Sunday, November 25, 2012

Ternyata Aku Salah Memilihmu



Kemarin malam, hari buruk Kelly. Cewek yang berumur 14 tahun ini, baru saja putus dari pacarnya, Bintang. Padahal apa sih kurangnya Kelly ? Cantik, tinggi, pintar, putih, meskipun gayanya yang tomboy. Tapi Kelly sangat perhatian, penuh kasih sayang pada Bintang. Setianya pun bisa di uji. Entah apa yang dipikirkan oleh bintang, sehingga ia tega memutuskan Kelly.

Pagi ini Kelly tak bersemangat untuk berangkat ke sekolah, untuk bangun pagi saja sudah ogah-ogahan. Matanya sembap, pertanda sehabis menangis semalaman. Dengan malas ia membuka Hp-nya & memilih layanan facebook. Biasanya setiap pagi, entah Kelly ataupun Bintang, sudah menyapa lewat inbox di facebook. Saat membuka berandanya, tak tampak ada tulisan ‘Messages (1)’ di facebooknya.

Ingin rasanya saat itu Kelly menangis lagi. Namun air matanya sudah habis untuk menangis semalam. “Kel, ayo cepet ! Koko udah mau sarapan tuh.” teriak mama dari bawah. “Iya..Iya..Bentar !” jawab Kelly. Dengan malas Kelly turun dari kasurnya. Mengambil handuk & seragam, lalu segera masuk ke kamar mandi. 10 menit kemudian, Kelly sudah turun & sarapan.

Setelah memakai sepatunya, ia segera berangkat.Dalam perjalanan menuju rumah Lyla, pacar Chicco, kakak Kelly. Chicco mencoba menanyakan, “Ke, mata kamu bengkak. Kenapa ?” Kelly yang dari tadi hanya menatap jalanan lewat jendela, langsung kaget & menjawab, “Hah ? Apa ko ?”“Mata kamu kenapa bengkak, Ke ?”“Hmm..Nggak pa-pa kok ko.”
“Kamu putus sama Bintang ?” tanya Chicco menyelidik.“I..Iya ko.”jawab Kelly disertai tangis Kelly saat sampai di depan rumah Lyla. Lyla yang sudah menunggu di depan rumah, langsung masuk ke mobil Chicco. Ketika mendapati Kelly yang sedang menagis, Lyla kaget & menanyakan apa yang terjadi. Setelah Chicco menceritakannya, Lyla berkata,“Udah Ke, nggak usah ditangisi.”

“Nggak ditangisin gimana ce..Aku udah sayang sama dia. Ya meskipun aku dulu pernah mainin dia ce.”“Karma kali Ke. Karena setau cece, kalo kamu pernah mainin cowok, nggak nutup kemungkinan, cowok itu sendiri, atau orang lain bakal bales semua itu 2x lipatnya.” jawab Lyla sambil menoleh kearah Kelly. “Kok ngomongin karma sih ce ?” tanya Kelly. Tapi mungkin aja ada benernya, pikir  Kelly.

“Emang kamu diputusin kenapa, Ke ?” tanya Chicco.“Nggak tau ko.”jawab Kelly, kemudian menangis kembali.“Koko kan udah bilang ke kamu Ke, jangan mau sama cowok PLAYBOY kaya dia. Kamu malah trima aja.”“Tapi nggak tau kenapa aku sayang sama dia ko.”jawab Kelly terisak.“Koko tau Kel, nanti koko coba tanya sama Bintang ya.”“Nggak usah ko, aku nggak pa-pa kok..Jangan tanyain ya..Please..” ucap Kelly memohon.“Iya deh..Tapi jangan nangis lagi ya..” jawab Chicco.

“Oke deh ko..”jawab Kelly sambil mengusap air matanya & tersenyum. Chicco melirik dari kaca mobil. Tak terasa mereka sudah sampai di sekolah, jalanan mulai agak macet karena banyak mobil antar jemput yang parker di pinggir jalan dekat sekolah. Segera Chicco memarkir mobilnya, kemudian mereka bertiga turun & berjalan menuju gerbang sekolah.

Saat sampai di pintu gerbang SMAK Frateran, Kelly, Lyla & Chicco berpisah. Kelly menuju SMPK AC. Tak disangka, saat menuju kelasnya, Kelly berpapasan dengan Bintang yang sedang bersama guru bahasa Indonesia mereka, Bu Wayan. Sikap Bintang biasa saja, seolah mereka berdua tidak pernah mengenal sebelumnya. Dengan segera Kelly berjalan cepat menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas, Elena, teman sebangkunya, melihat matanya yang sembap.“Kenapa Kel ?” tanya Elena. Segera dipeluknya Elena, sambil menangis, dengan kebingungan, Elena bertanya sekali lagi.“Kenapa Kel ?”“Bintang, Len. Bintang..” ucapnya lirih.“Bintang kenapa ? sakit ?” Kelly hanya menjawab dengan gelengan kepalanya.“Putus ?” tanyanya lagi.

