenangkan amat. Kehilangan Ibunya, nggak lama, ayahnya juga ikutan menghilang, hidup bersama dengan istri lainnya. Ada kesedihan lain yang juga disembunyikan oleh Geeta, tidak ditunjukkan pada siapa-siapa, dipendam untuk dirinya sendiri. Yang jelas, dia sangat menghindari dua lelaki, yang kalau bisa nggak usah ditemuinya sampai kapan pun.
"Hubungan itu mengerikan. Seakan menempatkan kebahagiaanmu kepada orang lain dan kamu tidak akan pernah siap ketika dia menghancurkannya." P. 22
Kehidupan percintaan Geeta juga nggak baik-baik amat. Apalagi pasca kejadian semasa dia SMA. Bikin trauma, dan Geeta nggak pengen membuka hatinya dulu. Nggak mau kalo dihancurin lagi. Apalagi ngebenerin hati kan susah banget!

Sayangnya, semua itu nggak dikabulkan. Dia malah bertemu salah satu lelaki yang nggak pengen ditemuinya. Mantan pacarnya sewaktu SMA, dan ada satu lagi kabar yang cukup mengejutkan, kabar yang cukup bikin dia keinget lagi sama masa lalunya. Sebenernya, Geeta bisa aja mengabaikan dan nganggep semuanya biasa aja, tapiii.. satu ucapannya merubah segalanya. Dia jadi harus bertanggungjawab atas pilihannya sendiri. Kesel? Pasti. Tapi semua kan udah ada konsekuensinya, jadi mau nggak mau, ya Geeta harus menjalaninya kan?


R E V I E W

Membaca cerita Geeta-Ata ini, aku kira bakalan jadi cerita yang biasa. Geeta yang punya banyak pemikiran yang nggak tersampaikan, sementara Ata kadang bisa jadi cowok agresif gitu. Ternyata, setelah beberapa bab awal terlewati, ceritanya mereka juga nggak semudah itu! Mereka nggak cuma terjebak bersama, tapi punya spekulasi terhadap pasangan masing-masing. Apalagi statusnya mereka mantan pacar. Jadi yaaa.. pasti ada beberapa hal yang bikin mereka canggung.

Nggak cuma itu aja sih, novel ini juga mengambil tema mentah health. Trauma yang dialami Geeta jadi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Aku suka gimana cara Ata membantu Geeta biar nggak trauma lagi. Pelan, tapi pasti. Nggak buru-buruin, menikmati waktu mereka. Jarang banget liat cowok modelan Ata begini.

Sama seperti covernya yang agak-agak gloomy gitu, selama membaca kisah Geeta-Ata cukup sedih di awal, apalagi ngeliat gimana Geeta berusaha membuat dirinya baik-baik aja. Tapi waktu berjalan ke tengah hingga akhir buku, berasa diajak main ke taman bermain! Bisa senyum-senyum karena sweetnya Ata, takut kalau mereka berdua memutuskan untuk pisah. Nano-nano rasanya.

Overall, aku suka sama ceritanya, trauma memang nggak bisa disembuhkan dengan mudah, tapi bisa diatasi kalau ada kemauan, dan yang ngebantuin nyantai. Apalagi yang namanya trauma kan nggak gampang, pasti keingettttt terus, kalau nggak gitu, bikin ngerasa bersalah. Jadinya kan serba salah juga.


Quotable:
"Lo tahu, Ta, bergumul dengan masa lalu memang menyenangkan. Tetapi lo harus mengikhlaskan itu." P. 22

"Pernikahan tidak bisa didasari oleh rasa tanggung jawab." P. 89

"Tapi pernikahan juga tidak melulu mengenai cinta, Geeta. Cinta saja tidak bisa dijadaikan dasar dalam pernikahan. Dalam pernikahan perlu tanggung jawab." P. 89

"Tapi tidak semua orang bisa memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Kadang hal itu direnggut paksa atau memang keadaan yang tidak memungkinkan." P. 134

"Gak lah. Mental health itu perlu dijaga dan apa yang kamu laluin waktu kecil nggak semua orang bisa laluin. Mengunjungi psikolog nggak membuat kamu gila atau lemah, G. Kalau itu diperlukan untuk kamu melanjutkan hidup, kenapa nggak? Kesehatan mental kamu itu urusan kamu, bukan urusan orang lain." P. 305

Sunday, August 23, 2020

[Review] Journal of Teror 2

 

Judul : Journal of Teror 2: Titisan

Penulis : Sweta Kartika

Penerbit : Clover

Tebal : 352 Halaman

"Ngeliat 'kan nggak harus pakai mata, Sukma..."

