Friday, December 31, 2021

[REVIEW] My Hottest Husband

My Hottest Husband

Sandi Maulana

391 Halaman

"Karena begitu nikah, lo nggak bisa terus-terusan hidup kayak lo sebelum nikah. Begitu nikah, lo nggak hidup sendiri lagi, Ra."


B L U R B

Rian Reynaldi Akbar menikmati masa lajang sepuas-puasnya, berpesta sampai pagi, tidak memikirkan pasangan hidup, dan lebih memilih melakukan one night stand dengan banyak wanita. Namun, semuanya itu berakhir saat ia harus dijodohkan dengan wanita asing yang nggak dikenalnya sama sekali.

Meysa Almira harus menelan pil pahit ketika ia diputuskan oleh kekasihnya saat hubungan mereka sudah 2 tahun. Demi mengobati luka hatinya, Mesya terpaksa menerima perjodohan yang sudah direncanakan kedua orang tuanya.

Rian dan Mesya menikah. Namun kehidupan mereka tidak seperti kebanyakan pasangan yang menikah karena cinta.

Sikap Rian yang dingin dan tidak peduli, membuat Mesya lelah dengan semuanya.

Apalagi saat masalah muncul di kehidupan rumah tangga mereka. Membuat Rian dan Mesya ingin menyerah.

- - - - - - - -

Rian, seorang dokter spesialis kejiwaan yang hidupnya bebas. Intinya, ya bersenang-senang. Baginya, pasangan hidup itu bisa dicari nanti, tapi kebebasannya saat ini itu nggak bisa ditemukan lagi. Sayangnya, hal itu harus benar-benar berhenti, ibarat mobil lagi melaju kencang, dipaksa langsung ngerem mendadak. Dia dijodohkan. Ibunya mengatakan bahwa perempuan yang nantinya akan menjadi pasangannya ini adalah orang yang tepat untuknya, karena sang Ibu sangat mengenal keluarganya, tapi bagi Rian, hal ini tetap saja membuatnya berpikir ulang.
"Perasaan seseorang itu nggak bisa dipaksain, Yan. Kalau kamu nggak cinta sama aku, ya udah nggak apa-apa." P. 25
Meysa, seorang pegawai bank, detik-detik dia dijodohkan, dia malah diputusin sama pacarnya. Padahal dia berencana untuk menolak perjodohan ini dengan membawa pacarnya. Mau nggak mau, akhirnya Meysa menerima perjodohan ini. Toh calon suaminya juga nggak jelek-jelek amat.

Pernikahan mereka berjalan baik-baik saja, karena hubungan mereka juga sedikit berjarak. Lambat laun, saat mereka mulai dekat, masalah malah datang perlahan-lahan. Haruskah mereka berhenti saja?


R E V I E W

Akhirnya punya kesempatan untuk membaca novel kak Sandi Maulana. Sejak munculnya My Hottest Duda, aku jadi penasaran banget, tapi masih dalam listku, belum kebeli-beli. Jadi, waktu dikasih kesempatan membaca ini, aku jadi waaahh banget gitu.

Awalnya, aku kira bakalan lempeng-lempeng aja, perjalanan di Rian untuk mendapatkan Meysa. Tapiii.. di awal juga, mereka sudah dibuat tertarik dengan masing-masingnya mereka. Bagaimana masa lalu Rian yang emang brengsek banget, Meysa juga sebagai cewek yang too good to be true. Menurutku, Meysa ini cewek yang terlalu baik! Dia memang nggak terlalu ngurusin masa lalu Rian, baik kan dia? Dia juga ngebebasin Rian untuk melakukan apapun, asalkan dia mau berusaha untuk memperbaiki masa depan mereka. Meysa juga nggak jealousan. Udah lah, Meysa ini terlalu baik banget menurutku.

Masalah yang dihadapi sama mereka ini ya masalah yang dihadapi pasangan yang sudah menikah pada umumnya. Mulai dari masa lalu yang kadang iseng, masalah-masalah anak, dan segala macemnya. Aku bisa relate dengan masalahnya. Tapi jujur, aku kecewa sama Rian, di bagian awal, pas ada masalah, dia tuh childish banget. Ketika ada masalah, nggak mau langsung ngomong, nganggep bahwa toh Meysa nggak perlu tau, dan dia juga sempat menghindar banget. Duh kesel banget pas Rian di posisi itu. Tapi aku juga sadar, bahwa cowok juga bisa aja berlaku kayak cewek, menghindar, atau kadang silent treatment. Mungkin juga itu salah satu caranya supaya dia nggak meledak-ledak, atau supaya bisa mikir lebih jernih terhadap masalah ini. But in other side, Rian ini sangat-sangat ingin membahagiakan Meysa. Entah gimana caranya, dia juga perhatian terhadap hal kecil yang dilakukan Meysa.

Aku suka dengan endingnya. Masalah yang ada diselesaikan dengan baik, nggak menggantung, dan pas aja gitu. Aku jadi penasaran dengan karya kak Sandi yang lainnya. Oh iya, disclaimer, untuk adik-adik di bawah 18 tahun, mohon untuk menjaga jarak dulu ya, hehe.. Karena banyak adengan dewasanya hehe..


Quote from Book:
"Perasaan seseorang itu nggak bisa dipaksain, Yan. Kalau kamu nggak cinta sama aku, ya udah nggak apa-apa." P. 25

"Sadar atau nggak, terima atau nggak, saat lo udah menikah, lo mesti berubah walau nggak sepenuhnya lo bisa berubah. Karena begitu nikah, lo nggak bisa terus-terusan hidup kayak lo sebelum nikah. Begitu nikah, lo nggak hidup sendiri lagi, Ra." P. 36

"Baiknya aja nggak cukup kalau nggak bisa bertanggung jawab, Yan. Kamu emang nggak baik, tapi kamu bertanggung jawab. Tanggung jawab sama istrinya sendiri dan tanggung jawab sama kesalahan kamu. Aku tahu gimana susahnya buat kamu pulang ke rumah di awal pernikahan kita, tapi kamu tetap pulang, Yan. Kamu kasih aku perhatian yang nggak pernah aku duga." P. 173

"Karena bagi Meysa, percaya sama pasangan adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap orang." P. 217

"Karena kebahagiaan seorang istri itu susah dicari. Kalau uang, kan, dicarinya nggak terlalu susah." P. 255

"Aku udah memaafkan semuanya, Yan. Dan nggak ada gunanya juga kalau kita masih mengingat masa lalu. Masih banyak masa depan yang udah tunggu kita." P. 290

"Kesedihan akan selalu ada dalam setiap kehidupan. Tapi, bukan berarti kita harus sedih setiap saat. Karena masih banyak kebahagiaan yang kita bisa rasakan." P 314

"Perceraian itu bukan akhir dari semua masalah yang kalian hadapi. Selama kalian masih mencintai, kalian harus tetap sama-sama." P. 348

"Pernikahan kalian nggak bisa selesai cuma karena kehilangan Harsa. Alasan kamu yang nggak bisa berhubungan lagi sama Rian, nggak bisa jadi alasan untuk cerai dari Rian. Semuanya pasti ada jalan. Rian pasti ngerti kenapa kamu belum bisa berhubungan sama dia lagi. Asal kamu terbuka, semuanya akan selesai, Meysa." P. 349

Saturday, December 25, 2021

[REVIEW] Deessert

 

Deessert

Elsa Puspita

Bentang Pustaka

318 Halaman

"Nikahi perempuan yang menurut kamu pantas buat kamu sayangi, lindungi, dan hormati, seumur hidup kamu. Nikahi dia karena kamu mau, bukan karena harus."

 
B L U R B
 
Bagi sebagian orang, cinta SMA hanyalah salah satu kenangan masa remaja yang mudah saja untuk dilupakan. Namun, bagaimana jika ia kembali hadir di masa kini? Sosoknya yang sekarang jauh berbeda dibandingkan dulu. Ia lebih tampan, lebih berkarisma, dan lebih berpotensi kembali mencuri hati.
 
Naya begitu kaget melihat Dewa kembali ke Tanah Air, setelah selama delapan tahu sekolah dan bekerja di Australia. Karena campur tangan Lulu, sahabat sekaligus partner bisnis Naya, pria itu kini membantu mengurusi calon resto baru Naya dan Lulu, sebagai pastry chef. Namun, semuanya jadi tidak mudah. Di tengah kesibukan jelang pembukaan Dapoer Ketje, keduanya justru melancarkan aksi perang dingin dengan ego masing-masing.

Suasana makin parah dengan kehadiran Ava, mantan kekasih Dea yang datang dari Australia. Juga Dipati, mantan Naya yang seorang artis. Perang dingin di antara mereka tampaknya akan meledak, memuntahkan segala ganjalan yang telah tersimpan selama bertahun-tahun. Sesuatu yang menyadarkan mereka bahwa masa lalu itu belum selesai sepenuhnya.