Kelly menjawab dengan anggukan, kemudian ia menundukkan kepalanya.“Sabar Kel..” ucap Elena, hanya itu yang bisa Elena katakan. Karena Elena menyadari, seorang Bintang pasti hanya memainkan perasaan Kelly. Lalu Elena segera memberikan botol minum Kelly, untuk menenangkannya. Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Segera Kelly mengusap air matanya.

Jam pertama kimia, pikirannya sama sekali nggak ada di pelajaran ini. Pikirannya hanya tertuju pada 1, BINTANG. Apa yang dijelaskan oleh Bu Christina, sama sekali nggak nyantol di otaknya. Yang ia tau hanya bila jumlahnya banyak, diberi angka 1, sisanya a-c. Tak terasa, air matanya menetes lagi. Mengingat kejadian indah bersama Bintang beberapa minggu lalu.

Beberapa minggu lalu...

Bintang anak cheerleaders di sekolahnya, tanggal 14 lalu, Bintang ‘menembak’ Kelly.“Would you be my girlfriend ?” tanya Bintang“Nggak..Nggak akan nggak nolak maksutnya.”jawab Kelly sambil tersenyum pada Bintang. Saat itu juga, Kelly mengajak Bintang ke kelasnya. Di sana mereka berpegangan tangan, anak-anak juga tidak menyadari hal itu, karena saat itu sedang mati lampu.

Hari demi hari berlalu, Kelly membawakan makanan untuknya, Bintang &Elena. Saat itu pula, Kelly menyuapi Bintang. Bintang juga memeluk Kelly. Juga ketika Kelly menatap mata Bintang. Hal yang tidak pernah ia lakukan ketika bersama Laurent, mantan Kelly.

Semua itu masih membekas di hati Kelly. Hanya waktu yang bisa menjawab semuanya, termasuk perubahan sifat Bintang. Tak terasa bel ganti pelajaran berbunyi. Kelly segera memasukkan buku kimianya & mengeluarkan buku bahasa Indonesia. Laurent yang duduk di depan Kelly pun bertanya, “Hey, kok mata kamu sembap. Kenapa ?Tadi pagi juga, kulihat kamu nangis.”

“Nggak pa-pa kok, Rent. Pengen nangis aja.”“Ke, aku tau kamu. Aku bukan cuma temen kamu, tapi aku mantan kamu. Cerita aja kalo ada yang ngganjel.”“Nggak sekarang, Rent.”“Iya..Iya aku tau. Ntar aja kalo kamu udah siap cerita.”“Thanks Rent, udah mau ngertiin aku.”“Iya Ke, sama-sama.”jawab Laurent sambil tersenyum. Biasanya Kelly bersemangat ketika pelajaran bahasa Indonesia.

Sekarang ia hanya menatap bukunya, seolah dia bisa ngomong sama bukunya & berkata, aku pengen sendiri. Tinggalin aku, jangan buat aku tambah pusing sama cuplikan novel yang nggak jelas. Sesekali Kelly melihat jam yang ada di tangannya. Jam tangan pemberian Laurent. 5 menit lagi, lama banget sih.“Len, ntar dimana ?”tanya Kelly sambil berbisik pada Elena.“Di kelas aja deh Ke.”

Tetetetteteeett...

“Akhirnya..” ucap Kelly lemas. Segera ia mengeluarkan earphone dari tasnya, memang kebiasaan Kelly dari kelas 7, saat istirahat selalu mendengarkan lagu lewat earphonenya. Elena hanya tiduran dengan kepala menelungkup di atas tangannya. Kemudian Laurent datang membawa makanan untuk Kelly.“Makan Kel, aku nggak mau kamu sakit.”“Lho, aku kan nggak titip makanan sama kamu Rent..”

“Nggak pa-pa..Aku beliin ini buat kamu.”jawab Laurent sambil tersenyum & menaruh makanan di meja Kelly.“Makan dong...Masa’ udah aku beliin nggak kamu makan.”ucap Laurent jahil. Elena yang dari tadi tiduran, ketika melihat ada makanan, dia langsung bangun.“Bagi dong Kel, laper nih..” ucapnya.“Iya, nih ambil aja. Kaya’nya aku juga kebanyakan. Nggak pa-pa kan, Rent ?”“Nggak pa-pa kok..”