 
B L U R B
 
Namaku Sukma.
Aku mampu melihat alam gaib, tapi aku tak bicara tentang makhluk-makhluk mistik biasa.
Semesta gaib bukan hanya tentang hantu.
Ada hal-hal yang lebih tabu, lebih tua dari usiaku.
 
Dan sudah sejak lama aku merasa bahwa kemampuanku disiapkan untuk tujuan tertentu.
Tujuan yang mungkin lebih besar dari apa yang bisa kubayangkan. 

- - - - - - - -
 
Sukma, cewek yang mempunyai kelebihan yang mungkin nggak kebanyakan orang punya. Indera keenam, alias bisa melihat hal gaib. Nggak cuma itu aja, Sukma ini udah kayak cenayang, bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, dia juga bisa membaui 'orang' yang terkadang lewat di dekatnya. Serem? Pasti, tapi Sukma berusaha untuk biasa aja, untuk terlihat normal, meskipun dia sensitif sekali.
"Kalau Sukma besar nanti, jangan terbiasa mengandalkan orang lain. Sebaliknya, Sukma harus bisa jadi orang yang bisa diandalkan." P. 124
Sukma memiliki teman yang bisa diajak berdiskusi tentang masalah dunia lain ini. Namanya Damar, dia memiliki cacat fisik, yang kemudian membuat dia jadi bisa lebih tajam indera lainnya. Di sinilah, Sukma dan Damar mulai berpetualang melalui beberapa masalah yang terjadi di dekat tempat tinggal Sukma, sampai ke masalah dimana Sukma ternyata memiliki misi tersendiri, tapi misinya cukup aneh dan membingungkan. Apa ya kira-kira masalahnya?


R E V I E W

Baca Journal of Teror ini mengingatkanku sama mitos-mitos yang pernah aku denger selama ini. Kalo ngbahas yang mistis emang percaya nggak percaya sih, tapi nyata. Di sini, diceritain kalo Sukma anak yang punya kelebihan untuk melihat sisi lain dunia. Dan ternyata dia juga punya misi untuk ke depannya.

Aku cukup suka sama ide ceritanya. Nggak asal yang munculin mitos, nakut-nakutin, dan nggak ngasih pemecahan masalahnya. Di sini cukup banyak penjelasan yang masuk akal, dan bikin aku jadi wanti-wanti! Kan serem juga kalo sampe kejadian kayak gitu mah. Novel ini juga mengambil sudut pandangnya dari Sukma aja, meskipun gitu, tetep bisa menjelaskan keadaan di sekitarnya, gimana perasaan lawan bicaranya.

Karena ini termasuk debut baca novel horor pertamaku, aku jadi nggak banyak bilang. Hehe.. Yang jelas aku suka sih pas baca ini. Padahal aku anaknya tuh takutan, parnoan, jadi kadang serem sendiri aja gitu kalo pas baca yang serem-serem gitu. Hebatnya, pas baca ini, nggak takut gitu. Meski ada ilustrasi yang cukup ngebantu aku buat bayangin sosoknya dan cukup serem juga pas liatnya, tapi nggak sampe parnoan yang gimana gitu.

Thursday, August 13, 2020

[Review] Stay

 

Judul : Stay

Penulis : Incainica

Penerbit : Aksara Plus

Tebal : 373 Halaman

"Nyatanya, nggak ada yang bener-bener bahagia di dunia ini. Semua orang punya masalah sendiri-sendiri." 

 

B L U R B

Tentang Sakala, si manusia es yang sangat ambisius karena punya banyak mimpi.

Tentang Oliv, si biang onar yang selalu mencari keributan demi mendapat perhatian sang mama.

Tentang Aksel, Akbar, Abi, dan Gio, yang bergelut dengan masalah mereka sendiri. Karena setiap manusia, pasti punya masalah besar yang dihadapi.

Ini bukan cerita mengenai sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara. Ini hanya tentang mereka dengan banyaknya permasalahan. Tentang mereka yang mencari-cari letak keadilan serta kebahagiaan. Tentang mereka yang larut dalam kesedihan. Tentang mereka yang dipaksa untuk mengerti bagaimana semesta menunjukkan kerasnya kehidupan.

Ini adalah cerita yang akan membuatmu berpikir, "Sepuluh tahun lagi, aku akan jadi apa, ya?"

- - - - - - - -

Sakala Nugroho, cowok yang punya mimpi dan cukup ambisius. Mimpinya nggak besar, cukup tidak dihina dan dipandang rendah sama orang lain aja. Apalagi, mengingat latar belakang keluarganya yang bisa dibilang cukup kurang, membuat dia jadi punya tekad yang kuat untuk mengubah keadaan keluarganya.

