Self Love
Janeera Amba
Klik Media
249 Halaman
"Jangan sampai mendengarkan orang lain membuatmu kehilangan kepercayaan terhadap dirimu sendiri. Itu menyedihkan!"
B L U R B
"Do you want to meet the love of your life? Look in the mirror."
(Bryon Katie)
Kata-kata Bryon Katie itu selalu terngiang di telinga saya sejak pertama kali membacanya. Entah. Saya tidak ingat pasti di mana membacanya. Mungkin di sebuah artikel motivasi yang saya baca saat sedang jatuh-jatuhnya. Ya, saya menemukan kata-kata itu ketika saya selalu berpikir bahwa tidak ada yang peduli kepada diri saya saat itu. Tidak ada yang mencintai saya lagi. Anda pernah memikirkan hal seperti itu juga?
Ternyata jawaban dari semua pertanyaan itu sederhana.
Cinta dalam hidupmu bisa kamu temukan saat menatap cermin.
Dirimulah cinta sejatimu. Tidak ada kata sulit untuk mencintai diri sendiri apalagi kalau kamu membaca buku yang sedang kamu pegang ini. So, selamat mencintai diri sendiri.
- - - - - - - - - -
Hula~~ Karena kali ini aku reviewnya non fiksi, seperti biasa, mari langsung membahas isi bukunya saja.
Seberapa sering kita memuji diri sendiri? Sudah cukup sering? It's good then. Kalau kurang, cobalah untuk sering-sering memuji diri sendiri. Apakah itu narsis? Ah, enggak juga. Menurutku, salah satu bentuk mencintai diri sendiri, selain menerima diri, ya memuji.
Sadar nggak sih, kadang kita tuh suka menekan diri sendiri, karena tetangga kanan kiri lebih baik? Lebih di atas kita? Terus kita mulai deh nyalahin diri sendiri, bilang kalau diri ini nggak mampu, nggak lebih baik, bodoh dan segala macem? Padahal ya enggak juga lho. Siapa tau, tetangga ini memang udah passionnya di sana, memang punya privilage yang kita nggak punya, atau sesimpel sudah terbiasa aja.
Kalau terus-terusan nyalahin diri sendiri begini, apa nggak kasian juga? Kita pasti lebih memforsir diri sendiri, giliran udah mencapai target, nggak ada yang muji. Kadang hal-hal kayak gini, nggak terlalu kita perhatikan, karena merasa bahwa hal ini ya sewajibnya dilakukan. Padahal, setiap orang punya waktu dan masanya masing-masing. Mungkin orang lain bisa mencapainya dalam beberapa hari aja, tapi kita perlu sedikit atau bahkan banyak waktu untuk mencapainya. Nggak masalah.
Di sini, aku suka dengan penulisan kak Janeera, nggak hanya menceritakan keresahannya, tapi juga memberi contoh, bagaimana dia melalui hal itu, atau bagaimana tokoh terkenal menghadapi itu. Jadi nggak menggurui gitu. Lebih mudah nyantol.
Jujur, selama baca tuh aku kayak, "Oh iya, bener juga ya." Karena memang keresahan yang diangkat sama kak Janeera ini juga dirasakan semua orang. Apalagi yang lagi ngalamin krisis kepercayaan diri atau quarter life crisis. Berasa kayak diceritain sama temen. Mana bahasanya juga mengalir banget. Jadi enak aja gitu.
Ah, aku juga suka dengan kutipan di covernya. Cintailah dirimu, maka kehidupan akan mencintaimu. Percaya nggak percaya, ketika kita sudah lebih menerima keadaan kita sebaik-baiknya, lebih legowo, pasti deh, segala dalam hidup ini sedikit banyak dilancarkan.
Last, ini cocok untuk kamu yang kadang sulit 'menerima' diri. Yuk mulai cintai dirimu sendiri, karena kalau bukan kamu, siapa lagi?
From the book...
"Ingatlah bahwa dirimu adalah milikmu dan bukannya milik orang lain. Kamu berhak atas dirimu, maka kamu juga yang harus mendengarkan apa kata dirimu. Jangan merendahkan dirimu dengan berpikir bahwa apa yang dikatakan dirimu belum tentu benar." P 52"Sebab, sebelum kita memaafkan orang lain, terlebih dahulu kita harus belajar memaafkan diri sendiri. Setuju?" P. 78"Yang ingin saya katakan, berubah menjad apa pun kalian, pastikan kalian berubah karena diri kalian sendiri. Bukan karena orang lain di luar dirimu. Sebab, jika kamu hanya berubah lantaran karena sesuatu di luar dirimu, ketika sesuatu itu tidak lagi menerimamu, yang tersisa hanyalah kekecewaan." P. 105
No comments:
Post a Comment