Friday, August 9, 2019

[Review] Fallen


Judul : Fallen

Penulis : Indah Hanaco

Penerbit : Mahaka

Tebal : 314 Halaman

"Membenci seseorang itu menggegoti diri sendiri, menyedot semua energi positif yang kita miliki. Yang terpenting, sekarang kita sudah berkumpul lagi."


BLURB

Velma adalah tunangan Evan. Hari pernikahan mereka telah ditentukan hingga sebuah peristiwa nahas terjadi. Sebuah kejadian yang membuat perempuan itu membenci Evan selamanya. Kebencian yang membuat Velma diam-diam bersyukur bahwa tunangannya itu meninggal, setelah koma beberapa hari akibat kecelakaan mobil.

Hari kematian Evan membuat Velma lega sekaligus tersiksa. Lega karena tak akan pernah melihat sosok tunangannya itu lagi, dan tersiksa karena setiap orang memandangnya dengan iba, karena acara pernikahannya yang gagal. Tapi, di antara semua orang yang berduka untuknya, ia berkenalan Josh, sahabat karib Evan yang selama ini tinggal di Jerman.

Hanya beberapa minggu setelah pertemuan mereka itu, Velma dihadapkan pada sebuah tawaran aneh dari Josh. Dengan luka sakit hati yang begitu dalam dan pengetahuan akan hubungan Evan-Josh yang begitu dekat, Velma tak habis pikir, mengapa Josh mengajaknya menikah?

- - - - - - - - -

Velma, seorang yatim piatu yang cukup mandiri. Bekerja sebagai bagian keuangan pada sebuah perusahaan pembuat tas fashion terbesar di Bogor, membuat dia hidup berkecukupan. Selama ini, dia tidak pernah menjalin hubungan dengan lelaki mana pun, karena dia merasa takut tidak ada yang bisa menerimanya, apalagi statusnya sebagai anak yatim piatu.
"Yang jelas, ada beberapa hal yang membuat kita pantas memikirkan pernikahan. Kamu dan aku sedang tidak punya pasangan, tidak sedang terikat pada siapa pun. Nah, apa salahnya kalau kita berdua menikah?" — P. 74
Josh, seorang arkeolog yang udah lama nggak pulang dan juga nggak berpikiran untuk menikah. Baginya menikah itu cukup merepotkan. Tapi entah kenapa, saat datang ke pemakaman Evan, sahabatnya, dia malah mulai memikirkan pernikahan. Dan anehnya, dia malah menemukan sosok itu pada Velma. Entah apa yang dipikirkannya saat itu. Akhirnya, dia juga berusaha sekuat tenaga untuk merayu Velma menikah dengannya.

Velma sendiri memikirkan banyak hal sebelum menerima Josh. Apa yang akan dipikirkan banyak orang kalau dia menikahi sahabat calon suaminya sendiri? Tapi, Velma juga harus memikirkan akibat dari yang diperbuat Evan sebelum dia meninggal. Di sinilah perjuangan yang dilakukan Josh. Tidak hanya merayu Velma, tapi juga menghadapi Velma. Belum lagi, masa lalu Velma juga berhubungan secara tidak langsung dengan Josh.


Novel terbaru kak Indah yang menurutku cukup greget (padahal aku baru baca beberapa novelnya aja). Konfliknya greget banget. Pas di awal tuh nggak kerasa, malah banyak keselnya daripada senengnya. Soalnya Velma ini anaknya labil banget. Kadang udah milih sesuatu, malah nanti nyesel, dan berpikiran pendek banget. Sumpah kesel banget. Rasanya pengen nggetok kepalanya gitu.

Dari segi konflik, konfliknya itu lebih ke arah konflik batin. Soalnya, menceritakan dari sisinya Velma dan masa lalunya. Jadi cukup beda sih menurutku. Apalagi pas masa lalunya kebuka, dia mulai nggak terima dan mulai nerimanya itu kerasaaaa banget. Kayak nyata gitu. Sudut pandangnya diambil dari orang ketiga. Jadi kita tau masalah apa yang dihadapi sama Velma sebenernya. Meskipun tingkahnya dia ngeselin.

Quotable:
"Manusia itu jauh lebih mulia dibanding hewan, tapi kadang hewan sendiri pun tak sebuas manusia."  — P. 32

"Bagiku, menikah itu lebih banyak menimbulkan masalah. Aku sudah melihat banyak sekali ketidakbahagiaan dari sebuah pernikahan. Pasangan yang tadinya saling cinta menjadi seteru abadi. Menikah berarti memberikan hidup dan kepercayaanmu pada seseorang, membuat posisi kita sangat rentan. Jadi, aku tidak tergoda untuk mencobanya hanya untuk merasa tidak bahagia pada akhirnya. Yah, meski itu hanya salah satu kemungkinan."  — P. 81

"Cinta bisa datang dari siapa saja, bukan harus dari orangtua. Kamu ditinggal mungkin karena ibumu punya kesulitan sendiri, Nak. Dia belum mencarimu, mungkin juga ada alasannya. Jangan menyusahkan diri menebak-nebak apa yang kita tidak tahu pasti."  — P. 86

"Tidak semua rahasia harus dibuka, Babe. Karena ada bagian tertentu yang justru akan membuat semua orang lebih bahagia jika tetap disembunyikan."  — P. 183

No comments:

Post a Comment