Judul : Kisah untuk Dinda
Penulis : Erisca Febriani
Penerbit : Storial.co
Tebal : 316 Halaman
"Orang paling hebat itu bukan orang yang selalu menang, melainkan orang yang selalu dijatuhkan berkali-kali, tetapi selalu memilih buat bangkit. Mama percaya anak Mama begitu."
B L U R B
Berpacaran selama 5 tahun tidak lantas menjamin kelancaran hubungan Dinda dan Geri.
Geri sudah meraih mimpinya sebagai produser perusahaan pengembang gim, sementara Dinda masih berjuang mencapai impiannya menjadi makeup artist. Tanpa diduga, perbedaan ini menimbulkan masalah, hingga puncaknya menciptakan jarak dan memisahkan mereka. Geri hanya ingin membantu, tetapi Dinda menganggapnya terlalu ikut campur.
Bisakah keduanya menemukan titik temu untuk kembali bersatu?
Ini adalah kisah tentang seorang laki-laki yang berusaha memperjuangkan cintanya dan seorang gadis yang berusaha meraih mimpinya.
- - - - - - - -
Dinda, gadis penuh semangat yang baru saja mendapatkan posisi sebagai wakil direktur. Apakah dia senang? Tentu aja. Ini adalah pekerjaan yang sangat disenanginya, meskipun yang menjadi atasannya langsung adalah calon kakak iparnya sendiri, Kak Iren. Sayangnya, hal ini nggak berlangsung lama, karena curi dengarnya dia di ruangan kak Iren.
"Kenapa banyak orang larut dalam gim daripada dunia nyata? Karena dalam gim itu menawarkan ilusi. Mereka bisa dapat uang sebanyak-banyaknya, sementara di dunia nyata, mereka harus banting tulang susah payah untuk dapatin itu. Mereka bisa mendapatkan penghargaan dengan mudah. Perasaan berhasil yang sebetulnya ilusi." P. 90 to 91
Geri, cowok yang diusianya sekarang sudah jadi pengembang gim terkenal dan bisa dibilang cukup sukses juga lho! Buat dia, segala-galanya bakalan dilakuin selama itu membuat Dinda nyaman. Hubungan mereka ini juga unik menurutku, ya nggak unik sih, biasa aja. Normal gitu. Yang cowok pendiem, tapi yang cewek ekspresif banget.
Karena curi dengar yang dilakukan Dinda, hubungan mereka jadi berjarak. Malah membuat Dinda pengen banget menyudahi hubungan ini. Walaupun udah lima tahun jalan, tapi semuanya harus berhenti sebelum dia semakin sakit hati. Memangnya apa sih yang didengarnya dari Kak Iren, sampai-sampai dia pengen banget menyudahi hubungan yang nggak sebentar ini?
R E V I E W
Awalnya, aku kira, Kisah untuk Dinda ini harus dibaca dari Kisah untuk Geri, habisnya kayak lanjutan gitu kan katanya. Tapi ternyata bisa dibaca terpisah kok. Nggak bikin bingung juga. Suka deh. Hihi..
Kembali membaca karya kak Erisca setelah sekian lama tuh rasanya kayak kangen. Hehe.. Padahal bacanya cuma Serendipity aja. Haha.. Enggak, tapi tulisan kak Erisca selalu bisa menyentuh aku lho. Dan banyak banget pelajaran tentang kehidupannya.
Di awal membaca kisah ini, aku sudah disuguhi sama betapa manisnya hubungan Dinda-Geri. Gimana Geri nggak malu, biarpun Dinda ini ternyata anak seorang koruptor. Bahkan dia bangga dengan apa yang dilakuin sama Dinda. Cowok idaman banget ya? Bisa bikin cewek merasa puas dan cukup dengan dirinya sendiri. Nah, ternyata, semua yang didapatkan Dinda itu nggak murni dari jerih payahnya dia, tapi ada juga bantuan dari Geri. Nah, dari sinilah semuanya jadi masalah buat Dinda.
Yang aku suka, selain membahas hubungan Dinda-Geri, di sini juga dibahas tentang kehidupan keduanya, jadi yaa.. buku ini bisa dibaca lepas, tanpa perlu membaca Kisah untuk Geri. Selain itu, banyak banget masalah yang biasa kita hadapi sehari-hari dibahas di sini, mulai dari pekerjaan, keinginan untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik, persahabatan juga. Komplit banget!
