Setelah bersiap menggunakan
seragam sekolahnya, Gaby, mengambil tasnya. Tak sengaja, matanya menatap
kalender yang ada di mejanya. “Sekarang tanggal 8 ya ?” gumamnya lirih. Tanpa
ia sadari, air matanya menetes. “Gab, cpetan ! Ko Stef udah nungguin kamu di
bawah !” teriak mamanya dari bawah. Segera ia sadar dari lamunannya &
beranjak pergi.
“Hey, pagi-pagi matanya udah
sembab. Kenapa ?” tanya Stefanus,
kakak Gaby. Gaby hanya menjawab dengan gelengan. Setelah menghabiskan
sarapannya, “Ma, Gaby pergi dulu.” ucapannya dingin. Memang sejak Nicko, kekasihnya,
meninggal, Gaby dingin kepada siapa saja, termasuk Nicky & Naura, kedua
sahabatnya. Saat di mobil & di sekolah pun, Gaby diam seribu bahasa.
“Heyy, tumben nggak dengerin
lagu ?” tanya Naura yang baru datang.
“Nggak mood, Ra.”“Ehhh...Bakal ada anak baru lhoo..”ucap Nikcy tiba-tiba. “Hah
?? Tau dari mana kamu Nick ?” tanya Naura bersemangat. “Tadi waktu aku lewat depan
ruang kepsek, ada anak cowok tinggi gitu. Tapi tetep ganteng aku lah gimana pun
juga.” jawab Nicky pd. “Jadi anak pd amat sih. Kaya...”“Udah dong ! Cukup ! ”
teriak Gaby sambil menyela Naura.
Seluruh isi kelas menoleh
padanya , segera Gaby beranjak pergi dari kelasnya. Kedua sahabatnya yang
dibentak hanya bisa melongo keheranan, lalu mereka mengikuti Gaby. Gaby duduk
di taman sekolah, taman itu memang sepi, di sana hanya tampak beberapa anak yang duduk
sambil bercerita, “Kenapa nggak ada yang sadar sama tanggal ini, Nick ? Harusnya mereka tau kalo hari ini kamu udah
ninggalin aku selama 3 bulan sendirian.” gumam Gaby lirih.
“Sorry Gab, aku nggak tau kalo
hari ini Nicko...”ucap Naura sambil duduk di sebelah Gaby. “Nggak papa kok, Ra. Aku
juga nggak nyalahin kalian. Tadi aku tralu emosi aja. Thanks udah mau merhatiin aku.” ucap
Gaby lembut sambil memeluk Naura. “Nggak masalah Gab, kita bakal lakuin apa
aja. Yang penting kamu bisa senyum buat hari-hari kamu. Gimana kalo nanti kita
ke makamnya Nicko ?” jawab Nicky.
“Ide bagus tuh Nic, ntar pake
mobil aku deh, Gab..”“Iya deh, Ra, Nick...Thanks
banget ya...”“Iya Gab, ayo masuk, udah
bel tuh...” ucap Nicky. Segera Gaby mengusap air matanya sambil kembali ke
kelas. Setelah doa, Bu
Vanda masuk dan seorang anak cowok
mengikut di belakangnya. Semua mata tertuju padanya, “Kenalin namaku Marchel.
Baru pindah dari Jakarta.”
ucapnya.
“Baik. Semoga kamu betah disini
ya. Kamu boleh duduk disebelah Nicky.” ucap Vanda.
Marchel berjalan menuju tempat di depan Gaby. Saat hendak duduk, Marchel sadar
ada makhluk dari kayangan yang barusan turun. Tanpa sadar, Marchel menatap
cewek yang ada dihadapannya. Cantik, tapi kayaknya jutek, batinnya. Tiba-tiba
bahunya ditepuk, spontan ia menoleh kebelakang. “Kenapa Chel
? Ada masalah
?” tanya Bu Vanda.