Tak terasa, sebentar lagi bel tanda masuk berbunyi. Saat Laurent membuang sampah ke luar, Elena berkata,“Dia nggak brubah Kel. Dia masih tetep Laurent yang dulu.”“Iya emang, Len. Tetep care, baik.”“Dan nggak nglupain kamu, tentunya.”“Kok malah ngomong gitu sih..Dia kan cuma masa lalu aku.”“Tapi dia nggak kaya’ Bintang. Tukang mainin cewek. Dia tetep sendiri, karena apa kamu tau ?”

“Tau apa, Len?” tanya Laurent tiba-tiba.“Nggak apa-apa kok, Rent. Tau ntar pulang sekolah mau main ke rumahnya Kelly.”“Oh, aku kirain kenapa..”“Rent, OSIS suruh kumpul tuh !”teriak Kayla dari luar kelas.“Sekarang Kay ?”“Iya Rent, mau kapan ? Hey Kel..” jawab Kayla sambil menyapa Kelly dari luar kelas.“Hai juga..” jawab Kelly dengan melambaikan tangannya & senyum yang ia paksakan.

“Aku kumpul bentar ya, Kel..” ucap Laurent.“Iya,Rent.”jawab Kelly. Setelah Laurent pergi, Kelly segera menanyakan apa jawaban pertanyaan dari Elena.“Dia masih sayang sama kamu, Kel..”“Kamu yakin ?”“Ntar malem deh aku tanyain sama dia..”“Hmm..Thanks, Len..” awab Kelly dengan senyuman bahagia. Apa iya, Laurent masih sayang sama aku, pikir Kelly. Tak lama kemudian, bel tanda masuk berbunyi.

Segera Kelly mematikan lagunya, kemudian membereskan earphone-nya. Ketika Pak Ian masuk, belum semua anak-anak masuk. Darryl segera menyiapkan kabel untuk menyambungkan laptop Pak Ian dengan slide. Selama pelajaran matematika, Kelly tidak bisa menerima pelajaran dengan baik. Pikirannya tertuju pada Kayla.

Kayla, cewek yang nggak aneh-aneh, cantik, putih, nggak terlalu tinggi, dan yang penting, dia nggak tomboy kaya’ Kelly. Hmm..Jadi iri sama Kayla,“Kel..Kelly..”ucap Elena sambil melambaikan tangannya di depan wajah Kelly.“Hah..Apa,Len..”“Itu loh, di suruh kerjain latian halaman 97..”“Ohh..Iya,Len..”jawab Kelly. Akhirnya Kelly tenggelam dalam latian matematikanya.

Tak terasa sekarang sudah jam pulang sekolah. Kelly tidak langsung pulang, Chicco masih ingin bersama Lyla. Akhirnya dia, bersama Elena & Miscella naik ke lantai 3, di sana mereka biasanya menyendiri, mendengarkan lagu, ataupun menangis.“Len, kamu pulang jam berapa ?”“Nggak tau, Kel. Jam 2 kali. Kamu jam berapa ?”“Nggak tau,Len. Nunggu kokoku selesai sama pacarnya.”

“Ngapain emang, Kel ?”“Iya pacaran, Elena..”“Heii...” sapa Misy, panggilan Miscella, sambil merangkul Kelly &Elena.“Misyy..Kamu pulang jam berapa..?” tanya Kelly.“Jam 2, Kel. Kamu..?”“Siip deh..Nggak tau, Mis. Ke bawah beli makanan terus pergi ke lantai 3 yuk..” ajak Kelly.Lalu segera mereka ke kantin Fratz, setelah membeli cukup camilan.  

Mereka kembali menuju AC, namun Kelly melihat kokonya, mereka akhirnya menghammpiri koko Kelly.“Ko, kapan pulang ? ntar Kelly ada les jam 3.”“Jam 2an, Kel..”“Ya udah deh..Kelly ke lantai 3 dulu ya..Ntar kalo mau pulang sms Kelly.”“Iya Kelly sayang..” jawab Chicco sambil mengacak-acak rambut Kelly. Segera mereka pergi berlalu, karena Kelly, Misy & Elena tidak ingin mengganggu Chicco & Lyla.

“Enak ya jadi kamu, Ke..” celetuk Elena.“Enak gimana, Len?”“Punya koko, apalagi kaya’ ko Chicco..”“Enak apanya,Len..Jahil kaya’ gitu jugaa..”“Daripada nggak punya koko, Kel..” jawab Elena lesu.“Iya sih..” jawab Kelly sambil memakan camilannya.“Tapi kan kamu punya kita Len..” jawab Misy.“Siipp deh Mis..Jangan sedih lagi iya Len..” jawab Kelly sambil merangkul Elena.

