Sunday, September 30, 2018

[Review] Song for Alice


Judul : Song for Alice

Penulis : Windry Ramadhina

Penerbit : Twigora

Tebal : 319 Halaman

"Saya beruntung bertemu dengannya dua belas tahun lalu. Saya beruntung memilikinya sekarang."


Thursday, September 27, 2018

[Blogtour] Giveaway Black Leather Jacket


Gimana? Udah penasaran sama Black Leather Jacket?
Aku punya 1 eks buat kalian persembahan dari Twigora!
Caranya gampang banget!

1. Follow Instagram @Twigora, @Adit_Adit, @Ifnurhikmah, dan @gabygabyy_
2. Memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
3. Bersedia mereview buku minimal 3x
4. Repost banner di aku instagramku dan jawab pertanyaan di captionnya.
"Bagaimana caramu berdamai dan bekerjasama dengan orang yang nggak kamu sukai?"
5. Banyak-banyak berdoa! 😉

[Blogtour] Black Leather Jacket


Judul : Black Leather Jacket

Penulis : Aditia Yudis - Ifnur Hikmah

Penerbit : Twigora

Tebal : 362 Halaman

"Kamu boleh mengusir aku lagi tapi aku ingin kamu tahu kalau aku serius. Besok aku bakal balim lagi, ngeyakinin kamu lagi, dan aku bakal kembali lagi sampai kamu percaya kalau aku benar-benar mencintai kamu."


Wednesday, September 26, 2018

[Review] Waktu Adanya Dirimu


Judul : Waktu Adanya Dirimu

Penulis : Catatan Seorang Eha

Penerbit : One Peach Media

Tebal : 174 Halaman

"Apakah rindu itu? Bagiku rindu adalah mantra pengantar tidur untuk mengadakan dirimu di dalam aku. Tak ada rindu lainnya yang membuat rindu."


Tuesday, September 25, 2018

[Wawancara] Kepo-Kepo Penulis Black Leather Jacket


Olla semua! Kali ini aku dapet kesempatan untuk mewawancara kak Aditia dan Kak Ifnur sebagai penulis Black Leather Jacket! Dari covernya aja keliatan keren dan misterius gitu yak. Jangan lama-lama deh. Langsung aja ke wawancaranya.

Sunday, September 23, 2018

[Review] Because of You


Judul : Because of You

Penulis : Dwi Anissa

Penerbit : Ae Publishing

Tebal : 294 Halaman

"Sejak kepergiannya, aku semakin terperosok dan menenggelamkan perasaan cintaku pada Andum."


Tuesday, September 18, 2018

[Review] Girls in the Dark


Judul : Girls in the Dark

Penulis : Akiyoshi Rikako

Penerbit : Haru

Tebal : 283 Halaman

"Semakin cantik orangnya, semakin unggul orangnya, semakin busuk pula rahasianya. Bayangkan kepuasan tersendiri saat bisa mencium kebusukannya!"


Saturday, September 15, 2018

[Review] Lovely Heist


Judul : Lovely Heist

Penulis : Prisca Primasari

Penerbit : Inari

Tebal : 425 Halaman

"Dan sebentar lagi, pencuri ini akan mencuri segalanya dari diriku. Dan itu tidak apa-apa."


Wednesday, September 12, 2018

[Review] Invalidite


Judul : Invalidite

Penulis : Faradita

Penerbit : Kubus Media

Tebal : 398 Halaman

"Kesempurnaan bukan ukuran sebuah kebahagiaan. Bukan juga cara untuk menilai seseorang."


BLURB

Sangat cerdas dalam meremehkan orang lain, pandai berkelahi, dan juga mahir menyakiti perempuan adalah penjelasan kuat siapa itu Dewa Pradipta. Tapi kearoganannya tidak berpengaruh pada seorang gadis berpakaian kuno. Pelita Senja.

Dewa terusik oleh Pelita yang selalu menanggapi sikap kasarnya dengan senyuman. Apalagi ketika gadis itu memaksa untuk mengatur hidupnya.

Tanpa menyadari akibat yang mungkin bisa menyakiti dirinya sendiri, Dewa memulai sebuah permainan untuk menaklukkan Pelita. Karena gadis itu adalah sebuah paket lengkap bagi Dewa. Untuk memenangkan taruhan dan menyakiti sepupu tirinya.

- - - - - - - -

Dewa Pradipta, seorang yang suka berkelahi untuk apa pun yang mengganggunya. Saat pertama kali bertemu dengan Pelita, dia berencana untuk menghajar seorang cowok cupu. Dengan berani, Pelita menyuruh Dewa untuk berhenti mengganggu Bobby, si cowok cupu.
"Biasanya, dari yang udah-udah, sama kayak roman picisan, seseorang yang nggak kita perhitungkan sama sekali, bisa jadi orang yang ditunggu selama ini." — P. 23
Bagi Dewa, Pelita itu cuma cewek biasa yang bakal terpesona dan menggoda dia kayak cewek kebanyakan. Apalagi di tambah dia disuruh menjadi tutor untuknya. Dan juga sifatnya yang polos. Makin senanglah Dewa, bisa mengerjainya. Malah, dia, Rendi dan juga Gerka, sahabatnya, membuat taruhan bila Dewa sampai jatuh cinta sama Pelita. Tanpa Dewa sadari, dia mulai jatuh cinta perlahan pada Pelita. Pelita yang polos, menawar dengan berbagai cara agar bisa mendapatkan apa yang dia mau, dan juga menjadi pelita yang sesungguhnya untuk Dewa. Tapi sayangnya, saat bertemu dengan Ayah Pelita, masa lalu Dewa perlahan terbuka. Lalu, bagaimana dengan hubungannya dengan Pelita? Apakah Dewa masih mau berhubungan apalagi menjadikan Pelita pasangannya?


