Sunday, November 25, 2012

Jangan Bersedih Lagi, Gab..



Setelah bersiap menggunakan seragam sekolahnya, Gaby, mengambil tasnya. Tak sengaja, matanya menatap kalender yang ada di mejanya. “Sekarang tanggal 8 ya ?” gumamnya lirih. Tanpa ia sadari, air matanya menetes. “Gab, cpetan ! Ko Stef udah nungguin kamu di bawah !” teriak mamanya dari bawah. Segera ia sadar dari lamunannya & beranjak pergi.
“Hey, pagi-pagi matanya udah sembab. Kenapa ?” tanya Stefanus, kakak Gaby. Gaby hanya menjawab dengan gelengan. Setelah menghabiskan sarapannya, “Ma, Gaby pergi dulu.” ucapannya dingin. Memang sejak Nicko, kekasihnya, meninggal, Gaby dingin kepada siapa saja, termasuk Nicky & Naura, kedua sahabatnya. Saat di mobil & di sekolah pun, Gaby diam seribu bahasa.
“Heyy, tumben nggak dengerin lagu ?” tanya Naura yang baru datang. “Nggak mood, Ra.”“Ehhh...Bakal ada anak baru lhoo..”ucap Nikcy tiba-tiba. “Hah ?? Tau dari mana kamu Nick ?” tanya Naura bersemangat. “Tadi waktu aku lewat depan ruang kepsek, ada anak cowok tinggi gitu. Tapi tetep ganteng aku lah gimana pun juga.” jawab Nicky pd. “Jadi anak pd amat sih. Kaya...”“Udah dong ! Cukup ! ” teriak Gaby sambil menyela Naura.
Seluruh isi kelas menoleh padanya , segera Gaby beranjak pergi dari kelasnya. Kedua sahabatnya yang dibentak hanya bisa melongo keheranan, lalu mereka mengikuti Gaby. Gaby duduk di taman sekolah, taman itu memang sepi, di sana hanya tampak beberapa anak yang duduk sambil bercerita, “Kenapa nggak ada yang sadar sama tanggal ini, Nick ? Harusnya mereka tau kalo hari ini kamu udah ninggalin aku selama 3 bulan sendirian.” gumam Gaby lirih.
“Sorry Gab, aku nggak tau kalo hari ini Nicko...”ucap Naura sambil duduk di sebelah Gaby. “Nggak papa kok, Ra. Aku juga nggak nyalahin kalian. Tadi aku tralu emosi aja. Thanks udah mau merhatiin aku.” ucap Gaby lembut sambil memeluk Naura. “Nggak masalah Gab, kita bakal lakuin apa aja. Yang penting kamu bisa senyum buat hari-hari kamu. Gimana kalo nanti kita ke makamnya Nicko ?” jawab Nicky.
“Ide bagus tuh Nic, ntar pake mobil aku deh, Gab..”“Iya deh, Ra, Nick...Thanks banget ya...”“Iya Gab, ayo masuk, udah bel tuh...” ucap Nicky. Segera Gaby mengusap air matanya sambil kembali ke kelas. Setelah doa, Bu Vanda masuk dan seorang anak cowok mengikut di belakangnya. Semua mata tertuju padanya, “Kenalin namaku Marchel. Baru pindah dari Jakarta.” ucapnya.
“Baik. Semoga kamu betah disini ya. Kamu boleh duduk disebelah Nicky.” ucap Vanda. Marchel berjalan menuju tempat di depan Gaby. Saat hendak duduk, Marchel sadar ada makhluk dari kayangan yang barusan turun. Tanpa sadar, Marchel menatap cewek yang ada dihadapannya. Cantik, tapi kayaknya jutek, batinnya. Tiba-tiba bahunya ditepuk, spontan ia menoleh kebelakang. “Kenapa Chel ? Ada masalah ?” tanya Bu Vanda.
“E..Enggak ada bu..” jawab Marchel. Sebenernya yang bermasalah hatiku bu, cenat cenut, batinnya sembari duduk. Selama pelajaran matematika berlangsung, pikiran Marchel tidak tertuju pada pelajaran kesebangunan. Pikirannya hanya ingin berkenalan dengan bidadari dibelakangnya. Saat bel pergantian pelajaran, waktunya tidak ia sia-siakan. Segera ia menoleh ke belakang & mengulurkan tangannya, “Boleh kenalan ?” tanyanya.
Gaby tidak menjawab, hanya melihat sebentar, lalu mengulurkan tangannya, “Iya. Namaku Gabriella, di panggil Gaby.” jawab Gaby datar. “Ohh..Marchelino. di panggil Marchel.” ucap Marchel sambil tersenyum. “Eeehhh..Bu Vina dateng...Bu Vina dateng...” teriak Guntur. Kelas yang tadinya ramai mendadak sepi, Marchel yang tidak tau apa-apa bertanya pada Nicky sambil berbisik, “Siapa Bu Vina ?”
“Guru bahasa Indonesia yang paling kiler. Jangan sampe deh kamu ceplas ceplos sama dia.” jawab Nicky sambil bergidik ngeri. Tak lama kemudian, masuk seorang guru yang tinggi & putih. “Bersiap, beri hormat !!!” teriak Felia, sang ketua kelas. “Selamat pagi Buuu..” ucap murid 9F. “Sekarang silahkan keluarkan buku bahasa Indonesia kalian. Oh ya, katanya disini ada murid baru ya ? Yang mana ?”“Maju nggak Nick ?”“Maju ajalah Chel..”
Dengan sedikit takut, Marchel maju ke depan, “Saya Bu...”“Nama kamu siapa ?”“Marchelino bu..”“Ya sudah sana kembali...” ucap Bu Vina ketus. 40 menit pelajaran Bu Vina, Marchel sama sekali tidak serius. Pikirannya melayang ke Gaby, dia belum bisa mendapatkan perhatiannya.

