Judul : Caramellove Recipe
Penulis : Lia Nurida
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 234 Halaman
"Dan lama-lama aku juga jadi sadar. Perasaanku yang satu ini, rasanya aku juga nggak bisa nyembunyiin lebih lama lagi."
BLURB
Gawat!
Satria kena tifus. Cowok itu mimisan tepat di ujung babak penyisihan awal Teen Cooking Competition. Padahal, tiga hari lagi Karmel dan Satria harus mengikuti babak dua puluh besar. Mau tidak mau, seseorang harus menggantikan posisi Satria. Miss Anne pun mengusulkan satu nama.
Sada, Cowok tajir belagu anak pemilik restoran Luigi's itu yang dipilih Miss Anne. Cowok yang mati-matian Karmel hindari sejak tragedi daun bawang pada awal masuk SMA Putra Bangsa. Cowok menyebalkan yang sialnya adalah seseorang yang Karmel taksir sejak SMP!
Meski berat, Karmel tak punya pilihan lain. Ia harus tetap berjuang di Teen Cooking Competition bersama Sadam yang arogan. Di sisi lain, Karmel juga harus memikirkan persahabatannya dengan Satria yang merenggang. Nggak mungkin kan Satria cemburu karena Karmel dan Sadam yang mulai dekat?
Satria kena tifus. Cowok itu mimisan tepat di ujung babak penyisihan awal Teen Cooking Competition. Padahal, tiga hari lagi Karmel dan Satria harus mengikuti babak dua puluh besar. Mau tidak mau, seseorang harus menggantikan posisi Satria. Miss Anne pun mengusulkan satu nama.
Sada, Cowok tajir belagu anak pemilik restoran Luigi's itu yang dipilih Miss Anne. Cowok yang mati-matian Karmel hindari sejak tragedi daun bawang pada awal masuk SMA Putra Bangsa. Cowok menyebalkan yang sialnya adalah seseorang yang Karmel taksir sejak SMP!
Meski berat, Karmel tak punya pilihan lain. Ia harus tetap berjuang di Teen Cooking Competition bersama Sadam yang arogan. Di sisi lain, Karmel juga harus memikirkan persahabatannya dengan Satria yang merenggang. Nggak mungkin kan Satria cemburu karena Karmel dan Sadam yang mulai dekat?
- - - - - - - - -
Caramella Kirana, cewek yang memiliki nama unik. Nama yang diambil dari salah satu resep di restoran Luigi's. Restoran yang memiliki kenangan sendiri terhadap orang tua Karmel—panggilan Caramella. Nggak cuma itu aja, dari sana lah, Karmel justru ingin belajar memasak karena ada satu hal. Cowok yang disukainya, Sadam. Tapi karena satu dan lain hal, dia malah nggak suka sama Sadam lagi. Habisnya Sadam songong abis!
"Lo punya bakat hebat, Sat. Tapi lo nggak akan bisa sukses kalau lo nggak bisa ngatur dengan benar sifat dan pola hidup lo mulai dari sekarang." — P. 65
Satria, sahabat sekaligus partner memasak Karmel di Teen Cooking Competition. Cowok yang menyenangkan, seru dan juga skill motongnya hebat. Sayangnya, dia sedikit ceroboh untuk masalah hidupnya sendiri. Hal inilah yang bikin dia tumbang di kompetisi ini. Lalu, bagaimana nasib Karmel di kompetisi ini?
Miss Anne, pembimbing Karmel-Satria di Teen Cooking Competition pun kebingungan. Akhirnya, dia memilih Sadam, cowok yang tidak disukai Karmel. Mau nggak mau, Karmel pun harus tetap menyetujuinya. Karena ini adalah salah satu impiannya. Mana mungkin dilepas? Selama kompetisi, sikap Sadam sama sekali nggak membantu. Dia malah seenaknya sendiri, melakukan ini itu sendiri. Padahal kan mereka ini satu tim. Hal itu awalnya membuat Karmel jengkel. Lalu bagaimana kelanjutannya?
Novel debutnya kak Lia nih. Novel tipis, tapi seru banget menurutku. Karena nggak cuma nyeritain tentang perjuangan Sadam, Karmel dan Satria untuk TCC, tapi juga nyeritain konflik yang terjadi di keluarga Sadam. Alesan kenapa dia jadi pendiem dan dingin. Waktu baca novel ini, aku berasa banget kayak lagi nonton Master Chef tapi yang ngikutin remaja-remaja gitu. Keren deh.
Nggak cuma itu aja, menurutku ada nilai moral di sini. Salah satunya itu menyesuaikan diri. Entah sama siapa aja. Entah lingkungan kerja, lingkungan sekolah. Ya intinya semuanya sih. Sama musuh juga! Karmel kan juga harus nyesuaiin diri mau nggak mau. Sadam juga. Meskipun Sadam orangnya dingin kayak Kutub, dia juga berusaha gimana caranya, biar tetep jalan di kompetisi ini, tapi dia juga bisa kerjasama dan nggak nganggep rendah Karmel.
Quotable:
Quotable:
"Itu karena gue, nggak bisa lihat orang yang gue sayang dekat sama orang lain. Apalagi dia kelihatan bahagia sama orang itu. Gue akan bahagia kalau dia bahagia. Hanya saja, gue belum sanggup terima itu semua. Karena itu gue menghindar." — P. 195
"Lo pengecut kalau berani bikin Karmel nangis sampai kayak gitu. Asal lo tahu aja. Lo beruntung punya dua hal yang nggak bisa gue miliki. Kompetisi ini dan Karmel. Gue sayang sama dia, tetapi dia lebih sayang sama lo!" — P. 209
"Aku ngerasain sakit dan nyeri banget di ulu hati waktu kamu bilang, aku nggak boleh nemuin kamu lagi setelah grand final. Dan aku merasa panas. Kayak ada kebakaran hutan atau apa pun itu di dalam dadaku, waktu Satria meluk kamu di akhir acara tadi." — P. 224
No comments:
Post a Comment