Hah! Novel yang kuselesaikan dalam jangka waktu agak lama. Ya soalnya aku sambi ngereview novel yang lain. Haha.. Tapi beneran, novel ini seru banget. Dan kayak novel kak Fara sebelumnya, novel ini bener-bener nguras emosi! Konflik yang dipake, juga nggak biasa menurutku. Kalau dibandingkan dengan SIN, entah kenapa aku kurang sreg ya. Soalnya, Invalidite ini konflik batinnya beda. Jadi jangan dibandingkan. Hehehe.. Lebih dalam dan hhh.. sudah deh, aku nggak bisa ngomong kalo sama konfliknya.

Untuk masalah karakter tokoh. Menurutku sih kuat. Apalagi untuk pekerjaan Dewa. Meskipun cuma seorang fotografer, tapi kak Fara bisa menjelaskan dengan detil bagaimana pekerjaan tersebut, dan juga printilan lainnya. Kalau untuk Pelita, entah kenapa aku ngrasa dia ini polossss banget. Tapi nyerempet ke bego, lama-lama. Habisnya dia ini bener-bener polos banget, nganggep semua orang punya sisi baik, dan punya alesan untuk melakukan hal itu. Ya ada sih manusia kayak gitu, bahkan temenku sendiri. Cuma entahlah. Aku masih ngerasa aneh aja kalo ada cewek yang baiknya kebangetan.

Moral of the story, kamu bakalan belajar, gimana cinta sejati memaafkan dan mengikhlaskan masa lalu. Meskipun ada hukum yang harus ditegakkan. Bagaimana hati yang rapuh berusaha untuk tegar dan memaafkan masa lalu yang buruk.

Quotable :
"Kamu nggak pernah menyesal, karena rasa egois kamu lebih tinggi dari kepedulian. Boleh jadi kamu mungkin nggak peduli sama masa depan, tapi jangan biarin itu bikin diri kamu nggak berkualitas." — P. 30

"Dan bagian tersulit saat memiliki sahabat adalah, ketika kamu harus berkata jujur namun tidak ingin menyakiti mereka di waktu yang bersamaan." — P. 97

"Kamu jahat tau nggak, Wa. Kamu nggak pernah mikirin perasaan orang. Keegoisan itu yang akhirnya nutup mata kamu kalo sikap kamu bisa nyakitin orang lain bahkan tanpa kamu sadarin." — P. 106

"Ini bukan cuma soal hapenya aja, Wa. Tapi cara kamu salah. Kamu nggak boleh maksain keinginan kamu ke orang cuma karena kamu bisa. Semua orang berhak memilih. Dan aku punya pilihan sendiri gimana ngadepin Gilvy." — P. 107

"Karena aku dan Dewa saling sayang. Orang yang sayang nggak mungkin pergi meninggalkan. Lagi pula, perasaan nggak bisa dipaksakan. Kamu boleh suka, tapi bukan berarti bisa memaksa." — P. 171

"Aku tau rasanya diabaikan, Sis. Dan cara mengatasinya bukan dengan kebencian, tapi merelakan. Siapa tau ada yang lebih baik lagi di depan?" — P. 172

"Menyimpan dendam bukan sebuah kebanggaan. Memaafkan juga bukan kelemahan. Kamu mungkin menyesal, tapi apa itu menyelesaikan masalah?" — P. 198

"Cowok yang lagi jatuh cinta paling nggak bisa nyembunyiin perasaannya." — P. 265

"Kamu mungkin pernah dengar kalau kepercayaan seperti kaca yang jika pecah tidak bisa kembali sempurna. Aku setuju. memang begitu sifatnya. Tapi rasa percaya tidak seharusnya mudah hancur begitu saja, bukan?" — P. 274

"Bisa jadi beginilah bahayanya mencintai. Satu pilihan membuat dirimu terjerumus lebih dalam dengan terselimuti kebodohan. Mungkin tidak mengapa jika tidak mendapatkan cintanya, dan atas nama kebodohan jatuh cinta juga hal gila bisa jadi melihat biasa saja." — P. 323

"Baginya, ada alasan mengapa Tuhan menciptakan rasa sakit. Karena Dia menjanjikan kebahagiaan akan datang setelahnya." — P. 363

"Dari Pelita Dewa belajar satu hal, bahwa dendam tidak akan membawamu ke mana-mana. Manusia tidak berhak menyimpan kebencian. Terlalu egois untuk ukuran makhluk Tuhan yang paling sering melakukan kesalahan." — P. 372

"Dunia boleh saja berlaku buruk padamu, tapi itu bukan alasan untuk membalasnya dengan cara yang sama. Ingat saja bahwa setiap orang memiliki gelap dan terangnya masing-masing. Jangan takut melangkah maju hanya karena kamu tidak sanggup merobohkan tembok besar, hanya perlu cari cara untuk melompatinya.

Saturday, September 8, 2018

[Review] Never Let You Go


Judul : Never Let You Go

Penulis : Titi Sanaria

Penerbit : Namina Books

Tebal : 234 Halaman

"Karena aku mencintaimu berkali-kali lebih banyak. Jadi jangan pernah tinggalkan aku lagi."