Judul : Hi-Fi
Penulis : Bayu Permana
Penerbit : Clover
Tebal : ± 200 Halaman
"Jika bisa, ia akan mengucapkan seribu ucapan terima kasih. Ada sayap tak kasat mata di punggung setiap kali ia melihat cowok itu."
BLURB
Yang gratis memang selalu menarik perhatian...
Dimas menyesal telah menyebarkan password MiFi, perangkat WiFi miliknya, ke teman-temannya ketika tugas kelompok, karena setelah itu selalu ada satu gadget yang tersambung ke benda kecil sumber internetnya sehari-hari itu.
Tersangka utama yang dicurigai Dimas adalah Steffi, si juara kelas cantik yang juga seorang KPopers sejati...
Dimas menyesal telah menyebarkan password MiFi, perangkat WiFi miliknya, ke teman-temannya ketika tugas kelompok, karena setelah itu selalu ada satu gadget yang tersambung ke benda kecil sumber internetnya sehari-hari itu.
Tersangka utama yang dicurigai Dimas adalah Steffi, si juara kelas cantik yang juga seorang KPopers sejati...
- - - - - - - - -
Dimas, anak yang cukup pintar di kelasnya, yang sesekali juga menggantungkan hidupnya ke sambungan internet gratis di sekolahnya, alias WiFi. Yah, sesekali dia memang membutuhkannya, karena untuk mendownload game baru tentu saja membutuhkan koneksi cepat dan tentu saja data yang besar. Tapi sayangnya, saat dia baru mendownload setengahnya, koneksi tiba-tiba melambat. Dan saat dia keluar mencari penyebab koneksinya melambat, dia menemukan seorang cewek.
Apa yang akan dilakukan Dimas untuk menemukan benalu yang menempel pada MiFinya?
Siapa yang udah pernah baca novelnya Bayu Permana sebelumnya? Jujur aja, aku belum pernah sih. Padahal waktu di Wattpad, aku udah masukin ceritanya, cuma ya gitu, karena sudah dibukuin, aku nggak beli. Hehehe..
Sebenernya, ini teenlit yang biasa menurutku, karena ya kehidupan seputar sekolah dan masalah yang sering kita hadapi. Gimana enggak? Kebutuhan akan WiFi gratis jadi kebutuhan pokok anak jaman sekarang kan ya, selain sandang, pangan, papan, dan tentu saja colokan. Cerita tentang Steffi-Dimas juga cukup relateable buatku. Dimas pintar, tapi dia juga masih suka main game, masih suka WiFi gratisan, pun Steffi, pintar sekali, bahkan juara kelas, tapi jadi anak KPopers. Manusiawi kan?
Untuk alur ceritanya, maju. Dan jalan ceritanya menarik banget. Apalagi di buku tersebut, ada ilustrasi di hampir setiap halamannya. Jadi kayak nggak berasa kalo baca novel, kayak baca buku bergambar gitu. Nyenengin, tiba-tiba udah di akhir aja.
Sayangnya, untuk kelengkapan data bukunya sendiri masih kurang. Kayak misalnya halaman di tiap lembarnya, ya meskipun nggak ngaruh-ngaruh amat sih. Karena siapa yang baca pake liat halaman kan ya? Untuk estimasi halamannya juga, nggak ada di bagian depan bukunya. Meskipun gitu, bukunya cocok banget buat kalian yang mau baca novel ringan, tanpa banyak masalah rumit dan sekadar refreshing.
"Pelajaran yang ia dapat hari ini adalah, terkadang orang yang diberi sesuatu akan keenakan dan semaunya sendiri."Steffi, cewek yang bisa dibilang pintar sekali di kelasnya. Peringkat satu pararel, dan jangan lupakan jiwa fangirlingnya. Jadi, alasan koneksi download game Dimas melambat adalah Steffi. Sayangnya, keesokkan harinya, Dimas membawa MiFi, sambungan internet portablenya dan membagikan passwordnya untuk teman-temannya dalam rangka mengerjakan tugas kelompok, yang kemudian berujung ricuh karena semua berebut untuk mendapatkan sinyal MiFi tersebut. Bahkan, sampai kericuhan selesai, masih ada satu gadget yang masih dengan setia jadi benalu di MiFi Dimas. Dimas mencurigai Steffi, karena meskipun dia hanya diam saja atau tersenyum sesekali, itu sangat mencurigakan, apalagi mengingat beberapa waktu lalu, Steffi juga yang menyebabkan koneksi WiFi sekolah menurun.
Apa yang akan dilakukan Dimas untuk menemukan benalu yang menempel pada MiFinya?
Siapa yang udah pernah baca novelnya Bayu Permana sebelumnya? Jujur aja, aku belum pernah sih. Padahal waktu di Wattpad, aku udah masukin ceritanya, cuma ya gitu, karena sudah dibukuin, aku nggak beli. Hehehe..
Sebenernya, ini teenlit yang biasa menurutku, karena ya kehidupan seputar sekolah dan masalah yang sering kita hadapi. Gimana enggak? Kebutuhan akan WiFi gratis jadi kebutuhan pokok anak jaman sekarang kan ya, selain sandang, pangan, papan, dan tentu saja colokan. Cerita tentang Steffi-Dimas juga cukup relateable buatku. Dimas pintar, tapi dia juga masih suka main game, masih suka WiFi gratisan, pun Steffi, pintar sekali, bahkan juara kelas, tapi jadi anak KPopers. Manusiawi kan?
Untuk alur ceritanya, maju. Dan jalan ceritanya menarik banget. Apalagi di buku tersebut, ada ilustrasi di hampir setiap halamannya. Jadi kayak nggak berasa kalo baca novel, kayak baca buku bergambar gitu. Nyenengin, tiba-tiba udah di akhir aja.
Sayangnya, untuk kelengkapan data bukunya sendiri masih kurang. Kayak misalnya halaman di tiap lembarnya, ya meskipun nggak ngaruh-ngaruh amat sih. Karena siapa yang baca pake liat halaman kan ya? Untuk estimasi halamannya juga, nggak ada di bagian depan bukunya. Meskipun gitu, bukunya cocok banget buat kalian yang mau baca novel ringan, tanpa banyak masalah rumit dan sekadar refreshing.
No comments:
Post a Comment