Thursday, June 17, 2021

[Review] Bukan Taruhan


Bukan Taruhan

Stevanella

Karos Publisher

264 Halaman

"Menurut gue pribadi, tapi maaf sebelumnya, ya? Gue nggak setuju sama taruhan ini. Perasaan seseorang itu bukan untuk dipermainkan. Apalagi seorang cewek. Lagian, lu tau, dong, kalau sudah masalah mendendam bisa bahaya."


B L U R B

Emma adalah seorang gadis yang memiliki trauma masa lalu yang membuatnya tidak memercayai pria. Baginya hidup terasa jauh lebih mudah dan tenang tanpa seorang pria di sisinya.

Tony adalah pria yang pernah dikhianati dan membawa dendam. Namun, sosok Emma sangat membekas di benaknya. Sayang jika terlepas dari genggamannya.

Apa yang terjadi ketika keduanya terjebak dalam pertaruhan kekanakan yang mengatasnamakan dendam dan cinta?

- - - - - - - - -

Emma, seorang pemilik event organizer yang bisa dibilang kondisi keuangan cukup nggak stabil. Meskipun sering menerima pekerjaan, tapi tentu saja hal ini tidak membuat masalah keuangan di dalam EOnya terselesaikan. Di sisi lain, dia adalah sosok pekerja keras, cukup pemberani, tapi jangan pernah ngebahas cowok sama Emma deh. Dia bakalan males banget. Habisnya dia ada trauma sama cowok. Jadi dia memilih untuk menghindar. Biar nggak ribet hidupnya.
"Kalian semua, para pria, sama saja. Tidak ada satu pun yang tulus. Kalian hanya bisa menyakiti, merusak, melukai perasaan." P. 180
Tony, seorang pengusaha yang mendadak tertarik karena pertemuan pertamanya di sebuah kafe yang ada Emma di sana. Melihat Emma bersama William, musuh terbesarnya, malah membuatnya semakin terpacu untuk segera mendekati Emma. Melalui taruhan bersama ketiga sahabatnya, dia akan berusaha membuat Emma jatuh cinta padanya.

Bisakah mereka berdua bersama? Mengingat Emma adalah cewek yang dingin, sedangkan Tony sudah memulai hubungan ini dengan cara yang salah?


R E V I E W

Huwaaaa.. Aku menunggu-nunggu banget lho novel ini. Selain karena aku mengenal penulisnya, aku juga tertarik sekali dengan tema novel ini. Pertaruhan.

Pertaruhan buatku itu biasa aja sih. Cumaaaa.. kalau udah berhubungan sama orang dan hati, aku kok nggak suka ya. Ya gimana ya.. Namanya hati nggak mungkin kan dimainin. Bukan karena memainkan hati itu salah, tapi menyakitkan! Karmanya luar biasa menyakitkan. Beneran deh. Karena giliran nanti kamu jatuh cinta, bakalan sakit luar biasa kalo ditinggal atau diperlakukan hal yang sama. Lagian, ini orang lho. Kenapa harus dimainin sih?

Karakter di sini cukup aku suka sih tapi. Emma dengan segala keteguhannya, ngototnya dia, caranya dia kerja keras. Meskipun keras kepalanya dia nggak main-main ya. Apalagi kalau sudah menyangkut hal yang dia benci. Aduh, bisa-bisa nggak akan mau deh dia ini untuk ketemu, bahkan liat mukanya aja dia udah eneg. Sementara karakter Tony ini menurutku karakter yang ngambang. Dia sendiri juga bingung sama dirinya sendiri. Apa iya dia suka beneran, atau cuma dendam semata.

Selain itu, aku juga suka sama caranya kak Ella bercerita. Kesel sama papanya disimpen di bagian tengah. Hubungannya dia sama Andre juga di keep cukup lama! Padahal aku sudah mikir yang aneh-aneh tentang mereka berdua. Hihi..


Quotes from Book
"Menurut gue pribadi, tapi maaf sebelumnya, ya? Gue nggak setuju sama taruhan ini. Perasaan seseorang itu bukan untuk dipermainkan. Apalagi seorang cewek. Lagian, lu tau, dong, kalau sudah masalah mendendam bisa bahaya." P. 52

"Ketika saya muda, saya merasa telah memiliki segalanya. Harta, tahta, dan wanita. Semua sudah berada di genggaman saya. Hidup terasa sangat mudah bagi saya. Bisnis lancar, meroket bahkan. Dan wanita, well, they swarmed like months to fire." P. 253

"Komitmen saya, Om. Saya tidak berani menjanjikan cinta, karena cinta lekang oleh waktu. Saya juga tidak berani berjanji akan selalu membahagiakan Emma. Karena pasti ada saatnya di mana kami saling mengecewakan. Tapi saya commit to do my best for her. To be by her side in her lowest." P. 255

No comments:

Post a Comment