Lalu mereka segera menuju ke lantai 3. Di sana mereka duduk sesuai keinginan mereka, saat Kelly mendengarkan lagu. “Kel, puterin lagunya Ungu dong..”“Yang mana, Len..?”“Yang Aku Bukan Pilihan Hatimu..”“Hmm...Iya deh..Kamu nangis, Len.. ?”. Elena tidak menjawab, dia hanya mengusap air matanya, lalu melihat kebawah lagi. Kelly tau, apa yang dirasakan sahabatnya ini.

Dengan segera, Kelly memutar lagu Aku Bukan Pilihan Hatimu. Elena mungkin bisa dibilang, dia baru saja putus dari pacarnya, Daniel.

Jika memang diriku bukanlah menjadi pilihan hatimu...
Mungkin sudah takdirnya...
Kau dan aku takkan mesti bersatu...
Harus slalu kau tau kumencintaimu di sepanjang waktuku...
Harus slalu kau tau...
Semua abadi untuk selamanya...

Tanpa disadari, air mata Elena menetes kembali. Tanpa disadari Kelly & Misy tentunya. Tak lama kemudian, tiba-tiba lagu berhenti, Kelly segera melihat layar Hpnya. Ada tulisan ‘Koko’ disana, langsung Kelly menekan tombol terima. “Halo..”“Ayo Kel..Cepetan ! Koko tunggu di lapangan Fratz..”“Iya..Iya..Bentar lagi Kelly turun..”. Setelah Kelly mematikan teleponnya.

“Eh..Mis, Len, pulang duluan ya..Udah ditungguin di bawah..”“Aku juga mau pulang Kel..”“Kamu udah dijemput, Len.. ?”“Belum..Masi dalam perjalanan..”“Ya udah, aku tungguin kamu aja, Len..”“Bener nggak pa-pa..?”“Iya Elen..” jawab Kelly ketika mereka sudah sampai di lantai 1. Misy segera berlari menuju  sepeda motor mamanya sambil melambaikan tangannya.

Elena & Kelly segera berjalan menuju lapangan Fratz, “Ko, nunggu Elen bentar ya..” teriak Kelly dari pinggir lapangan,“Iya..” jawab Chicco sambil menoleh sekilas. “Len duduk sana yuk..” ucap Kelly sambil menunjuk Lyla yang duduk di pinggir lapangan. Tak lama kemudian, Elena dijemput. Akhirnya mereka berdua pulang. Elena menuju Niaga Dalam, sedangkan Kelly, Chicco & Lyla menuju Kepanjen.

Saat mobil dinyalakan, Kelly segera menyalakan notebook kesayangannya. Dengan lincah tangannya memilih folder untuk lagu, lagu Indonesia tentunya. (Meskipun kadang terkesan kaya’ nggak ngenal lagu barat. Padahal di notebooknya juga ada lagu barat lhoo..) Setelah memilih lagu ‘Dilema’nya Cherry Belle. Dia menyanyi mengikuti nada yang terdengar.

“Tadi itu temen kamu, Kel..?”“Iya ce..Kenapa ?”“Nggak, kaya’ pernah ketemu aja sama dia..”“Masa’ cece udah lupa..Itu Elena ce, anak cheerleader yang baru ikut kelas 8 kemarin..”“Ohh..Iya. Cece inget, dia energik banget kalo waktu latian..”“Udah jadi obsesi dia ce, dari kelas 7. Cuma aja dulu nggak sempat ikut..”“Iya, dia bagus kok..Cece salut sama dia..Tapi dia tadi kok matanya sembap, Kel..”

“Dia barusan aja putus ce..Ya nggak barusan sih..Udah 1 bulan yang lalu..”“Tapi dia sayang banget sama pacarnya..”“Ohh..Pantes..Apalagi yang di belakang kita, ya Co..” jawab Lyla. “Iya, sayang..” jawab Chicco sambil mengelus rambut Lyla. “Cecee..Kokoo..Jangan pacaran di depan aku dongg..”“Knapa Kel..Iri ya..” ucap Chicco jahil. “Kokoo nakall..” jawab Kelly setengah ngambek.

Kelly jadi teringat pada Laurent & Bintang. Mereka selalu membuat tawa dalam hari-hari Kelly. Aku bodo, harusnya aku tau, kalo Bintang cuma mau mainin aku. Harusnya aku tetep mertahanin Laurent, rutuk Kelly dalam hati. Lyla & Chicco yang sedang bercanda, tiba-tiba kaget yang melihat Kelly diam saja. Padahal biasanya Kelly ikutan bercanda. “Kelly knapa Co..” ucap Lyla. Coco adalah panggilan Lyla untuk Chicco.

