Thursday, August 5, 2021

[Review] My Best Friend is A Goddess

My Best Friend is A Goddess

Tara Eglington

Clover

416 Halaman

"Pakaian-pakaian itu adalah bukti bahwa semua asumsi kami tentang masa depan dan apa yang menunggu kami bisa, secara instan, hilang karena takdir."


B L U R B

Emily dan Adriana telah bersahabat sejak SD.
Namun, Adriana harus pindah ke Kalimantan di usianya yang berumur 14 karena ibunya meninggal.

Dua tahun kemudian, saat gadis itu kembali ke Amerika, Adriana yang tadinya cupu berubah menjadi gadis paling cantik di sekolah.
Emily awalnya cemburu, namun tetap berusaha menjadi sahabat baik untuk Adriana. Sampai akhirnya, persahabatan mereka berubah saat keduanya naksir Theo, anak baru di sekolah mereka.
Belum lagi Adriana tiba-tiba direkrut oleh Geng Sepuluh, geng cewek paling populer di sekolah.

Dengan segala perubahan itu, Adriana dan Emily pun dipaksa untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dan persahabatan mereka yang ternyata jauh dari sempurna.

- - - - - - - - -

Adriana, seorang introvert yang seringkali memendam apa yang dirasakannya. Apalagi sejak ibunya meninggal, dia rasanya udah nggak tau harus gimana lagi. Sosok ibu segitu pentingnya untuk anak umur empat belas tahun, kan? Sahabat yang dipunya hanya Emily, satu-satunya sahabat yang dekat dan cocok banget sama dia. Meskipun Emily kadang bisa sangat cerewet dan mengganggu, tapi bagi Adriana, hal ini nggak masalah.
"Premis dari mitos itu adalah—jangan membiarkan dirimu berkhayal atau mengharapkan sesuatu yang lebih karena harapan itu bisa saja memberikan hal-hal yang buruk padamu dan duniamu—terdengar sangat menyedihkan." 
Emily, sejak dulu selalu diejek lantaran tidak memiliki sosok Ayah yang benar-benar ada, bisa dipegang dan dilihat fisiknya. Mungkin dulu dia bisa berkhayal, tapi lama-lama, dia sadar, bahwa Ayah yang dia butuhkan itu tidak pernah ada. Persahabatannya dengan Adriana tentu saja sangat menyenangkan. Bahkan dia sangat sedih saat Adriana harus pindah ke Kalimantan untuk sementara waktu. Tapi waktu dia kembali dari Kalimantan, kenapa ada yang berbeda? Kenapa Adriana seperti bukan yang dia kenal dulu?

Persahabatan keduanya sedikit banyak mulai diuji. Apalagi ketika Emily menyadari bahwa mereka berdua sama-sama menyukai satu cowok yang sama, Theo, cowok yang berkenalan dengan baik dan bahkan bisa membuat Adriana nyaman, dan juga membuat Emily terpesona dengan pengetahuannya tentang seni. Bisakah mereka melalui itu?


R E V I E W

Membaca kisah Em dan Ade ini berasa aku balik lagi ke masa-masa sekolah dulu. Sayangnya, kalo sekolah di Indonesia kan nggak bisa pindah-pindah kelas gitu. Seharian ya temennya itu-itu aja. Kalo di luar negeri seru deh, jadi temennya bisa gonta-ganti.

Kisah mereka sejak awal ini udah bikin aku tertarik banget. Ade yang pindah sekolah demi menutupi kesalahannya di sekolah lama. Bahkan dia juga dipermalukan di sana. Pasti kesalahan ini cukup besar dan bikin malu, yang kalo bisa mah mengubur diri aja ketimbang harus menghadapi masalah ini. Sayangnya, Ade harus kembali lagi.

Kembalinya Ade ini cukup bikin gempar. Karena Ade yang dulu beda banget sama yang sekarang. Dia lebih cantik, lebih terawat, cocok banget lah bersanding sama Geng Sepuluh, geng terkenal di sekolah yang isinya cewek-cewek cantik semua. Tipikal orang yang akan dihindari, supaya nggak bikin beban hidup di sekolah makin nambah.

Yang aku suka, selain ngebahas tentang masalah persahabatan, di sini juga dibahas masalah seni! Meskipun aku awam banget sama dunia seni, apalagi melukis dan menggambar, di sini dijelaskan cukup detail lho. Jadinya aku ikut keseruannya Em selama dia menceritakan tentang kisahnya. Ah, di sini juga membahas tentang pembullyan. Tau banget kan, di luar negeri kalau masalah pembullyan itu lebih parah daripada di Indonesia? Nggak hanya itu aja, tapi juga membahas tentang masalah keluarga juga.

No comments:

Post a Comment