Judul : Polaris Musim Dingin
Penulis : Alicia Lidwina
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 413 Halaman
"Jangan pernah menyerah meski kau sudah gagal berkali-kali dalam hidup ini. Percayalah. Hiduplah untuk satu hari lagi. Berjuanglah untuk satu hari lagi."
BLURB
Seseorang mengirimkan tiket-tiket Shinkansen kepada Higashino Akari tanpa keterangan alamat pengirim. Akari hanya menerima berlembar-lembar tiket yang dipesan atas nama dirinya, juga surat-surat dari Sensei.
Sensei; orang yang pernah menyelamatkannya dari masa-masa keterpurukan. Sosok yang mnegajari Akari untuk tidak menyerah dalam hidup, yang menghilang dari kehidupan Akari lima tahun lalu.
Merasa terusik, Akari pun memutuskan untuk menempuh perjalanan menggunakan tiket-tiket kereta itu. Perjalanan yang membuatnya bertemu kembali dengan Ryuji dan Minami—dua sahabatnya. Juga Kyouhei... seseorang dari masa lalu Akari yang tidak pernah hilang dari benaknya.
Di antara kenangan, perjuangan mereka, dan janji-janji yang teringkari, Akari bertekad menyelesaikan perjalanan itu untuk menjawab berbagai pertanyaan dalam hatinya. Mengapa Sensei meninggalkan mereka? Dan mengapa surat-surat dari beliau baru sampai sekarang?
- - - - - - - - - -
Higashino Akari, seorang cewek sebatang kara. Sejak lulus SMA, kehidupannya hanya berkutat pada cari uang-pulang-cari uang-pulang. Nggak ada yang spesial dalam hidupnya. Baginya, hidup hanya untuk berpikir, bagaimana besok dia bisa bertahan hidup. Hanya itu saja. Jangan tanyakan pekara sahabat, teman yang cukup dekat dengannya saat sekolah hanya Kyouhei, cowok yang selalu ada di atap sekolah, yang tak lama kemudian meninggalkannya juga.
"Jangan bilang begitu. Jangan bilang kalau apa pun yang kaukerjakan, semuanya sama saja. Tidak ada yang pernah benar-benar tahu apa yang akan terjadi kalau kau terus berusaha." — P. 27
Malam itu, dia berjalan tanpa arah karena paginya dia habis dipecat. Alasannya perampingan. Sedih? Pasti. Gimana caranya dia hidup besok kalau dia udah dipecat? Memang uangnya cukup? Dia terus berjalan, sampai merasa kedinginan dan menemukan Shirokuma Bistro, tempat yang menjual sup kari dengan harga murah. Dari situlah, dia bertemu Kyouhei, cowok yang pernah menemaninya sebentar di atap sekolah dan Sensei, pemilik Shirokuma. Saat Akari menceritakan keluh kesahnya, Sensei malah mengajaknya untuk bekerja di Shirokuma Bistro langsung. Senang? Bahagia? Tentu saja. Dan sejak saat itulah, kehidupan Akari sedikit berubah, mulai dari dekat dengan Kyouhei, bertemu dengan Ryuki dan Misaki, yang memiliki latar belakang yang berbeda.
Tapi kemudian, Sensei mendadak menghilang tanpa kabar. Tidak pernah membuka Shirokuma Bistronya lagi, pun menghubungi salah satu dari Akari, Kyouhei atau pun Ryuji dan Misaki. Akari seolah kehilangan harapannya, mengingat Sensei adalah salah satu orang yang cukup berpengaruh baginya. Beberapa tahun kemudian, Akari menerima paket yang cukup mengagetkan baginya. Paket dengan tiket Shinkansen dan juga beberapa surat dari Sensei. Akankah Akari akan pergi dengan tiket-tiket itu untuk mencari alasan Sensei pergi?
Gimana sih rasanya dikirimin surat sama orang yang udah lamaaaaaa banget nggak kita temuin? Seneng? Kaget? Campur aduk kan pastinya? Hal yang sama juga dialami Akari. Tiba-tiba menerima surat dari orang yang cukup dikangenin sama dia. Awal aku ngbaca blurbnya tuh berasa inget sama film The Pollar Express, ya karena keinget tiket keretanya aja sih. Nggak kepikir yang lain. Kalo sama surat-suratnya, aku inget novel kak Alicia sebelumnya, Unspoken Words.
Aku kira novel ini cuma tentang pencarian aja, pencarian Sensei yang hilang. Tapi ternyata nggak, ada harapan, impian, persahabatan dan masalah keluarga yang cukup menarik di sini. Apalagi Ryuji dan Misaki, orang yang cukup serius permasalahan keluarganya. Nggak cuma itu, aku suka banget sama sosok Sensei di sini. Keibuan dan menyenangkan. Dalam artian, dia mau kasih masukan yang baik buatmu, mau ikut bantu kamu berjuang untuk meraih apa yang sudah kamu impi-impikan, padahal, kamu cuma orang yang baru ditemuinya, atau orang yang mampir ke bistronya.