- - - - - - - - - -

Kinara Gayatri Adiharja—Naya, seorang pembawa acara Pekan Kuliner di salah satu stasiun di Jakarta. Pekerjaannya cukup menyenangkan, karena berhubungan dengan makanan, satu hal yang disukai oleh Naya. Meskipun makannya banyak, dia mentok cuma masuk IGD aja, nggak sampe gemuk gitu. Nikmat banget kan jadi Naya? Sayangnya, kehidupan percintaannya, nggak semenyenangkan itu. Terakhir kali dia menjalin hubungan dengan seorang aktor FTV, hubungannya juga nggak bertahan lama.
"Sadar nggak sih, Nay? Kamu sama Dewa itu masih rusak. Kalian bisa sok nggak peduli, padahal dalamnya sama-sama berantakan. Apa salahnya sih, ngomong sejam-dua jam, buat bener-bener selesaiin masalah kalian?" P. 111
Ternyata, dibalik percintaannya yang nggak mulus saat ini, dia pernah menjalin hubungan dengan adik sahabatnya, Dewa. Cowok yang sabar, kalem, tenang lah pembawaannya. Meskipun secara fisik nggak menarik untuk seumuran anak SMA, tapi herannya, Naya malah suka banget sama dia. Hubungan keduanya terhenti di tengah jalan karena satu dan lain hal. Tapi yang jelas, masalahnya nggak selesai.

Hal ini berlanjut sampai keduanya sama-sama kembali ke Palembang dan harus terjun untuk menggarap Dapoer Ketje, proyek Naya bersama Lulu, sahabatnya. Apakah keduanya akan tetap saling menghindar dan membiarkan masalahnya tetap ada dan membuat jarak mereka menjauh?


R E V I E W

Yuhuu~~ Akhirnya membaca novel ini juga setelah diendapkan sekian lama. Buset, bahasaku endapkan banget. Yup, novel ini sudah kubeli sejak tahun 2017an kayaknya, barengan sama Athena. Jujur saja, aku tertarik karena dia tergabung dengan seri lainnya. Meskipun bukan satu universe, tapi mereka punya kesamaan tema, yaitu tentang makanan.

Di buka dengan hubungan Naya dan Dewa yang baik-baik saja, tapi ternyata enggak. Hubungan mereka harus kandas karena LDR. Sebagai pejuang LDR, aku sangat sangat sangat relate dengan apa yang dialami mereka. Tau sendiri kan, hubungan LDR itu nggak pernah gampang, ada aja kendalanya, apalagi kalau udah beda jam. Pasti makin banyak masalahnya kan.

Masalah yang dialami ini cukup rumit, karena masalah dari dulu yang nggak selesai-selesai. Emang komunikasi tuh sesuatu hal yang penting, nggak cuma itu, kita juga harus mau dengerin. Percuma kalo komunikasi bisa, tapi nggak ada yang mau dengerin. Kan jatuhnya bohong juga.

Selama baca ini, aku dibuat senyum-senyum sendiri sama tingkahnya Dewa, dia ini diem, nggak banyak ngomong, tapi kalo udah ngelakuin sesuatu yang berhubungan sama masakan atau makanan, dia ini passionate banget. Fokus banget, terus makanan yang dihasilkan itu selalu ada kejutan di dalemnya. Out of the box banget gitu lho. Kira-kira ada versi Dewa di dunia nyata nggak ya?

Friday, December 24, 2021

[REVIEW] Teach Me How to Fall

Teach Me How to Fall

Stefi Em

264 Halaman

"Membagi beban meski hanya pada satu orang akan mengubah hampir segalanya."

 
B L U R B
 
Natasha memulai perjalanan karir barunya bersama Hans yang memintanya bergabung dalam anggota tim proyek pengubahan citra hotel. Namun, semuanya berubah saat Hans dinyatakan mengidap kanker hati yang mengharuskannya menjalani serangkaian pengobatan. Membuat Natasha lebih banyak menghabiskan waktu bersama Nick, seorang pengusaha kuliner yang menjungkirbalikkan kehidupan romansa Natasha sejak hari pertama mendarat di Bali. Nick memberikan semua yang tidak pernah dimilikinya dan membuat Natasha tanpa sadar telah membiarkan pria itu membuka hatinya. Mengizinkan pria itu masuk dan mengobrak-abrik segalanya.
 
- - - - - - - -
 
Natasha, perempuan yang sudah hidup lama di Kolombia dan India, memilih untuk terbang ke Bali ketika Hans, teman lamanya meminta bantuannya untuk mengubah citra hotel miliknya. Sesampainya di hotel Hans, Natasha memilih untuk berenang, meredam emosinya setelah penerbangannya yang mendadak sangat kacau. Sayangnya, dia malah bertemu dengan Nick, cowok yang nggak jelas dan mendadak muncul ditengah keasikannya berenang.
"Aku bukan pakar soal hubungan keluarga. Tapi, yang kutahu, cinta akan tumbuh saat seseorang bersedia menanamkan pertama kali secara cuma-cuma dalam diri kita. Menjaga dan memeliharnaya hingga cinta itu terus berkembang seiring berjalannya waktu. Jadi, kalau tidak pernah ada orang yang menumbuhkan cinta itu dalam hatimu selama ini, bagaimana caramu menemukannya?" P. 196
Nick, seorang pengusaha makanan yang hidup bersama ibunya. Ibu yang kadang cerewet, tapi sangat dia sayangi dan kagumi. Kehidupannya mungkin tidak beda dengan cowok lainnya yang asik gonta-ganti pasangan, dan mendatangi club. Pertemuan pertamanya dengan Natasha tentu saja dia kira Natasha akan sama seperti perempuan lainnya. Tapi ternyata dia berbeda. Ada banyak hal yang disimpannya, sendiri, dan membaginya dengan orang lain akan membuatnya sakit hati.

Bisakah Natasha membuka perlahan hatinya untuk Nick?


R E V I E W

Membaca karya kak Stefi setelah sekian lama nggak baca lagi. Muehehe.. Terakhir yang aku baca itu 135 Hours. Kalau di 135 Hours kita bakalan disuguhin sama romance yang cukup dark, kalau di Teach Me How to Love ini, lebih banyak membuat kita relate dengan hubungan yang terjadi di sekitar kita. Baik dari lingkungan pertemanan, dan juga keluarga.

Awalnya, aku mengira Natasha ini anak yang pendiam karena dia memang cuek dan dingin, atau ada trauma dengan laki-laki. Ternyata memang benar, dia memiliki trauma, yang kemudian membuat dia malas untuk berhubungan dengan laki-laki. Ini pasti sering banget terjadi di kehidupan kita kan? Ada hal yang membuat kita malas sekali berhubungan dengan laki-laki.

Sementara karakter Nick ini adalah yang paling aku suka! Nick mungkin dari luar bisa keliahatan kayak cowok nakal gitu, tapi ternyata, setelah berkenalan lebih lanjut, mengikuti kehidupan Nick, dia ini orang yang baikkkk banget. Gentle banget kalau sama perempuan. Meskipun di masa lalu dia nggak cukup dapat kasih sayang orang tua, tapi ini penyayang dan pengertian banget. Tau kapan dia harus membiarkan Nat untuk punya ruang sendiri.

Novel ini juga membahas kesehatan mental lho, dan bagaimana mereka deal with it. Kesehatan mental ini sering kali membuat kita suka self diagnose, menduga-duga, atau malah kita nggak mau pergi ke psikolog, ya meskipun dari sisi finansial, pasti cukup menghabiskan banyak uang, tapi dari situlah, kita bisa berdamai dengan masa lalu. Kalaupun, nggak bisa berdamai, seenggaknya kita menyadari, bahwa ada perasaan mengganjal, atau perasaan lainnya.

Bener-bener suka sama novel ini, bikin orang lain jadi sadar bahwa setiap orang itu punya kesempatan untuk mengubah masa depannya, nggak harus selamanya terpuruk di masa lalu.


Quote from Book:
"Semua yang berduri di alam semesta melindungi sesuatu yang rapuh di dalamnya." P. 75

"Saat kematian terasa dekat, anehnya, hidup menjadi tidak lagi hanya tentangku. Nama pertama yang terlintas di pikiranku saat mendengar kanker adalah namamu." P. 81

"Membagi bebann meski hanya pada satu orang akan mengubah hampir segalanya." P. 95

"Saat semua rang tahu yang sebenarnya terjadi adalah mereka hanya menunda-nunda hingga tak tersisa banyak waktu dan mereka harus menurunkan ego untuk bisa menipu diri sendiri bahwa siapa pun pria yang tersisa saat itu memang berbeda." P. 108

"Ingat, Sayang. Kebanyakan orang salah menempatkan kebaikan dan kebodohan dalam satu kelompok, lalu kejahatan dan kepintaran dalam satu kelompok lali. Itulah yang membuat dunia kacau. Menurutku menjadi baik dan cerdas adalah dua pilihan yang memang sangat sulit, tetapi masih bisa diambil dalam waktu yang hampir bersamaan, jika memang hampir mustahil untuk selalu kita buat bersamaan." P. 168

"Kita perlu tetap membuka mata pada semua realita yang ada, tetapi memilih untuk tidak mengambil sikap buruk hanya karena kita ingin menyalahkan dunia. Terus melakukan apa yang menjadi magnet untuk menarik hal-hal positif selanjutnya. Jangan pernah berpikir kita berhak mendapatkan hal-hal baik jika apa yang kita pikirkan dan lakukan adalah yang sebaliknya." P. 168

"Aku tidak pernah mengajarkanmu untuk menjadi baik hanya saat kita berusaha mengambil keuntungan dari orang lain. Aku memberimu contoh bagaimana seorang pria sejati lahir bukan dari harta atau tahta, tetapi dari cinta dan kelembutan yang dipupuk perlahan. Dan itu berlaku untuk hal apapun dalam hidup." P. 169