Tetetetetettt...

“Chel, mau ikut kita ke kantin ?”“Heh ?!?! Iya Nick, makasih ya.” jawab Marchel. “Hmm...Nick, boleh main ke rumah kamu nggak ?”“Buat apa Chel ?”“Mau nyatet pelajaran yang ketinggalan sama mau tanya sesuatu..”“Sesuatu ?” tanya Nicky heran. “Iya..Boleh kan...?”“You catch it..” jawab Nicky sambil menunjuk Marchel dengan kedua tangannya. “Mau makan apa nih ?” tanya Naura. “Hmm...Bingung nih...”
“Makan nasi ayam aja, enak kok.” jawab Gaby tiba-tiba. “Hmm..Emang kamu mau makan apa Gab ?”“Dia itu udah langganan makan ayam disini, Chel..”jawab Naura. “Oowww..Ya udah pesenin sama aja kaya..” jawab Marchel sambil melirik kearah Gaby.

Saat pulang sekolah..

“Chel, jadi ke rumahku kan ?”“Jadi dong..Hehehe...”jawab Marchel sambil meringkas bukunya. “Kath, Nay, aku pulang duluan ya..”“Tumben pulangnya cepet Nick ?Nih Marchel mau main ke rumahku..”“Ohh..Ok deh..” jawab Naura. “Emang rumah kamu dimana, Chel ? Kok bawa sepeda aja ?”“Hmm...Di sebelah rumahnya Gaby.”“Knapa nggak ke rumah dia aja ?”
“Makanya itu aku tanya sama kamu dulu, dia kok dingin gitu. Aku takut kalo langsung ke rumahnya..”“Hmm...Sebenernya dia baik kok, Chel. Cuma...”“Cuma kenapa Nick ?”“tapi  jangan bilang ke dia ya. Kalo kamu taunya dari aku.”“Iya Nick..”“Dia itu ditinggal mati pacarnya 3 bulan yang lalu. Dan mukanya itu mirippp banget sama kamu.”“Kok mati ? Hah ?!?!?! Masa ?”“Nicko mati kecelakaan, waktu 6 bulan pacaran dia sama Gaby.”
“Trus ?”“Ya dia itu masih nggak trima sama kematiannya Nicko. Aku kasian banget sama dia. Sejak saat itu, kadang kerjaannya nangis mulu. Kalo nggak gitu nglamun.”“Tapi tadi kok dia respon banget sama aku ? Aku ajak ngomong juga ngejawab..”“Itu karna kamu mirip sama Nicko..”“Ohhh..Kamu punya fotonya Nicko ?”“Emang mau kamu apain, Chel ?”“Iya coba aku liat seberapa mirip dia sama aku ?”
“Ntar aja waktu di kamar, sekarang masuk yuk..” ajak Nicky. Saat sampai di rumah Nicky, Marchel memandangi foto yang digantung di sekeliling ruang tamu Nicky. Mata Marchel tiba-tiba tertuju pada satu foto yang mirip dengan dirinya. Apa ini yang namanya Nicko ?, gumam Marchel sambil mendekati foto tersebut. “Chel ini minum..” ucap Nicky tersela lalu segera mendekati Marchel.
“Itu Nicko, sodaraku. Pacarnya Gaby. Miripkan sama kamu.”“Tapi ada satu yang nggak mirip..”“Apaan ?”“Hidungnya nggak mirip tauuu..” jawab Marchel sambil tertawa. Lalu Nicky, melihat wajah Marchel secara detail. “Astagaa Chel..Kamu..”“Knapa ? Pesek ?”“Iyaa..Hehehhehe..”“Hehehhe..Eh ayo crita tentang Gaby lagi. Aku penasaran.”“Hmm..Iya deh. Ke kamarku yuk.” ajak Nicky. “Nicko kok bisa kecelakaan ?”
“Waktu itu dia naik sepeda motor buat ke rumahnya Gaby, ada mobil yang lawan arah. Trus nggak sengaja nyenggol sepeda motornya, akhirnya sepeda motor Nicko oleng. Dan terjadilah kecelakaan itu.”“Ngenes banget.”“Iya, awalnya Gaby ngira aku bohongin dia. Trus dia bilang ke mama papanya buat nganterin ke rumah sakit. Setelah sampe disana, baru dia percaya kalo Nicko udah nggak ada..”
“Hmm...trus sekarang dia udah punya pacar ?”“Nggak lah Chel, hatinya Cuma buat Nicko seorang katanya. Tapi kalo buat kamu ya nggak tau lagi deh..”“Hmm..Okok..Btw aku pinjem catetan semua pelajaran dong..”“Hmm..Ini buku mat, bahasa Indonesia, fisika, kimia, biologi.”“Emang catetannya udah banyak ya ?”“Nggak juga kok..Termasuk catetan lengkap ketiga lho dari anak satu kelas..”“PD amat kamu Nick..Hahahha..”
“Ntar kamu mau ikut nggak ke makamnya Nicko ? Hari ini Nicko 3 bulan meninggal..”“Owhh..Jam berapa sih ?”“Kayanya nunggu Naura sama Gaby pulang les dulu. Soalnya ntar dijemput sama mobilnya Naura.”“Hmm..Boleh deh..Emang tempatnya jauh ?”“Deket sini kok..Hehehehe..”“Aku sms mamaku dulu ya..”

