Sunday, February 26, 2023

[REVIEW] Our Tangled Vow

Our Tangled Vow

Honey Dee

37 Parts on Cabaca — Ending

"Cowok akan bertahan kalau memang dia cinta, nggak peduli seberapa jeleknya kamu atau walau kamu nggak mau disentuh sama dia. Cowok yang cinta kamu bakal terus memujamu. Kalau nggak, lepaskan saja. Tanpa cinta, seks dan kecantikan nggak akan bisa memaksanya tetap di sampingmu."


B L U R B

Kembali ke kota yang memberinya mimpi buruk bukanlah hal yang mudah. Namun, Vey tidak punya pilihan lain. Ibunya menikah lagi dengan orang yang tidak suka pada anak-anak. Dia harus tinggal dengan yahanya yang hampir tidak pernah pulang dan kakak perempuan yang hobi mabuk.

Itu semua tidak lebih buruk daripada kehidupan sekolahnya. Vey terjebak di sekolah aneh yang memberlakukan peraturan aneh dan mendukung perisakan pada siswa golongan empat. Sialnya, kehadiran Vey malah tidak diterima oleh semua golongan. Dia benar-benar sendirian. Bahkan, cowok yang telah berjanji untuk melindunginya semasa kecil juga bersikap kasar kepadanya.

Sudah cukup! Vey ingin lari. Vey memutuskan untuk pergi dari hidup paling menyebalkan di muka bumi.

- - - - - - - - -

Vey sangat membenci kehidupannya. Ibunya yang tidak menyayanginya, keluarga yang nggak utuh, dan sekarang, dia harus kembali bersama ayah dan kakaknya. Vey sudah mengira, pindah kota dan tempat tinggal tidak membuat kehidupannya membaik.
"Aku belum lihat Ayah. Tapi jelas di sini jauh lebih baik daripada dipukuli Bunda terus. kuanggap saja aku lahir dari batu."
Maina, ibu muda beranak satu yang ditemui Vey di pesawat menjadi teman pertama sekaligus tempat pelarian Vey kalau terjadi sesuatu. Karena mereka memiliki masalah yang sama, Vey jadi mudah dekat dengannya.

Vey kira, kehidupannya adalah yang paling buruk, pindah ke tempat baru tidak membuat semuanya menjadi lebih baik. Ternyata kakaknya suka mabuk, ayahnya juga jarang pulang ke rumah. Secara materi, Vey tidak kekurangan, tapi secara kasih sayang, Vey amat sangat kekurangan. Lalu, untuk apa dia pindah kalau nyatanya sama aja?

Belum lagi sekolah barunya yang sangat nggak mendukungnya. Ada beberapa teman masa kecilnya yang ada di sana, salah satunya adalah Rusty. Tapi apakah mereka bisa berteman lagi? Bisakah Rusty juga menepati janjinya saat kecil dulu?


Membahas tentang sebuah janji. Awalan yang sungguh menarik. Apalagi janjinya anak kecil. Nggak semua anak kecil bisa menepati janjinya kan? Kalau jangka pendek sih mungkin iya. Tapi kalau jangka panjang? Belum tentu. Apalagi masa kecil yang dialami Vey cukup tragis.

Tidak hanya membahas teman, tapi juga keluarga. Punya anak ini menurutku tanggung jawabnya besar. Karena anak nggak bisa cuma dikasih uang doang. Anak kecil tetep butuh dididik orang tuanya, disayang sama orang tuanya. Nggak bisa semata-mata dikasih duit, disekolahin di tempat mahal, anaknya jadi orang yang baik dan beradab. Yang dikasih kasih sayang aja kadang masih banyak cacatnya, apalagi nggak dikasih sama sekali.

Membahas keluarga Vey ini juga cukup pelik. Kedua orang tuanya yang lepas tangan, yang paling bikin gemes ibunya sih. Aku tuh paling benci kekerasan sama anak, sejauh yang aku tau, mukul anak tuh bisa bikin saraf di otak putus, yang akhirnya bikin anak jadi terganggu perkembangannya. Selain itu, ya jelas aja trauma mendalam. Kukira ayahnya adalah sosok yang penyayang. Ternyata enggak, sama aja. Cuma ayahnya nggak mukul, tapi marah-marah. Memang bener, kehidupan Vey nggak baik-baik aja.

Yang difokuskan di sini nggak hanya Vey, tapi juga Maina, kehidupan Maina ini juga sama berantakannya dengan Vey, cukup pelik juga. Belum lagi Maina ini denial, jadi ya makin sip deh! Mantap suratap.

Kukira ini bacaan yang tidak terlalu banyak menghabiskan emosi. Ternyata Vey, apalagi Maina, banyak banget menghabiskan emosiku! Haha.. Awalnya aku cukup heran, karena mendadak kedatangan Drey dan Heath. Ini kan ada di novelnya kak Honey Dee lainnya, wah, kayaknya nggak bakalan nyambung deh baca ini. Tapi ternyata ya nyambung-nyambung aja kok.

Aku rekomen ini karena banyak sekali pembahasan tentang remaja, keluarga, hubungan antar pasangan, dan trauma. Jadi silahkan dibaca, apalagi yang nulis kak Honey Dee, nggak perlu diragukan lagi. Saranku, selama membaca, jangan pakai emosi, mengalir aja. Hahaha..


From the book...
"Papa bulang lelaki sejati nggak pacaran. Lelaki sejati langsung melamar."

"Cowok yang nggak bisa menghormati cewek di tempat umum gitu, nggak akan bisa menghormati cewek saat cuma berdua."

"Orang punya kelebihan dan kekurangan, Mbak. Kalau Mbak ingin dimaklumi, coba sekali saja memaklumi Ayah. Bagaimana juga, orangtua itu juga manusia."

"Tidak semua orang dewasa lulus dalam ujian pendewasaan, Nak. Banyak orang dewasa yang harus menjadi tua karena waktu yang terus berputar. Sebenarnya, di dalam dirinya masih ada kekosongan karena menjalani masa kecil yang gagal."

"Kalau jadi anak dari orangtua yang sayang sama anak, aku nggak perlu lagi mengemis cinta dari orang lain."

"Perselingkuhan nggak dimulai dari orang ketiga, tapi dari pasangan itu sendiri. Kalau memang ayahmu punya pertahanan yang kuat, sekeras apa pun Maina berusaha, dia nggak akan berhasil."

"Namun, yang harus dimengerti, lelaki sejati lebih memilih memendam kerinduan dan datang pada saat yang tepat daripada membiarkan perasaannya menjadi hewan liar."

"Aku ingat pesan Mama untuk nggak nyakiti cewek. Cowok tercipta buat melindungi cewek, bukan nyakitin."

No comments:

Post a Comment