“Nggak tau, La..”“Aku turun dulu ya, Co..Bye Hunny..Bye Kelly..” jawab Lyla sambil melambaikan tangannya. Namun hal itu tak membuat Kelly sadar dari lamunannya. Saat sampai di rumah pun, Kelly tidak bersuara. Dari halaman, dia membawa tas ranselnya sambil menenteng notebooknya menuju kamar. Tanpa kata yang keluar dari mulutnya, pertanyaan dari Chicco pun tak digubrisnya.

Saat sampai di kamar, Kelly langsung menatap jendela luar. Kelly teringat saat dulu, ketika Kelly sakit, Laurent menjenguknya. Kelly yang sedang sakit panas, tidak mau makan, Laurent membujuknya agar mau makan bubur yang di sediakan oleh ibunya. Dengan berbagai macam rayuan gombal yang dikatakan oleh Laurent, Kelly pun mau makan.

Sekarang, Kelly kangen sama Laurent. Semua yang ada di Laurent, lucunya, gombalnya. Tapi sekarang cuma kenangan indah yang ada. Ingin rasanya Kelly meminta ‘balikan’ sama Laurent, tapi dia memikirkan ‘harga diri’ masa’ iya cewek yang minta balikan. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar, Kelly segera turun dari kasurnya & membuka pintu.

“Kenapa Ko..” tanya Kelly lemas ketika membuka pintu. “Nggak pa-pa, Kel. Boleh masuk ?”“Boleh ko, kenapa ?”“Kamu kenapa, Kel ? Dari tadi kok diem aja..Apa karna yang tadi di mobil sama Lyla..?”“Nggak kok ko..Cuma..”“Cuma kenapa Kel..bilang aja sama koko...”“Aku bingung ko sama perasaanku...Aku kangen sama Bintang. Tapi aku juga kangen sama Laurent yang dulu.”

“Kamu ngarepin balikan sama siapa, Kel..”“Nggak tau ko. Kalo 2 2nya nggak boleh ya..”“Ya nggak bolehlah Kel..Gini aja, kamu mending tenangin diri dulu. Tanya sama hati kamu, mau siapa, Laurent apa Bintang...?”“Caranya ko..?”“Kamu tarik nafas dalem-dalem, trus pejamin mata. Bisa deh kamu tanya sama hati kamu, mau Bintang apa Laurent..”“Siipp deh ko..Makasih ya koko sayang..”

“Iya Kel, sekarang kamu makan ya...Mama udah nyiapin di bawah tuh. Tapi jangan lupa ganti baju dulu. Bau tuh..” ucap Chicco jahil. “Iya..Iya..Udah sana pergiii...” ucap Kelly setengah berteriak. Setelah berganti baju, Kelly segera ke bawah untuk makan siang. Menu makan siangnya adalah lalap ayam goreng, membuat dia menjadi nafsu makan.

Setelah makan siang, Kelly naik lagi ke kamarnya. Dia memutar lagu Avril, ‘When You’re Gone’, sambil menyanyikan lagu tersebut. Kelly melihat fotonya bersama Bintang kemarin lusa, saat Kelly dipeluk Bintang. Kemudian, Kelly membuka foto saat bersama Laurent. 5 bulan yang Ia jalani bersama, harus kandas di tengah jalan. Hanya karna BINTANG.

Aku harus minta maaf sama Laurent, pikir Kelly. Dengan segera Kelly keluar dari kamarnya, dengan menggunakan jaket & celana pendek. Kelly segera menuju ruang tamu untuk mencari kunci sepeda motor. Setelah menemukan, Kelly langsung menstater sepedanya. Chicco yang berada di halaman rumah bersama Kito, kelinci kesayangan Chicco, kaget melihat adiknya yang membawa sepeda.

“Mau kemana Kel, pake bawa sepeda segala..”“Ke rumah Laurent ko. Mau minta maaf sama dia.”“Jalan kaki aja Kel. Nggak usah bawa sepeda motor.”“Nggak pa-pa ko, biar cepet sampe. Kelly cuma bentar aja, habis itu balik. Bye ko..” jawab Kelly sambil menjalankan sepeda motornya. Kelly tau, rumah Laurent hanya beda 1 blok dari rumah Kelly. Tak lama kemudian, Kelly sudah sampai di rumah Laurent.

Segera Kelly memarkir sepedanya di depan rumah Laurent & memencet bel. Setelah beberapa saat, Ina, pembantu Laurent keluar. “Eh, ada non Kelly. Ada apa non..?”“Laurentnya ada nggak mbak..”“Mas Laurentnya barusan aja keluar sama Mbak Nina, non..”“Hmm...Pulang jam berapa mbak..?”“Nggak tau non...”“Gini aja mbak, ntar bilangin aja sama Laurent, kalo aku ke sini ya mbak...”