2 jam kemudian..
Tok tok..“Masuk aja..”“Mas, ada non Naura di bawah.”“Iya mbak, bentar lagi aku turun.” jawab Nicky. “Chel udah slesai belum ? Naura udah sampe..”“Iya bentar, aku udah pake baju kok..”jawab Marchel sambil keluar dari kamar mandi di kamar Nicky. Lalu keduanya menuju ruang tamu. “Marchel ikut ?”“Iya Nay, boleh kan ?”“Boleh kok..” jawab Naura. Marchel mencari sosok Gaby, lalu ia menemukan di dekat foto Nicko.
“Gab, ayo kita ke makamnya Nicko..” ajak Naura sambil menggandeng Gaby. Marchel melihat wajah Gaby basah karna air matanya. “Be patient, Gab..”“Thanks Chel.” jawab Gaby lembut. Kok tumben udah nggak jutek lagi ya, batin Marchel. Setelah masuk ke mobil, Gaby membuka tasnya. Lalu mengeluarkan hp beserta ear phonenya. Tak lama kemudian, air matanya menetes lagi, “Nih Gab..” ucap Marchel sambil menyodorkan selembar tisu.

Setelah 1 bulan Marchel mengenal Gaby, ia tau apa yang ia rasakan. Hampir setiap malam, Gaby turun dengan tangga yang ada di balkonnya. Kemudian ia mengajak Marchel untuk turun menemaninya. Yang Gaby ceritakan hanyalah Nicko, Nicko &  Nicko. Marchel tau ia harus jadi pendengar yang setia untuk mendapatkan perhatian Gaby. Dan apa yang dikatakann oleh Nicky benar, Gaby nggak sejutek apa yang ia kenal pertama kali.
“Eh, Nicky kok nggak masuk ya..?”“Iya udah 2 hari lho, tumben-tumbenan..” jawab Naura. “Pulang sekolah jenguk yuk..” ajak Marchel. Saat pulang sekolah, Gaby & Naura segera menuju ke rumah Nicky menggunakan mobil Gaby. Marchel tetap menggunakan sepedanya. Saat sampai di rumah Nicky, namun rumah Nicky kosong. “Kemana mbak ?”“Ke rumah sakit mas..”“Rumah sakit ??”ucap Naura tidak percaya.
“Rumah sakit deket sini mbak ?”“Iya non..”“Ya udah makasih ya mbak..”“Iya mas..”“Chel, sepeda kamu dibawa pake mobil aja ya. Kasian kamunya nggenjot sepeda. Soalnya lumayan jaraknya.” ucap Gaby. “Bner nggak papa Gab ?”“Nggak papa Chel..” jawab Gaby. “Pak bantuin masukin sepedanya Marchel ke mobil ya.”“Iya non.” jawab Pak Min, supir Gaby. Dalam perjalanan, Naura hanya menatap ke luar jendela.
Marchel yang tidak tau apa-apa hanya menatap dengan kebingungan. Tiba-tiba hp Gaby bergetar,
Gab, Naura koq liat jendela mulu..
Why ???

Dy it ska sma Nicky..
Cma kaya’e bertepuk sblh tngan deh..