"Aku bukan pakar soal hubungan keluarga. Tapi, yang kutahu, cinta akan tumbuh saat seseorang bersedia menanamkannya pertama kali secara cuma-cuma dalam diri kita. Menjaga dan memeliharanya hingga cinta itu terus berkembang seiring berjalannya waktu." P. 196

"Jika tidak peernah mencoba membiarkan seseorang masuk dan menanamkan cinta itu, hidup menyedihkan macam apa yang ingin ia miliki di hari tua nanti?" P. 199

"Aku rasa banyak orang salah paham dan berpikir semua yang berduri itu kuat dan menyakitkan. Sejujurnya, yang menurutku kuat adalah bantalan jarum. Kau tahu, dia terlihat lemah, tetapi tidak pernah menyerah meski terus disakiti. Sebaliknya, semua yang berduri selalu berusaha melindungi sesuatu yang sangat rapuh di baliknya." P. 237

"Tetapi, Nat, ternyata perasaan terbaik adalah saat kita membiarkan seseorang masuk dan membuktikan semua yang kita yakini benar selama ini ternyata salah." P. 243

"Ia terlihat takut memiliki sesuatu. Karena kehilangan sesuatu itu akan membuatnya hancur berkeping-keping." P. 249

"Tidak semua pria ingin menghancurkan wanita yang dicintainya, Natasha. Melihat orang yang kita cintai hancur sama sakitnya dengan menyakiti diri sendiri. Orang waras mana yang dengan sadar melakukannya?" P. 250

"Kau terlalu banyak menggunakan kepalamu. Aku mengasihani hatimu yang berteriak minta tolong sejak tadi dan kau mengabaikannya." P. 254


Tuesday, December 14, 2021

[REVIEW] Athena : Eureka!

Athena : Eureka!

Erlin Natawiria

Gagas Media

284 Halaman

"Kamu harus bisa menahan euforia, Miss. Terkadang hal itu bisa membunuh."


B L U R B

Pembaca tersayang,

Langkahkan kakiu ke kota sang dewi kebijaksanaan, Athena. Dari penulis debut GagasMedia, Erlin Natawiria, kita akan mengikuti Widha mewujudkan impian masa kecilnya serta mendiang kakaknya yang kembar.

Satu insiden kecil di losmen mempertemukan Widha dengan Nathan. Mereka menjadi rekan seperjalanan; menyusuri Agora, Plaka, lalu ikut larut dalam keriaan sepasang pengantin baru di Rafina. Rasa berumbuh seiring kaki-kaki mereka melangkah, dan binar tepercik setiap kali keduanya berserobok pandang.

Namun, di sebuah kios buku kuno di Monastiraki, Widha melihat hantu masa lalunya. Seseorang yang tidak seharusnya hadir di kota impiannya. Sosok yang gagal dia lupakan.

Setiap tempat punya cerita.
Di antara puing-puing kuil Parthenon, ada reruntuhan hati yang siap dibangun kembali.

Salam,

Editor.

- - - - - - - - - - - 

Widha, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi, selain itu, dia juga sangat mencintai Athena. Salah satu tempat yang sangat ingin didatangi oleh kakak kembarnya. Dia bahkan rela menyisihkan biaya hidup dari beasiswa Bidik Misinya demi mendatangi Athena. Widha bahkan menyusun sendiri jadwal keberangkatan dan kepulangannya, sampai destinasi mana saja yang akan didatanginya.
"Sebesar apa? Kamu yakin dia terbang ke Yunani untuk melupakan Keira? Apakah kamu pernah memperhatikan caranya menyebut nama teman masa kecilnya itu? Jangan sampai kamu menjadi tempat pelariannya, Wid." P. 196
Nathan, cowok yang ditemui Widha di losmen tempatnya tinggal selama di Athena, membuat liburannya menjadi hal menarik. Mengenal orang asing yang tahu bahasa Indonesia di tempat baru ternyata menyenangkan juga. Bersama Nathan, Widha berencana untuk melakukan perjalanan menjelajahi Athena bersama-sama. Tapi sayangnya, di tengah jalan, jarak mereka sedikit merenggang karena suatu masalah. Nggak hanya itu saja, Widha mendadak bertemu dengan orang dari masa lalunya. Bahagiakah Widha karena akhirnya bertemu kembali? Atau malah masalahnya akan terselesaikan?


R E V I E W

Buat pembaca lama pasti paham banget kalau ini adalah novel yang udah sejak jaman dulu. Hmm.. Novel ini kubeli waktu jaman BBW masih offline, sekitar tahun 2017 (soalnya di bukunya ada tanggal aku beli.. Hihi..) Alasan membeli buku ini, selain karena waktu itu booming, aku juga suka seri STPC ini. Menarik aja gitu, mengenal tempat-tempat orang bisa jatuh cinta. Hehe..

Membaca buku ini tuh kayak ngajak aku jalan-jalan ke Athena beneran, kalo kata anak jaman sekarang mah jalan-jalan virtual! Hihi.. Menyenangkan banget, karena kak Erlin menjelaskan dengan detil, baik suasana maupun gambaran tempatnya. Selain itu di tiap halaman babnya ada sketsa tempatnya seperti apa. Jadi gampang banget buat ngebayanginnya.

Permasalahan dari novel ini menurutku cukup menarik. Meskipun bikin misterius di awal karena Widha dan Dinesha, masa lalunya. Namanya juga masa lalu, pasti menghantui. Apalagi kalau masalahnya nggak bener-bener selesai. Banyak pertanyaan yang ada di kepala Widha. Nggak hanya itu, ternyata, orang di masa lalu Widha, punya hubungan yang buruk dengan Nathan. Muter aja ya kayaknya? Tapi dalam hidup, sering nggak sih hal ini terjadi?

Penyelesaian masalahnya juga bikin gemes! Selain karena mereka ada yang terjebak dengan perasaannya sendiri, ada satu sisi juga yang merasa ragu, perlu untuk memperjuangkan hal yang seharusnya diperjuangkan dulu. Tapi tenang, endingnya memuaskan semua pihak kok.

Thursday, November 18, 2021

[Review] Dishy

 

Dishy

Dadodado

276 Halaman

"You only need to find someone who worth the risks. Babeh pernah bilang, jatuh cinta itu sama seperti menaiki kapal. Kamu tidak akan bisa berlayar jika jangkarmu tidak diangkat. Beliau menganalogikan masa lalu dengan jangkar."

 

B L U R B
 
Kedatangan Executive Chef baru membuat dunia Alisha yang tenang menjadi jungkir balik. Pria itu, Narendra Nawasena, secara terang-terangan mendekatinya bahkan menggodanya membuat Alisha kesal setengah mati. Dia bersumpah bahwa dia tidak akan mau berpacaran dengan chef setelah kejadian beberapa tahun silam. Tapi siapa sangka dari ajakan satu dinner yang disetujuinya justru membawanya ke ajakan kencan lainnya yang membuat dia merasakan debaran dari sosok Narendra Nawasena.
 
Tapi ketika dia hendak membuka hatinya, masa lalunya datang dan membuatnya kembali meragu.
 
- - - - - - - - -
 
Alisha, perempuan yang independen. Pekerjaannya sebagai sekretaris untuk direktur hotel, baginya cukup menyenangkan. Meskipun mengurus seorang Direktur yang doyan makan tapi harus diet tu sedikit merepotkannya, tapi hal itu nggak masalah. Babeh—sebutan untuk Pak Direktur—memperhatikannya seperti seorang ayah terhadap anaknya. Mengobati kerinduannya akan ayahnya.
"Dia cantik tapi bukan jenis cantik yang bikin orang ngeliat dia dua kali. But once you know her, she is more than the word pretty itself. She is beautiful. Tahu, kan, bedanya, Gar?" P. 234
Narendra Nawasena, seorang executive chef yang baru di tempat Alisha bekerja. Sejak awal, dia sudah menarik perhatian Alisha lewat tatonya. Selain itu, dia bisa dibilang sedikit player, karena dia bisa mengabsen hampir semua perempuan yang ada di hotel tersebut. Ya meskipun hanya untuk main-main saja. Tapi bagi Alisha, itu sudah menandakan bahwa Naren adalah cowok yang harus dihindari.

Pelatihan di Bali menjadi awal bagi keduanya. Saling mengenal lebih dalam satu sama lain, dan memulai sebuah hubungan. Alisha awalnya tentu saja menolak. Masih ada masa lalu yang harus diajaknya berdamai, apalagi berhubungan dengan chef lagi. Tapi melihat kesungguhan Naren, apakah dia akan berdamai dengan masa lalu dan melanjutkan hubungan yang lebih serius? Apalagi mendadak sang mantan muncul dan membuat hatinya goyah.


R E V I E W

Mendapatkan kesempatan membaca Dishy ini dari penulisnya langsung! Padahal aku berniat untuk beli Trap, tapi malah dikenali sama Om Tato. Hihi..

Membaca Alisha ini awalnya kukira hidupnya dia baik-baik aja, ya selayaknya anak seumuranku. Hidup senang-senang, pulang kerja capek, tapi weekend bisa happy-happy. Apalagi atasannya juga super baik! Duh, beneran pekerjaan dan hidup yang menyenangkan. Tapi ternyata, dibalik yang ditampilkan Alisha di luar, dia pernah memiliki masa lalu yang nggak baik, apalagi berhubungan dengan laki-laki. Cukup membuatnya trauma. Menurutku, untuk kasusnya dia ini, nggak seratus persen kesalahan ada di Alisha sih, cuma apesnya dia aja yang kurang dalam mengenal pasangannya.

