Jadi Kita ini Apa?
Christian Simamora
Twigora
298 Halaman
"Membohongi perasaan sendiri nggak hanya sia-sia, tapi juga melelahkan. Udah saatnya membebaskan diri, Tay. Just stop lying."
B L U R B
"I want you to teach me how to be irrestistible."
Nggak ada angin, nggak ada hujan, Taya tiba-tiba menodong Jamal mengajarinya cara menarik perhatian cowok. Taya bilang, dia bosan terus-terusan jadi batu pijakan. "Gue pengen jadi pilihan utama."
Awalnya, Jamal tentu saja keberatan.
Jadi guru Taya dalam urusan percintaan berarti mencoba hal-hal yang nggak pernah mereka lakukan sejak belasan tahun berteman. Dan belakangan memang terbukti benar. Mengubah Taya luar dalam demi cowok lain adalah kesalahan terfatal sekaligus terbodoh karena sekarang...
Jamal menginginkan Taya untuk dirinya sendiri.
"JADI KITA INI APA?" bercerita tentang pelajaran merayu yang kelewat batas. Tentang guru yang mencintai muridnya sendiri.
Tentang dua orang dewasa yang ternyata masih suka bermain petak umpet, kali ini dengan perasaan masing-masing..
Selamat jatuh cinta.
- - - - - - - -
Ah, rasanya kangen banget baca novelnya Babang Simamora. Kayaknya juga udah lebih dari setahun aku nggak baca novelnya Bangse. Jadi, mari kita mulai mengulas, Jadi Kita Ini Apa?
Berawal dari Taya—sahabat Jamal, yang mendadak minta dibantuin urusan percintaan, karena merasa dirinya tuh cuma sebagai batu loncatan atau cuma sekadar temen haha hihi doang. Herannya, Jamal malah menyanggupi hal itu termasuk make overnya, bahkan dia juga sampai memanggil stylist yang cukup ternama! Jamal emang nggak main-main ya kalo udah mengiyakan sesuatu.
Alasan kenapa Taya nggak pede ini sebenarnya ya karena omongan Jamal juga kadang. Taya bisa dibilang badannya sedikit lebih berisi ketimbang perempuan kebanyakan. Gimana-gimana, fisik, apalagi buat cewek, penting banget kan ya? Padahal, Taya ini cewek yang menarik lho. Dia seorang pelukis botanical yang sudah punya nama. Dikenal dalam dan luar negeri. Nggak kurang deh sama cewek lainnya. Mungkin nggak pede ini termasuk kekurangannya ya.
"Karena mencintai seseorang yang nggak akan membalas perasaanmu sama seperti menunggu kereta api di halte busway." P. 143
Jamal, tipe cowok yang.. hmm.. boyfriend material ya. Nggak cuma sebagai business man aja, tapi dia juga seorang model. Tau kan, gimana badannya seorang model? Pasti amat sangat bagus! Dan seperti cowok kebanyakan, Jamal juga tipe cowok yang suka gonta-ganti pasangan. Sejauh ini, belum ditemukan yang serius, yang bikin Jamal berhenti mencari.
Selain ketidakpedean Taya, ada alasan lain yang membuatnya mau mengubah stylenya. Salah satunya adalah... Dia menemukan cowok lain di aplikasi dating, yang selama ini berhubungan dan dia mau menerima Taya apa adanya. Ya, ini yang dirasakannya saat ini sih. Tapi Taya yakin banget kalau cowok ini tuh, cowok yang dicarinya selama ini. Tapi, kenapa pas Jamal denger hal ini, dia malah kesel banget ya? Dan dia malah bersedia untuk pasang badan di kencan pertama mereka. Kok Jamal jadi posesif gini sih?
Percaya nggak sih, kalau dua orang lawan jenis bisa berteman? Aku sih, percaya aja. Soalnya, emang ada kok persahabatan yang nggak memasukkan unsur perasaan di dalemnya. Ya meskipun banyaknya, dari sahabat jadi cinta sih. Haha.. Enaknya kalo udah dari temen jadi pacar tuh, apa ya, lebih ngertiin perasaan dan kemauan kita, enaknya juga udah membaur sama temen, nggak kagok lagi. Somehow, pasangan, terutama si cowok, dia bakalan lebih posesif sih.
