Saturday, October 31, 2020

[Review] Madam Sri

 

Judul : Madam Sri

Penulis : Mooseboo

Penerbit : Ayna

Tebal : 288 Halaman

"Jodoh itu seperti bersin. Tak bisa di-summon kapan akan datang. Bahkan di saat kamu melepas semuanya sampai terkesan melupakan, justru makhluk itu akan datang."

 
B L U R B
 
Kabur dan kemudian bertemu dengan lelaki itu di negara lain, bukan takdir yang dia minta. Karena ditinggalkan lelakinya beberapa bulan sebelum pernikahan membuat Srikandi Attaya Saraswati—perempuan berumur 28 tahun, galak, semaunya, dan selalu skpetis itu—sudah menyerah akan pasangan hidup.

Sekilas, kisahnya terlihat biasa.

Namun, terasa salah sebab lelaki itu delapan tahun lebih muda dari Atta, meskipun pemikiran uniknya selalu membuat Atta takjub.

Terlebih, ada teman lama yang menunggu Atta dan juga menawarkan rasa nyaman yang sama. Yang barang tentu lebih mapan dan dewasa.

Lantas apa makna rasa nyaman yang sebenarnya bagi Atta?

Dan menurut kamu, apa itu rasa nyaman? Apakah standar nyaman yang lingkungan tawarkan sesuai dengan hatimu?

- - -

"Aku mau kenal kamu lebih dekat. Lagipula kita kan udah kenal dari dulu. Gimana dengan kamu?"
— Lingga Halim Martadinata —
 
"Kalau gue boleh jujur, Mbak jauh lebih cantik. Apalagi kalau ketawa kaya tadi."
— Awan Nalapraya Sabeni —
 
- - - - - - - - - -
 
Srikandi Atta Saraswati, panggil dia Atta, jangan gunakan nama depannya, dia benci banget. Dilihat dari penampakannya, Atta terlihat seperti perempuan pada umumnya, tapi ternyata dia galak, kalo udah begitu, matanya kayak bisa ngeluarin laser. Jangan macem-macem deh pokoknya. Atta sebenarnya bukan tipe orang yang bakalan ngambil keputusan gila, tapi entah kenapa, kali ini dia mengambil keputusan gila, mungkin untuk yang pertama kalinya. Dia nekad pergi ke Kuala Lumpur, tanpa memberitahu siapa-siapa, termasuk sahabatnya.
"Cowok itu goal-oriented. Sekalinya tetapin tujuan, pasti bakal dia kejar sampai dapat. Kalau dia lepas Mbak gitu aja, berarti memang selama ini dia enggak pernah serius sama Mbak." P. 40 to 41
Awan Nalapraya Sabeni, cowok yang sering kena apesnya Atta dibeberapa pertemuan awal mereka. Awan menerima penawaran Atta untuk menjadi tour guidenya selama Atta di Kuala Lumpur. Selama beberapa hari mereka berjalan menghabiskan waktu, Awan mulai banyak mengenal Atta, meskipun hanya dari luarnya saja. Bagi Awan, Atta adalah cewek yang menarik, berpendirian kuat, dan sebenernya dia pribadi yang menyenangkan. Entah apa yang membuatnya berubah menjadi sosok yang cukup menyebalkan ini.

Pertemuan mereka selanjutnya, malah terjadi di kantor Atta, Awan tetap menjadi Awan yang kadang resek, jail, nyebelin, dan Atta tetap menjadi 'monster' seperti biasanya. Tapi, pernah denger kan, witing tresno jalaran seko kulina? Gimana kalo Awan mendadak suka sama Atta, cewek yang jelas-jelas lebih tua darinya? Gimana kalo saingan Awan ternyata cowok seumuran Atta yang udah mapan dan siap untuk menemani Atta?


R E V I E W

Kedua kalinya ini aku baca novelnya kak Mooseboo. Di bagian awal, aku sempet bingung dan agak ngebosenin gitu, karena sikapnya Atta yang super njengkelin. Tapi malah setelah Atta balik ke Jakarta, aku malah suka dengan dia dengan segala kegalakannya.

Baca novel ini tuh aku diajak untuk nggak cuma melihat dari sisinya Atta yang kadang sensian banget anaknya, tapi juga gimana caranya dia memandang kantornya, cara kerja temen-temennya, dia juga pekerja keras banget. Bener-bener cerminan wanita karier di masa kini gitulah. Kalau sama Awan, aku suka caranya dia memandang hidup, dia tuh bisa banget ngeliat hidup dari sisi yang lain, dewasa banget anaknya. Ya ampun, nggak paham lagi dah aku. Pekerja keras juga pula. Duh, jadi sayang.

