Sunday, June 23, 2019

[Review] Zero Class 2 : Revelation


Judul : Zero Class 2: Revelation

Penulis : Pricillia A. W

Penerbit : Gramedia

Tebal : 292 Halaman

"Masalah itu nggak melulu datang dengan wujud besar. Kalau lo cermat menemukan sudut yang lebih tinggi untuk melihatnya, semuanya akan terlihat kecil."


BLURB

Pertempuran babak kedua dimulai!

Gita optimis akan memenanginya. Tiga senjata ampuh sudah dimilikinya: sederet keberhasilan yang diraih pada pertempuran sebelumnya, kekompakkan anak 11 IPS 4, serta Nathan yang mulai percaya padanya.

Namun, siapa sangka gempuran dari kubu musuh makin bertubi-tubi. Pertempuran kali ini lebih berliku, memusingkan, dan meninggalkan perih. Untuk menjauhkan Gita dari sasaran musuh, Nathan dan Radit memutuskan bekerja sama. Rupanya, ada seseorang yang lebih dulu menjaga Gita. Seseorang yang berjanji melindungi Gita apa pun risikonya.

Celakanya, banyak korban berjatuhan. Persis setelah serangan terakhir diluncurkan, terkuaklah sepenggal masa lalu yang kemudian memetakan konflik tak masuk akal ini dengan jelas. Semua orang pun memikirkan ulang sosok musuh yang selama ini mereka hadapi.

- - - - - - - - - -

Masih dengan murid di kelas 11 IPS 4, perjuangan Gita awalnya berat, tapi karena support dari Derby, Kenya, Lia dan yang lainnya, Gita berhasil membawa mereka sedikit naik sekarang. Mereka boleh masuk ke pensi semester kemarin, dan mereka juga memenangkan lomba, meski nggak juara satu.
"Gue bakal diskors satu minggu karena dituduh mengambil paksa uang SPP Levina. Sekeras apa pun gue menjelaskan duduk perkara permasalahan ini, nggak berguna sedikit pun." — P. 58
Masalah pertama di kelas 11 IPS 4. Masalah yang berawal dari Kenya yang dituduh karena mengambil paksa uang SPP, dan jangan lupain juga bumbu-bumbu lainnya yang bakalan bikin nama 11 IPS 4 tercoreng lagi. Pelakunya masih belum jelas, karena di 11 IPS 4, semuanya terlihat sama. Sama-sama nggak pengen ada di kelas itu.

Gita sendiri di buku kedua ini mulai agak menjauh dari temen-temennya, karena papanya sakit, dan dia punya temen baru di rumah sakit. Andro. Cowok yang memuja mamanya, yang memperhatikan mamanya. Dari luar keliatan bahwa dia emang anak baik-baik. Selain itu, dia juga suka nemenin Gita, jadi tempat curhatnya Gita. Hal inilah yang kemudian bikin anak 11 IPS 4 malah marah karena nganggep Gita udah nggak mau memperjuangkan hal-hal yang dulu diagung-agungin sama Gita. Menaikkan citra 11 IPS 4. Perpecahan antar kelas juga mulai keliatan, bahkan di dalam gerombolan Gita sendiri. Kalau sudah begini, apalagi yang akan dilakukan Gita untuk membuktikan bahwa Gita masih peduli?


Di novel kedua ini, persaingannya makin sengit. Apalagi muncul tokoh baru si Andro ini. Konfliknya mulai terasa berat, karena nggak cuma persaingan 11 IPS 4 melawan SMA Nusa Jaya, tapi di sini mulai ditunjukin kalau mereka udah punya kepentingan masing-masing. Jadi makin seru gitu.

Untuk novel kedua ini aku lebih suka sih daripada yang seri satu, soalnya di seri dua ini mulai keliatan siapa yang sukanya nyebar fitnah, siapa yang suka main belakang, udah mulai ketauan masa lalu masing-masing juga. Jadi udah mulai terpetakan gitu. Konfliknya lebih berat, tapi malah ini yang menurutku jadi daya tarik. Apalagi Andro ini juga secara langsung berhubungan sama mereka semua gitu. Jadi mikir kalau Andro ini suruhannya seseorang loh!

Quotable:
"Adakalanya menghadapi dunia yang begitu keras ini perlu orang yang lunak dengan cara tutur dan logika seperti anak kecil. Selalu optimis serta berceloteh tentang hal-hal besar di luar nalarnya. Karena terkadang kata-katanya dapat menyentil bagian terdalam hati seseorang." — P.71 to 72

No comments:

Post a Comment