"Memang benar, tidak ada yang lebih membahagiakan dari sekadar kembali berkumpul dengan teman-teman yang selalu ada." P. 154

Olivia Almeta, cewek yang biang onar. Nggak ada yang benerlah dari hidupnya. Punya geng yang isinya tiga cowok yang nggak ada benernya juga, tapi mereka malah saling support satu sama lain. Ya tipikal kalo temenan sama anak nakal yang saling dukung satu sama lain pada umumnya lah.

Sejak menginjakkan kaki di SMA, Sakala bertekad untuk jadi pribadi yang lebih baik. Dia bahkan memulai semuanya di SMA. Mulai menjadi ketua kelas, bahkan sampai masuk ke anggota OSIS. Menyenangkan? Tentu saja, semuanya jadi kenal dengan Sakala. Sayangnya, Sakala mulai berubah perlahan, menjadi orang yang tidak dikenal oleh seisi sekolah, bahkan Oliv sendiri juga mulai tidak mengenalinya. Di sisi lain, Oliv dan teman se-gengnya juga memiliki masalah yang membentuk mereka menjadi pribadi yang seperti saat ini, yang tidak disukai Sakala dan banyak orang.


R E V I E W

Salah satu novel yang aku incer, akhirnya dapet juga! Bahagia banget, apalagi dapetnya juga dengan setengah harga. Kenapa sih aku ngejar banget novel ini? Well, aku beberapa kali baca karya Kak Ica, dan aku selalu suka gimana kak Ica menuliskan cerita dan konfliknya. Nggak cuma ngebahas masalah remaja aja, tapi juga konflik keluarga yang mungkin sering kita alami, tapi nggak pernah kita tunjukin aja.

Di sini, awalnya aku cukup suka sama Sakala loh! Cowok yang berprinsip menurutku. Punya jalan hidup dan mimpi yang jelas. Tapi waktu dia udah berubah jadi power ranger, aku langsung ilfeel setengah mati. Beneran ya, hidupnya dia tuh jadi saklek banget! Untung bukan temenku, kalo temenku, nggak tau deh, dia bakalan selamet dari sindiranku apa enggak. Punya mimpi itu bagus, tapi kalo sampe sinting, mendingan nggak usah deh.

Sementara Oliv and the gank masih jadi favoritku sejak awal. Meskipun mereka salah, mereka saling support sama lain. Apa pun masalahnya, mereka tetep ada untuk satu sama lain, nggak menjauhkan diri, nggak mengambil kesimpulan sendiri. Kompak banget. Yang kayak begini ini deh susah dicarinya. Meskipunnnnn.. aku juga tau, kalo mereka salah banget, karena suka bolos, nakal dan lain sebagainya.

Jujur ya, aku selalu suka gimana cara kak Ica memasukkan latar belakang dan konflik yang bakalan dialami sama karakter-karakternya. Alus banget. Ngena banget. Pas tau latar belakangnya Oliv and the gank, aku mengiakan semua yang ditulis. Ini tuh kayak ngeliat temenku sendiri jatuhnya. Pengingat juga sih buatku, biar di masa depan, jangan sampe begini deh. Kasian anakku nantinya.


Quotable:

"Mendengar percakapan itu, Sakala kecewa dan belajar satu hal; menyebalkan ketika kita yang mati-matian berjuang justru berakhir kalah telak dari mereka yang berpangku tangan dengan kekayaan." P. 17

"Iya aku paham. Silakan bersenang-senang karena benar, masa remaja apalagi SMA itu cuma datang satu kali dalam seumur hidup. Tapi, jangan lupa juga kalau bersenang-senang pun ada batasnya. Jangan kaget kalau suatu saat setelah masa remaja kamu habis, lalu kamu dihadapkan dengan masalah yang jauh lebih sulit, kamu jadi nggak bisa menanganinya. Kenapa? Ya karena itu hasil dari kelarutan kamu dalam kesenangan masa remaja, tanpa sadar kalau masa remaja itu juga masa di mana semuanya dimulai, termasuk tentang impian atau cita-cita." P. 229

"Bebas ngelakuin dan nentuin apa pun itu artinya tanggung jawab juga semakin besar, Sel. Nikmati aja masa remaja kamu dengan sepositif mungkin. Karena nanti kalau kamu udah dewasa, mungkin kamu nggak akan bisa ngelakuin apa yang kamu dan teman-teman kamu lakuin sekarang. Dan juga, jangan lupa nikmatin apa yang Tuhan berikan. Entah itu masalah atau yang lainnya. Kamu tahu, Tuhan nggak mungkin merancang sesuatu tanpa tujuan." P. 272