“E..Enggak ada bu..” jawab
Marchel. Sebenernya yang bermasalah hatiku bu, cenat cenut, batinnya sembari
duduk. Selama pelajaran matematika berlangsung, pikiran Marchel tidak tertuju
pada pelajaran kesebangunan. Pikirannya hanya ingin berkenalan dengan bidadari
dibelakangnya. Saat bel pergantian pelajaran, waktunya tidak ia sia-siakan. Segera
ia menoleh ke belakang & mengulurkan tangannya, “Boleh kenalan ?” tanyanya.
Gaby tidak menjawab, hanya
melihat sebentar, lalu mengulurkan tangannya, “Iya. Namaku Gabriella,
di panggil Gaby.” jawab Gaby datar. “Ohh..Marchelino. di panggil Marchel.” ucap
Marchel sambil tersenyum. “Eeehhh..Bu Vina dateng...Bu Vina dateng...” teriak Guntur. Kelas yang tadinya
ramai mendadak sepi, Marchel yang tidak tau apa-apa bertanya pada Nicky sambil
berbisik, “Siapa Bu Vina ?”
“Guru bahasa Indonesia yang paling kiler. Jangan
sampe deh kamu ceplas ceplos sama dia.” jawab Nicky sambil bergidik ngeri. Tak
lama kemudian, masuk seorang guru yang tinggi & putih. “Bersiap, beri
hormat !!!” teriak Felia, sang ketua kelas. “Selamat pagi Buuu..” ucap murid 9F.
“Sekarang silahkan keluarkan buku bahasa Indonesia kalian. Oh ya, katanya
disini ada murid baru ya ? Yang mana ?”“Maju nggak Nick
?”“Maju ajalah Chel..”
Dengan sedikit takut, Marchel
maju ke depan, “Saya
Bu...”“Nama kamu siapa
?”“Marchelino bu..”“Ya sudah sana
kembali...” ucap Bu Vina ketus. 40 menit pelajaran Bu Vina, Marchel sama sekali
tidak serius. Pikirannya melayang ke Gaby, dia belum bisa mendapatkan
perhatiannya.
Tetetetetettt...
“Chel, mau ikut kita ke kantin
?”“Heh ?!?! Iya
Nick, makasih ya.” jawab Marchel.
“Hmm...Nick, boleh main ke rumah kamu nggak
?”“Buat apa Chel ?”“Mau nyatet pelajaran yang ketinggalan sama mau tanya sesuatu..”“Sesuatu ?” tanya
Nicky heran. “Iya..Boleh kan...?”“You
catch it..” jawab Nicky sambil menunjuk Marchel dengan kedua tangannya. “Mau
makan apa nih ?” tanya Naura.
“Hmm...Bingung nih...”
“Makan nasi ayam aja, enak kok.”
jawab Gaby tiba-tiba. “Hmm..Emang kamu mau makan apa Gab ?”“Dia itu udah
langganan makan ayam disini, Chel..”jawab Naura. “Oowww..Ya udah pesenin sama
aja kaya..” jawab Marchel sambil melirik kearah Gaby.
Saat pulang sekolah..
“Chel, jadi ke rumahku kan ?”“Jadi
dong..Hehehe...”jawab Marchel sambil meringkas bukunya. “Kath, Nay, aku pulang
duluan ya..”“Tumben pulangnya cepet Nick
?Nih Marchel mau main ke rumahku..”“Ohh..Ok
deh..” jawab Naura. “Emang rumah kamu dimana, Chel ? Kok bawa sepeda aja
?”“Hmm...Di sebelah rumahnya Gaby.”“Knapa
nggak ke rumah dia aja ?”
“Makanya itu aku tanya sama kamu dulu, dia kok dingin gitu. Aku takut
kalo langsung ke rumahnya..”“Hmm...Sebenernya dia baik kok, Chel. Cuma...”“Cuma
kenapa Nick ?”“tapi jangan bilang ke dia ya. Kalo kamu taunya dari
aku.”“Iya Nick..”“Dia itu ditinggal mati pacarnya 3
bulan yang lalu. Dan mukanya itu
mirippp banget sama kamu.”“Kok mati ? Hah ?!?!?! Masa ?”“Nicko mati kecelakaan,
waktu 6 bulan pacaran dia sama Gaby.”
