Sunday, April 26, 2020

[Review] Wedding with Converse


Judul : Wedding with Converse

Penulis : Inggrid Sonya

Penerbit : Elex Media Komputindo

Tebal : 436 Halaman

"Jadi, teruslah berjalan ke depan. Perbaiki semuanya selagi bisa. Jangan takut dan jangan pernah putus asa. Kamu jagoan Mama. Mama yakin kamu pasti bisa ngelewati semuanya. Mama percaya."


BLURB

Raskal dan Joana, dua orang siswa SMA yang kini sedang dijerat putus asa akan kenyataan hidup.

Mereka bersahabat dari kecil, namun persahabatan itu harus putus karena terjadinya sebuah peristiwa; Joana hamil dan Raskal terjebak lingkup narkoba.

Cita-cita, harapan, dan juga angan-angan musnah sudah untuk keduanya. Raskal, yang tidak lain tidak bukan adalah laki-laki yang bertanggung jawab atas kehamilan Joana, terpaksa harus menikahi gadis itu. Namun, sekali lagi ditegaskan, walau Raskal adalah sahabat kecilnya, kini Joana menganggap Raskal hanya sebagai laki-laki brengsek yang harus mempertanggungjawabkan semuanya.

Raskal pikir, pernikahan adalah ujian terberatnya. Tapi, saat waktu terus bergulir dan dia menyadari orang-orang yang dicintainya mulai pergi meninggalkannya, Raskal baru mengerti kalau dirinya memang tidak bisa tertolong lagi.

- - - - - - - - -

Joana, si anak sekolah yang famous, periang, dan disukai semua orang. Apalagi pembawaannya yang ramah. Sayangnya semua itu berubah sejak kejadian malam, di mana dia niatnya nganterin pulang Raskal, sahabatnya sejak kecil yang malah jadi mimpi buruknya Joana. Menghamilinya.
"Mana pilot? Mana desainer? Kita bahkan belum lulus SMA, Kal. Kita bahkan belum jadi apa-apa!" P. 5
Hamil di luar menikah, bukan keinginan Joana pula. Tentu aja ini jadi pukulan banget buat dia. Cita-citanya, masa depannya. Belum lagi Raskal yang nggak bener hidupnya. Apa yang bisa diharapkan dari Raskal? Anak SMA yang buat dirinya sendiri aja belum bener. Bagaimana juga masa depan mereka semua?


Hamil di luar nikah lagi. Ini udah kayak jadi topik yang menarik gitu deh. Soalnya perjuangannya mereka tuh bener-bener diuji. Mulai dari gimana sih mereka nanggepinnya? Terus gimana cara mereka nanganinnya? Apakah mereka bakalan gugurin kandungannya, atau tetep mempertahankan kandungannya?

Di sini, Joana dan Raskal berusaha mempertahankannya, meskipun Raskal harus berubah mati-matian, Joana juga berhenti sekolah. Sedih? Pasti. Tapi daripada nambah kesalahan lain yang nantinya malah bikin nyesel terus ke depannya? Yang aku suka di sini tuh support keluarganya Joana. Mereka marah, tapi tetep ngasih solusi terbaik yang bisa dilakuin saat itu. Toh marah juga pasti manusiawi kan? Namanya orangtua, siapa yang nggak jengkel liat anak yang selama ini dididik susah-susah malah terhambat kejadian yang nggak diinginkan.

Selain ngebahas tentang Joana dan Raskal, aku juga suka persahabatan Joana, Raskal sama temen-temen se-circlenya mereka. Saling support, apa pun yang terjadi, tetep bertahan, nguatin. Beruntung banget Joana sama Raskal punya mereka.

Quotable:
"Jangan pergi. Jangan tinggalin gue. Dua kalimat itu selalu membuat gue ngerasa kehadiran gue dibutuhin. Karena selama gue hidup, belum ada satu orang pun yang bilan kayak gitu sama gue." P. 419

Wednesday, April 22, 2020

[Review] Dua Garis Biru


Judul : Dua Garis Biru

Penulis : Lucia Priandarini, Gina S. Noer

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 216 Halaman

"Jadi orangtua itu bukan cuma sembilan bulan sepuluh hari kamu hamil, Dara! Jadi orangtua itu seumur hidup."