Narendra ini, tipikal cowok badboy gitu sih menurutku. Tapi dia punya komitmen. Kalau sudah dengan satu perempuan, maka dia akan bertahan dengan satu perempuan. Yaaa.. walaupun hampir semua cewek sudah 'diabsen' sama dia. Tapi aku salut dengan komitmennya ini. Oh iya! Meskipun bertato banyak, dan nakal, tapi dia ini family man dan gentle banget. Tau nggak sih, cowok yang nakal, tapi sayang keluarganya itu selalu punya nilai plus lah di mataku. Kayak balance aja gitu. Hahaha..

Yang aku suka dari novel ini adalahhh.. ini agak sedikit 18+ ya, tapi menurutku ini bener kok. Kepuasan perempuan, apalagi berhubungan dengan seks, seringkali diabaikan. Ya tentu aja, pemegang kendalinya cowok. Padahal, cewek itu lebih susah untuk mencapai titik puncaknya. Nah, di sini kak Dado sedikit banyak menjelaskan tentang kepuasan wanita, selain itu juga nggak masalah kalau perempuan punya sex toy, untuk memuaskan diri sendiri.

Mantep banget lah novel ini menurutku. Oh iya, untuk adik-adik yang belum 18 tahun, jangan coba-coba baca yaa.. Hihi.. Nanti kalian dewasa sebelum waktunya. Hihi..


Quote from Book
"Banyak orang beranggapan bahwa masturbasi wanita dan menggunakan sex toys adalah hal yang aneh bagi wanita, sedangkan masturbasi pria adalah hal yang wajar." P. 117 to 118
 
"You only need to find someone who worth the risks. Babeh pernah bilang, jatuh cinta itu sama seperti menaiki kapal. Kamu tidak akan bisa berlayar jika jangkarmu tidak diangkat. Beliau menganalogikan masa lalu dengan jangkar." P. 154

"Dia cantik tapi bukan jenis cantik yang bikin orang ngeliat dia dua kali. But once you know her, she is more than the word pretty itself. She is beautiful. Tahu, kan, bedanya, Gar?" P. 234

Wednesday, November 3, 2021

[Review] A Wedding Come True

 

A Wedding Come True

Ika Vihara

Elex Media Komputindo

380 Halaman

"Jangan takut meminta bantuan kepada siapa saja. Meminta bantuan bukan menunjukkan kamu lemah. Tapi menunjukkan kamu berani. Berani mengakui bahwa kamu bukan manusia super. Berani memperlihatkan kepada semua orang bahwa kamu bersedia melakukan apa saja demi kebahagiaanmu bersama Kaisla."

 
B L U R B
 
Sejak menulis surat cinta di bangku SMA hingga meraih dua gelar doktor, Alesha Maira Hakkinen tidak bisa membayangkan masa depan tanpa Elmar Kalrsson di dalanya. Banyak tahun mereka lalui sebagai sahabat dan kekasih. Namun, bukannya bersama di pelaminan, hubungan mereka justru kandas karena Elmar memilih wanita lain.
 
Belum hilang semua perih dan kecewa yang dirasakan Alesha, dia mendengar rumah tangga Elmar berakhir dengan tragis. Secara tiba-tiba, Ibu Elmar—yang disayangi Alesha layaknya ibu sendiri—menyampaikan permintaan terakhir. Alesha tidak sampai hati untuk menolaknya.

Tidak ada lagi tempat bagi wanita dalam hidup Elmar. Kecuali untuk putri kecilnya dan ibundanya yang tengah sakit keras. Demi membahagiakan ibunya, Elmar mencoba untuk memercayai pernikahan sekali lagi. Pernikahan berlandaskan persahabatan, Elmar menekankan, harus berjalan lebih baik daripada pernikahan sebelumnya.

Bagi Alesha, pernikahan yang dulu hanya ada dalam angan, kini menjadi kenyataan. Tetapi itu saja tidak cukup. Alesha menginginkan cinta dalam pernikahan mereka. Mungkinkah Alesha bisa mendapatkannya? Atau Alesha harus patah hati utnuk kedua kali, di tangan laki-laki yang sama?

- - - - - - - - - 

Alesha Maira Hakkinen, sebagian orang pasti menginginkan posisinya. Gimana enggak? Hidupnya bisa dibilang sesuai dengan keinginannya, pintar, ya meskipun untuk hubungan asmara, nggak begitu baik. Ditinggal menikah oleh mantan sekaligus sahabatnya, Elmar. Menyesakkan kan? Tapi sekarang, mantannya ini malah minta tolong sama dia supaya membantu menghilangkan trauma yang dialami anaknya. Menyesakkan? Tentu saja, tapi sebagai konselor, Alesha juga tak sampai hati melihat putri Elmar mengalami trauma berkepanjangan.
"Setiap orang akan bertemu jodohnya, tidak perlu tergesa-gesa. Semua ada waktunya. Prosesnya tidak bisa dicepatkan atau dilambatkan sesuka hati kita." P. 67
Elmar Kalrsson, cowok yang menjadi sahabat sekaligus mantan pacar Alesha. Statusnya sudah menikah, bahkan punya anak. Baru saja istrinya meninggalkan dirinya dan Kaisla, anaknya, dengan cara yang tidak wajar. Saat ini fokusnya hanya menyelesaikan trauma pada dirinya dan Kaisla. Ah, tentu saja ibunya. Ibunya ternyata memiliki penyakit yang membutuhkan penyembuhan serius.

Permintaan Ibu Elmar cukup membuat Alesha menimbang-nimbang jawaban, apakah dia akan memberikan iya atau tidak. Hal ini tentu saja cukup menyulitkannya, apakah dia akan memilih masa lalunya, ataukah menjalani hidupnya bersama orang lain yang entah siapa, karena selama ini standart yang digunakan untuk melihat laki-laki lain adalah Elmar, dan sejauh dia menemukan laki-laki, tidak pernah ada yang standartnya seperti Elmar.


R E V I E W

Jujur aja, ini adalah perkenalan perdanaku dengan karya kak Ika, padahal aku follow akunnya sejak lama, dan mengikuti setiap buku yang diterbitkannya. Tapi aku malah belum pernah baca sama sekali. Hehe..

Siapa yang selalu membaca sejak Ucapan Terima Kasih di novel? Mungkin nggak banyak ya. Tapi aku adalah salah satunya. Entah kenapa, kalo baca di Ucapan Terima Kasih tuh berasa kayak ikutan diterimakasihin sama penulisnya. Mueheheh. Waktu awal baca, aku tuh berasa udah dapet pengetahuan yang banyak, apalagi masalah kesehatan mental.

Oke, aku mulai untuk mengulas bukunya. Sejak awal, begitu kenalan sama Elmar dan Alesha, aku cukup kaget ketika tau Elmar menikah bukan dengan Alesha. Karena mereka udah kenal lama, pacaran lama, dan nikahnya bukan sama dia? Jagain jodoh orang dong jatuhnya? Tapi, waktu tau istrinya Elmar bunuh diri, aku merasa ada yang aneh dengan hubungan mereka. Kayak ganjil gitu deh, dan setelah baca sampai akhir, tebakanku bener dong!

Cukup suka dengan novel ini, karena selain membahas kesehatan mental, tapi juga membahas bagaimana hubungan suami istri yang baik, nggak melulu hanya masalah ranjang, tapi masalah kepercayaan, bagaimana masa lalu pasangan. Meskipun untuk masa lalu pasangan ini masih pro kontra ya. Karena ada yang bilang, kalau masa lalu pasangan, ya cukup berhenti di masa lalu, nggak perlu dishare. Padahal menurutku, pasangan ya tetep harus tau, gimana masa lalu kita, hal yang membentuk kita sampai jadi versi terbaik kita saat ini. Toh, kalau mendengar cerita dari orang lain juga nggak enak kan?

Jujur aja, aku cukup gemes sama Elmar, dia ini modelnya kayak Papaku banget. Parnoan dan nggak gampang percaya sama orang, apalagi kalau udah sekali dikecewain, buset, cara balikinnya susahhhhh banget. Dan ini yang terjadi sama Elmar-Alesha, Alesha melakukan kesalahan, dan Elmar langsung marah banget. Dari sudut pandangku, iya bener memang, Alesha salah, tapi dia juga seharusnya mendengarkan dulu cerita dari sisi Alesha. Nggak menyalahkan Elmar juga sih, soalnya dia punya trauma juga.
 
Alesha adalah tokoh yang aku suka. Independen, dan tau valuenya. Dia tau apa yang dimau dan pas sama dia. Nggak mau merendahkan diri, biar cowok mau dekat sama dia, atau minimal, biar cowoknya nggak keder kalau sama dia, karena pendidikan Alesha yang cukup tinggi. Apalagi di umur yang sudah matang dan lagi dikejar-kejar "kapan nikah". 

Untuk konfliknya sendiri, menurutku cukup rumit. Berhadapan dengan masalah mental itu nggak gampang kan? Selain itu juga yang dibahas kompleks. Nggak hanya Elmar-Alesha, tapi juga masa lalu mereka, dan keluarga mereka.

Overall, aku cukup puas sih. Aku juga berencana untuk membaca buku kak Ika yang lain. Hihi..