Kak Mooseboo nggak cuma pengen ngelihatin pandangan tentang masyarakat terhadap orang yang sudah dirasa matang untuk menikah, tapi juga memperlihatkan sisi perbedaan umur yang cukup jauh. biasanya kan perbedaan umur tuh ditunjukkan dari sisi cowoknya, kayak misalnya, yang cowok yang lebih tua. Aku cukup jarang menemukan yang cewek lebih tua sih, kalaupun ada, biasanya nggak begitu jauh jaraknya.


Quotable:
"Justru karena itu saya sadar. Di samping soal lipstik lima puluh ribu dan lima ratus ribu, perempuan itu seenggaknya harus bisa mandiri tanpa harus lupa sama value mereka sebagai penasihat dalam keluarga." P. 84

"Semua orang pasti punya pengalaman buruk, but that's all. Itulah hidup Lagian, bukannya pengalaman yang buruk buat kita jadi lebih kuat? Jangan terus hidup di masa lalu, Mbak. Hidup terlalu singkat buat itu." P. 123

"Karena buat beberapa orang, kata nyaman lebih baik ketimbang takut perubahan, Wan." P. 131

"Itu dia. Karena ini soal perasaan. Rasa yang bahkan ada sebelum kata nyaman sendiri muncul. Jadi, bisa dibilang nama nyaman cuma sebuah istilah untuk membahasakan esensi tadi, karena rasa itu sulit buat didefinisikan, Mbak." P. 199

"Indeed. Karena kalau kita percaya, pasti akan selalu ada jalan buat bahagia, Mbak." P. 202

"Kamu takut sama pandangan orang? Kalau soal itu mah enggak akan pernah bisa selesai, Mbak. Karena kita itu sedari lahir ya hidup dengan penilaian orang. Tapi, toh ini hidup kita. Semua pilihan dalam hidup itu benar, lho. Yang salah itu, cuma enggak berani ambil pilihan dan enggak ada tanggung jawab." P. 249

Wednesday, October 28, 2020

[Review] Siap! Mas Boss

 

Judul : Siap! Mas Boss

Penulis : Cepty Brown

Penerbit : Lotus Publisher

Tebal : 311 Halaman

"Nggak ada yang terbaik dan sempurna selain Allah SWT. Mungkin ego kamu terlalu tinggi?"

 
B L U R B
 
Galak, super rewel, bikin hidupku semakin sulit, begitulah bos baruku, Aslan Adyatma Serkan. Seandainya saja dia bukan kakak kelas yang dulu pernah mencuri hatiku, aku tidak akan terjebak dalam perasaan rumit ini.

Meski lika-liku kehidupan semakin terjal dan kian memburuk karenanya, perasaan cinta ini masihlah kokoh berdiri. Namun apakah perasaan ini akan berbalas? Masihkan dia mengingat diriku di salah satu sudut ingatannya? Akankah kesulitan dalam hidupku sirna saat kami bisa bersanding?

- - - - - - - - -

Sofia Putri Maharani, atau yang biasanya dipanggil Pia. Dia ini pribadi yang ceria, tapi tidak dengan hari ini, dia terlambat masuk kerja lagi karena semalam main game. Hal ini udah hal yang lumrah karena sejak kedatangan adiknya ke Jogja, dimana dia tinggal sekarang, dia jadi diracuni untuk main game setiap malam. Jadilah dia selalu bangun telat keesokkan harinya. Sayangnya, hari ini Pia apes banget, nggak cuma telat aja, hari ini hari pertama bos barunya dateng, dan tentu aja makin ribet deh!
"Kamu cinta sama aku dan aku juga. Hanya jarak yang selama ini memisahkan, Sofia. Tapi aku tidak menyangka kamu sudah menerima pria lain di saat aku sedang memperjuangkanmu. Yang aku yakin jodohku." P. 32
Aslan Adyatma Serkan, bos baru di tempat kerja Pia, bos yang ternyata adalah kakak kelasnya saat SMA. Di kantor, dia sering disebut singa, karena namanya mirip dengan nama singa di Narnia, dan tentu saja, dia cukup galak juga. Yang Pia nggak tau, ternyata Aslan masih menyimpan rasa yang sama seperti dulu saat mereka sekolah, padahal, sekarang Pia sudah dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan cowok lain. Wah, gimana ya cara Aslan berjuang untuk mendapatkan Pia? Kalau udah dijodohkan kan berarti udah dapet restu, memangnya Aslan punya restu yang sama juga?