“Iya non...” jawab Ina. Segera Kelly pulang kembali ke rumah, namun dalam perjalanan, Kelly sangat resah. Dia memikirkan Laurent, sampai dia nggak sadar kalau di depannya ada polisi tidur. Sepeda motornya oleng, padahal dia sudah di dekat rumahnya. “Aduuhh...” teriaknya. Orang-orang di sekitarnya langsung membantu Kelly berdiri, & membawanya pulang.

Kaki Kelly tidak bisa dipakai berjalan dengan baik, karena tadi kakinya tertindih sepeda motor. Sampai di rumah, Chicco memarahinya, karena menganggap Kelly ngebut. “Tapi  aku nggak ngebut ko, cuma aku nggak konsentrasi.”“iya udah, mulai sekarang sampai kaki kamu sembuh. Koko yang bakal nganterin kamu pergi ke mana pun.”“Kok gitu sih ko, aku kan udah besar.”

“Kamu udah besar, tapi cuma naik sepeda motor aja sampe oleng, Kel...”“Kan kecelakaan koko...Mana bisa aku kendaliin...”“Makanya, konsentrasi kalo nyetir. Pokoknya koko yang bakal anterin kamu, sampe kamu sembuh. TITIK !!”“Iya...Iya deh...” jawab Kelly pasrah. Lalu, pelan-pelan Kelly naik ke kamarnya. Dia naik ke kasurnya, sambil tiduran, dia menatap ke langit-langit temboknya.

Tanpa dia sadari, dia ketiduran. Kelly bermimpi, Laurent datang ke rumahnya. Memberikan perhatian pada Kelly yang sedang sakit. Menyuapinya makan, membantunya berjalan. Lalu terdengar dering Hp berbunyi, Kelly yang tidur nyenyak pun terbangun. Ia meraba meja tulis di sebelah kasurnya, diraihnya Hpnya yang berdering. “Halo..”“Bangun tidur nih Kel..”

“Eh kamu, Rent...Iya...Ketiduran tadi, kenapa Rent..?”“Kata mbak Ina, tadi kamu ke rumah, kenapa...?”“Nggak pa-pa Rent. Cuma mau minta maaf aja...”“Minta maaf kenapa ? Kamu kan nggak punya salah sama aku, Kel...”“Aku dulu mutusin kamu demi Bintang. Sorry ya Rent...”“Nggak pa-pa Kel, udah aku maafin kok...”

“Hmm...Aku nggak enak sama kamu Rent...Apa yang bisa aku lakuin buat nebus salah aku...”“Kel, aku matiin dulu ya...Sorry, ntar aku sms kamu...Ok...” sebelum Kelly menjawab, telepon sudah dimatikan oleh Laurent. Saat melihat jam di layar Hpnya, dia kaget. “Hahhh...Udah jam 3 lebih 10 !!!” teriak Kelly. Segera ia pergi ke kamar mandi, setelah menyiapkan buku untuk di bawa ke les.

Dia mengetuk pintu kamar Chicco, “Ko, anterin Kelly les !!”. Namun tak juga terdengar jawaban dari dalam kamar. Dengan kaki pincang, Kelly menuju lantai 1, dia bertanya pada mamanya. “Ma, koko kemana ?”“Barusan aja pergi keluar, Kel. Kenapa ?”“Dia janjinya nganterin Kelly kemana pun ma, sampe kaki Kelly sembuhh...”“Kelly berangkat sendiri aja, dari pada ntar telat.”

“Tapi  kata koko, Kelly nggak boleh bawa sepeda, ma...”“Nih kuncinya. Mama yang bolehin.”“Thanks ma..” jawab Kelly sambil mengambil kunci sepeda motor dari tangan mamanya. Segera Kelly menyalakan sepedanya. 5 menit kemudian, Kelly sudah sampai di les-lesan dekat rumahnya.

1 bulan kemudian...

Kelly menjalani hari-harinya dengan senyuman. Tidak dengan ksedihan karena kehilangan Bintang. Karena dia percaya, suatu saat Bintang pasti kembali padanya. Namun  apa yang diharapkan oleh Kelly, malah bertolak belakang. Sekarang Kelly sering smsan, telponan dengan Laurent. Saat bahagia seperti ini, tidak ingin Kelly pendam sendiri. Kelly meng-sms Misy & Elena,

Hey..
Laurent akhir” nie srg bgt mz.an mb q...
What do you mean..??

Drrrttt...Drrrttt...

I think he like u..
Hahahhaa..

10 October 2011 20:11
From : Misy

Segera Kelly membalasnya,

Hmm...
Maeby...
But I love him so much...

Drrttt...drrrtt...

Kel, uda brpa x qw blg...
He always still love u...
Just only u not respect that...
If he say love to you...
I to propagate u accept him...
Or u disappointed...