“Trus ?”“Ya dia itu masih nggak
trima sama kematiannya Nicko. Aku kasian banget sama dia. Sejak saat itu,
kadang kerjaannya nangis mulu. Kalo nggak gitu nglamun.”“Tapi tadi kok dia
respon banget sama aku ? Aku ajak ngomong juga ngejawab..”“Itu karna kamu mirip
sama Nicko..”“Ohhh..Kamu punya fotonya Nicko ?”“Emang mau kamu apain, Chel
?”“Iya coba aku liat seberapa mirip dia sama aku ?”
“Ntar aja waktu di kamar,
sekarang masuk yuk..” ajak Nicky. Saat
sampai di rumah Nicky, Marchel memandangi foto yang digantung di sekeliling
ruang tamu Nicky. Mata
Marchel tiba-tiba tertuju pada
satu foto yang mirip dengan dirinya. Apa ini yang namanya Nicko ?, gumam
Marchel sambil mendekati foto tersebut. “Chel ini minum..” ucap Nicky tersela
lalu segera mendekati Marchel.
“Itu Nicko,
sodaraku. Pacarnya Gaby. Miripkan sama kamu.”“Tapi ada satu yang nggak
mirip..”“Apaan ?”“Hidungnya nggak mirip tauuu..” jawab Marchel sambil tertawa.
Lalu Nicky, melihat wajah Marchel secara detail. “Astagaa Chel..Kamu..”“Knapa
? Pesek ?”“Iyaa..Hehehhehe..”“Hehehhe..Eh ayo
crita tentang Gaby lagi. Aku penasaran.”“Hmm..Iya deh. Ke kamarku yuk.” ajak Nicky. “Nicko kok bisa kecelakaan ?”
“Waktu itu dia naik sepeda motor
buat ke rumahnya Gaby, ada mobil yang lawan arah. Trus nggak sengaja nyenggol
sepeda motornya, akhirnya sepeda motor Nicko oleng. Dan
terjadilah kecelakaan itu.”“Ngenes banget.”“Iya, awalnya Gaby ngira aku
bohongin dia. Trus dia bilang ke mama papanya buat nganterin ke rumah sakit.
Setelah sampe disana, baru dia percaya kalo Nicko udah nggak ada..”
“Hmm...trus sekarang dia udah
punya pacar ?”“Nggak lah Chel, hatinya Cuma buat Nicko seorang katanya. Tapi
kalo buat kamu ya nggak tau lagi deh..”“Hmm..Okok..Btw aku pinjem catetan semua
pelajaran dong..”“Hmm..Ini buku mat, bahasa Indonesia, fisika, kimia,
biologi.”“Emang catetannya udah banyak ya ?”“Nggak juga kok..Termasuk catetan
lengkap ketiga lho dari anak satu kelas..”“PD amat kamu Nick..Hahahha..”
“Ntar kamu mau ikut nggak ke makamnya
Nicko ? Hari ini Nicko 3 bulan meninggal..”“Owhh..Jam berapa sih ?”“Kayanya
nunggu Naura sama Gaby pulang les dulu. Soalnya ntar dijemput sama mobilnya
Naura.”“Hmm..Boleh deh..Emang tempatnya jauh ?”“Deket sini kok..Hehehehe..”“Aku
sms mamaku dulu ya..”
2 jam kemudian..
Tok tok..“Masuk aja..”“Mas, ada
non Naura di bawah.”“Iya mbak, bentar lagi aku turun.” jawab Nicky. “Chel udah
slesai belum ? Naura udah sampe..”“Iya bentar, aku udah pake baju kok..”jawab
Marchel sambil keluar dari kamar mandi di kamar Nicky. Lalu keduanya menuju
ruang tamu. “Marchel ikut ?”“Iya Nay, boleh kan ?”“Boleh kok..” jawab Naura. Marchel
mencari sosok Gaby, lalu ia menemukan di dekat foto Nicko.
