Judul : Heartwarming Chocolate
Penulis : Prisca Primasari
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 223 Halaman
"Kamu punya bakat membuat orang lain bahagia, Viola. Itu bisa jadi bahan pendukung yang bagus sekali."
BLURB
Whattt??
Marzipan tutup? Viola shock berat begitu tahu kedai minuman cokelat
favorit itu tutup untuk selamanya karena sang pemilik akan pindah.
Sebelum pergi, pemilik kedai malah memberikan tantangan kepada Viola dan Auden, pria yang baru saja dikenalnya karena sama-sama penggemar berat cokelat Marzipan. Kalau pengin banget minum, kenapa tidak bikin sendiri? Shock tahap dua! Viola tidak pernah akur dengan urusan dapur, ia hanya bisa saling pandang dengan Auden.
Demi dapat merasakan lagi surga kelezatan cokelat Marzipan, Viola dan Auden jadi sering bertemu. Di tengah rasa penasaran menemukan racikan cokelat yang pas, secara perlahan Viola dan Auden mulai saling membuka diri. Sayangnya, salah satu dari mereka terlalu jauh menyelami luka terdalam yang lainnya. Hubungan yang harusnya berlanjut hangat, terpaksa tersendat.
Sebelum pergi, pemilik kedai malah memberikan tantangan kepada Viola dan Auden, pria yang baru saja dikenalnya karena sama-sama penggemar berat cokelat Marzipan. Kalau pengin banget minum, kenapa tidak bikin sendiri? Shock tahap dua! Viola tidak pernah akur dengan urusan dapur, ia hanya bisa saling pandang dengan Auden.
Demi dapat merasakan lagi surga kelezatan cokelat Marzipan, Viola dan Auden jadi sering bertemu. Di tengah rasa penasaran menemukan racikan cokelat yang pas, secara perlahan Viola dan Auden mulai saling membuka diri. Sayangnya, salah satu dari mereka terlalu jauh menyelami luka terdalam yang lainnya. Hubungan yang harusnya berlanjut hangat, terpaksa tersendat.
- - - - - - - -
Viola, seorang cewek yang bekerja di butik sepatu sebagai desainer sepatu. Hidupnya saat ini bisa dibilang baik-baik saja. Menyenangkan, karena bekerja sesuai dengan apa yang disukainya. Dan jangan lupakan, sore nanti, es cokelat dari Marzipan siap menyambutnya. Sayangnya, hal ini gagal, karena adiknya, Olav, meminum cokelat tersebut. Yang dilakukan Viola hanyalah bertahan sampai besok, supaya dia bisa beli cokelat Marzipan lagi, karena emang mereka jual cokelatnya cepet banget habis. Setelah membeli lagi, lagi-lagi Olav meminum cokelat tersebut. Hal ini cukup membuatnya kesal, karena lagi-lagi harus menunggu besok.
Viola sendiri awalnya kaget. Apalagi dia selama ini nggak pernah tuh nyentuh dapur. Dapur itu tempat terlarang lah pokoknya buat dia. Karena Marzipan, akhirnya dia mau bikin es cokelat, mulai mau bereksperimen. Begitu pun dengan Auden. Cowok ini menganggap Marzipan adalah cokelat ajaib yang membuatnya dekat dengan ibu dan ayahnya. Apakah dia juga bisa membuat cokelat seperti Marzipan? Belum lagi, saat semakin dekat, ada sebuah masalah yang ternyata membuat mereka berdua malah menjauh. Waduh.
Novel yang sudah kutimbun dua setengah tahun lamanya. Iya, dua setengah tahun. Kutimbun sampai aku sendiri juga lupa kalau punya novel ini.
Kesan setelah baca novel ini menyenangkan. Hangat. Bener deh, persis kayak judulnya. Masalah keluarga Viola, keluarganya Auden, dan pembuatan cokelat itu sendiri. Menurutku, novel ini cukup rumit masalah keluarganya. Karena banyak yang nggak kita tau di awal. Jadi kita menebak-nebak bagaimana hubungan Viola dengan keluarganya pun Auden.
Untuk karakternya, aku malah suka sama Olav dan Reagan, adiknya Auden. Mereka menyenangkan. Meskipun kalau aku punya adik kayak Olav pasti keki setengah mati. Suka ngabisin minuman orang it's not good! Kenapa aku nggak suka sama karakternya Viola atau Auden aja? Karena Viola di sini pesimistis banget orangnya. Nggak percayaan banget gitu. Jadi malesin kan? Belum dicoba, dia bilang nggak bisa terus. Padahal dia sebenernya bisa kan? Sementara Auden, dia sibuk sama pemikirannya sendiri, sok nggak butuh padahal butuh. Manusiawi sih sebenernya. Cuma aku nggak suka aja. Hahaha..
Sayangnya, Marzipan tutup! Dan di sana, dia juga bertemu dengan cowok yang sempat berebut gelas terakhir dengannya. Auden namanya. Cowok yang juga pencinta Marzipan. Dari sanalah, Auden mengajak Viola menuju ke rumah pemilik Marzipan yang dulunya masih memiliki hubungan teman dengan orang tuanya. Dari sana, Viola dan Auden malah mendapat tantangan untuk membuat cokelat yang rasanya mirip dengan Marzipan! Waduh. Gimana ya?"Mana bisa saya bikin cokelat selezat ini?" — P. 40
Viola sendiri awalnya kaget. Apalagi dia selama ini nggak pernah tuh nyentuh dapur. Dapur itu tempat terlarang lah pokoknya buat dia. Karena Marzipan, akhirnya dia mau bikin es cokelat, mulai mau bereksperimen. Begitu pun dengan Auden. Cowok ini menganggap Marzipan adalah cokelat ajaib yang membuatnya dekat dengan ibu dan ayahnya. Apakah dia juga bisa membuat cokelat seperti Marzipan? Belum lagi, saat semakin dekat, ada sebuah masalah yang ternyata membuat mereka berdua malah menjauh. Waduh.
Novel yang sudah kutimbun dua setengah tahun lamanya. Iya, dua setengah tahun. Kutimbun sampai aku sendiri juga lupa kalau punya novel ini.
Kesan setelah baca novel ini menyenangkan. Hangat. Bener deh, persis kayak judulnya. Masalah keluarga Viola, keluarganya Auden, dan pembuatan cokelat itu sendiri. Menurutku, novel ini cukup rumit masalah keluarganya. Karena banyak yang nggak kita tau di awal. Jadi kita menebak-nebak bagaimana hubungan Viola dengan keluarganya pun Auden.
Untuk karakternya, aku malah suka sama Olav dan Reagan, adiknya Auden. Mereka menyenangkan. Meskipun kalau aku punya adik kayak Olav pasti keki setengah mati. Suka ngabisin minuman orang it's not good! Kenapa aku nggak suka sama karakternya Viola atau Auden aja? Karena Viola di sini pesimistis banget orangnya. Nggak percayaan banget gitu. Jadi malesin kan? Belum dicoba, dia bilang nggak bisa terus. Padahal dia sebenernya bisa kan? Sementara Auden, dia sibuk sama pemikirannya sendiri, sok nggak butuh padahal butuh. Manusiawi sih sebenernya. Cuma aku nggak suka aja. Hahaha..
No comments:
Post a Comment