"Nyatanya, nggak ada yang bener-bener bahagia di dunia ini. Semua orang punya masalah sendiri-sendiri." P. 309

"Kalau aku jadi kamu, aku nggak akan hidup dengan bayang-bayang Jody selama belasan tahun. Hidup harus terus berjalan, Riena. Sebesar apa pun rasa sedih kamu karena kehilangan Jody, hidup kamu harus tetap berjalan. Kamu nggak sendirian, ada Oliv, anak kamu. Seharusnya kamu nggak hidup seperti ini." P. 357

"Anak-anak nggak pernah menuntut apa-apa, Ryn. Mereka juga nggak akan berani macam-macam. Asalkan mereka diperhatikan, dipedulikan. Dan aku yakin, diamnya anak kamu sebenarnya menyimpan banyak sekali hal yang ingin disampaikan." P. 358


Saturday, August 1, 2020

[Review] Dua Jejak

Judul : Dua Jejak

Penulis : Aqessa Aninda

Penerbit : Elex Media Komputindo

Tebal : 443 Halaman

"Karena memutuskan berkomitmen sama memilih jatuh hati sama siapa itu beda perkara, Sat."


B L U R B

Katanya, untuk beranjak dan melanjutkan hidup kadang perlu dibantu orang lain.
"Aku ngerti, dia berarti banget buat kamu dan kamu nggak bisa dapetin dia, aku tahu. Makanya kamu pilih aku. Waktu kamu ajak aku jalan, aku tahu aku bukan pilihan pertama kamu. Aku udah siap dengan konsekuensi itu..."

Dan menjadi realistis katanya adalah pilihan yang tepat.
"Terima kasih sudah menjaga aku tetap waras...."

Tapi bukankah kebahagiaan seharusnya kita yang ciptakan sendiri?
"Kinan ingin berterima kasih pada mereka dengan cara berhenti bersedih dan mulai belajar menjadi bahagia tanpa bertumpu dengan orang lain. Kinan tahu ini mungkin nggak masuk akal buat sebagian orang. Tapi Kinan yang paling tahu diri Kinan sendirir. Kapan Kinan harus lari, kapan Kinan harus berhenti."

Dan menjadi realistis itu tetap harus jujur dengan perasaan kita sendiri bukan?
"Gue pengin memiliki lo bukan karena berkompetisi dengan siapa pun. Bukan juga karena gue butuhr seseorang di samping gue. Bukan pengin punya seseorang yang bisa gue pamerin ke orang-orang. Jadi jelasin sebelah mananya gue anggap lo barang? Menurut lo selama ini gue ngapain? Apa lo nggak sadar sama sekali? Does he love you better than I do?"

Ini adalah bagian akhir dari kisah empat orang yang harus mengurangi benang kusut di antara mereka. Karena setiap orang punya ruang khusus untuk seseorang yang sulit untuk digantikan oleh orang lain. Mereka mengukirnya sedemikian rupa hingga tak ada senyawa apa pun yang mampu menghapusnya begitu saja.

- - - - - - - -

Satrya kali ini jadi sobat ambyar. Apalagi setelah ditinggal Kinan pas lagi sayang-sayangnya. Nggak cuma ditinggalin, tapi Kinan juga menghilang, nggak tau ke mana. Nggak ada jejaknya, semuanya tuh kayak berkonspirasi buat bikin Satrya nggak bisa nemuin Kinan. Untungnya, ada Sabrina, cewek yang ketemu sama Satrya lewat cara yang lucu banget di Satu Ruang dulu.
"Untuk apa gue berharap sama orang yang nggak menghargai perasaan gue?" P. 23
Satrya akhirnya memutuskan untuk memulai hubungannya bersama Sabrina, cewek yang brighten up his day. Sayangnya, hubungan mereka ini nggak sehat banget. Satrya kadang nggak memprioritaskan Sabrina kayak orang pacaran pada umumnya gitu. Selain itu, ada juga gangguan di Sabrinanya sendiri. Complicated banget sih ini. Belum lagi Abi yang akhirnya tau kalo Sabrina sebenernya suka sama dia, dan dia sendiri mulai kepikiran SabSab. Gemes-gemes deh baca mereka berempat. Gimana ya cara mereka mengurai kerumitan yang secara nggak sengaja mereka buat sendiri?