10 October 2011 20:25
From : Elena

Iia elen...
Ntar q trima deh cinta.e...
Wakakakak...
Thx for your  suggest...

Keesokkan harinya...

Pagi ini Kelly bangun pagi sekali, entah apa yang membuat Kelly bangun jam 5 pagi. Padahal biasanya jam 5.40 Kelly baru bangun. Dengan segera, Kelly menuju kamar mandi, jam 5.30, Kelly sudah selesai sarapan. Dia kembali ke kamarnya, dan mulai asik dengan notebooknya, hingga Chicco berteriak dari luar kamar. Baru Kelly memberesi peralatan untuk notebooknya.

“Tumben Kel, kamu bangun pagi...Biasanya kamu juga bangun telat...”ucap Chicco dalam perjalanan menuju rumah Lyla. “Kelly bangun pagi salah, bangun telat juga salah. Yang bener yang gimana..”“Iya..Iya Kelly...Pertahanin terus ya...”“Ok deh ko...” jawab Kelly tersenyum. Saat mereka tiba di rumah Lyla, Lyla belum selesai menggunakan sepatu. “Kok tumben Co, kamu jemput agak pagi...”

“Tanya aja tuh sama yang di belakang...Ada setan yang buat dia jadi bangun pagi...”“Hah ?? Emang bangun jam berapa kamu Kel...”“Jam 5an ce...”“Pagi banget Kel..Ngapain aja tuh...”“Main notebook ce...Hehehehe...”“Ya ampuunn...Tapi bagus lah Kel...”. Saat sampai di sekolah, tiba-tiba hujan deras. Kelly yang sedang berjalan menuju kelas pun, terpaksa berlari. Jaket yang ia gunakan, tidak dapat menahan hujan.

Akhirnya saat sampai di kelas, bajunya setengah basah. Laurent yang melihat Kelly setegah basah, segera meminjamkan jaketnya agar Kelly tidak kedinginan. “Thanks banget Rent...”“Lho, Kel, kok basah gitu kamu...”“Kena hujan mbak...Dingin...”“Kasihaaannn...Hehehe...”“Malah ngetawain...Bawa seragam nggak...?”“Nggak lah, emang mau di pake apa bawa 2 seragam...”

“Buat aku lah...Masak buat ngepel...”“Kamu masih kedinginan Kel...?”“Lumayan Rent...Apalagi pake ac...Hehehe...”“Kamu mau pake seragam aku ?”“Nggak usah Rent, malah kamu ntar yang kedinginan...”“Beneran Kel...?”“Iya Rent...” jawab Kelly sambil tersenyum. Saat pelajaran dimulai, badan Kelly mulai menggigil, namun dia hanya tiduran diatas meja.

Kelly nggak mau ngasih tau Elena. Pada saat istirahat, badan Kelly mulai panas, mukanya juga pucat. Saat Laurent hendak menanyakan, Kelly mau makan apa, Laurent melihat wajah Kelly yang pucat. Laurent mulai khawatir. “Kel, kamu nggak pa-pa ?”“Nggak pa-pa kok, Rent...” jawab Kelly sambil gemetaran. “Bentar ya Kel, mau turun...Nitip bentar ya Len.” Ucap Laurent.

Tak lama kemudian, dia datang membawa bubur & teh hangat. “Nih Kel, makan...”“Nggak usah Rent, aku nggak laper...”“Makan lah Kel, aku suapin deh...”“Aku mau dong...”“Nih buat kamu Len...Makan ya Kel...” ucap Laurent sambil menyuapkan sesendok bubur pada Kelly & memberikan sebungkus makroni balado pada Elena. akhirnya Kelly pun mau memakan bubur tersebut, dengan disuapi Laurent.

Laurent menyuapinya hingga bubur dalam mangkok itu habis, lalu memberikan teh hangat. “Udah enakan Kel ?”“Lumayan Rent, thanks ya...Udah mau perhatian sama aku...”“Iya Kel...Ntar kalo nggak enak badan, mending kamu pulang aja...Aku yang anter kamu ke rumah.”“Nggak usah, aku masih kuat kok...”“Iya deh...” jawab Laurent sambil berjalan untuk membuang sampah.

“Liat tuh Kel. Demi kamu, dia lakuin apa aja...”“Iya Len, aku tauu...”“Kamu juga masih nggak tertarik ?”“Aku udah mulai ada feel sama dia Len. Aku berharap dia mau balikan sama aku.”“Perlu aku Bantu ?”“Nggak usah Len, aku cuma mau dia minta balikan tanpa ada yang nyuruh ataupun maksa dia...”“Hmm...Oke deh Kel...I like you’re style...” jawab Elena sambil tertawa.