R E V I E W

Membaca cerita Pia-Aslan ini bikin gemes! Gemes sama kelakuannya mereka yang nggak ada habis-habisnya bikin ketawa. Pia yang kadang rada telmi dan mudah panik, dan juga Aslan yang ternyata sok kejam, tapi kalo berjuang tuh gigih banget!

Selain menceritakan tentang perjuangan Aslan untuk mendapatkan Pia kembali, di sini juga diselipi cerita antara teman kerja yang menyenangkan di divisinya Pia lho. Kelakuan mereka juga sama absurdnya. Ada Mbak Asih dan Meyll yang kadang telmi, dan juga Nino yang kepo banget. Karena mengambil setting tempat di Jogja, jadi bahasa yang dipakai mereka ya bahasa Jawa yang medok gitu, tapi nggak usah khawatir, karena Kak Cepty selalu menyisipkan footnote di setiap omongan bahasa Jawa.

Overall, aku selalu terhibur setiap membaca tulisan kak Cepty, selalu ada disisipkan komedinya. Jadi nggak tegang terus gitu. Cocok banget buat dibaca kalau lagi penat-penatnya, dan butuh bacaan yang menghibur.

Thursday, October 22, 2020

[Review] Another Sorry

 

Judul :  Another Sorry

Penulis : Fahrul Khakim

Penerbit : Bhuana Sastra

Tebal :  256 Halaman

"Kamu berhak untuk menjadi dirimu sendiri, apa pun kesalahanmu di masa lalu."


B L U R B

Rikko dan Roland, saudara kembar yang tumbuh di keluarga berbeda karena perceraian orangtua. Namun ketika papa mereka meninggal, mereka bertemu dan memutuskan untuk kembali bersama.

Rikko terkenal cuek, urakan, dan mudah cemburu. Roland terkenal perhatian, sopan, dan mudah mengalah. Mereka berdua sangat bertolak belakang. Hanya dua hal yang sama, rupa dan... gadis yang dicintai, Yoora.

Roland berhasil mendapatkan Yoora tanpa tahu perasaan Rikko yang sebenarnya. Setelah tak tahan lagi, Rikko akhirnya terbuka pada Roland, dan Rikko hanya minta satu hal. Permintaan yang ternyata mengubah hidup mereka selamanya.

- - - - - - - - -

Rikko dan Roland, dua bersaudara yang terpisah sejak perceraian kedua orangtuanya. Rikko, hidup sebagai anak yang bisa mendapatkan apa saja yang dia inginkan dengan mudah. Hidup berkelimpahan materi tidak membuatnya menjadi bahagia, yang dia butuhkan adalah kasih sayang ibunya yang gila kerja. Sementara Roland, hidup berkecukupan, baik secara materi, maupun kasih sayang.
"Hah! Sama anak sendiri aja takut, kan. Aku tahu aku rusak waktu itu. Ya, emosiku labil karena obat. Tapi sampai Papa takut sama aku yang anaknya sendiri? Wow! Sudah kubilang kan, Papa nggak sayang sama aku." P. 75
Kehidupan Rikko yang sebelumnya cukup berantakan, bahkan dia sampai harus masuk rehabilitasi ini membuat Roland ingin membantunya, untuk memiliki kehidupan yang lebih baik tentunya. Masuk ke sekolah yang sama dengan Rikko, membuat Roland juga menemukan cewek yang menurut dia menarik, namanya Yoora. Yang Roland nggak tau, Rikko juga menyukainya. Emang kebanyakan gini nggak sih kalau saudaranya berjenis kelamin sama, pasti resikonya lebih besar untuk menyukai cewek yang sama? Kira-kira, Yoora akan tetap memilih Roland, atau malah suka sama Rikko ya? Mengingat mereka berdua kembar begitu?


R E V I E W

Pas awal baca novel ini, awalnya aku cukup dibuat terkejut. Apalagi pas baca prolognya dan awal bab 1, kehilangan itu sakit banget pasti, apalagi ini menyangkut orangtua. Cerita ini tuh mengangkat kehidupan remaja pada umumnya, sekolah, nakal-nakalnya anak cowok pas jaman SMA. Yang bikin berat adalah perceraian dan juga kurangnya kasih sayang. Menurutku ini yang bikin Rikko tuh jadi anak yang nggak kekontrol, karena sebagian besar, anak yang dibesarin dengan materi aja, nakalnya biasanya karena dia cari perhatian. Bukan karena memang anaknya nakal.

