Wednesday, October 13, 2021

[Review] Heartbeat : The Last Heir

Heartbeat : The Last Heir

Mosaicrile

Benito Group

309 Halaman

"Tetapi, setidaknya dengan berlari kau pergi dari tampat yang membuatmu mengenang pengalaman buruk itu."

 
B L U R B
 
Delapan orang tewas dibanti di sebuah mansion Venetian Lagoon, Venesia. Satu orang berhasil selamat, menjadi satu-satunya pewaris terakhir atas kekayaan keluarganya. Dia kemudian bekerja sama dengan detektif nyentrik bertopi fedora untuk menyelidiki motif pembunuhan.
 
Setiap rangkaian peristiwa yang dipecahkan semakin membawa keduanya ke dalam misteri besar tak terduga.
 
Mampukah sang pewaris menemukan siapa pembunuh bertangan dingin tersebut?
 
- - - - - - - - -
 
Lucas, seorang pewaris Herra Investire, perusahaan sekuritas yang bisa dibilang terbaik di Italia. Sayangnya, malam tahun baru, di saat semua orang senang merayakan pergantian tahun, dia malah melihat bagaimana Ayah dan saudara-saudaranya dibunuh dalam pembantaian. Bahkan nyawanya pun terancam saat dia berusaha untuk melarikan diri. Sampai saat ini, dia masih trauma dengan kejadian tersebut.
"Aku mengerti perasaanmu, Nak. Tidak ada hal mudah yang terjadi di dunia ini selepas kepergian orang-orang yang kita cintai, tetapi sudah saatnya... kau melangkah maju." P. 51
Caitlyn, seorang pattiserie yang juga bisa menari balet. Hidupnya mungkin biasa saja seperti kebanyakan orang, tapi dia cukup bahagia. Dia juga sudah memiliki pacar seorang pelukis. Malam tahun baru cukup mengerikan baginya. Kehilangan pacar yang disayanginya, bahkan ada kejutan untuknya malam itu, dan ternyata semuanya hanya sekadar angan saja.

Pertemuan tak terduga mempertemukan mereka berdua. Perlahan, Lucas merasa nyaman di dekat Caitlyn, apakah itu memang benar perasaannya, atau karena organ lain yang merasakan hal tersebut?


R E V I E W

Membaca tulisan kak Mosaicrile, yang ternyata ini adalah tulisan pertamanya (kalau aku nggak salah), karena aku kenal karyanya yang terbitan Gramedia itu. Hihi..

Di bagian awal, cukup kaget karena masih awal sudah diajak ikut pembantaian! Mana pembantaiannya nggak main-main pula. Bener-bener yang darah dingin gitu. Nggak segan-segan, tanpa ampun! Semua yang ada di depan mata, nggak peduli perempuan apa bukan, hamil apa enggak, pokoknya sikat. Aku kira ini cerita romance yang ada unsur detektifnya gitu. Ya iya sih, tapi, di bagian awal kejam sekali.

Sejak membaca Love Cruise kemarin, aku selalu suka sama caranya kak Mosaicrile bercerita. Apa ya, jadi belajar banyak. Kalau di Love Cruise kemarin belajar modeling sama ice skating, kalau di Heart Beat ini lebih banyak membahas bisnis, detektif, diselipin balet sama patissiere

Aku tuh selalu suka sama novel yang genre thriller itu karena secara nggak langsung, belajar cara berpikirnya orang yang kadang bisa lebih sinting dari orang-orang kebanyakan. Sejak awal, aku nggak begitu bisa nebak siapa yang jadi dalang dibalik semua ini. Soalnya kayak clueless gitu. Eh, kak Mosaicrile ternyata nyebar cluenya pelan-pelan. Pas sampe di bagian akhir kayak, "Gila, gila gilaaa.."

Kalau kalian juga suka membaca yang bergenre thriller, ini bisa dinikmati lho guys! Menarik dan menegangkan.

No comments:

Post a Comment