“Gab, ayo
kita ke makamnya Nicko..” ajak Naura sambil menggandeng Gaby. Marchel melihat
wajah Gaby basah karna air matanya. “Be patient, Gab..”“Thanks Chel.” jawab
Gaby lembut. Kok tumben udah nggak jutek lagi ya, batin Marchel. Setelah masuk
ke mobil, Gaby membuka tasnya. Lalu mengeluarkan hp beserta ear phonenya. Tak
lama kemudian, air matanya menetes lagi, “Nih Gab..” ucap Marchel sambil
menyodorkan selembar tisu.
Setelah 1 bulan Marchel mengenal
Gaby, ia tau apa yang ia rasakan. Hampir setiap malam, Gaby turun dengan tangga
yang ada di balkonnya. Kemudian ia mengajak Marchel untuk turun menemaninya. Yang
Gaby ceritakan hanyalah Nicko, Nicko &
Nicko. Marchel tau ia harus jadi pendengar yang setia untuk mendapatkan
perhatian Gaby. Dan apa yang dikatakann oleh Nicky benar, Gaby nggak sejutek apa yang ia
kenal pertama kali.
“Eh, Nicky kok nggak masuk
ya..?”“Iya udah 2 hari lho, tumben-tumbenan..” jawab Naura. “Pulang sekolah
jenguk yuk..” ajak Marchel. Saat
pulang sekolah, Gaby & Naura segera menuju ke rumah Nicky menggunakan mobil
Gaby. Marchel tetap menggunakan sepedanya. Saat sampai di rumah Nicky, namun
rumah Nicky kosong. “Kemana mbak ?”“Ke rumah sakit mas..”“Rumah sakit ??”ucap
Naura tidak percaya.
“Rumah sakit deket sini mbak
?”“Iya non..”“Ya udah makasih ya mbak..”“Iya mas..”“Chel, sepeda kamu dibawa
pake mobil aja ya. Kasian kamunya nggenjot sepeda. Soalnya lumayan jaraknya.”
ucap Gaby. “Bner nggak papa Gab ?”“Nggak papa Chel..” jawab Gaby. “Pak bantuin
masukin sepedanya Marchel ke mobil ya.”“Iya non.” jawab Pak Min,
supir Gaby. Dalam perjalanan, Naura hanya menatap ke luar jendela.
Marchel yang tidak tau apa-apa
hanya menatap dengan kebingungan. Tiba-tiba hp Gaby bergetar,
Gab,
Naura koq liat jendela mulu..
Why
???
Dy
it ska sma Nicky..
Cma
kaya’e bertepuk sblh tngan deh..
Kasian juga jadi Naura, semoga
aja aku sama Gaby nggak kaya gitu, pikir Marchel. Tak lama kemudian, mereka
sampai di depan lobby rumah sakit deket rumah Nicky. “Sus ada pasien yang
namanya Nicky Alviano ?”“Ada
dik, di kamar 214..”“Makasih sus..”ucap Naura. Segera mereka berlari ke lantai
2 & menuju kamar nomor 14. “Nickyyy..” teriak Naura & Gaby sambil
berlari menuju ranjang Nicky.
“Hai Nick
? Apa kabar ?” sapa Marchel. “Udah agak baikan Chel.”“Emang kamu kenapa, Nick sampe bisa kaya begini ?”“Kemarin Nicky jatuh
dari tangga nak.” ucap mama Nicky. “Kok bisa tante ?” tanya
Naura. “Biasa Nay, dia lari-larian sama adik sepupunya, Vania.”“Ya ampun.
Makanya ati-ati dong Nick..”ucap Naura mengingatkan. “Iya Naura
yang baik hati..Hahahaha..”“Ihhh..Orang ngingetin malah diejek..”