Saat pelajaran bahasa Inggris, Kelly ijin ke toilet. Namun sudah hampir 10 menit, Kelly nggak juga balik ke kelas. Laurent khawatir, dia menyuruh Elena agar ijin ke toilet untuk melihat keadaan Kelly. Setelah keluar, dia melihat Kelly tergeletak di lantai lorong antara IX F dengan IX C. Segera Elena pergi ke kelas, & berkata pada Ma’am Ika, untuk membantu membawa ke UKS.

Ma’am Ika menyuruh agar Laurent memberi tau Chicco agar membawa Kelly pulang. Segera Laurent menuju SMAK Frateran yang saat itu sedang istirahat, “Ko, Kelly pingsan...”“Kok bisa Rent ? Dia dimana sekarang ?”“Di UKS ko...Ma’am Ika bilang suruh anter pulang...” jawab Laurent sambil mengantar Chicco menuju UKS. Saat melihat keadaan Kelly yang pucat, Chicco mengatakan pada Lyla agar mengijinkannya sebentar saat masuk.

Setelah Kelly diantarkan ke rumah, segera mamanya menggantikan baju. Mamanya tau, Kelly tidak tahan hujan. Setelah menggantikan bajunya, mamanya membiarkan Kelly untuk tidur. “Tang, mau ikutan jenguk Kelly nggak ?” tanya Elena saat pulang sekolah. “Nggak...Emang kenapa dia ?”“Kelly tadi pingsan, ya udah kalo kamu nggak mau ikutan...” jawab Elena sambil meninggalkan kelas IX C.

Saat sampai di rumah Kelly, Laurent & Elena langsung naik ke kamar Kelly. Di sana Laurent menunggui Kelly hingga dia bangun. Saat Kelly bangun, dia bingung, kenapa dia sudah ada di rumah. Elena menyuruh Laurent untuk pulang ke rumahnya sebentar. “Kel, kaya’nya Laurent cinta mati sama kamu...”“Kok bisa...?”“Pas kamu pingsan, dia paling khawatir...”“Bintang ?”“Jenguk kamu aja nggak mau Kel...”

2 hari kemudian...

Laurent meminta ijin pada Chicco agar dia saja yang mengantarkan Kelly pulang. Chicco tentu saja mengijinkannya, karena Chicco sudah kenal baik dengan Laurent. Saat pulang, Laurent membawa Kelly ke sebuah tempat, taman yang indah. “Mau ngapain kita Rent...” tanya Kelly bingung. Tiba-tiba Laurent memegang kedua tangan Kelly, kemudian menatap matanya.

“Kelly, would you be my girlfriend...?”“What do you mean ?”“I Think...”“I Love You Rent...”“ Really ?”“Yes...Why not ?” jawab Kelly tersenyum. Lalu segera Laurent memeluk Kelly. “I Love you too me...” jawab Laurent. Tiba-tiba Hp Laurent berbunyi, di layarnya terdapat tulisan ‘ Ko Chicco ’. Segera Laurent mengangkatnya, “Rent, kamu bawa kemana to Kelly ?”“Iya...Iya ko, bentar lagi aku pulangin deh...”

“Cepet ya, Rent...”“Ok ko...” jawab Laurent, sambil mematikan teleponnya. Setelah mematikan teleponnya. “Siapa ko ?”“Koko ipar nih...”“Makanya, aku anterin pulang, pacaran di rumah aja...”“Iya..Iya meme Kelly sayang...” jawab Laurent sambil menggandeng tangan Kelly menuju sepeda motornya. Sesampainya di rumah, Kelly segera masuk ke kamarnya, bersama Laurent tentunya.

Di kamarnya ada tulisan, ‘ DON’T LEAVE ME AGAIN BABY, CAUSE I VERY-VERY LOVE YOU SO MUCH...^^ ’ “Iya sayangku...” jawab Kelly. Sore harinya, Kelly meng-sms Elena & Misy.

Hey...
I have a boyfriend...
His name is LAURENTINUS SETIAWAN...
14 Nov. 2011
14:11

Drttt...drrrtt...

Slamt yooo...
Jok lupa Pj.e rekkk...

14 Nov. 2011
16:11
From : Misy

Drrrttt...drrtrrtt...

Wew~
Congratz...
Moga langgeng iia...
Don’t forget Pj iio...
Wkwkwkwk...

14 Nov. 2011
16:17
From : Elena


Kelly berharap, semoga cinta Kelly & Laurent abadi sampai selamanya. Kelly sangat menyayangi Laurent, begitu pula sebaliknya. Ternyata dulu Kelly salah memilih Bintang, yang hanya memainkan perasaannya. Hanya Laurentlah yang mengerti perasaannya. Dan yang pasti tidak akan memainkannya.

~ THE END ~

No comments:

Post a Comment