BLURB

Dara, gadis pintar kesayangan guru, dan Bima, murid santai yang cenderung masa bodoh, menyadari bahwa mereka bukan pasangan sempurna. Tetapi perbedaan justru membuat keduanya bahagia menciptakan dunia mereka sendiri. Dunia tidak sempurna tempat mereka bisa saling mentertawakan kebodohan dan menerbangkan mimpi.

Namun suatu waktu, kenyamanan membuat mereka melanggar batas. Satu kesalahan dengan konsekuensi besar yang baru disadari kemudian. Kesalahan yang selamanya akan mengubah hidup mereka dan orang-orang yang mereka sayangi.

Di usia 17, mereka harus memilih memperjuangkan masa depan atau kehidupan lain yang tiba-tiba hadir. Cinta sederhana saja ternyata tak cukup. Kenyataan dan harapan keluarga membuat Bima dan Dara semakin terdesak ke persimpangan, siap menjalani bersama atau melangkah pergi ke dua arah berbeda.

- - - - - - - - - -

Dara, si anak pinter, kesayangan guru dan punya tujuan hidup yang jelas. Korea adalah tujuan selanjutnya. Melanjutkan mimpinya, bertemu dengan para idolanya, dan masih banyak hal yang akan dilakukannya nanti. Sedangkan Bima, si anak slengean, hidup santai, yang penting dijalani. Bukan kesayangan guru, dan tentu saja selalu dibanding-bandingin sama Dara, pacarnya. Ya memang siapa sih yang nggak gemes ngeliatnya, yang satu juara kelas, yang satunya, duh, mendingan nggak ngomong deh, daripada bikin nyesek si Bima.
"Kamu memang bukan anak paling pintar, Bim. Tapi Ibu selalu percaya kamu anak baik.." P. 182
Pacaran kebablasan. Mungkin ini kata-kata yang tepat. Akibat kelakuan Bima dan Dara, kini mereka harus menanggung akibatnya. Dara hamil. Mungkin hal ini bisa jadi kabar baik bagi mereka yang sudah memiliki pasangan atau yang sedang mengharapkannya. Tapi Bima dan Dara? Mereka bahkan masih sekolah. Bingung? Pasti. Mungkin aborsi adalah cara yang masuk akal untuk mereka berdua. Tapi Dara nggak setega itu. Lalu, bagaimana mereka berdua kembali melangkah? Bisakah Dara tetap mencapai cita-citanya?


Hamil di luar menikah. Hal yang bagiku udah nggak se-wow dulu. Apa ya? Karena temen sendiriku, dan juga temen-temen yang aku tau dan kenal, mereka juga ngalamin hal ini. Dan lagi, seks di jaman sekarang ini bukan hal yang tabu, bukan hal yang nggak boleh diomongin kayak dulu. Seks sekarang lebih bebas, bisa dicari tau, diakses, dan bahkan dipraktekkan dengan mudah. Kalau kayak begitu, siapa yang harusnya diperingatkan?

Buat aku, novel ini cukup bagus. Banyak pelajaran yang bisa diambil. Jangan sampe pacaran kebablasan kalau belum siap nanggung. Apalagi kalau sampe ngaborsi anaknya, atau nantinya bakalan ditelantarin. Sungguh. Hamil di luar nikah itu udah kayak dosa sih buat aku, jadi jangan ditambahin lagi dosanya dengan nelantarin anaknya dengan cara apa pun. Dukungan keluarga juga perlu. Seringkali, keluarga ini malah apa ya? Menganggap anak ini aib, jadi malah ditelantarin juga ibu dan anaknya.

Menurutku, versi novel ini lebih komplek sih ketimbang filmnya. Ya meskipun novel ini sama aja kayak nonton filmnya, tapiiii.. Di novel lebih dijelasin gimana perasaan tokoh-tokohnya. Kalo di film kan dia cuma merenung, nggak tau apa yang dipikirin. Sedangkan di novel lebih dijelasin gitu. Gimana perasaannya, apa yang mau dilakuin ke depannya?


