Tuesday, April 11, 2023

[REVIEW] This is Me!

This is Me!

Muhajjah Saratini

233 Halaman

Klik Media

"Hidup bukan melulu materi, tetapi kesempatan itu ada dan kamu yakin bisa meraihnya, kenapa tidak dikejar? Jangan memnbodohi diri sendiri dengan berbagai alasan tidak bermutu."


B L U R B

Setiap orang bebas mengambil jalan yang disukai dan diyakini.
Setiap orang berhak untuk mencintai diri sendiri sebelum mengurusi banyak kepentingan, menyiapkan apa pun yang diperlukan untuk kenyamanannya, juga mendukung agar ekspresi, kreativitas, dan kemampuannya dikembangkan semaksimal mungkin agar tidak menjadi zombie-zombie tanpa tujuan.

Buku ini mengajak meninggalkan mereka yang menjadi makhluk-mekhluk yang kehilangan arah dan tujuan dalam kehidupannya, yang menjadikan rutinitas sebagai pembunuh sisi kebebasan jiwa merdeka. Disertai beberapa kuis kepribadian dan lembar kosong untuk tulisan, demi membebaskan dan mengekspresikan perasaanmu.

Sebab, jiwa yang merdeka tentu akan menghasilkan keinginan untuk menjadi jiwa yang lebih kuat!

- - - - - - - - -

Siapa di sini yang suka jadi people pleaser alias lebih suka menyenangkan orang lain ketimbang diri sendiri? Yuk ngacung yuk! Sadar nggak sadar, kadang kita tuh lebih banyak memikirkan perasaan, kepentingan dan pendapat orang lain. Mulai dari cara berpakaian, makanan, bahkan sampai ke kehidupan pribadi. Sebagian orang, bisa menolak atau memfilter pendapat orang, tapi ada juga sebagian yang nggak bisa menolak. Alasannya bisa karena takut nanti akan ditolak dan disisihkan, atau nggak enakan.
"Memaksakan diri menerima kepribadian buruk orang lain akan merusak bukan hanya jiwa, melainkan juga fisik kita." P. 69
Seringkali juga, kita tuh suka menunda-nunda waktu untuk mengerjakan sesuatu. Selalu akan ada hari esok, itu alasan yang sering dipakai. Nanti bisa dikerjakan lagi, nggak ada ide, dan alasan atau distraksi lainnya. Padahal kan itu harus dikerjakan sesegera mungkin, supaya nggak menumpuk, nggak dikerjakan mendekati deadline.
 
Hal kecil yang sedikit banyak nggak kita sadari, karena merasa ada pembenaran lain, misalnya lagi capek, kepala pusing, ada kerjaan lainnya. Nah, ternyata itu tuh ada alasannya, kenapa kok bisa jadi pribadi yang seperti itu. Di buku ini banyak banget penjelasan tentang kepribadian yang diambil dari teori-teori psikologi. Selain itu, ada juga kuis kepribadian yang kayak jaman dulu ada di majalah gitu. Jadi ikutan semangat ngisi dan ngitung hasilnya.

Ada diselipkan juga cerita-cerita yang terkait dengan pembahasan di setiap babnya, dan juga ada refleksinya. Beneran berasa ikutan kelas, padahal enggak. Menarik!

Aku suka sekali dengan bukunya. Beneran bikin kita tuh jadi mengenal diri sendiri, lebih menyadari dan mengubah hal-hal yang sebelumnya buruk, jadi lebih baik lagi!

No comments:

Post a Comment