Awal-awal baca novel ini, aku sempet dibingungin sama sosok Akari, kukira, Akari itu nama cowok. Ternyata dia cewek. Selain itu, alur di novel ini maju mundur dan nggak ada perbedaannya. Makanya, aku sempet agak bingung, pas di awal, dia udah mau pergi, tapi kok di bab selanjutnya, dia malah ceritain pas Senseinya masih ada. Jadi, kita juga kudu teliti waktu baca, biar nggak bingung. Novel ini seluruhnya diambil dari sudut pandang Akari, bener-bener kayak Akari cerita ke kita langsung gitu. Suka banget sama caranya kak Alicia ceritain, meskipun di beberapa bab lebih banyak narasinya, nggak bikin bosen dan ngeskip-skip gitu.
Quotable:
Aku kira novel ini cuma tentang pencarian aja, pencarian Sensei yang hilang. Tapi ternyata nggak, ada harapan, impian, persahabatan dan masalah keluarga yang cukup menarik di sini. Apalagi Ryuji dan Misaki, orang yang cukup serius permasalahan keluarganya. Nggak cuma itu, aku suka banget sama sosok Sensei di sini. Keibuan dan menyenangkan. Dalam artian, dia mau kasih masukan yang baik buatmu, mau ikut bantu kamu berjuang untuk meraih apa yang sudah kamu impi-impikan, padahal, kamu cuma orang yang baru ditemuinya, atau orang yang mampir ke bistronya.
Awal-awal baca novel ini, aku sempet dibingungin sama sosok Akari, kukira, Akari itu nama cowok. Ternyata dia cewek. Selain itu, alur di novel ini maju mundur dan nggak ada perbedaannya. Makanya, aku sempet agak bingung, pas di awal, dia udah mau pergi, tapi kok di bab selanjutnya, dia malah ceritain pas Senseinya masih ada. Jadi, kita juga kudu teliti waktu baca, biar nggak bingung. Novel ini seluruhnya diambil dari sudut pandang Akari, bener-bener kayak Akari cerita ke kita langsung gitu. Suka banget sama caranya kak Alicia ceritain, meskipun di beberapa bab lebih banyak narasinya, nggak bikin bosen dan ngeskip-skip gitu.
Quotable:
"Tidak tahu itu wajar. Tidak mengerti itu wajar. Makanya kita bertanya pada seseorang yang mengerti."— P. 68
"Seperti yang selalu Sensei bilang, orang akan selalu datang dan pergi dalam kehidupanmu. Jadi, nikmatilah waktu yang kaumiliki bersama mereka selagi memilikinya." — P. 84
"Impian itu sesuatu yang lucu, ya? Ketika kau belum mendapatkannya, kau akan melakukan segala macam cara untuk meraihnya. Tapi setelah mendapatkan apa yang kauinginkan, kau akan tersadar bahwa kenyataan hidup itu jauh lebih besar daripada impianmu." — P. 92
"Sekarang kau mungkin merasa gagal. Sekarang kau mungkin merasa tidak ada yang peduli padamu. Tapi jangan pernah kaubuang hidupmu. Cobalah hidup satu hari lagi. Cobalah berjuang satu hari lagi. Tidak perlu kaukhawatirkan apa yang akan terjadi dalam seminggu, setahun, atau satu dekade lagi. Yang perlu kaupikirkan hanyalah bagaimana caranya hidup satu hari lagi." — P. 103
"Kita makan untuk hidup. Kita bernapas, bersosialisasi, berbelanja, semuanya untuk hidup. Tapi menurut Sensei, selama kita tidak memiliki sebuah alasan—sebuah tujuan hidup yang kuat—kita tidak pernah benar-benar hidup." — P. 153
"Harapan itu adalah sesuatu yang seperti ini. Tidak pernah berhenti bercahaya sejak percikan api yang pertama—terus bersinar dan menaklukkan kegelapan. Kalian mesti ingat itu baik-baik." — P. 241
"Mungkin itulah yang Sensei maksud dengan tidak pernah menyerah untuk mencari impian kami. Karena selalu ada sesutau yang akan ingin kami kejar. Selalu ada sesuatu yang membuat kami terus berjuang setiap harinya." — P. 259
In this manner my acquaintance Wesley Virgin's tale starts in this SHOCKING and controversial video.
ReplyDeleteAs a matter of fact, Wesley was in the army-and soon after leaving-he found hidden, "mind control" secrets that the CIA and others used to get everything they want.
These are the exact same SECRETS tons of celebrities (especially those who "became famous out of nothing") and top business people used to become rich and famous.
You probably know how you utilize only 10% of your brain.
Mostly, that's because most of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe that thought has even occurred INSIDE OF YOUR own mind... as it did in my good friend Wesley Virgin's mind about 7 years ago, while driving an unlicensed, beat-up trash bucket of a car without a driver's license and with $3.20 in his pocket.
"I'm so fed up with going through life check to check! Why can't I turn myself successful?"
You've been a part of those those types of conversations, ain't it so?
Your very own success story is going to be written. All you need is to believe in YOURSELF.
CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S METHOD
Did you realize there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will induce deep feelings of love and instinctual attractiveness to you deep inside his heart?
ReplyDeleteThat's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, cherish and care for you with all his heart...
12 Words That Fuel A Man's Desire Response
This instinct is so hardwired into a man's brain that it will make him try better than before to to be the best lover he can be.
In fact, fueling this powerful instinct is absolutely binding to having the best ever relationship with your man that as soon as you send your man one of the "Secret Signals"...
...You'll immediately find him open his soul and heart to you in a way he's never experienced before and he'll recognize you as the one and only woman in the world who has ever truly tempted him.