Quotable:
"Memang, ingatan adalah kotak yang perlu terus dikunjungi untuk melukis peta ke depan, menyadari mana yang perlu dipugar dan mana yang akan terus dibawa menjadi bagian diri." P. 188

Tuesday, April 14, 2020

[Review] Second Chance


Judul : Second Chance

Penulis : Flara Deviana

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 296 Halaman

"Berjuang akan mudah kalau hati mau memaafkan."


BLURB

Kehidupan Flavia diisi utang tak berujung, kerja dari pagi ketemu pagi. Tiba-tiba dia mendapatkan kesempatan melunasi semua itu ketika ditawari pekerjaan bergaji besar yang tugasnya cuma menjadi pengasuh sepasang anak kembar. Masalahnya, majikan Flavia adalah duda bertato umur 28, berparas dingin, dan galak pada anak-anaknya sendiri. Ketimbang jadi pengacara, majikannya itu lebih cocok jadi mafia.

Raynaldi tidak merasa damai di kantor, apalagi di rumah dengan anak-anaknya yang sering menangis dan buat ulah. Setiap hari, dia menghadapi predikat pernah hamilin anak orang, suami yang gagal, dan ayah yang payah. Tiba-tiba datang pengasuh baru bernama Flavia, yang belum apa-apa sudah bikin banyak aturan tentang bagaimana Ray harus memperlakukan anak-anak.

Flavia mulai menjamah banyak wilayah berbahaya dalam hidup Ray dan bikin cowok itu hampir sinting. Tapi, sialan, tampaknya Ray jatuh cinta pada cewek sok ngatur ini.

- - - - - - - - -

Flavia, si cewek pekerja keras. Kerja apa aja bakalan dia lakuin, asal dia bisa hidup dan melunasi utang-utang yang ditinggalkan mendiang ibunya. Apa aja. Mulai dari jadi baby sitter di sebuah tempat penitipan anak, sampai mengajar anak-anak sekolah. Dia bahkan nggak peduli kalau ke rumah cuma bisa tiduran dan besok harus kerja lagi.
"Hidup memang nggak adil, Via. Adil itu cuma mitos. Kalau hidup memang adil, kamu nggak perlu nanggung utang yang bukan punya kamu. Kamu nggak perlu setop kuliah buat kerja.." — P. 165
Raynaldi, pengacara yang cukup terkenal. Nggak hanya itu aja, di umurnya yang menginjak 28 tahun, dia sudah menyandang status duda dengan dua anak. Menyebalkan? Banget! Apalagi Ray nggak bisa telaten ngurus anak-anaknya. Si kembar yang bagi Ray cukup menyusahkan karena bandeeelll banget.

Dela, sahabat Flavia mencoba membantu Flavia dengan menawarkan pekerjaan jadi pengasuh anak, yang ada di rumah Ray. Awalnya, tentu aja ditolak sama Flavia. Tapi ngeliat gimana cara Ray menghandle anaknya waktu itu, bikin Flavia nggak mau anaknya malah nantinya bete sama papanya sendiri, dan akhirnya mengiyakan permintaan Dela. Lalu, bagaimana dengan pekerjaan Flavia sebelum-sebelumnya?


Baca ini tuh, apa yaaa.. Hmm.. campur aduk. Campur aduknya tuh bukan di bagiannya Flavia, tapi di bagiannya Ray! Kaget nggak tuh? Ternyata, Ray yang sekeras itu, sekaku itu, punya sesuatu hal yang disembunyiin, yang nggak dibagi-bagiin ke orang luar karena itu sisi lemahnya dia. Dia nggak mau sampe ada orang lain yang manfaatin kelemahannya dia untuk ngehancurin dia.

Yang aku suka dari buku ini tuh.. Cukup banyak! Salah satunya adalahhhh.. cara ngurus anak. Ya ampun, ngrayu hati anak kecil itu sebenernya nggak gampang loh. Nggak segampang keliatannya. Meskipun mereka kayaknya cuma ngerengek doang, bandel, susah dibilangin, tapi justru dari situlah, kita seharusnya lebih peka. Apalagi orangtuanya sendiri, harusny lebih tau, anak itu memang beneran nakal, atau cuma cari perhatian aja. Selain itu, aku suka sama Flavia yang berjuang banget buat hidupnya, nggak mau bergantung sama orang lain kalo nggak njedok banget!