Quote from Book :
"Cintailah dirimu sebagaimana dirimu berhak dicintai. Jangan terlalu keras menghukum diri jika melakukan kesalahan atau menemui kegagalan. Beri selamat atau penghargaan kepada dirimu, sekecil apa pun pencapaian yang kamu raih hari ini. Memang pada akhir hari, ketika kamu kembali ke rumah, kamu akan bertemu kembali dengan orang-orang yang emncintaimu dan emmbuatmu bahagia. Tetapi, bukankah lebih baik jika salah satu dari orang tersebut adalah dirimu sendiri?" P. IX

"Jangan pernah merasa tertekan, sebab itu hanya akan menggerogoti kebahagiaan kita." P. 12

"Kamu nggak sendirian, Elmar. Jangan takut meminta bantuan kepada siapa saja. Meminta bantuan bukan menunjukkan kamu lemah. Tapi menunjukkan kamu berani. Berani mengakui bahwa kamu bukan manusia super. Berani memperlihatkan kepada semua orang bahwa kamu bersedia melakukan apa saja demi kebahagiaanmu bersama Kaisla." P. 30

"Ada luka yang tidak pernah bisa kita lihat, bahkan tidak kita sadari, sebabnya letaknya jauh sekali di dalam tubuh kita. Tidak akan ada alat yang bisa digunakan untuk menjangkaunya. Untuk menyembuhkannya, Hanya pengertian dan cinta yang bisa mengobati." P. 43

"Pertanyaan besarnya adalah, kenapa manusia tidak ingat untuk mencintai diri sendiri lebih dulu? Kenapa kita tidak melakukan segala cara untuk membuat diri sendiri bahagia? Tidak menjadikan kesehatan mental kita sebagai prioritas utama? Bukankah diri kita adalah orang yang paling layak dicintai dan dibahagiakan, oleh diri kita sendiri?" P. 46

"Setiap orang akan bertemu jodohnya, tidak perlu tergesa-gesa. Semua ada waktunya. Prosesnya tidak bisa dicepatkan atau dilambatkan sesuka hati kita." P. 67

"Banyak orang bekerja hingga lupa waktu dengan alasan demi keluarga. Tidak mau disalahkan karena keluarga perlu biaya. Tapi harus diingat, keluarga kita lebih membutuhkan kehadiran kita. Untuk apa kamu menjadi pengusaha terbaik, dicari banyak orang, sementara anak-anakmu jarang bertemu dengan ayahnya?" P. 85

"Semua akan baik-baik saja selama ada ibu di belakang kita." P. 109

"Cinta tidak berakhir semudah itu. Hanya karena orang yang kamu cintai pernah membuat keputusan yang tidak menguntungkan bagimu. Mungkin kamu semakin waspada, semakin hati-hati ketika memberinya kesempatan kedua. Tetapi cinta sejati selalu menang pada akhirnya." P. 159 to 160

Sunday, October 24, 2021

[Review] You Belong to Me

 

You Belong to Me

Titi Sanaria

Black Pearl Publishing

296 Halaman

"Kita akan tahu siapa orang yang tepat setelah lebih dulu bertemu dengan orang yang salah. Keluar deh dari cangkang lo yang nyaman itu, Nay."


B L U R B

Bagi Nayla,
pulang berarti bertemu kembali dengan Vino,
cinta masa remaja sekaligus saudar tirinya.

Bukan sesuatu yang menyenangkan,
tetapi Nayla tahu
jika dia tidak mungkin menghindari Vino selamanya.
Sudah saatnya mereka bicara layaknya dua orang dewasa
untuk melepas ganjalan dan menyingkirkan kemarahan
dari masa lalu.

Hanya saja, pertemuan itu membuat Nayla menyadari
bahwa dia masih mencintai Vino.

Jarak dan waktu yang pernah terbentang
tak mampu membunuh rasa itu.

Sanggupkah Nayla
menepis cinta yang merimbun di hatinya
dan merelakan Vino bersama perempuan lain
yang menjadi kekasihnya?

- - - - - - - - -

Nayla, seorang dokter yang akan mengambil spesialis di Makassar. Tempat yang cukup jauh dari Jakarta. Alasannya jelas, dia menghindar dari Vino, saudara tiri sekaligus cowok yang dulunya pernah dekat dengan dia. Apalagi terakhir yang Nayla ingat, Vino nggak begitu suka sama dia sejak mereka berstatus saudara tiri. Semakin malaslah Nayla pulang.
"Nay, dengar ya, cinta itu kadang perlu diusahakan. Kecocokan itu dibangun, nggak langsung datang sendiri. Dijalani saja dulu sambil lihat chemistry-nya dapat atau nggak buat dilanjutkan." P. 101
Sekembalinya Nayla, seisi rumah mulai merecokinya untuk membangun sebuah hubungan dengan laki-laki. Mulai dari Elwan, kakak tirinya, sampai Dian, sahabat satu-satunya. Bagi mereka, Nayla terlalu menyendiri dan terlalu tertutup. Teguh, senior sekaligus salah satu pemilik klinik di mana Nayla bekerja sambil mengisi waktu luangnya, berusaha mendekatinya, Elwan dan Dian tentu saja bersemangat karena akhirnya ada cowok yang tertarik dengan Nayla.

Vino adalah satu-satunya orang yang menentang hal itu. Nayla kaget tentu saja, tidak mengerti alasan kenapa Vino begitu tidak menyukainya. Bagi Vino, kalau Nayla tidak suka, ya nggak usah di dekati. Nggak usah memberi harapan pada orang lain.

Perlahan, Nayla akhirnya menyadari, bahwa Vino masih menyukainya, tapi apakah mereka bisa meneruskan rasa sukanya?


R E V I E W

Untuk kesekian kalinya membaca karya kak Titi. Cukup menyenangkan berkenalan dengan Vino dan juga Nayla. Awalnya kukira mereka ini nggak boleh jatuh cinta karena masih satu Ayah/Ibu, tapi ternyata, ada masa lalu yang berlum terselesaikan. Jangan bilang, di blurbnya kan ada. Aku tuh tipe orang yang bakalan langsung baca tanpa ngelihat blurb, toh penulisnya juga sudah sering kubaca karyanya. Hehe..

Mari membahas Nayla, si introvert ini bikin gemes sejak awal. Jangan ditanya kenapa, dia ini udah kayak nggak berpendirian. Apa-apa dipendem, apa-apa mikirnya bisa lama, dan berujung nggak memilih. Belum lagi kadang dia nggak bisa ngambil keputusan buat dirinya sendiri karena terlalu banyak memikirkan orang lain. Duh gemes banget kalo dia udah begini.

Yang aku suka di sini tuh perjuangannya Vino yang bikin Nayla kembali sama dia. Meskipun dia pernah menyakiti Nayla, tapi dia mau memperjuangkan kembali Nayla. Mau memilih Nayla meskipun itu artinya dia bakalan nyakitin keluarganya.


Quote from Book
"Kesempatan itu dicari, jangan ditunggu, Nay." P. 38

"Dan hubungan kalian nggak akan pernah membaik kalau lo terus bersikap kayak gini. Kalau dia menjauh, lo nggak boleh menambah jarak dengan menghindar." P. 41

"Menjadi introver itu sulit. Saat berhadapan dengan orang-orang, aku bisa saja punya banyak hal yang ingin kukatakan, tetapi ujung-ujungnya akuhanya mengeluarkan kalimat-kalimat pendek." P. 57

"Kita akan tahu siapa orang yag tepat setelah lebih dulu bertemu dengan orang yang salah. Keluar deh dari cangkang lo yang nyaman itu, Nay." P. 60

"Jangan memberikan harapan kalau kamu nggak punya perasaan apa-apa. Hanya akan membuat dia semakin berani mendekat, dan kamu akan kesulitan sendiri menolaknya nanti." P. 94

"Kamu harus bisa menolak, dan jangan membiarkan Kak Elwan memengaruhi keputusan kamu. Hal kayak gini harus kamu putuskan sendiri. Kamu nggak butuh pendapat orang lain." P. 94

"Nay, dengar ya, cinta itu kadang perlu diusahakan. Kecocokan itu dibangun, nggak langsung datang sendiri. Dijalani saja dulu sambil lihat chemistry-nya dapat atau nggak buat dilanjutkan." P. 101

"Saat lo mencintai seseorang, lo merasakan dengan hati dan bukan memikirkannya dengan kepala. Meminta waktu berpikir adalah penegasan bahwa lo meragukan perasaan lo." P. 116

"Mengikat diri sama seseorang tanpa rasa cinta yang cukup juga bukan ide yang bagus, Nay." P. 121

"Cinta itu seperti perampok, Nay. Dia datang tanpa diundang atau diinginkan. Bukan hal yang bisa dipelajari. Itu bukan rasa yang lantas memenuhi rongga hari lo hanya karena lo memutuskan untuk membuka hati." P. 121

"Cinta itu kebanyakan disponsori mata. Cinta karena kepribadian itu omong kosong. Untuk jatuh cinta karena kepribadiannya, lo harus temenan lama dulu." P. 177

"Cinta yang kuat nggak saling meninggalkan." P. 216

"Apa kamu nggak pernah berpikir kalau selama ini kamu hanya takut pada sesuatu yang ada di kepalamu saja? Pikiran terkadang bisa lebih menyiksa daripada kenyataan." P. 253

Wednesday, October 13, 2021

[Review] Heartbeat : The Last Heir

Heartbeat : The Last Heir

Mosaicrile

Benito Group

309 Halaman

"Tetapi, setidaknya dengan berlari kau pergi dari tampat yang membuatmu mengenang pengalaman buruk itu."