R E V I E W

Akhirnya aku bisa baca lanjutannya Satu Ruang! Duh, seneng banget rasanya, apalagi aku cukup penasaran sama cerita SabSab, SatSat, Abi dan Kinan. Baca cerita mereka berempat sebelumnya tuh gemessss banget.

Di novel yang buku kedua ini, alurnya cukup lambat banget sih. Jadi aku sempet stop beberapa kali. Habis nggak nahan banget :( Padahal buku ini cukup kunanti-nanti. Menjelang pertengahan buku, mulai deh semangat lagi, soalnya mulai muncul permasalahan baru yang cukup seru buat diikuti.

Menurutku, yang paling disorot dari novel ini tuh tentang komunikasinya sih. Ya ampun, kayaknya akhir-akhir ini aku sering banget ngebahas ini. Nah di Dua Jejak ini menurutku super complicated banget. Apa ya? Dari pribadi masing-masing, Sabrina, Satrya, Kinan dan Abi punya masa lalu dan ego yang mereka pertahankan satu sama lain. Ego yang bikin mereka menjauh, dan menyakiti diri sendiri. Gemes sendiri pas baca. Kesel banget sama mereka.

Selain itu, aku juga belajar banyak dari Kinan dan SabSab, bahwa nggak bisa selamanya kita tuh menarik kesimpulan atas apa yang kita lihat dan rasain aja. Kita perlu otak yang waras dan dingin untuk ngelihat dari sisi lain. Nggak cuma sesuai sama apa yang kita inginkan aja. Karena kadang ekspektasi kita terhadap seseorang bisa sebegitu tingginya, sementara realitanya tuh nggak sebagus itu. Udah gitu, kita nggak ngomongin apa yang kita suka atau nggak. Jadi ya semakin kacau deh.


Quotable:
"Masalahnya, orang nggak pernah tahu seberapa jauh seseorang sudah emotionally attached dengan orang lain. Dan betapa susahnya untuk bisa seperti itu dengan orang lain." P. 3 to 4

"Kalo diibaratkan dengan dunia nyata, dua orang yang terpisah lama seperti itu, bisa aja perasaannya perlahan jadi hilang atau berubah. Karakter Rama ini ya kayak manusia biasa yag insecure dan poin yang perlu digarisbawah adalah betapa kejujuran dan kesetiaan itu menyelamatkan seseorang." P. 18

"Dia teringat ucapan  Sabrina bahwa kadang kita boleh saja menjadi sedikit egois untuk memenangkan diri kita sendiri. Karena kalau bukan kita sendiri yang menyayangi dan mementingkan diri kita, siapa lagi? Kita nggak bisa menunggu orang lain yang melakukan itu." P. 59

"Gue udah pernah bilang, kalo mau minta orang menerima perasaan lo itu orangnya disayang-sayang, diawarin baik-baik. Bukan malah kayak nggak butuh gitu! Gue kasih tau ya, Bi, Sabrina itu berkali-kali menurunkan egonya buat elo. Elonya sendiri berkorban apa buat dia?" P. 211

"Satu hal yang perlu lo tau, Sab. Perasaan itu akan tetap ada. Tapi gue nggak akan menuntut apa pun dari lo. Karena gue sadar, sesuatu yang tulus nggak seharusnya menuntut balasan." P. 318

"Karena memutuskan berkomitmen sama memilih jatuh hati sama siapa itu beda perkara, Sat." P. 332

"Kamu nggak bisa menyalahkan orang lain, orang nggak akan bisa masuk ke hidup kamu kalau bukan kamu yang mengizinkannya duluan." P. 337

"Kadang kita terlalu sibuk mengurus diri sendiri, sampai lupa apa yang telah kita lewatkan." P. 338

"Kita sering lupa, terlalu sibuk mencari cinta dari seseorang, padahal cinta itu selalu ada di sekitar kita. Bentuknya mungkin berbeda. Tapi selalu ada, nyalanya tidak pernah padam." P. 338

"Ini bukan soal memilih siapa. Ini soal menyelesaikan permasalahan satu per satu. Aku rasa, orang dewasa seharusnya seperti ini. Bukan sekadar menjadi rasional, tapi juga membereskan hal-hal yang berantakan satu per satu." P. 344

"Ternyata kadang orang lebih sempurna dalam pikiran kita ya?" P. 354

"Yya, kadang kebahagiaan itu hadirnya di antara jutaan rasa sakit. Bukan seberapa sering kita ketawa, tapi seberapa seringkita bersyukur setelah menghadapi beban berat dalam hidup bersyukur karena menemukan teman yang bisa diajak berbagi rasa sakit itu dan saling menguatkan." P. 403 to 404