Last, menurutku perkembangan kak Flara dalam hal nulis tuh makin bagus. Kalau kalian baca Perfect Illusions, itu gebrakan yang bagus banget. Jujur aja nih. Bener-bener apa yaa.. Kayak keluar dari zona nyaman lah. Aku jadi nggak sabar nunggu novel-novel kak Flara lainnya.


Quotable:
"Kewajiban orangtua nggak melulu soal materi, tapi ada yang lain seperti keberadaan orangtua itu sendiri. Lagian, banyak juga orangtua pakai alasan kerja buat kabur dari rumah, ngelakuin hal yang nggak jelas di luar sana, ujung-ujungnya anak yang dirugiin." — P. 107

"It's ok. Bukan cuma aku yang masih muda, kamu juga masih muda. Dan menjadi orangtua itu nggak ada manualnya. Seumur hidup, itu akan jadi proses trial-error. beberapa kesalahan memang harus terjadi supaya di masa depan kita bisa lebih hati-hati. Sekarang tugas kita adalah pikirin cara memperbaikiya. Sekarang waktu yang tepat buat kamu memaafkan yang sudah lewat, setop berpikir bahwa kamu satu-satunya orang tersakiti." — P. 223

"Hubungan yang berhasil, harus dilandasi saling terbuka dan percaya. Kamu nggak punya semua itu." — P. 246

"Karena lo hidup di masa lalu, Bro. Lo melihat segala sesuatu dari kesalahan dan kegagalan. Lo jadi pesimis menjalani hidup." — P. 266

"Kebersamaan yang paling berharga adalah kebersamaan keluarga." — P. 270

Saturday, April 11, 2020

[Review] Scarla


Judul : Scarla

Penulis : Dyah Anita

Penerbit : Romancious

Tebal : 315 Halaman

"Cinta dan luka itu seperti koin. Kenapa? Karena koin punya dua sisi yang berbeda dan gak bisa dipisahin. Sama kayak cinta dan luka."


BLURB

Scarla, mahasiswi semester akhir yang memiliki tanggung jawab besar di keluarganya. Ia harus banting tulang demi membiayai kehidupan sehari-hari dan juga pengobatan Zahya, adik tersayangnya.

Hingga suatu malam, lelaki yang dikenal hangat di kampusnya mengajukan sebuah perjanjian dengannya. Keterbatasan ekonomi pun membuat Scarla menerima perjanjian itu. Sayang, lelaki itu justru berubah dan tak sehangat yang ia kenal. Sedetik membuatnya terbang, detik kemudian menjatuhkannya. Lambat laun, Scarla mulai terbiasa dengan sifat lelaki itu, sampai akhirnya perasaan asing itu hadir dan membuatnya merasakan sedikit kebahagiaan.

Perjalanan Scarla tidak mudah. Di saat kebahagiaan datang di hidupnya, masalah pun mulai datang silih berganti. Akankah Scarla merasakan bahagia setelah sekian lama merasakan luka?

- - - - - - - - - -

Nggak ada yang tau kalo Scarla, si cewek yang pintar dan bisa dibilang teladan, malah punya kerjaan yang nggak teladan sama sekali. Jadi cewek simpenan yang bisa ditidurin. Nggak ada yang tau pekerjaan kotornya ini. Yang banyak orang tau adalah Scarla kerja, tapi nggak tau kerja di mana. Ini pun karena dia udah hidup cuma berdua sama adiknya aja. Jadi, apa pun bakalan dilakuin, demi adiknya.
"Lo pasti bakal ngerti, Vram, suatu saat nanti. Pas lo jatuh cinta, tapi si cewek gak mau sama lo. Cewek bukan cuma dijadiin ajang rasa penasaran lelaki. Mereka lebih istimewa dari itu." P. 134
Avram, si cowok yang cukup terkenal se-kampus. Pinter, charming, nggak neko-neko amatlah. Sayangnya, nggak banyak yang tau kehidupan dia selepas kuliah gimana, main di mana aja, nakalnya gimana. Nakalnya Avram ini tuh kayak anak kampus kebanyakan, suka tidur sama cewek. Kali ini dia memilih Scarla, si cewek teladan yang entah ketemunya di mana. Dan sejak tulah, dia sama Scarla sering tidur bareng. Tapi urusan mereka tuh sekadar tidur bareng aja. Nggak sampe harus nemenin jalan waktu di kampus dan sebagainya. Scarla sendiri nggak masalah. Toh yang penting uangnya. Yang dia butuhin kan uangnya buat biayain adiknya dia. Bukan apa-apa.