Sampai di bagian pertengahan, mulai deh hati ini dibawa naik turun. Mulai dari permintaan Rikko yang aneh-aneh, sampai sesuatu yang melibatkan keduanya, dan membuat masalah jadi rumit. Nah, masalah rumit inilah yang jadi berkepanjangan nantinya, yang akan membuka rahasia-rahasia lain yang udah disembunyiin sekian lama. Aku cukup dibuat kaget sih sama rahasia-rahasia yang disimpen ini. Sampe berpikir, "Wow, bisa juga ya plot twist kayak begini."

Cerita ini diambil dari sudut pandang Rikko, dan juga sudut pandang orang ketiga. Jadi di bagian awal, akan diambil dari sudut pandang orang ketiga, di pertengahan hingga ke akhir, diambil dari sudut pandangnya Rikko aja. Di sini tuh, aku suka sama karakternya Rikko, dia berkembang banget dari waktu sekolah, sampe pas kuliah.

Overall, aku suka sama novel ini. Masalah yang ada bisa terurai pelan-pelan, dan terselesaikan, dan perkembangan karakternya juga ada. Apa ya? Berasa diingetin, bahwa yang namanya hidup, pasti berputar, dan kita harus berani untuk berubah ataupun merubah hidup untuk jadi yang lebih baik.

Tuesday, October 20, 2020

[Review] Black

 

Judul : Black

Penulis : Ruth Priscilia Angelina

Penerbit : Gramedia

Tebal : 304 Halaman

“Terkadang cinta nggak sanggup membeli masa depan, kita pernah sepakat soal itu, kan?”

 
B L U R B
 
Bagi Inka, menerima lamaran Chesta—tetangga masa kecil yang selalu memberi komentar pedas untuk pakaian serbahitam yang dia kenakan—hanyalah tiket untuk meninggalkan mimpi buruk akan hancurnya sebuah keluarga.
 
Namun, Inka tak menyangka Chesta membawa kenangan-kenangan indah dari masa lalu yang dia tahu takkan terulang lagi. Pemuda itu membuatnya marah sekaligus bahagia, memberi harapan-harapan baru di harinya yang sedih. Chesta membuat Inka kembali jatuh cinta.
 
Akan tetapi, apakah menerima lamaran itu memberikan kehidupan yang Inka mau? Atau dia memang harus menerima kenyataan bahwa tidak semua luka bisa disembuhkan, bahwa Chesta mungkin takkan pernah membalas perasaannya, dan bahwa cinta mungkin tak bisa menyelamatkan dirinya. 
 
- - - - - - - -
 
Inka, seorang anak broken home yang bagi dia, hidup nggak enak-enak amat. Soalnya dia merasa kehilangan sosok Ayah yang dulu selalu ada, dan Ibu yang kadang kelakuannya bikin ngelus dada karena dia nggak peka-peka amat sama Inka. Bagi Inka hidupnya itu udah kayak yaa.. dijalanin ajalah. Nggak ada yang special gitu.
“Tak ada yang seberuntung dirimu.” P. 16
Mengambil Magister Creative Writer di Oxford, Inka kira akan mengubah hidupnya. Ya, minimal dia tidak harus bertemu Ibunya, atau menunggu-nunggu Ayahnya. Tapi nyatanya, di sini dia malah bertemu Chesta Sentanu, tetangga masa kecilnya, dan juga cowok yang sepertinya pernah disukainya.
 
 
R E V I E W
 
Menceritakan Inka yang kekurangan kasih sayang, dan Chesta yang nggak kekurangan kasih sayang, tapi dia nggak begitu deket sama keluarganya. Selama ngebaca ini tuh aku cukup enjoy, malah jatuh cinta banget sama Chesta. Meskipun dia cuek-cuek gitu, tapi dia tuh tipikal orang yang lebih banyak action ketimbang speak. Jadi gampang banget bikin kita jatuh cinta dengan tingkahnya.
 