Kasian juga jadi Naura, semoga aja aku sama Gaby nggak kaya gitu, pikir Marchel. Tak lama kemudian, mereka sampai di depan lobby rumah sakit deket rumah Nicky. “Sus ada pasien yang namanya Nicky Alviano ?”“Ada dik, di kamar 214..”“Makasih sus..”ucap Naura. Segera mereka berlari ke lantai 2 & menuju kamar nomor 14. “Nickyyy..” teriak Naura & Gaby sambil berlari menuju ranjang Nicky.
“Hai Nick ? Apa kabar ?” sapa Marchel. “Udah agak baikan Chel.”“Emang kamu kenapa, Nick sampe bisa kaya begini ?”“Kemarin Nicky jatuh dari tangga nak.” ucap mama Nicky. “Kok bisa tante ?” tanya Naura. “Biasa Nay, dia lari-larian sama adik sepupunya, Vania.”“Ya ampun. Makanya ati-ati dong Nick..”ucap Naura mengingatkan. “Iya Naura yang baik hati..Hahahaha..”“Ihhh..Orang ngingetin malah diejek..”
Keesokan harinya, Nicky sudah boleh pulang. Segera dia menelfon Marchel untuk datang ke rumahnya. Tak lama kemudian, Marchel datang ke rumah Nicky. “Knapa Nick ?”“Chel, aku sakit..”“Sakit yang jatuh kemarin itu Nick ?”“Bukan Chel, aku...”“Kenapa Nick ?”“Sebenernya aku sakit kanker darah..Aku cuma mau liat kamu nembak Gaby buat aku..”“Kamu mau jadiin aku mak comblang gitu ?”
“Bukan chel..Tapi sayangin Gaby setulus hati kamu. Itu sebenernya pesen dari Nicko buat aku..”“Tapi ?”“Tapi kayanya Gaby nggak trima sinyalku buat dia. Karna aku rasa kamu yang paling deket sama dia & kayanya dia juga suka sama kamu.”“Tapi gimana caranya aku tau dia suka sama aku apa nggak ?”“Dia pernah curhat sama aku kalo dia ada rasa buat kamu. Please lah sayangin dia buat aku sama Nicko.”
“Kapan aku nembak dia ?”“Dia suka sama angka 14. Karna dulu Nicko nembak dia waktu tanggal 14 February.”“Owhhh..Ok bakal aku coba.”“Gimana kalo lusa ? Lusa tanggal 14 lhoo..”“Hah ? Yang bener aja Nick ? Aku belum siap mental tau..”“Udah tembak aja di taman sebelah sekolah. Ntar aku yang bantuin deh..”“Hmm...” gumam Marchel. “Ayolah Chel, aku tau kok kamu juga punya rasa kan sama Gaby..Yayayaya..” mohon Nicky.
“Ok deh..Aku bakalan lakuin ini buat kamu sama Nicko..”jawab Marchel sambil tersenyum.

Keesokan harinya...

“Gab, Nicky masuk...eh..eh..eh..” ucap Marchel sambil terengah-engah. “Masuk apa Chel ?” tanya Naura ketakutan. “Masuk rumah sakit lagi Nay, Gab..”“Gara-gara jatuh lagi, Chel ?”“Bukan Gab..Tapiiii...”“Tapi apa Chel ?” tanya Gaby lagi. “Chel jawab Chelll..” tanya Naura memaksa. “Hmm..Udah ikut aku aja kerumah sakit..”“Tapi kan kita harus les, Chel...”“Gab, mending kita ikutin Marchel aja ke rumah sakit...Ayo Gab..” mohon Naura.