Selain itu, Scarla sendiri juga memendam luka atas terjadinya kecelakaan yang dialami Zahya. Kecelakaan yang akhirnya membuat Zahya di kursi roda. Bisakah Scarla mengikhlaskan masalah ini perlahan-lahan?


Wuhuu.. Selesai baca novel ini sekali duduk. Ceritanya memang mengalir banget. Meskipun novel ini termasuk 'tipikal novel Wattpad', tapi ini lumayan banget sih. Konflik yang dipilih juga pas banget. Gimana sih susahnya cari kerja, dan cari kerja yang duitnya banyak, trus kerjaannya gitu-gitu aja, ya jadi simpenan memang. Kalo dibilang kerjaan itu berat, ya jelas berat. Mana ada sih 'ditidurin' sama orang malah seneng? Tapi apa pun demi keluarga bakalan dilakuin kan?

Kenapa aku bilang novel ini 'tipikal novel Wattpad', karena dulu waktu novel ini diterbitin pas tahun 2017, banyak banget penulis yang pemilihan masalahnya mirip-mirip. Nulis yang ratednya 18++, masalah bad boy di sekolah, bad boy sama good girl, dan lainnya. Yang aku suka dari penulis ini tuh, dia pinter untuk milih kata yang tepat supaya nggak vulgar-vulgar amat. Jadi masih aman lah untuk dibaca sama yang masih SMA gitu.


Quotable:
"Sebab, imajinasi adalah tempat dimana kita bisa menciptakan keinginan sendiri semau kita, sesuka kita, dan sebahagia kita, sebagai pelampiasan dari sakitnya realita." — P. 206

"Karena kebahagiaanku ada di sisi mereka. Aku tak akan mencari kenyamanan jika aku sedang terpuruk. Karena tempat ternyamanku adalah bersama mereka." — P. 274

Thursday, April 9, 2020

[Review] Tokyo dan Perasaan Kesedihan


Judul : Tokyo dan Perasaan Kesedihan

Penulis : Ruth Priscilia Angelina

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 208 Halaman

"Kita semua egois untuk hal-hal yang kita sayangi, Josh. Ini bukan perlombaan"


BLURB

Joshua Sakaguchi Widjaja meneruskan perjalanan ke Tokyo untuk sejenak menjadi pecundang dalam hidupnya Dia mengimpikan duduk-duduk santai bersama kopi di dekat taman dan menemukan gadis cantik untuk dijadikan teman menyenangkan. Tapi, di Tokyo yang menyambutnya dengan hangat, dia malah dipertemukan dengan Shira yang banyak bersedih dan meninggalkan banyak surat. Untuk pertama kali dalam hidupnya, alih-alih pecundang, Joshua malah sibuk menjawab banyak pertanyaan yang tak pernah dia pertanyakan.

Shira Hidajat Nagano melarikan diri ke Tokyo untuk menemukan penyelesaian paling terencana dalam hidupnya. Dia membayangkan terjebak di lautan hutan bersama berbagai penyesalan untuk selama-lamanya ditenggelamkan. Namun, di Tokyo yang menggigilkan hatinya, dia justru bertemu Joshua yang semarak dan mampu memvalidasi keputusasaannya. Untuk kali terakhir dalam hidupnya, bukan mengerjakan penyelesaian, Shira dihentikan sejenak oleh jawaban-jawaban yang tak pernah dia kira akan didapatkannya.