Keesokan harinya, Nicky sudah boleh
pulang. Segera dia menelfon Marchel untuk datang ke rumahnya. Tak lama
kemudian, Marchel datang ke rumah Nicky. “Knapa Nick
?”“Chel, aku sakit..”“Sakit yang jatuh kemarin itu Nick
?”“Bukan Chel,
aku...”“Kenapa
Nick
?”“Sebenernya aku sakit kanker darah..Aku cuma mau liat kamu nembak Gaby buat
aku..”“Kamu mau jadiin aku mak comblang gitu ?”
“Bukan chel..Tapi sayangin Gaby
setulus hati kamu. Itu sebenernya pesen dari Nicko buat aku..”“Tapi ?”“Tapi
kayanya Gaby nggak trima sinyalku buat dia. Karna aku rasa kamu yang paling
deket sama dia & kayanya dia juga suka sama kamu.”“Tapi gimana caranya aku
tau dia suka sama aku apa nggak ?”“Dia pernah curhat sama aku kalo dia ada rasa
buat kamu. Please lah sayangin dia buat aku sama Nicko.”
“Kapan aku nembak dia ?”“Dia
suka sama angka 14. Karna dulu Nicko nembak dia waktu tanggal 14 February.”“Owhhh..Ok
bakal aku coba.”“Gimana kalo lusa ? Lusa tanggal 14 lhoo..”“Hah ? Yang bener
aja Nick ? Aku belum siap mental
tau..”“Udah tembak aja di taman sebelah sekolah. Ntar aku yang bantuin deh..”“Hmm...”
gumam Marchel. “Ayolah Chel,
aku tau kok kamu juga punya rasa kan sama Gaby..Yayayaya..” mohon Nicky.
“Ok deh..Aku bakalan lakuin ini
buat kamu sama Nicko..”jawab Marchel sambil tersenyum.
Keesokan harinya...
“Gab, Nicky masuk...eh..eh..eh..”
ucap Marchel sambil terengah-engah. “Masuk apa Chel ?” tanya
Naura ketakutan. “Masuk rumah sakit lagi Nay, Gab..”“Gara-gara jatuh lagi, Chel
?”“Bukan Gab..Tapiiii...”“Tapi apa Chel ?” tanya
Gaby lagi. “Chel jawab Chelll..” tanya
Naura memaksa. “Hmm..Udah ikut aku aja kerumah sakit..”“Tapi kan kita harus les, Chel...”“Gab, mending
kita ikutin Marchel aja ke rumah sakit...Ayo Gab..”
mohon Naura.
Sesaat kemudian, mereka segera
pergi ke rumah sakit tempat Nicky dirawat. Ternyata Nicky sedang berada di UGD, penyakitnya sudah kritis kemungkinan hidupnya kecil.
“Tante gimana keadaannya Nicky ?” tanya
Naura menggebu. “Keadaannya kritis Nay..”jawab Tante Mirna
sambil menangis. Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD. “Gimana dok
keadaan anak saya ?” tanya Tante Mirna.
“Keadaannya sudah stabil bu.
Hanya saja tadi kondisinya lemah.”“Syukurlah. Makasih ya dok.” jawab Tante Mirna.
Segera Marchel, Gaby & Naura masuk ke ruang
UGD. “Chel, kamu tau kan
waktuku udah nggak lama lagi. Tolong ya, besok lakuin pesenku di tempat yang
udah kita rencanain. Aku janji apapun yang terjadi besok, aku bakal liat kamu
jalanin rencana ku.”“I..i..iiya Nick..”“Thanks
banget ya Chel..You’re my best friend forever..”
“Rencana apa sih ?”“Udah
deh..Kalian ikut perintahku aja ya..Besok sepulang sekolah, semua pergi ke
taman sebelah sekolah ya...” ucap Nicky sambil tetap tersenyum. “Iya Nick..”
jawab Naura & Gaby bersamaan. “Kok pada nangis sih ? Keep smile dong...”
ucap Nicky. “Nick, sebenernya kamu
sakit apa sih ?”“Aku nggak sakit apa-apa kok..Cuma kecapean aja, Nay..”