Sesaat kemudian, mereka segera pergi ke rumah sakit tempat Nicky dirawat. Ternyata Nicky sedang berada di UGD, penyakitnya sudah kritis kemungkinan hidupnya kecil. “Tante gimana keadaannya Nicky ?” tanya Naura menggebu. “Keadaannya kritis Nay..”jawab Tante Mirna sambil menangis. Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD. “Gimana dok keadaan anak saya ?” tanya Tante Mirna.
“Keadaannya sudah stabil bu. Hanya saja tadi kondisinya lemah.”“Syukurlah. Makasih ya dok.” jawab Tante Mirna. Segera Marchel, Gaby & Naura masuk ke ruang UGD. “Chel, kamu tau kan waktuku udah nggak lama lagi. Tolong ya, besok lakuin pesenku di tempat yang udah kita rencanain. Aku janji apapun yang terjadi besok, aku bakal liat kamu jalanin rencana ku.”“I..i..iiya Nick..”“Thanks banget ya Chel..You’re my best friend forever..”
“Rencana apa sih ?”“Udah deh..Kalian ikut perintahku aja ya..Besok sepulang sekolah, semua pergi ke taman sebelah sekolah ya...” ucap Nicky sambil tetap tersenyum. “Iya Nick..” jawab Naura & Gaby bersamaan. “Kok pada nangis sih ? Keep smile dong...” ucap Nicky. “Nick, sebenernya kamu sakit apa sih ?”“Aku nggak sakit apa-apa kok..Cuma kecapean aja, Nay..”
“Nick, kita bukan sahabat kamu kemarin sore..Aku tau semua tentang kamu..”“Iya aku tau Gab. Aku cuma nggak mau jadi beban buat kalian..Yang penting hari ini aku masih bisa senyum buat kalian kan..”“Nick, knapa sih kamu nggak mau ngomong ?”“Ok..Ok..Aku sakit kanker darah..”“Brti yang kemarin ituu..”“Iya Nay, aku masuk rumah sakit karna penyakitku kambuh..” sela Nicky. “Aku sayang sama kamu, Nick..” teriak Naura tiba-tiba.
“Meskipun aku nggak ada, hatiku bakal tetep sama kalian kok..”“Nickyyy..Bukan itu maksudnya..”“Trus apa Nay ?”“I love you Nick..” jawab Naura sambil menangis. “Nggak salah ? Kamu kan suka sama...”“Nino ? Itu Cuma alesan aku aja Nick..”“Tapi waktuku udah nggak lama lagi Nay..Apa istimewanya aku ?”“Aku nggak peduliin itu Nick. Bolehin aku ya buat ngrawat kamu sampe kamu sembuh..”“You catch it Nay. Tapi jangan nangis ya..”
“Iya Nick..” jawab Naura sambil memeluk Nicky. “Hmm..Ya udah ya..Aku mau pulang dulu, ntar takutnya di cari sama mama papaku..”“Iya Gab..Kamu juga pulang ya Nay, takutnya papa mama kamu nyariin..”“Aku disini aja Nick..”“Pulang Nay, udah ada mama papaku kan..Besok baru kamu jaga lagi...”