Untuk masalah di cerita ini menurutku sih relate untuk sebagian anak, apalagi yang broken home. Kekurangan kasih sayang, mencari kesibukan supaya nggak keinget. Tapi aku salut sama Inka sih, dia nggak lari ke hal-hal yang merugikan, kayak narkoba dan sebagainya gitu. Suka juga sama semangatnya, sama cara dia menghormati orangtuanya, meskipun mamanya ngeselin juga.
 
Membaca Inka ini jujur aja membaca karya kak Ruth yang nyenengin. Nggak terlalu banyak emosinya. Paling tenang malah. Meskipun banyak sebelnya Inka, atau tingkahnya Chesta yang kadang bikin emosi jiwa karena seenaknya sendiri.
 
Menurut kabar, katanya ini ada lanjutannya lho! Nggak sabar banget aku untuk baca lanjutannya. Udah kangen sama Chesta! Haha..


Quotable:
"Terkadang cinta nggak sanggup membeli masa depan, kita pernah sepakat soal itu, kan?" P. 119

"Sementara aku sesungguhnya menyesali penawaran itu. Sudah lama aku berhenti bicara dan berbagi. Melakukan itu sama halnya dengan memberikan hatimu. Dan memberikan hatimu sama seperti menyerahkan senjata pada orang lain yang kapan pun bisa dia arahkan ke kepalamu. Aku sudah pernah dibunuh berkali-kali oleh orang-orang yang kusayangi, dan aku masih bisa merasakan sakitnya." P. 145

"Aku lebih tidak bisa memahami itu. Orang senang menyembunyikan kenyataan untuk keindahan sementara, tanpa sadar itu hanya persoalan waktu. Pada akhirnya realitas akan menghantam dan rasanya akan ribuan lebih sakit karena kau sudah mencicipi kebahagiaan sebelumnya." P. 158

"Maka itu aku meneleponmu tadi! Dan itu membutuhkan keberanian yang kukumpulkan sedikit demi sedikit. Kau berarti untukku, dan beberapa hal terasa sulit ketika kita melakukannya untuk seseorang yang berarti lebih." P. 211 to 212

"Terkadang cinta membuat kta melakukan hal-hal bodoh yang kita anggap benar. Aku mungkin menyakitimu, melukaimu. Tapi aku tidak akan meninggalkanmu diam-diam. Aku berjanji tidak akan menjadi pengecut. Apakah itu cukup?" P. 212 to 213

"Cinta akan menghancurkan segalanya hingga tulang-tulangmu remuk dan kau tertawa-tawa seperti orang gila. Aku tidak mau berakhir seperti ayahku yang mati karena cintanya dipatahkan ibuku." P. 262

Monday, October 12, 2020

[Review] Ben & Becca

 

Judul : Ben  & Becca

Penulis : Titi Sanaria

Penerbit : Black Pearl Publisher

Tebal : 307 Halaman

“Bedalah kehilangan klien dengan kehilangan elo. Klie itu datang dan pergi, sedangkan lo, gue nggak yakin bakal balik lagi kalau udah mutusin pergi.”

 

B L U R B

 

Dua orang yang terjebak dalam persahabatan.

 

Nyaman bersama, tetapi tidak pernah berpikir untuk menjalin hubungan yang lebih. Perbedaan prinsip dan gaya hidup membuat hubungan sebatas teman lebih mudah dijalani. Bersahabat selalu mudah dan menyenangkan sampai cinta hadir.

 

Karena cinta bisa membuatmu mendapatkan semuanya ketika rasa itu berhasil menyatukan, atau malah kehilangan segalanya saat hubungan itu tidak berakhir sesuai harapan.

 

- - - - - - -

 

Becca, seorang pekerja kantoran yang pendiam, berbicara seperlunya dan memiliki dua sahabat terdekatnya. Rhe dan Ben. Sampai saat ini, Becca masih tidak memiliki pasangan. Tidak ada alas an pastinya. Kriterianya juga masih belum jelas, yang jelas sih kalau pun nanti dia nyari pasangan, jangan sampai kayak Ben, yang suka buang-buang spermanya di mana-mana, di cewek yang nggak begitu jelas juntrungannya.

“Gue cuma perlu bilang sama lo biar nggak naïf. Manusia itu nggak sekadar berwarna hitam-putih. Mereka menyembunyikan warna-warna dalam hati dan kepala mereka, yang terkadang nggak ingin mereka bagi dengan kita.” P. 40

Ben, seorang pengacara dengan kelakuan yang bikin kedua sahabatnya ngelus dada saking tobatnya. Kali ini dia mendapat kasus pembunuhan, yang cukup aneh sebenernya. Tersangkanya adalah Prita, teman Becca saat kuliah. Hal yang cukup mengejutkan bagi Becca juga tentunya. Sambil berjalannya waktu inilah, Ben dan Becca mulai mencari siapa yang salah, dan siapa sangka kalau karena kasus ini juga, mereka berdua mulai mempertanyakan situasi hati mereka juga.