- - - - - - - - - -

Shira Hidajat Nagano, hidup berkecukupan, memiliki pekerjaan yang bisa dibilang cukup enak. Sayangnya, dia nggak bisa jadi dirinya sendiri. Dia memiliki tugas tak kasat mata, membahagiakan semua orang yang ada di sekitarnya. Menuruti apa yang dikatakan Ibunya, menjadi teman yang baik untuk teman-temannya. Kalau dia mengeluh tentang keadaan yang tak diinginkannya, temannya pasti bilang, setidaknya masih ada yang baik di dalam hidupnya. Akhirnya, akhir tahun ini, dia memutuskan untuk pergi ke Tokyo, lari sejenak dari hidup yang membuatnya lelah.
"Karena nyatanya mencoba jadi bahagia tidak bisa melawan semua itu. Coba jadi bahagia, sebaliknya, semakin melahirkan kerisauan. Seperti misalnya, bagaimana waktu semua ini nanti selesai? Atau, kira-kira sampai kapan kebahagiaan ini ada?" — P. 36
Joshua Sakaguchi Widjaja, pemain biola yang sedang mengadakan resital di Tokyo. Pertemuan pertamanya dengan Shira justru karena hal sereceh Tolak Angin. Sesuatu hal yang cukup sulit ditemukan di Jepang. Karena itulah, mereka berdua jadi sedikit dekat. Datang ke resital Joshua, dan pergi ke kafe, menghabiskan waktu. Sesuatu hal yang awalnya dibayangkan Joshua akan dilakukan bersama dengan mantan pacarnya.

Bagi Shira, pergi ke Tokyo adalah menemukan kebebasan yang selama ini tak didapatkannya. Pergi ke mana saja tanpa harus datang ke tempat yang sama berulang kali dengan orang yang sama. Sayangnya, sesampainya di Tokyo, saat datang ke satu tempat, Shira selalu teringat kedua orangtuanya. Bagaimana kalau orangtuanya ikut bersamanya, menghabiskan waktu lagi di tepat yang sama. Hal yang cukup mengganggunya. Sedangkan bagi Joshua, pergi ke Tokyo ya hanya untuk resitalnya, dan mungkin menghabiskan waktu sebentar di sana. Tapi apa jadinya kalau saat bertemu dengan Shira, Joshua malah menyadari kembali bagaimana selama ini kehidupannya. Apakah sudah dijalankannya dengan baik atau belum. Lalu, bagaimana dengan Shira? Bisakah dia menemukan jawaban atas pertanyaannya yang dibawanya ke Tokyo?


Huh, harus ku mulai dari mana ya ini? Ceritanya menurutku biasa aja sih. Dalam artian, aku, atau mungkin pembaca lainnya itu pernah mengalami hal ini. Tapi karena kak Ruth yang nulis, perasaan itu bisa dibawa naik turun kayak rollercoaster. Nggak cuma naik turun, tapi juga ikutan kebawa sama suasananya selama baca buku.

Cerita ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah bagiannya Shira. Menurutku, Shira ini juga cukup tersiksa, karena dia harus membahagiakan kehidupan orang lain. Berguna banget hidupnya. Tapi di sisi lain, temen-temennya tuh kayak toxic positivity. Ah kan kehidupan kamu lebih enak, kerjaan enak, dan lain sebagainya. Hal itu yang menurutku bikin Shira penat. Belum lagi mamanya yang juga cukup ribet. Jadi ya susah gitu posisinya dia.

Sementara di bagian Joshua, diceritain gimana sih kehidupan Joshua. Waktu dia kecil, apa aja privilege yang dimiliki dia, yang sebenernya juga didapetin adik-adiknya kita juga. Mulai dari nakal, bohong, dan banyak hal lainnya. Ya namanya adik, apalagi cowok, biasanya kan rada ngeselin dan ngelunjak gitu. Dan ternyata, dibalik sikap nyebelinnya dia, karena Shira, dia juga inget ada beberapa penyesalan yang kembali bikin dia nyesek lagi. Bikin dia mikir, apa yang udah dilakuin dia selama ini. Udah kayak refleksi diri gitu. Cukup nyesek juga aku baca bagiannya Joshua ini. Nggak kelihatan, tapi malah paling menyedihkan.