 
B L U R B
 
Delapan orang tewas dibanti di sebuah mansion Venetian Lagoon, Venesia. Satu orang berhasil selamat, menjadi satu-satunya pewaris terakhir atas kekayaan keluarganya. Dia kemudian bekerja sama dengan detektif nyentrik bertopi fedora untuk menyelidiki motif pembunuhan.
 
Setiap rangkaian peristiwa yang dipecahkan semakin membawa keduanya ke dalam misteri besar tak terduga.
 
Mampukah sang pewaris menemukan siapa pembunuh bertangan dingin tersebut?
 
- - - - - - - - -
 
Lucas, seorang pewaris Herra Investire, perusahaan sekuritas yang bisa dibilang terbaik di Italia. Sayangnya, malam tahun baru, di saat semua orang senang merayakan pergantian tahun, dia malah melihat bagaimana Ayah dan saudara-saudaranya dibunuh dalam pembantaian. Bahkan nyawanya pun terancam saat dia berusaha untuk melarikan diri. Sampai saat ini, dia masih trauma dengan kejadian tersebut.
"Aku mengerti perasaanmu, Nak. Tidak ada hal mudah yang terjadi di dunia ini selepas kepergian orang-orang yang kita cintai, tetapi sudah saatnya... kau melangkah maju." P. 51
Caitlyn, seorang pattiserie yang juga bisa menari balet. Hidupnya mungkin biasa saja seperti kebanyakan orang, tapi dia cukup bahagia. Dia juga sudah memiliki pacar seorang pelukis. Malam tahun baru cukup mengerikan baginya. Kehilangan pacar yang disayanginya, bahkan ada kejutan untuknya malam itu, dan ternyata semuanya hanya sekadar angan saja.

Pertemuan tak terduga mempertemukan mereka berdua. Perlahan, Lucas merasa nyaman di dekat Caitlyn, apakah itu memang benar perasaannya, atau karena organ lain yang merasakan hal tersebut?


R E V I E W

Membaca tulisan kak Mosaicrile, yang ternyata ini adalah tulisan pertamanya (kalau aku nggak salah), karena aku kenal karyanya yang terbitan Gramedia itu. Hihi..

Di bagian awal, cukup kaget karena masih awal sudah diajak ikut pembantaian! Mana pembantaiannya nggak main-main pula. Bener-bener yang darah dingin gitu. Nggak segan-segan, tanpa ampun! Semua yang ada di depan mata, nggak peduli perempuan apa bukan, hamil apa enggak, pokoknya sikat. Aku kira ini cerita romance yang ada unsur detektifnya gitu. Ya iya sih, tapi, di bagian awal kejam sekali.

Sejak membaca Love Cruise kemarin, aku selalu suka sama caranya kak Mosaicrile bercerita. Apa ya, jadi belajar banyak. Kalau di Love Cruise kemarin belajar modeling sama ice skating, kalau di Heart Beat ini lebih banyak membahas bisnis, detektif, diselipin balet sama patissiere

Aku tuh selalu suka sama novel yang genre thriller itu karena secara nggak langsung, belajar cara berpikirnya orang yang kadang bisa lebih sinting dari orang-orang kebanyakan. Sejak awal, aku nggak begitu bisa nebak siapa yang jadi dalang dibalik semua ini. Soalnya kayak clueless gitu. Eh, kak Mosaicrile ternyata nyebar cluenya pelan-pelan. Pas sampe di bagian akhir kayak, "Gila, gila gilaaa.."

Kalau kalian juga suka membaca yang bergenre thriller, ini bisa dinikmati lho guys! Menarik dan menegangkan.

Sunday, October 3, 2021

[Review] A Little Book About You

 

A Little Book About You 

Elvira

One Peach Media

145 Halaman

"Karena cinta mampu mengubah hatimu menjadi lembut melekuk hingga tak ada luka yang berujung kebencian. Selalu ada rasa manis di ujung kepahitan."


B L U R B

The Most.

Dari seluruh gugur yang tergugut, ada yang paling gugur. Jatuhnya helai dari kelopak mataku yang merajah bercak rindu.

Pada hangat yang paling hangat, hanya ada satu yang memesamkan. Pelukan napasmu yang melingkari gigilku.

Untuk seluruh resah yang merengat, ada yang teresah. Campahnya pentas mayapada tanpa gelumat suara darimu.

Dan...

Dari seluruh rasa yang terasa. Ada yang tak terkatakan, tak terbahasakan, tak teruraikan tapi terindra.

Kamu.

- - - - - - - - -

Kembali lagi ke dengan bukunya kak Elvira. Dari tampilan cover bukunya yang minimalis ini, dalamnya maksimalis banget lho! Masih sama dengan buku yang kemarin, bagian dalam bukunya colorfull sekali. Bener-bener memanjakan mata.

Buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Tentang cinta, tentang harapan, dan tentang perjuangan. Di bagian tentang cinta, tentu saja banyak sekali gombalan dari potongan dialog dan beberapa sajak yang menggambarkan pasangannya. Betapa mereka saling mencintai dan jatuh cinta itu indah banget. Bener nggak? Hehe..

Di bagian kedua adalah tentang harapan. Membaca bagian harapan ini berasa terapung-apung di sebuah danau. Habis yang diceritain masalah jarak dan rindu. Aduh, dua hal ini biasanya bikin nyesek. Kadang ada berita kalau doi mau balik, tapi nggak kunjung datang ini kan bikin sedih juga. 

Di bagian ketiga, tentang perjuangan. Mempertahankan sebuah hubungan itu tidaklah mudah. Belum lagi kalau ada jarak yang membentang. Cukup banyak hal yang harus dimaklumi, mulai dari rindu, iri kalau melihat yang lain bersama pasangannya, dan juga komunikasi harus dijalin dengan baik. Kalau enggak? Hubungan itu bakalan susah untuk dijalani.

Membaca buku ini secara keseluruhan bikin aku sedikit banyak terenyuh. Diksinya, dialognya, bener-bener mengingatkanku sama pasanganku. Kadang kita bisa bercanda sampe ketawa bareng, kadang juga bisa sebel-sebelan. Tapi tetep, yang namanya cinta akan selalu bertahan dan berjuang untuk satu sama lain kan?

Sunday, September 26, 2021

[Review] Koma Tanpa Titik

 

Koma tanpa Titik

Elvira

One Peach Media

86 Halaman

"Aku tidak pernah berani untuk menginginkan apa pun di dunia ini. Hanya kali ini, aku mau cintamu saja."


B L U R B

Aku tahu, kau benci diperdaya,
tapi aku suka memperalat hatimu.

Maafkan aku yang acap kali
mencuri warna matamu,
demi memintal keluwung di atas cerita.

Aku tahu, kau tak sudi tertipu
Tapi lagi dan lagi kugunakan cintamu
demi koma yang kupetik dari
suara pilu milikmu.

Sayangku,
janganlah kau menjemu dahulu
hingga hati mengunci kegilaan
Aku tak akan pernah membubuhkan titik
untuk larik-larik yang tak pernah usai.

Biarkan saja aku memperdaya cintamu,
berulang-ulang hingga puisiku utuh.

- - - - - - - - - -

Kali ini aku akan mengulas tentang buku puisi. Ini seharusnya masuk genre non-fiksi ya. Buat aku, membaca buku puisi itu selalu menyenangkan! Apa ya, kayak minum air di tengah hari yang panas. Nyenengin kan? Apalagi, visual di bukunya kak Elvira ini mantep banget. Memanjakan mata.

Buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Aku, kamu, dan jarak. Bagian 'aku' menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenisnya, aku nangkepnya sih, dia ini seorang perempuan. Karena tau sendiri, gimana kalau perempuan sudah jatuh cinta kan? Apa pun kan diberi dan dilalui. 

Bagian kedua, yaitu 'kamu', menceritakan tentang pasangan si 'aku', tapi entah kenapa, di bagian ini tuh nyeseeekkk.. banget. Bener-bener ya. Aku ngerasa banget gimana nyeseknya. Bagian ketiga, ada 'jarak'. Ah, membahas jarak ini selalu jadi hal yang sensitif, apalagi buat yang menjadi LDR dan LDM. Nggak ada enak-enaknya. Kalo kangen, belum tentu bisa peluk, kalau sedih, nggak ada yang dijadiin sandaran. Jangan bilang, kan ada orang tua, sahabat, dan lain-lainnya ya, karena aku paham banget, meskipun ada orang lain, tapi tetep pacar itu entah kenapa selalu punya porsi lebih untuk diceritain hal apa pun gitu. Tapi tentu saja ini harus dibarengi dengan pasangan yang tepat, kalo enggak, agak gimanaaa gitu.

Di bagian terakhirnya ada epilog. Membaca epilog cukup menyentuh, bikin aku jadi memikirkan kembali, cinta itu sebenernya apa dan kayak gimana? Habisnya, menjalani hubungan pacaran selama tujuh tahun ini, apa ya? Kerasanya ya kayak rutinitas. Biasanya ya begini, begitu. Di akhir halaman, aku menemukan jawabannya, dan itu sama dengan yang aku rasain selama ini.