 

 

R E V I E W

 

Gimana sih rasanya jatuh cinta sama sahabat sendiri? Kebanyakan dari kita pasti memilih untuk nggak jatuh cinta kan? Banyak banget pertimbangannya. Apalagi sering banget kedengeran bahwa kalau kita jatuh cinta sama sahabat sendiri, nanti kalau putus, kita nggak cuma kehilangan pacar, tapi juga sahabat sekaligus. Menurutku sih nggak ada masalah, selama bisa dikomunikasikan dengan baik. Kan semua itu balik lagi ke komunikasi kan?

 

Membaca Ben dan Becca ini kukira awalnya cuma perjalanan cinta Ben/Becca untuk menemukan ‘the one’. Tapi ternyata, lebih dari itu loh! Nggak cuma ngebahas tentang percintaannya aja, tapi juga tentang persahabatan juga dan ada sedikit cerita kriminalnya. Seru banget. Meskipun di bagian awalnya sedikit membosankan, karena berputar-putar di Ben yang kadang cemburuan nggak jelas, kadang cranky abis, labil banget si Ben ini.

 

Di novel ini, aku rasa kak Titi lebih luwes nulisnya, lebih bebas gitu. Aku suka sih gaya nulisnya yang di sini, gayanya mirip-mirip kayak nulis Dirt On My Boots gitu. Selain itu, novel ini juga mengajarkan aku gimana cara menilai orang. Jangan terburu-buru menilai orang, apalagi cuma dari cerita orang aja, atau sekilas aja. Jangan terlalu naïf juga. Nggak baik! :p

 

 

Quotable:

“Memangnya apa? Rumah tangga samawa itu ada seks di dalamnya. Memangnya anak-anak dibikin sambil tatap-tapan doang? Jangan naïf, Becca. Kebanyakan orang menikah karena cinta, dan nggak ada cinta antara laki-laki dan perempuan yang nggak melibatkan gairah. Nonsense itu.” P. 48

“Kita sering mengabaikan apa yang kita punya sampai saat kita kehilangan, Ben.” P. 80

“Memenangkan pertempuran orang lain memang lebih gampang daripada memenangkan perang batin sendiri.” P. 134

“Jodoh terkadang benar-benar aneh. Butuh waktu setelah bertualang untuk tersadar bahwa orang yang menjadi belahan jiwa kita sebenarnya adalah orang yang selama ini berada di sisi kita.” P. 299

Friday, October 9, 2020

[Review] Josh & Aid The Mountain Side Yegers

 

Judul : Josh & Aid The Mountain Side Yegers

Penulis : Lentera Langit

Penerbit : Diandra

Tebal : 304 Halaman

“Makhluk ini, waktu terlemah mereka adalah pada siang hari. Saat mereka masih berwujud manusia. Jika kau bisa membunuh mereka pada saat itu, itu adalah perkara mudah. Apa kau juga sudah mengetahui wujud manusia mereka?”

 

B L U R B

 

Makhluk itu sebesar pria dewasa dengan rentangan sayap sepanjang dua meter. Matanya yang berwarna merah, menatap kedua remaja itu dari angkasa.

 

Joshua Dawson dan Aidan Reid adalah dua remaja dengan kehidupan luar biasa. Mereka adalah Yeger, para pemburu makhluk siluman dan arwah penasaran.

 

Ketika suatu pagi seorang gadis kecil ditemukan tidak bernyawa di tepi Danau Brook, Bagian perutnya terkoyak dan organ dalamnya hilang. Kedua remaja ini hanya memiliki waktu hingga purnama bulan berikutnya untuk mencegah monster pembunuh itu mencari korban yang kedua. 

 

- - - - - - - -

 

Joshua Dawson, seorang pelajar di SMA Mountain Side, ramah, terbuka dan memiliki banyak teman. Tidak seperti Aidan Reid yang pendiam. Meskipun punya perbedaan yang cukup terlihat, tapi mereka malah bisa temenan baik. Ini karena mereka mempunya kesamaan yang nggak banyak orang tau. Menjadi seorang Yeger, alias pemburu siluman.