Nah, begitu gambaran persahabatan dan percintaan ya. Sekarang, kita bahas Jamal-Taya. Insecure itu nggak mengenal orang. Nggak peduli dia kaya, berkecukupan, kekurangan, cantik, punya banyak keahlian yang bisa dibanggain, suatu saat, pasti ada insecurenya. Sama dengan Jamal-Taya, mereka punya insecure masing-masing. Jamal kadang merasa ada yang salah dengan dirinya, sementara Taya, dia ini selalu ngerasa kalau dirinya tuh dijadiin batu loncatan atau sekadar temen buat chattingan doang. Nah, pas ketemu sama cowok yang bikin Taya nyaman, dia juga pengen dong bikin lawan jenisnya kali ini nggak 'kabur' lagi. Apalagi, hubungan mereka tuh udah cukup intens juga, mulai dari nyemangatin satu sama lain, bahkan juga video call juga. Udah serius banget kan? Sayangnya, calon pasangannya si Taya ini ada di luar negeri, yang kebetulan dari Indonesia. Jadi ya nggak masalah kan kalau mereka berteman dulu, sayang kemudian?
Karena Taya bukan kayak yang biasanya, Jamal langsung pasang alarm buat jagain Taya. Herannya, dia malah jadi posesif banget! Jujur pas baca, aku kadang kesel banget sama Jamal. Posesifnya berlebihan! Dan alesan dibalik sikap posesifnya dia ini enggak jelas! Makanya bikin kesel.
Jujur, aku suka banget sih dengan tema Bangse kali ini. Tema guru-murid yang sebenarnya dihindari sama Bangse, tapi malah bisa dibawa dengan apik! Nggak aneh, ataupun kaku. Suka sekalii.. Huhuu.. Banyak juga pelajaran tentang kepastiannya. Pasti nggak suka sama seseorang, pasti nggak berubah menjadi 'new me' ini bukan karena orang lain, tapi murni karena keinginan kita pribadi.
From the Book..
"It was fun, yeah. I admit it. Untuk waktu yang cukup lama, Auntie bahkan percaya kalo inilah hidup yang Auntie cari selama ini. Tapi setelah berhenti bekerja barulah menyadari ternyata ada kebutuhan besar dalam hidup yang di-skip selama ini. I find that money won't laugh at your jokes, won't hug you at night. Dan bagian paling menyedihkan dari hidup sendiri bukan karena kesepian saja, Taya, melainkan karena selalu dirundung perasaan tak dipedulikan." P. 65"Membohongi perasaan sendiri nggak hanya sia-sia, tapi juga melelahkan. Udah saatnya membebaskan diri, Tay. Just stop lying." P. 87"Kayak yang gue bilang di club dulu itu, pangkal masalahnya bukan di si Kevin siapalah ini. It's you, Mal. Ketimbang jujur ngakuin yang lo rasakan sebenarnya, lo milih jalan memutar dan ribet yang ujung-ujungnya bikin lo bingung sendiri. Why do you have to try denying it? It's not like Taya is someone unworthy of your love and affection." P. 138"Nggak usah khawatir. Bukan cuman lo aja kok yang kayak gitu. Cinta bisa bikin cewek berani melakukan hal-hal yang berada di luar comfort zone-nya.""Jatuh cinta itu beda-beda di tiap orang. Sebagian ada yang beruntung karena cinta datang padanya seperti badai. Besar dan kentara, lo nggak punya kuasa untuk menyangkalnya." P. 217"That's not my style. Kalo ada masalah dengan relationship lo, mending omongin baik-baik sama pasangan atau putus aja sekalian. Bukannya malah main belakang atau nyari pembenaran untuk balas menyakiti orang yang commit mencintai lo penuh waktu. That's not a man's move but more like a coward's" P. 245"Gue inget, dulu ada orang bijak yang bilang kalo di dunia ini ada dua jenis cinta: yang bikin lo ngelupain hidup yang lo jalanin sekarang dan yang bikin lo pengen hidup lebih lama lagi supaya bisa ngerasain cinta lebih lama lagi." P. 265"From now on, I want you remember that I am yours as you are mine." P. 268
No comments:
Post a Comment