Saturday, May 1, 2021

[Review] Zero Sum Love

 
 

Judul : Zero Sum Love

Penulis : Dadodado

Tebal : 353 Halaman

"Menjadi ibu nggak menjadikan kamu harus berkorban terus-menerus untuk anak kamu. Hidup kamu sama berartinya dengan hidup Aksa. Kalau kamu belum merasa nyaman untuk berhubungan dengan orang yang baru, ya jangan."


B L U R B

Menjadi janda selama bertahun-tahun membuat Rhea menjadi nyaman untuk sendiri. Terlebih, kehadiran Aksara membuatnya fokus mengurusi anak semata wayangnya itu ketimbang pergi berkencan dengan orang baru.

Namun, ketiga sahabatnya tampaknya tidak setuju dengan pemikirannya. Oh, tambahkan juga tetangga barunya yang menyebalkan itu. Mereka berempat menggilir dia untuk pergi dari satu kencan ke kencan lainnya dan bertemu dengan berbagai macam pria.

Apa kali ini Rhea akan menemukan pria yang akan kembali membuatnya jatuh cinta dari sekian banyaknya pertemuan itu? Atau justru dia menemukannya di tempat yang tidak pernah disangka sebelumnya?

Tapi bagaimana dia bisa menjatuhkan hati ketika hatinya masih dimiliki oleh mendiang suaminya?

- - - - - - - - - -

Rhea, seorang janda satu anak. Kehidupannya baik-baik saja, Aksara—anaknya—tumbuh dengan baik dan pintar, sangat mengerti ibunya, berusaha sebisa mungkin untuk tidak merepotkan ibunya. Rhea sendiri juga tipe pekerja keras, berusaha sebisa mungkin untuk membuat Aksara senang, menghabiskan waktu dengannya di akhir minggu untuk bermain PS salah satunya. Ya meskipun kalah terus dan kadang bikin Aksara bosen.
"Lo siap gitu punya anak yang bukan darah daging lo sendiri? Bilang siap sekarang beda saat jalanin nantinya. Ever think kalau nanti lo punya anak juga perlakuan lo akan sama nggak?" P. 71
Janu, tetangga baru Rhea yang awalnya cukup menyebalkan karena dia melakukan hal yang tidak senonoh. Selain itu, dia juga nggak suka sama anak kecil. Padahal, Aksara suka banget main di tempatnya Janu karena dia bisa main PS dan Aksara selalu kalah kalo main sama dia. Kenapa dia nggak suka sama anak kecil ya?

Rhea sebenernya sudah capek, karena perjanjian konyol yang tak disengajanya, dia jadi harus ketemu sama cowok yang berbeda hampir setiap minggunya. Hampir ketiga temannya getol melakukan hal ini. Karena apa? Biar Rhea punya temen, apalagi Farras, dia cewek yang paling bersemangat buat ngejodohin Rhea. Tapi apa bisa? Wong Rheanya sendiri nggak ada keinginan untuk menemukan pasangan lagi. Hatinya udah nggak muat buat cowok lain.


R E V I E W


Selama baca buku ini, aku bisa cekikikan sendiri, senyum-senyum sendiri. Kayaknya udah kena sindrom Om Anu ya? Hahaha.. Tingkah mereka berdua cukup absurd sih menurutku.

Oke, aku bakalan bahas kehidupan Rhea dulu. Jadi janda apakah enak? Oh belum tentu. Kadang Rhea juga ngerasa kesepian, karena biasanya ada yang nemenin dia, ada yang jadi sandarannya dia ketika capek. Tapi semua itu tuh kayak ditepis sama dia. Buat Rhea, menikah itu sekali seumur hidup. Kalo sudah sama mendiang suaminya, ya udah. Dia selalu ada rasa bersalah waktu deket sama cowok lain. Takut menelantarkan anaknya juga. Padahal kalau dia mau, anaknya juga pasti membantunya kok.

Janu, tetangganya Rhea yang melakukan hal nggak senonoh di pertemuan pertama mereka ini menurutku lucu lho. Dia nggak suka anak kecil, tapi malah selalu direcokin sama Aksa. Herannya lagi, Aksa kayak langsung aja gitu deket sama dia. Padahal Janu tuh nggak ada ngebaik-baikin Aksa, yang ada Aksa disewotin, kadang nadanya juga judes banget. Tapi Aksa tetep milih untuk nempel terus sama Janu. Dia sendiri bahkan sering jadi tempat penitipannya Aksa, dan hubungan mereka juga semakin dekat lho.

Aku pribadi, lebih suka Zero Sum Love ini sih, daripada Out of Wedlock. Karena masalah di sini lebih kompleks. Nggak cuma pekara Rhea, tapi juga ada dimasukkan cerita persahabatannya, bagaimana hubungan mereka di sana, bagaimana gejolak hubungannya. Cuma memang, di sini bonding antara ibu dan anaknya nggak sekuat di Out of Wedlock. Masa lalu Janu juga dijelaskan kok. Bukan semata-mata dia cowok bebas yang nggak mau menikah dan nggak menyukai anak kecil. Aku suka sekali waktu baca ini. Hihi.. Jadi nggak sabar menunggu cerita sahabat-sahabatnya Rhea yang lain.


Quote from Book
"Ngeliat kalian punya anak itu nggak banget menurut gue. Don't get me wrong, I love Aksa and Kata, I'm their Godmother. Tapi punya anak sendiri itu nggak pernah masuk dalam hal yang ingin gue lakukan. Punya anak sendiri itu beraarti a lifetime commitment dan kalian tahu gue nggak bisa." P. 3 to 4

"Menjadi ibu nggak menjadikan kamu harus berkorban terus-menerus untuk anak kamu. Hidup kamu sama berartinya dengan hidup Aksa. Kalau kamu belum merasa nyaman untuk berhubungan dengan orang yang baru ya jangan." P. 75

"Orang-orang mengabaikan bagaimana seorang ibu harus menjaga kewarasannya di tengah tuntutan serta ekspektasi yang membabi-buta pada dirinya dari lingkungan." P. 77

"Kamu nggak akan pernah bener-bener mengenal orang sih, Rhe. People change. Bersama orang lain itu kayak belajar mengenai mereka seumur hidup, selalu ada hal baru yang lo kira nggak pernah mereka lakukan tapi ternyata iya." P. 125

"Hanya karena Farras terlihat cuek dan ceplas-ceplos, bukan berarti dia nggak bisa ngerasa sedih, kan? Cara dia dan lo ngelaluin fase kelabu aja yang berbeda." P. 235

"I don't know, just say you sorry you made her mad or sad maeby? Aku selalu bilang gitu. Biasanya mami bakalan kasih tahu aku salahnya di mana setelah itu aku bisa minta maaf properly. Kata Om Wira, kalaupun kita enggak tahu salahnya apa, bukan berarti juga kita benar." P. 291

"Kalau suatu saat nanti, gue bakalan alamin hal yang serupa. Gue bakalan jatuh cinta lagi ke seseorang yang tahu cara menghargai gue dan juga Hime. Seseorang yang lebih milih mati dibanding nyakitin kami berdua." P. 322

No comments:

Post a Comment