“Tiga orang dalam satu malam? Itu berarti dua rumah sekaligus. Mr. Thomas dan Mr. Lucas adalah teman serumah dan di sebelahnya tinggal Mrs. Beatrice. Apa pelakunya lebih dari satu orang?” P. 17

Ada pencurian yang cukup aneh yang terjadi di salah satu rumah lansia di Mountain High, yang akhirnya membuat mereka jadi penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Dari sinilah mereka mulai melakukan pencarian. Ditambah lagi, ada kasus baru yang sangat menarik perhatian mereka. Ditemukannya seorang gadis kecil yang tubuhnya terkoyak. Bisakah mereka menghadapinya? Meskipun mereka seorang Yeger, tapi mereka kan masih kecil.


 

R E V I E W

 

Sebelum aku review, aku mau kasih tau dulu kalo novel ini ternyata novel pertamanya kak Lentera Langit loh! Aku kira novel ini malah novel keduanya, soalnya muncul setelah Laknat.

 

By the way, Josh & Aid ini nggak menegangkan kayak Laknat loh. Malah menurutku, novel ini tuh lebih ke arah fantasi, karena ada beberapa makhluk yang namanya jarang aku denger di dunia nyata. Nggak ngebosenin, malah penasaran aku tuh sama petualangannya Josh & Aid buat mecahin masalah yang bagi mereka menimbulkan banyak pertanyaan dan kadang anehhhh banget.

 

Selain itu, diselipkan juga beberapa cerita masa muda yang bikin aku jadi kangen balik ke masa-masa sekolah. Kangen ikut pentas seni dan acara sekolah lainnya. Hehehe..

 

Baca ini, mendadak aku keinget sama film Vanhelsing atau Twilight gitu! Habisnya ada makhluk sejenis vampire gitu. Jadi seru deh. Lagian di sini juga disisipkan beberapa kata atau istilah tentang makhluk ini. Biar kita yang baca juga nggak bingung.

 

Overall, kalian yang suka baca fantasi tentang mahkluk aneh-aneh gitu, pasti suka sih baca ini. Hihi.

Sunday, October 4, 2020

[Review] If Only

 

Judul : If Only

Penulis : Innayah Putri

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal : 348 Halaman

"Gue tahu, lo suka lihat langit malam. Tapi, Kak Juna, kadang apa yang paling kita cintailah yang melukai palng dalam. Lo udah cukup kesakitan selama ini, lo butuh istirahat."

 
B L U R B
 
Arjuna Pranaja. Pemuda bermata gelap itu telah belajar banyak mengenai kehilangan. Keluarga kecilnya berantakan, hal-hal menyakitkan terjadi di depan matanya, orang-orang tercintanya pergi tanpa pernah bisa kembali.
 
Selang waktu berjalan, ia berusaha untuk bangkit. Ia kira setelah segala hal menyakitkan terjadi, tinggal senyum menanti. Saat itulah, Kiana Niranjana berdiri di sana, membawanya keluar dari labirin masa lalu yang gelap. Gadis itu mengajarkan cara tertawa, juga bahagia.
 
Tapi ternyata, semesta memang kerap kali suka bercanda. Badai itu belum reda sepenuhnya. Luka itu belum kering seutuhnya. Keberadaan Kiana justru menyeretnya menuju luka yang lebih dalam.
 
Hingga pada satu titik kelelahannya, ia mulai bertanya-tanya:
Mungkingkah ia memiliki akhir yang bahagia?
 
- - - - - - - - -
 
Kiana Niranjana, seorang mahasiswi baru yang telat datang ke kampus di hari ospek pertamanya. Nggak cuma itu aja, selain telat, kesalahan lainnya adalah masih memakai penutup mata. Hukuman tentu saja sedang menantinya. Dia diharuskan mencari kakak tingkatnya yang bernama Arjuna. Hebatnya lagi, Kiana nggak tau Arjuna ini orang yang kayak gimana dan jurusan apa. Dia nyari sampai ke Fakultas Teknik dan bahkan ngerecokin sahabatnya, Dimas, demi nemuin si Arjuna ini.
"Orang cantik memang harus kebal disirikin." P. 47
Bagi Arjuna, Kiana adalah cewek yang cukup ceroboh, pelor, dengan tingkat kepedean di atas rata-rata. Nggak cuma itu aja, perlahan Kiana bahkan bisa jadi salah satu orang yang menurut Arjuna cukup penting. Ada dalam diri Juna yang bikin dia selalu pengen ngelindungin Kiana yang ceroboh dan semaunya ini. Biarpun dia harus rada ngotot sama Dimas, sahabat yang kadang kelakuannya kayak pacarnya. Tapi gimana kalau ada satu fakta dari Kiana yang malah bikin Juna nggak mungkin ngelanjutin kedekatan mereka?

