Sunday, January 21, 2018

[Review] Kata 3 Hati


Judul : Kata 3 Hati

Penulis : Innayah Putri

Penerbit : Elex Media

Tebal : 279 Halaman

"Dulu dia tahu perasaan Dhanu namun memilih mengabaikannya, dan sekarang giliran dirinya untuk terluka. Karena selamanya mungkin Dhanu tidak akan pernah tahu bagaimana perasaannya."


BLURB

"Kami bertemu untuk pertama kali di lapangan upacara dua tahuan yang lalu. Aku ingat betapa konyolnya aku siang itu. Memakai atribut serba aneh dari ujung kaki sampai ujung kepala hanya demi memenuhi budaya pembodohan bernama ospek. Kaena terlambat, kami kena hukum bersama, dan dengan gaya sok pahlawannya, dia membelaku di depan kakak panitia OSIS. Waktu aku tanya kenapa dulu dia sampai senekat itu, dia hanya menjawab dengan kerlingan mata, kemudian bibirnya yang tipis kemerahannya akan tersenyum miring. - Thalia"

"Kalau bertanya siapa Thalia Maharani pada sebagian besar murid perempuan SMA Persada Mandiri, maka kebanyakan dari mereka akan mengatakan bahwa Thalia adalah sosok murid sombong yang enggan bergaul dengan siswi lain. Tetapi, murid laki-laki akan menjawab tanpa ragu, kalau posisi Thalia hampir setara dengan Dewi Aprodhite yang tidak sengaja jatuh ke dunia yang fana ini. Siapa yang nggak setuju kalau Thalian itu cantik? Tapi cuma satu orang yang berani berjuang mati-matian buat mendapatkannya. - Dhanu"

"Tidak ada persahabatan yang murni antara laki-laki dan perempuan. Aku sudah sering mendengar kalimat itu. Mulanya, aku menertawakannya. Aku selalu merasa bahwa aku tidak akan terjebak pada prinsip bodoh tersebut. Sampai suatu hari, dia muncul di balkon rumah ini. Menghabiskan malam-malam kami dengan jokes recehnya. Segalanya baik-baik saja pada awalnya, sampai dia menghancurkannya dengan sebuah pelukan dan kalimat sederhana yang seharusnya normal-normal saja dilakukan seseorang kepada sahabatnya. -Najla"

- - - - - - - -
Bercerita tentang persahabatan antara Najla, Dhanu dan Thalia. Dan seperti yang kita tau, kalo persahabatanantara cewek sama cowok itu nggak mungkin ada yang murni cuma temenan aja kan? Pasti ada yang suka, ada yang nggak berani nyatain cintanya. Dan ini kejadian di hubungan Najla, Dhanu dan Thalia.

"Cinta itu sesuatu yang abstrak. Ukurannya nggak bisa dihitung. Saat perasaan itu datang, orang itu pasti sudah tau. Masalahnya cuma satu, dia mau mengakui atau nggak?" - P. 23

Thalia. Sudah sejak lama disukai Dhanu. Bahkan bisa dibilang, sejak pertemuan pertamanya dengan Dhanu. Tapi, Thalia nggak menyadari hal itu. Bahkan dia lebih memilih mengabaikannya. Najla pun sudah sering mengingatkan tentang bagaimana perasaan Thalia yang kadang cemburu sama gebetannya Dhanu, tapi? Thalia tetep kekeuh nggak mau ngakuin perasaannya.

"Kita tidak bisa memilih kepada siapa kita harus jatuh cinta, meskipun kita tahu oleh siapa akhirnya kita akan dibuat terluka." - P. 103

Dhanu. Cowok yang jadi sahabat Thalia dan Najla, yang juga terjebak friendzone. Dia sebenarnya sudah sejak lama ingin menyampaikan perasaannya. Tapi apa daya? Yang dia pikirkan hubungan mereka bertiga. Bagaimana kalau perasaannya tak terbalas, dan dia malah kehilangan keduanya. Persahabatan mereka dan juga Thalia. Tempat curhat satu-satunya bagi Dhanu adalah Najla. Tapi nggak ada yang nyangka, kalo ternyata Najla juga punya rasa sama Dhanu. Rasa itu disadari sejak Dhanu membantunya melepaskan Bara, mantan pacar sekaligus sahabatnya.

Ketiga rasa ini sudah mulai muncul. Bagaimana nasib ketiganya?

Novel kedua karya Innayah, aku manggil langsung, soalnya ternyata kita seumuran. Hihi.. Novel keduanya ini, menceritakan dari sudut pandang pertama. Jadi, Najla, Dhanu dan Thalia dapet porsi untuk menceritakan segalanya dari sisi mereka dan juga apa yang mereka rasakan. Jadi, kita tau pasti, gimana perasaan mereka masing-masing.r

Nggak cuma itu aja, Innayah juga berhasil bikin novel ini jadi kece abis. Konfliknya nggak ketebak. Meskipun aku sampe sekarang masih penasaran sama alesan orang tua Najla. Overall, mulai dari penokohan, karakter yang kuat sampe jalan ceritanya, menarik buat diikuti. Nggak nyesel pokoknya.

Quotable :
"Kadang hidup memang selucu itu, Nu. Yang berjuang kadang nggak dapat apa pun, dan yang nggak berjuang malah mendapatkan segalanya." - P. 104

"Baru kali ini gue ngerasain jatuh cinta mati-matian, tapi justru malah menyakiti orang yang kita cintai." - P. 122

"Ada yang tetap bertahan walaupun sakit, ada yang menyerah karena lelah, ada juga yang melepaskan karena terlalu sayang. Cinta punya kekuatannya masing-maisng, Nu." - P. 131

"Orang-orang yang kehilangan atau jatuh cinta sendirian, memang dipaksa untuk terbiasa hidup tanpa orang yang mereka cintai. Mereka dipaksa untuk mengubah skema kebahagiaan mereka, menghapus daftar orang-orang tertentu agar bisa tetap melanjutkan hidup." - P. 148

"Padahal senyum palsu itu berbahaya. Setiap orang perlu mengeluarkan emosinya. Emosi yang Njla pendam mengendap, lalu pada suatu saat emosi itu sampai pada titik dimana dia tidak lagi dapat mengendalikannya." - P. 200

"Seperti satu per satu ikatan itu terlepas, sesak yang mengimpit itu telah menguap. Rasanya seperti bisa kembali bernapas." - P. 232

"Kadang nggak semua hal bisa dikatakan, Nu.. Nggak semua hal bisa diketahui. Karena nggak semua perasaan bisa dipukul rata." - P. 243 to 244

"Jangan lari dari perasaan sendiri, jangan bohongin diri lo sendiri. Sudah lupa dan berusaha melupakan itu hal yang berbeda, Nu. Begitu pun dengan berusaha mencintai, dan sudah mencintai." - P. 251

No comments:

Post a Comment