Quotable:
"Itu masalah prinsip saja. Sekarang setelah kamu sendiri, kamu bisa memerintah dirimu sendiri, nggak?" — P. 66

"..Maeby that's what you called growing up? Lo tahu ada beberapa hal yang nggak akan lo tinggalin. Saat dia sedih gue ada di situ. Saat gue jatuh, dia pasti bangunin gue. Pasti." — P. 78

"Kejujuran nggak selalu bersifat heroik, Josh. Menurut pengalaman gue, jujur itu kebanyakan berbuah keributan." — P. 94

Monday, April 6, 2020

[Review] An Enola Holmes Mystery


Judul : An Enola Holmes Mystery : The Case of the Missing Marquess

Penulis : Nancy Springer

Penerbit : Clover

Tebal : 205 Halaman

"Ini semua salahku. Perempuan memang tidak bisa dipercaya; tanpa terkecuali seorang Ibu."


BLURB

Berita Hari Ini

Munculnya Generasi Penerus Holmes?

Saat mengetahui kalau ibunya menghilang, Enola Holmes, meminta tolong kedua kakak laki-lakinya; Sherlock Holmes dan Mycroft Holmes untuk memecahkan misteri ini.
Namun, kedua kakak laki-lakinya itu malah menganggapnya mengganggu penyelidikan dan hendak mendaftarkannya ke sekolah asrama.
Tidak setuju dengan rencana kakak-kakaknya, Enola memutuskan untuk kabur dan memecahkan kasus itu seorang diri!

- - - - - - - - -

Enola Holmes, di hari ulang tahunnya, dia malah kehilangan Ibunya. Dia bahkan sudah mencari ke seluruh desa, tapi nggak juga menemukannya. Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk menghubungi kedua kakaknya. Sherlock dan Mycroft, anehnya, keduanya malah menanggapnya mengganggu dan lebih baik melanjutkan sekolah sekaligus pindah ke sekolah asrama. Tentu saja Enola menolaknya.
"Dan sekarang kau berpikir untuk menemukan seseorang yang mau membantumu di kota? Apa kau pernah ke London sebelumnya?" — P. 134
Selama ini, Enola sedikit mempertanyakan kenapa dirinya dinamai Enola, karena kata Enola sendiri, kalau dibalik menjadi alone. Sendiri. Hilangnya Ibunya membuat dia mempertanyakan, apa memang ibunya memberinya nama karena bertujuan untuk membuatnya sendiri seperti saat ini, ataukah ada selipan lain. Ketika bunya meninggalkan dia, ibunya juga meninggalkan jejak berupa sebuah buku teka-teki yang bisa diisi Enola. Sayangnya, Enola mungkin tak sepintar kedua kakak detektifnya. Sehingga hal ini membuat Enola berpikir lama dan keras. Kira-kira, Enola bisa memecahkan jawaban teka-teki dari ibunya nggak ya?


Awal dapet buku ini, aku sempet heran, memangnya, Sherlock punya seorang adik? Atau bahkan kakak? Atau memang aku yang nggak begitu nyari tau lebih dalam tentang Sherlock ya? Tapi pas ngebaca bukunya, nggak mau berhenti! Lanjut teruuuussss..

Pas ngbaca di halaman awal aku cukup bingung ya, karena ternyata, cerita di bagian depan itu menceritakan hal sekarang, tapi kayak tiba-tiba mundur gitu. Kan aku juga kaget. Nah, habis itu, seru bangetttt.. Nyari teka-teki ke mana ibunya hilang. Teka tekinya ini juga berupa huruf. Jadi kayak nggak ketebak gitu ibunya mau ngomong apa ke Enola.

Menyenangkan sekal bacanya! Nagih gitu, soalnya dari satu clue, ke clue lain, atau perasaan Enola yang nggak bisa ditahan tuh ngaruh juga ke kita, bikin nggak mau berenti baca! Trik-triknya juga seru banget. Rekomen banget sih buat kalian yang pengen baca tentang detektif gitu.

Friday, April 3, 2020

[Review] 35 MM


Judul : 35 MM

Penulis : Lokalpcy

Penerbit : Clover

Tebal : 298 Halaman

"Seenggak suka apa pun lo sama keadaan orangtua lo, semoga lo nggak ngelakuin hal yang aneh-aneh, deh. Lo harus bisa memposisikan diri sebagai anak yang udah dewasa, yang bisa ngerti keadaan orangtuanya."