 
R E V I E W

Sejujurnya, novel ini udah lama ada di lemariku. Hehe.. Udah cukup lama, tapi masih maju mundur gitu buat bacanya. Soalnya takut rada-rada nyesek gitu, nggak siap aja hatinya buat sedih-sedihan. Haha..

Oke, novel ini menceritakan tentang si Arjuna yang nggak peka-peka amat, dan udah nggak deket-deket amat sama cewek. Nggak ada alesannya, Arjuna cuma nggak pengen aja. Belum lagi Arjuna kan idola cewek-cewek di kampus, aneh banget kalo nggak ada yang ngedeketin kan?

Ceritanya tentu aja nggemesin kayak biasanya. Bisa banget lah Kak Naya bikin karakter macem Arjuna, dan para sahabatnya, yang suka bikin ketawa-ketiwi. Belum lagi Kiana yang super pede. Bawaannya seneng terus pas mereka ketemu bareng gitu. Tapiii.. seperti novel Kak Naya yang sebelum-sebelumnya, ada aja masalah yang bikin hubungan Juna-Kiana nggak mulus-mulus amat! Malahan nyesek banget! Ya ampun, rasanya tuh kayak nggak tega mereka berdua tersiksa gini. Kasian sekali.

Untuk alurnya sendiri, ada di beberapa bagian itu flashback untuk menceritakan kehidupan mereka di masa lalu gitu. Pas tau gimana masa lalu mereka, cukup kaget sih. Nggak nyangka aja kalau ternyata kehidupan mereka nggak seseneng yang dilihatin ke temen-temennya.

Warning dulu nih sebelumnya, jangan sampe baca novel ini pas lagi sedih, makin sedih hei! Aku aja nyesek berulang kali pas mereka ada masalah. Sedih sekali.


Quotable:
"Hm, semua yang ada di semesta ini bisa mati, Kiana. Yang abadi cuma Tuhan. Yang menyedihkan, seperti Sirius yang mati lebih cepat, orang-orang baik juga biasanya dipanggil tuhan lebih dulu." P. 93

"Gue tahu, lo suka lihat langit malam. Tapi, Kak Juna, kadang apa yang paling kita cintalah yang melukai paling dalam. Lo udah cukup kesakitan selama ini, lo butuh istirahat." P. 97

"Menyimpan sakit sendirian itu bikin capek, tapi lebih capek lagi kalau harus berpura-pura baik-baik saja." P. 97

"Dan, seperti hukum alam, yang mencintai terlalu dalam biasanya adalah orang-orang yang jatuh cinta sendirian." P. 102

"Sayang, laki-laki memang dilihat tindakannya, tapi sebagai perempuan, kami juga perlu kata-kata yang jelas." P. 109

"Kalau gitu, biar gue aja yang berharap. Gue harap lo nggak selamanya terkurung di masa lalu. Gue harap semua sakit yang pernah lo rasain bisa sembuh. Gue berharap lo bisa bahagia." P. 123

"Karena keluarga bukan hanya tentang darah, melainkan juga tentang cinta." P. 138

"Karena memang kadang semenyedihkan itu saat kita jatuh cinta sama seseorang. Semua orang mungkin bisa sadar, kecuali orang yang kita jatuhi cinta." P. 158

"Orang selalu bilang, bahwa patah hati melalui tiga proses; penolakan, kenyataan, kemarahan, dan diakhiri dengan penerimaan. Akan tetapi, tidak pernah ada yang menjelaskan bahwa penerimaan merupakan tahapan yang tersulit. Tidak ada yang pernah mengatakan bahwa ada orang yang sampai sekarat hanya demi menerima keputusan takdir." P. 238

"Kita berkeras kepala, memintal benang demi benang kemungkinan agar terwujud sebuah harapan. Sekalipun memahami bahwa akhir bahagia merupakan perihal yang fana." P. 242

"Mari kita berjudi dengan takdir, mempertaruhkan segenap harapan, sekalipun sadar bahwa yang kelak kita temu adalah kehancuran yang menyeluruh." P. 248