Wednesday, September 22, 2021

[Review] The Architecture of Love

The Architecture of Love

Ika Natassa

308 Halaman

Gramedia Pustaka Utama

"Kita memang tidak pernah bisa memastikan kapan kita bisa menerima masa lalu, seberapa jauh pun kita sudah mencoba melangkah ke masa depan."


B L U R B

New York mungkin berada di urutan teratas daftar kota yang paling banyak dijadikan setting cerita atau film. Di beberapa film Hollywood, mulai dari Nora Ephron's You've Got Mail hingga Martin Scorsese's Taxi Driver, New York bahkan bukan sekadar setting namun tampil sebagai "karakter" yang menghidupkan cerita.

Ke kota itulah Raia, seorang penulis, mengejar inspirasi setelah sekian lama tidak mampu menggoreskan satu kalimat pun.

Raia menjadikan setiap sudut New York "kantor"-nya. Berjalan kaki menyusuri Brooklyn sampai Queens, dia mencari sepenggal cerita di tiap jengkalnya, pada orang-orang yang berpapasan dengannya, dalam percakapan yang dia dengar, dalam tatatpan yang sedetik-dua detik bertaut dengan kedua matanya. Namun bahkan setelah melakukan itu setiap hari, ditemani daun-daun menguning berguguran hingga butiran salju yang memutihkan kota ini, layar laptop Raia masih saja kosong tanpa cerita.

Sampai akhirnya dia bertemu seseorang yang mengajarinya melihat kota ini dengan cara berbeda. Orang yang juga menyimpan rahasia yang tak pernah dia duga.

- - - - - - - - - -

Raia, seorang penulis yang sedang melarikan diri ke New York, berharap akan ada inspirasi untuk novel barunya. Sudah dua bulan dia berusaha untuk mencari inspirasi di kota yang amat dia kagumi. Sayangnya, dua bulannya sia-sia sejauh ini. Di malam tahun baru, dimana Raia sebenarnya malas untuk ikut dalam sebuah perayaan tahun baru, dia malah menemukan cowok yang menyendiri dalam sebuah kamar. Cowok yang tidak begitu menyukai perayaan tahun baru.
"Calendar does not decide when you are going to change your life for better. You do." P. 15
River, seorang arsitek yang menyendiri saat perayaan tahun baru. Pertemuan pertamanya dengan Raia bisa dibilang cukup mengagetkan, karena posisinya dia sedang menggambar di saat orang-orang lain sedang menikmati pergantian tahun. Di hari selanjutnya, dia malah tidak sengaja bertemu dengan Raia, saat sedang menggambar di Central Park. Sejak hari itulah, dia dan Raia janjian untuk berjalan bersama dari satu tempat ke tempat lainnya, berjalan mencari inspirasi dan menghabiskan waktu bersama.

Hubungan mereka baik-baik saja, sampai mereka diajak oleh Erin, sahabat Raia dan juga Aga, adik River, untuk menginap di salah satu vila. Satu kejadian yang cukup membuat hubungan mereka sedikit berjarak. Sejak awal, Raia memang tidak mengharapkan apa pun dari hubungannya dengan River. Tapi seiring berjalannya waktu, tentu aja ada kebiasaan yang membuat mereka nyaman. Apakah mereka akan jujur terhadap diri sendiri?


R E V I E W

Memilih untuk membaca buku kak Ika lagi setelah menimbunnya sekian lama. Heran juga aku, kenapa nimbun bacaan bagus kayak begini sekian lama.

Saat membaca kisah Raia dan River ini sejujurnya aku juga suka sama chemistry-nya mereka. Raia yang nggak terlalu kepo, dan River yang juga sedikit tertutup, herannya mereka berdua bisa cocok, bisa saling melengkapi gitu. River ini juga ternyata tipe pencerita, dia bisa datengin salah satu taman, atau bangunan yang menurutnya menarik, dan kemudian menceritakannya ke Raia. Entah itu kenapa bangunan tersebut ada, atau cerita lain yang berhubungan sama bangunan tersebut.

Selama membaca ini aku bener-bener dimanjain sama tempat-tempat yang jadi spot menulis dan menggambarnya Raia-River. Kak Ika menjelaskan dengan detil banget! Bener-bener mantep dah, kayak jalan-jalan virtual. Apalagi pandemi kayak begini kan.

Nggak hanya mengajarkan tentang pengenalan terhadap cinta baru ke satu sama lain, tapi mereka berdua juga dalam proses menyembuhkan trauma masing-masing. Pernah mengalami pernikahan yang gagal membuat keduanya ini nggak mau buru-buru untuk mengambil keputusan atas hubungan mereka, tapi mereka juga nggak menutup diri terhadap hubungan barunya ini. Meskipun awalnya River masih ragu, masih kebayang dengan masa lalunya.

Semoga kalian yang belum kenalan dengan Raia dan River, segera kenalan ya! Dijamin nggak akan menyesal lho.


Quote from Book
"Padahal sesungguhnya jika kita ingin membuat perubahan penting dalam hidup, memulai hari yang baru, kita sendiri yang paling tahu kapan saatnya yang paling tepat, bukan menunggu kalender." P. 15

"Kita memang tidak pernah bisa memastikan kapan kita bisa menerima masa lalu, seberapa jauh pun kita sudah mencoba melangkah ke masa depan." P. 60

"Architectur is sort of a combination of love, mind, and reason. Merancang bangunan itu nggak sekadar urusan teknis, nggak sekadar bikin bangunan yang aman dan nyaman, tapi juga mengakomodasi sentimental values pemiliknya." P. 94 to 95

"Kita selalu tahu kapan yang pertama, tapi kita tidak pernah tahu kapan yang terakhir untuk semua hal dalam hidup ini, sampai kita sendiri mengembuskan napas terakhir." P. 97

"Honestly, I always thought of muses as nothing more than state of mind. You believe someone or something as your inspiration, then you can write because you believe so." P. 155 to 156

"Mungkin ini satu lagi kutukan perempuan. Tetap melakukan sesuatu yang dia tahu dan sadar akan berujung menyakiti, hanya karena itulah yang diinginkan seseorang yang disayanginya." P. 171

"Banyak hal-hal paling pedih dalam hidup justru yang tidak bisa terjadi. Cinta yang tak terucap, permintaan maaf yang tak terlafalkan, pelukan yang tidak dapat dihantarkan, dan seperti yang dia rasakan sekarang ini. Dia rindu, dan rindu itu tidak dapat dia sampaikan." P. 212

"Dalam masalah cinta, kita semua perempuan biasa. Tidak ada yang super, tidak ada yang kebal dari patah hati." P. 226

"Tugas orangtua itu cuma membesarkan dan memberikan fondasi buat anaknya, Ya. Ikhlas. Tanpa perlu dibalas apa-apa karena sewaktu melakukan itu juga sudah jadi berkah buat Mamaw dan Papaw. Karena tidak semua ornag beruntung punya kesempatan melahirkan dan membersarkan anaknya sendiri." P. 253

"Masa lalu itu bukan untuk dihilangkan namun cukup diterima dan dilewati. Sesederhana itu. Dia tidak ada sekarang tapi di dulu pernah ada." P. 260

"Orang-orang bilang, siapa pun yang kita ingat pertama kali ketika ingin berbagi berita bahagia, bisa jadi sesungguhnya adalah orang yang paling penting dalam hidup kita tanpa kita sadari." P. 266

"Cinta memang terlalu penting untuk diserahkan pada takdir, tapi segigih apa pun kita memperjuangkan, tidak ada yang bisa melawan takdir." P. 270

"Menulis itu banyak berurusan dengan perasaan dan suasana hati, jadi tentu kejadian-kejadian kecil dan besar dalam hidup penulisnya bisa memengaruhi isnpirasi untuk datang atau pergi atau menghilang sementara." P. 281

Saturday, September 4, 2021

[Review] Unrequited


Unrequited

Emma Grey

Clover

328 Halaman

"Kadang-kadang ada hal-hal yang lebih rumit daripada yang terlihat"

 
B L U R B
 
Kat Hartland, 17 tahun, dan anti-fan dari band Unrequited.
 
Bagi Kat, kombinasi dari lirik Unrequited itu mudah ditebak!
Bagi kat, histeria fans dari Unrequited itu sangat menjengkelkan!
Dan bagi Kat, Unrequited hanya menjual tampang anggotanya!
 
Tetapi segalanya menjadi rumit ketika Kat berhadapan langsung dengan Angus Marsden, vokalis utama Unrequited. Kat membencinya. SANGAT.
Tapi ternyata, hanya Angus yang bisa memahami impiannya selama ini.
Impian yang selalu ditentang oleh ibunya... 

- - - - - - - - - -

Kat Hartland, seorang remaja berusia tujuh belas tahun yang sedang disibukkan dengan persiapan untuk HSC alias sertifikat sekolah tinggi, malah harus menemani kedua adiknya yang amat sangat mencintai band Unrequited. Band yang bagi Kat cuma menjual tampang pemain bandnya saja. Nggak ada keren-kerennya! Sayangnya, dia harus melakukan ini.
"Berhentilah berusaha terlalu keras. Jika gadis ini benar-benar menyukaimu, dia akan menemukanmu. Jika sesuatu harus terjadi, ya akan terjadi." P. 62
Joel Isaacson, seorang mahasiwa yang secara tidak sengaja bertemu dengan Kat di bus yang ditumpanginya untuk mencapai tempat konser Unrequited. Pertemuan dan percakapan singkat mereka ternyata cukup membekas bagi Kat dan juga Joel. Sayangnya, mereka tidak bertukar data diri lain selain nama. Joel dan Kat ternyata sama-sama mencari satu sama lain meskipun mereka berdua sama-sama clueless.