“Nick,
kita bukan sahabat kamu kemarin sore..Aku tau semua tentang kamu..”“Iya aku tau
Gab. Aku cuma nggak mau jadi beban buat kalian..Yang penting hari ini aku masih
bisa senyum buat kalian kan..”“Nick, knapa sih kamu nggak mau ngomong ?”“Ok..Ok..Aku
sakit kanker darah..”“Brti yang kemarin ituu..”“Iya Nay, aku masuk rumah sakit
karna penyakitku kambuh..” sela Nicky. “Aku sayang sama kamu, Nick..” teriak Naura tiba-tiba.
“Meskipun aku nggak ada, hatiku
bakal tetep sama kalian kok..”“Nickyyy..Bukan itu maksudnya..”“Trus apa Nay
?”“I love you Nick..” jawab Naura
sambil menangis. “Nggak salah ? Kamu kan
suka sama...”“Nino ? Itu
Cuma alesan aku aja Nick..”“Tapi waktuku udah nggak lama lagi Nay..Apa
istimewanya aku ?”“Aku nggak peduliin itu Nick.
Bolehin aku ya buat ngrawat kamu sampe kamu sembuh..”“You catch it Nay. Tapi
jangan nangis ya..”
“Iya Nick..”
jawab Naura sambil memeluk Nicky. “Hmm..Ya udah ya..Aku mau pulang dulu, ntar
takutnya di cari sama mama papaku..”“Iya Gab..Kamu juga pulang ya Nay, takutnya
papa mama kamu nyariin..”“Aku disini aja Nick..”“Pulang
Nay, udah ada mama papaku kan..Besok
baru kamu jaga lagi...”
Keesokan harinya...
Hati Marchel tiba-tiba menjadi tak karuan, antara takut,
deg-degan & senang. Tapi aku harus bahagiain Nicky sama Nicko. Lalu segera
ia pergi ke taman sebelah sekolah. Di sana sudah ada suster,
Naura, Gaby & Nicky. “Ayo sini
Chel..”“I..Iya
Nick..” jawab Marchel gugup sambil
menuju ke arah Nicky. “Aku mau liat kalian jadian sebelum aku pergi, Gab.”“Hah
?”“Aku tau Gab, kamu ada rasa kan
sama Marchel ?”“He hmm..” jawab Gaby.
“Gab, kamu mau jadi pacar aku ?”
tanya Marchel. “Hmm..Nggak Chel..”“Kok
nggak ? Masih kepikiran Nicko ?”“Nggak..Nggak akan nolak..” jawab Gaby sambil
tersenyum & memeluk Marchel. Naura & Nicky melihat dengan tersenyum
& bahagia. Nick, maafin aku, aku
harus nyerahin Gaby ke tangan Marchel karna aku tau dia bakalan bahagia sama
Marchel daripada sama aku, batin Nicky.
Tiba-tiba Nicky pingsan, suster
segera mendorong kursi rodanya ke arah mobil ambulance. Naura, Marchel &
Gaby pun segera berlari menuju ambulance juga. Saat sampai di mobil, tiba-tiba
suster memberikan 3 buah surat
untuk mereka. Yang isinya :
Marchel : makasih udah jadi
sahabat aku, udah mau sayang ke Gaby. Jaga dia baik-baik ya Chel..
Naura : makasih kamu udah mau
mencintaiku, tapi sorry aku nggak bisa bales cinta kamu. Aku udah minta tolong
sama Nino buat sayang ke kamu. Karna aku tau Nino juga sayang sama kamu.
Gaby : makasih ya Gab kamu udah
nerima Marchel, sebenernya itu tugas aku dari Nicko. Tapi kayanya kamu nggak
ada feel sama aku. Tolong sayangin Marchel ya.
~
THE END ~
No comments:
Post a Comment