Aku juga suka sama Dinda yang pantang menyerah, walau menurutku, itu egonya yang berperan besar. Tapi aku suka, dia mau berusaha keras untuk apa yang dia suka, meski harus ditampar keras sama keadaan dulu. Hihi.. Tapi itu normal kok. Dann.. cukup banyak penjelasan tentang dunia gim. Meskipun nggak begitu dijelaskan mendetil, tapi kak Erisca menjelaskan secara keseluruhan tentang dunia gim secara luas gitu. Mulai dari divisi apa aja, kira-kira apa yang harus dikerjakan sama divisi tersebut, keren banget sih risetnya.
Quote from Book
"Kita tuh hidup menanggung kutukan itu; bangun, makan bekerja, istirahat, terus-menerus mengulang siklusnya tanpa henti. Upaya seseorang mendorong biar sampai di puncak itu cuma ilusi sesaat. Udah di atas, lihat seseorang ada yang lebih lagi, terus muncul sikap enggak mau puas, kita akhirnya mendorong batu itu lagi. Kutukan yang bikin manusia enggak pernah puas dan terobsesi mendapatkan sesuatu." P. 9"Hati bukan barang, yang kalau rusak, bisa diganti sama hal baru. Enggak segampang itu." P. 65"Enggak ada seseorang yang langsung jadi dewasa, semuanya butuh belajar, toh kita semua baru kali pertama kan hidup di dunia? Sesuatu yang memang ditakdirin buat kamu, dia bakal kembali, gimanapun caranya, tapi kalau bukan buat kamu, dia bakal pergi. Orang paling hebat itu bukan orang yang selalu menang, melainkan orang yang selalu dijatuhkan berkali-kali, tetapi selalu memilih buat bangkit. Mama percaya anak Mama begitu." P. 94"Kesetaraan gender harusnya enggak hanya diberlakukan sama perempuan, cowok juga kan, kayak tadi tuh contohnya. Peraturan bahwa cowok enggak boleh nangis, itu kuno banget sih." P. 102"Hei, enggak masalah, lagian patah hati tuh hal yang biasa kali, itu risiko. Cinta itu kan kayak bunga, ya. Kalau kita menanamnya, harus bertanggung jawab merawatnya, dan harus terima kenyataan seandainya suatu hari nanti bungan mati diserang hama atau penyakit." P. 115"Terkadang seseorang butuh berbohong untuk menyelipkan kebahagiaan bagi orang lain." P. 161"Hidup luar biasa, tapi enggak bahagia, buat apa? Orang-orang luar biasa tuh butuh kekuatan mental yang ekstra, makanya banyak artis depresi, karena tekanannya juga besar. Jadi gue mau jadi manusia biasa aja, yang hidup dan menghidupi, serta punya banyak waktu sama keluarga." P. 164"Aneh banget, cowok yang punya nafsu, tapi cewek yang dipaksa menjaga cara berpakaian. Harusnya sama-sama, dong, biar adil. Cewek berpakaian seksi atau terbuka, bukan berarti memaklumi cowok-cowok buat memperbolehkan pelecehan ya, kamu inget itu. Susah banget jadi cewek, untuk jadi diri sendiri aja dipaksa buat bertanggung jawab sama pikiran banyak orang." P. 168"Enggak usah menebak-nebak, deh. Kadang isi kepala tuh menjebak, enggak seharusnya lo langsung percaya, apalagi menduga-duga, daripada nyesal kemudian hari." P. 192"Berbohong memang sebuah pertahanan diri yang akan dilakukan manusia untuk melindungi perasaannya. Berbohong untuk menutupi rasa sakit, berbohong untuk menjaga harga diri, dan jenis kebohongan yng sebenarnya adalah awal dari berbagai kebohongan lainnya." P. 218"Lihat Bang Abdul sama Kak Iren, aku jadi sadar bahwa jatuh cinta sama seseorang itu gampang banget, tapi yang susah itu mempertahankan rasa cintanya. Ada kala perasaan itu bakal surut, cinta bisa memudar... tapi bukan berarti harus pasrah gitu aja, kan? Kalau pasrah berarti kalah, kalau menyerah berarti pisah." P. 298 to 299
No comments:
Post a Comment