Angus Marsden, vokalis band yang sedang digandrungi oleh remaja seusia Kat. Tapi sayangnya, Kat nggak menyukai band ini. Pertemuan pertamanya dengan Kat cukup tidak terduga. Melihatnya tidak memperhatikan Angus di konser, malah bikin Angus tertarik! Wow. Karena bagi Angus ini adalah hal yang cukup berbeda. Ada orang yang nggak suka ngeliat dia di antara banyak orang yang memujanya.

Kat mendadak jadi orang yang dicari Angus dan Joel. Dibalik sifat Kat yang cuek, ternyata dia seorang pemain musik dan penulis lagu yang cukup baik lho! Bahkan dia berencana melanjutkan sekolahnya di musik, yang sayangnya hal ini cukup ditentang ibunya. Wah, kenapa ya?


R E V I E W

Membaca kisah Kat ini mengingatkanku kembali ke masa sekolah. Jaman jahiliyah, jamannya main Twitter, berharap dapat reply dari idola. Masa-masa menyenangkan bangetlah intinya. Kat sendiri juga menikmati masa remajanya, yang cukup berbeda dari remaja kebanyakan. Kalau yang lain menggandrungi Unrequited, Kat enggak. Sangat enggak malah.

Awalnya, aku mengira Kat ini kayak sombong banget, siapa sih dia kok berani-beraninya menilai bahwa Unrequited ini lagunya nggak menarik? Padahal, proses pembuatan lagu itu nggak gampang. Keliatannya aja kan nulis lirik lagu, padahal prosesnya kan juga cukup panjang.

Tapi aku cukup suka dengan karakternya Kat lho. Dia berpendirian kuat, dan ternyata dia juga cukup bertalenta untuk membuat sebuah lagu. Pantes aja dia bisa menilai band Unrequited. Ah, di sisi lain, Angus ini juga seorang artis yang cukup nekat. Gimana enggak? Artis itu pasti privasinya tuh nggak bisa terjaga kan? Tapi dia tetap memutuskan untuk mencari Kat di Twitter. Ini kalo kejadian di aku, wahh.. aku bisa loncat-loncat kesenengan! Dicariin sama artis, dan cukup menarik pula! Ya ampun.

Konflik di sini nggak begitu rumit, jadi cocok banget dibaca pas lagi butuh cerita ringan dan menyenangkan.


Quotes from Book
"Kadang-kadang ada hal-hal yang lebih rumit daripada yang terlihat." P. 140

"Ya, aku bahagia. Hidup ini fantastis. Petualangan pribadi ternyata melebihi apa pun dari yang bisa kupikirkan akan mampu aku lakukan. Seperti sebuah kesempatan..." P. 199

Sunday, August 29, 2021

[Review] Love Cruise

 
 

Love Cruise

MosaicRile

Elex Media Computindo

208 Halaman

"Passion. Seseorang yang mencintai profesinya pasti bisa berkerja karena passion. Mereka lebih memilih bertahan menghadapi tantangan. Walaupun rintangannya sangat sulit."


B L U R B

Alexander Liam, seorang runway model, mendapat hadiah berlibur di kapal pesiar Crystal Seas. Di sana ia bertemu seorang figure skater bernama Icy Scarlett. Kecantikan dan kemisteriusannyamembuat Liam jatuh hati. Namun, Thunder, pasangan skater Scarlett seakan menjadi penghalang. Ditambah pertemuannya dengan Cassandra, sahabat kecilnya yang ternyata juga ikut pesiar kali itu.

Liam perlu menyelesaikan kisahnya dengan Cassandra, sekaligus berusaha mendekati Scarlett. Sayang, semuanya tidak semudah yang Liam pikir. mengenal Scarlett lebih dekat ternyata mengingatkannya kembali pada sebuah pengalaman pahit.

Jika dia tidak ingin pertemuan mereka berakhir sama seperti masa lalunya, Liam harus lebih dulu menyelamatkan Scarlett dari diri wanita itu sendiri.

- - - - - - - - -
 
Crystal Seas, sebuah kapal pesiar terbesar yang baru saja diresmikan, mengundang cukup banyak model dan artis papan atas lainnya untuk menginap dan menikmati kenyamanan serta layanan yang akan diberikan oleh Crystal Seas. Alexander Liam adalah salah satunya. Model runway ini merupakan salah satu model pria paling berpengaruh se-Asia tahun ini. Bagi Liam, ini adalah kesempatannya untuk mengambil libur secara tidak langsungnya.
"Salah satu hal yang kuingat dari masa-masa itu adalah kita bisa mengubah ketakutan menjadi tantangan, dan tantangan bisa ditaklukkan selama kita berani menghadapinya. Memang tidak mudah juga butuh usaha keras, tapi layak dicoba." P. 114
Icy Scarlett, seorang figure skater yang bisa dibilang cukup pemalu. Pertemuan pertamanya dengan Liam adalah pertemuan yang cukup aneh, tapi juga cukup membekas. Scarlett menganggap lalu hal ini, karena baginya, tidak ada tempat dalam pikirannya untuk cowok, saat ini. Entah kenapa, Liam selalu saja mencari cara untuk bertemu dengannya, atau mungkin memang waktu yang sengaja mempertemukan mereka?

Tanpa sadar, Liam dan Scarlett saling berbagi, berbagi ketakutan mereka, berbagi hal yang sangat intim dan bukan hal umum. Bisakah Liam mendapatkan hati Scarlett?


R E V I E W

Membaca kisah Liam dan Scarlett ini awalnya sedikit cukup mengganjal. Karena bahasa yang dipakai sedikit mirip bahasa terjemahan, jadi aku harus menyesuaikan diri dulu. Hihi.. 

Liam dan Scarlett ini mungkin jenis orang yang seringkali kita temui di kehidupan nyata. Aku bakalan bahas dari Scarlettnya dulu ya. Dia ini tipikal anak yang pemalu, dan membangun dinding yang tinggi untuk orang asing. Gimana? Sering banget kan kita ketemu sama yang tipe ini? Nggak hanya itu aja, dia juga punya ketakutan yang selalu menghantui dia, padahal dia cukup mampu untuk melakukan hal tersebut.

Sementara Liam, menurutku, dia ini cowok yang sedikit too good to be true, tapi pasti ada orang yang kayak begini. Liam ini sabarrrrrrrrrrrr banget, udah gitu, dia kalem banget kalo ngadepin Scarlett, meskipun kalau sama Thunder, partner skaternya Scarlett, dia bisa gahar dan galak banget, tapi kalo udah ketemu Scarlett, behhh.. bisa meleleh dia. Dibalik Liam yang begitu sabar, hangat dan kalem, dia juga punya ketakutan yang mirip-mirip sama Scarlett, tapi dia sudah berdamai dengan hal itu. Jadi di sini dia kayak mengajak Scarlett berdamai sama ketakutannya.

Apakah orang yang sama-sama pernah terluka ini bisa menyembuhkan? Apalagi menurut sebagian orang, kalau sama-sama sakit tuh nggak bisa ngobatin satu sama lain. Tapi kalau menurutku enggak juga lho. Meski memiliki sakit yang sama, tapi cara penyembuhannya kan mungkin berbeda, dan lagi, biasanya yang sama-sama pernah mengalami itu lebih paham, dan nggak menggurui apalagi sok-sokan mengerti.

Selain membahas tentang kesehatan mental, di sini juga cukup banyak dijelaskan tentang ice skating lho! Aku jadi belajar hal baru lagi. Hihi.. 



Quote from Book

"Passion. Seseorang yang mencintai profesinya pasti bisa bekerja karena passion. mereka lebih memilih bertahan menghadapi tantangan. Walaupun rintangannya sangat sulit." P. 43

"Psikiater dikunjungi bukan ketika seseorang terlanjur menjadi gila dan tak sadar dengan keadaan sekitar, tapi berkonsultasi dengan ahlinya adalah bentuk kepedulianmu terhadap diri sendiri." P. 94

"Maksudku... pernikahan juga punya masalahnya sendiri. Seseorang mungkin terbebas dari rasa khawatir ketika mereka saling percaya kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Namun kekhawatiran itu tidak akan berhenti saat kalian memutuskan menikah. Ada tanggung jawab yang lebih berat... dan masalah lain yang mungkin saja bisa menyebabkan perceraian. Life is not a fairy tale. Pernikahan bukan happy ending seperti yang ada di dongeng." P. 95

"Salah satu hal yang kuingat dari masa-msa itu adalah kita bisa mengubah ketakutan menjadi tantangan, dan tantangan bisa ditaklukkan selama kita berani menghadapinya. Memang tidak mudah juga butuh usaha keras, tapi layak dicoba." P. 114

"Aku tidak bisa terus-menerus tenggelam dalam kesedihan saat semua orang terdekatku satu per satu pergi, termasuk kamu. Aku harus melanjutkan hidup dan berhenti mengandalkan orang lain, dan itu berarti aku juga tidak bisa tinggal dalam masa lalu." P. 125

"Scarlett, letting go of winning and losing means being free from striving. Think about it. Mungkin itu bisa mengurangi rasa takutmu. It might erase your nightmares, too." P. 187