Keesokan harinya...

Hati Marchel tiba-tiba menjadi tak karuan, antara takut, deg-degan & senang. Tapi aku harus bahagiain Nicky sama Nicko. Lalu segera ia pergi ke taman sebelah sekolah. Di sana sudah ada suster, Naura, Gaby & Nicky. “Ayo sini Chel..”“I..Iya Nick..” jawab Marchel gugup sambil menuju ke arah Nicky. “Aku mau liat kalian jadian sebelum aku pergi, Gab.”“Hah ?”“Aku tau Gab, kamu ada rasa kan sama Marchel ?”“He hmm..” jawab Gaby.
“Gab, kamu mau jadi pacar aku ?” tanya Marchel. “Hmm..Nggak Chel..”“Kok nggak ? Masih kepikiran Nicko ?”“Nggak..Nggak akan nolak..” jawab Gaby sambil tersenyum & memeluk Marchel. Naura & Nicky melihat dengan tersenyum & bahagia. Nick, maafin aku, aku harus nyerahin Gaby ke tangan Marchel karna aku tau dia bakalan bahagia sama Marchel daripada sama aku, batin Nicky.
Tiba-tiba Nicky pingsan, suster segera mendorong kursi rodanya ke arah mobil ambulance. Naura, Marchel & Gaby pun segera berlari menuju ambulance juga. Saat sampai di mobil, tiba-tiba suster memberikan 3 buah surat untuk mereka. Yang isinya :
Marchel : makasih udah jadi sahabat aku, udah mau sayang ke Gaby. Jaga dia baik-baik ya Chel..
Naura : makasih kamu udah mau mencintaiku, tapi sorry aku nggak bisa bales cinta kamu. Aku udah minta tolong sama Nino buat sayang ke kamu. Karna aku tau Nino juga sayang sama kamu.
Gaby : makasih ya Gab kamu udah nerima Marchel, sebenernya itu tugas aku dari Nicko. Tapi kayanya kamu nggak ada feel sama aku. Tolong sayangin Marchel ya.


~ THE END ~

No comments:

Post a Comment