Tuesday, June 29, 2021

[Review] Although [Im]Perfect Life

 
 

Although [Im]Perfect Life

G. L Putri

Lovrinz Publishing

426 Halaman

"Cinta itu kebebasan, mengubah dan menyembuhkan kehidupan. Namun, terkadang cinta menyebarkan perangkap yang membawa kehancuran pada orang yang hendak menyerahkan diri sepenuhnya. Kita terbiasa menganggap bahwa yang kitaberikan sudah setimpal dengan yang akan kita terima, tapi bukan seperti cara kerja cinta."


B L U R B

Manusia tak pernah tahu berbagai kemungkinan yang akan terjadi. Yang mana memang seharusnya terjadi. Mungkin itu ada baiknya. Nyatanya, beberapa pertanyaan tak semestinya memiliki jawaban. Misteri tetap menjadi misteri. Rahasia seharusnya tetap dirahasiakan. Bagai pertanyaanku sekarang.

Bagaimana bisa dia membuatku begitu tergila-gila? Apakah itu cinta? Jika benar, bagaimana bisa aku kembali jatuh cinta? Jika memang bisa, apakah keterpurukanku akan kembali terulang? Jika tidak akan, apakah aku sanggup memiliki keseluruhan dirinya termasuk kegelapan juga?

Warna kecoklatan itu yang menjeratku. Warna kehijauan itu yang membelitku. Dan kerapuhan itu yang mengungkapkan seluruh misteri mengerikan.

Akhirnya pertanyaanku berubah. Kenapa terlalu menyakitkan? Apakah ini hukuman untukku? Jika nyawaku dapat menebusnya, akankah menjadi setitik cahaya dalam kegelapannya?

Oh, Angel. meski kehidupan kita tidak sempurna, aku tetap menginginkannya.

-Mattio Maxwell

- - - - - - - - - -

Ahay! Karena ini adalah lanjutan dari buku pertamanya, Although Gloomy Love, yang sudah pernah kubahas sebelumnya, kali ini aku langsung lanjut ke reviewnya aja kali ya. Hihi.. Karena ini tentang pencarian jati dirinya Mate menurutku.

Di bagian awal, kita sudah dipertemukan dengan kejadian yang tidak diinginkan oleh Mate. Robby, salah satu kenalan Mate yang juga seorang jurnalis andal, mengalami kecelakaan. Masalahnya, kecelakaannya ini, jelas banget disengaja! Mengingat bekas luka tusuknya cukup banyak. Ngeri deh. Mate juga cukup sedih ngeliat Robby yang biasanya banyak mendebat dia, sekarang malah cuma bisa diem aja. Nggak bisa membalasnya.
"Biasanya, para penerus menghormati dan memercayai rekanan, partner, atau teman dari generasi sebelumnya, kan?" P. 54
Kecurigaan mereka, pelakunya adalah anonymus. Yep! Sosok yang sejak di buku pertama selalu digaungkan, tapi wujudnya nggak pernah ada. Kayaknya, dia dari orang yang jago banget deh, sampe jejaknya nggak kelacak, dan bahkan cuma segelintir orang aja yang tau.

Nggak berhenti sampai di sana aja, ternyata di buku kedua ini, selain membahas tentang bagaimana pencarian mereka terhadap masa lalu Angelina, Mate juga membuka dirinya, bagaimana masa lalunya, kenapa ayahnya berubah, sampai akhirnya dia memutuskan pergi dari rumah.

Meskipun buku kedua ini lebih menyenangkan, karena di bagian awal hubungan Mate dan Angelina sudah membaik, bahkan mereka tuh udah kayak orang yang menikah dan nggak bisa dipisahkan lho! Tapi ternyata tetep aja ada sisi kelamnya. Karena membahas masa lalu Mate yang ternyata dia juga nggak sebahagia itu. Walaupun sekarang udah keliatan happy-happy aja, tapi dia tuh selalu berusaha mencari tau alasan kenapa orang tuanya berperilaku nggak seperti dulu.

Tapi menurutku, aku lebih enjoy di buku ke dua ini sih. Karena konfliknya meskipun berat, nggak sekelam yang pertama. Hihi..


Quote from Book
"Bukan hanya DNA saja yang diturunkan. Kepercayaan, dedikasi, integritas, dan pengakuan akan diturunkan dalam rantai suatu tahta, jabatan, atau posisi." P. 54

"Terkadang kita percaya waktu akan mengajari banyak cara untuk bertahan, tapi ternyata waktu tidak mengajari apa-apa. Waktu hanya membuat kita merasa lelah dan bertambah tua," P. 97

"Terkadang kita akan menunjuk sesuatu untuk disalahkan ketika merasa putus asa, memilih antara menyalahkan orang lain atau diri sendiri. Tapi sesekali cobalah menyalahkan orang lain daripada menyalahkan dirimu sendiri." P. 101

"Cinta itu kebebasan, mengubah dan menyembuhkan kehidupan. Namun, terkadang cinta menyebarkan perangkap yang membawa kehancuran pada orang yang hendak menyerahkan diri sepenuhnya. Kita terbiasa menganggap bahwa yang kita berikan sudah setimpal dengan yang akan kita terima, tapi bukan seperti itu cara kerja cinta. Cinta adalah keyakinan bukan pertukaran. Aku mencintaimu karena aku butuh mencintai." P. 128

"Mungkin hal yang paling menyakiti kita adalah hal yang paling menyembuhkan kita." P. 148

No comments:

Post a Comment