BLURB

"Pulang gue adalah dia, apa pun yang ada pada dirinya."

Sebagai creative director, Adelardian Muda Gautama menganggap profesionalitas adalah segala-galanya. Semua yang ia lakukan harus terbidik sempurna, presisi, dan tanpa cacat.

Lalu Erisha Annora datang bagaikan noise kamera yang memudarkan bidikan lensa sehingga Adelardian kehilangan profesionalitasnya.

Dalam waktu singkat, Erisha menghapus adikuasa Adelardian sembari menawarkan perasaan.
Meski benar secara logika, jatuh cinta pada Erisha sangat tidak beretika.

Alasannya sederhana: Erisha sudah punya pasangan.

- - - - - - - - - -

Adelardian Muda Gautama, atau yang biasa dipanggil Ale. Perfeksionis, ganteng, tapi sayangnya nggak terjangkau. Selain jadi mahasiswa, dia juga punya kerjaan lain. Memiliki sebuah projek yang sudah berjalan, Lensproject. Di Lensproject, Ale menjabat sebagai creative director. Bagi Ale, pekerjaan ini cukup menyenangkan, bermain dengan kameranya, memperdalam lagi ilmu videografinya, meskipun itu berarti, dia harus rela tugas-tugas kampusnya sedikit berantakan, karena waktunya banyak tersita untuk Lensproject.
"Kalau bukan siapa-siapa, lo nggak bakal sebaik ini ke Erisha." — P. 132
Erisha Annora, seorang model untuk projek terbarunya. Bagi Ale, Erisha cukup profesional, meskipun kadang Erisha bisa bertingkah menjengkelkan. Selain menjengkelkan, Erisha juga suka seenaknya sendiri, mendadak datang iut survei lokasi bersamanya, lalu pergi meninggalkannya saat sudah selesai. Memang bagi Ale bukan masalah besar, tapi dari caranya mengganggu dna berinteraksi dengan Ale dan juga anak-anak Lensporject lainnya, mengingatkan Ale terhadap seseorang yang seharusnya berada di posisi creative director.

Selain ada beban tak kasat mata yang ada di Lensproject, Ale sendiri memiliki masalah di rumah. Rumah yang bagi sebagian orang adalah tempat untuk 'pulang', sedangkan bagi Ale, rumah bukan tempat untuk pulang. Rumah untuk pulangnya hanyalah di kos yang ditempatinya selama ini. Memang, ada masalah apa di rumah Ale? Beratkah? Sampai-sampai dia menghindari untuk pulang?


Pas pertama kali terima novel ini, aku baca blurbnya, aku kira, masalah Ale cuma sama Erisha aja. Tapi pas awal baca, malah udah disuguhin sama masalah keluarganya Ale. Nggak begitu jelas memang. Tapi cukup bikin penasaran dan bertanya-tanya. Tentang Lensproject juga.

Waktu masalah keluarganya dibuka, aku cukup kaget. Soalnya masalahnya sendiri nggak gampang. Mana Ale dan kakaknya juga agak cuek. Jadi ya cukup sedih aja gitu. Sementara di lingkungan pertemanannya Ale sendiri, dia nggak terlalu terbuka ke banyak orang. Ale memang pendiam dan menyimpan banyak rahasia.

Selain masalah yang ada di Ale, masalah juga ada di Erisha. Kalau masalahnya Erisha ini nggak begitu rumit, aku suka sama pemilihan konfliknya, dan kayaknya, semua cewek juga merasakan hal yang sama.

Di sini, aku banyak banget dapet pelajaran tentang komunikasi, apalagi sama keluarga. Sejak dulu, aku tuh emang orang yang family first. Pokoknya, keluarga dulu lah. Meskipun kadang sikap keluarga nggak ngenakin juga. Tapi mereka yang selalu terima kita apa adanya, kan? Ya nggak semua keluarga begitu juga sih tapi. Hehehe.. Sayangi keluargamu, sebelum kamu nanti nyesel karena nggak bisa nunjukin sayangnya kalian ke mereka.