Sweetshit
Adellelia
48 Parts on Cabaca – Ending
"Karena perjalanan kita masih panjang. Karena itu jangan menyerah dulu sebelum kita memulai dan menjalaninya, Riss. Halangan dan cobaan pasti akan menerjang, tapi aku yakin kita akan dapat menghadapinya."
B L U R B
Katanya, bagi seroang wanita, memiliki sahabat seorang pria, ibarat mempunyai seorang kekasih yang tidak akan pernah meninggalkan mereka. Well, terdengar menyenangkan sekaligus menggiurkan.
Kira-kira, seperti itulah yang dirasakan Carissa Andara Putri. Wanita berumur tiga puluh satu tahun yang bersahabat dengan Kaiden Putra Syahreza. Seorang Barista yang sedang merintis jejaring usaha coffee shop miliknya di Jakarta. Carissa dan Kaiden pikir, persahabatan mereka akan selalu abadi. Carissa akan selalu ada jika Kaiden membutuhkannya, begitu pula dengan Kaiden yang selalu siap sedia kapan pun Carissa membutuhkannya.
Namun, saat persahabatan mereka akhirnya diuji dengan komitmen, rencana pertunangan Kaiden dengan kekasihnya dan lamaran tiba-tiba yang diterima Carissa dari pria yang baru beberapa bulan ini ditemuinya, akankah kedua insan ini tetap menganggap persahabatan mereka di atas segalanya? It's kinda sweet but full of shit!
Ikuti kisah Carissa dan Kaiden, di mana sepasang sahabat terjebak dalam hubungan yang membuat mereka harus memilih. Terjebak dalam friendzone tapi nyaman? Ataua naik pangkat walau menghadapi jalan terjal?
- - - - - - - - -
Carissa dan Kaiden, dua orang yang bersahabat sejak kecil. Selalu menjaga satu sama lain. Selama ini, mereka berdua baik-baik saja, malahan, Carissa selalu jadi orang yang membantu Kaiden, kalau dia dalam posisi terjebak karena cewek satu malamnya. Apakah Kaiden juga nggak ada perasaan sama Carissa? Oh tentu saja enggak. Kaiden bahkan pernah nembak Carissa, sayangnya, Carissa selalu menolak. Dia selalu menganggap Kaiden itu sebatas sahabat yang akan terus menemaninya.
"Rissa, open your eyes widely! Kaum kami diciptakan beragam. Jika satu orang membuatmu kecewa, masih ada jutaan lainnya yang dapat memberikan kamu rasa bahagia."
Alasan Carissa berlindung dibalik persahabatannya, selain tak ingin kehilangan sosok Kaiden sebagai sahabat, dia juga memiliki trauma terhadap laki-laki. Orang yang seharusnya dipanggil ayah, menjadi cinta pertamanya, malah membuatnya trauma akan sebuah pernikahan dan hubungan. Mungkin kalaupun dia menikah, dia harus memastikan bahwa pasangannya tidak seperti ayahnya. Tapi, apa bisa?
Masalah lain datang, saat Carissa menjalin kerja sama dengan suatu perusahaan, dan pemilik perusahaan tersebut juga menyukai Carissa. Bahkan berusaha untuk mendekatinya secara terang-terangan. Dengan cepat, dia bisa mengambil hati Carissa, tapi, apa dia mampu untuk memalingkan hati dari Kaiden? Sosok yang selama ini sudah menolongnya, menemaninya dan menjaganya?
Banyak yang bilang, persahabatan antara laki-laki dan wanita itu nggak pernah ada. Kalaupun ada, pasti cuma sedikit yang bisa menjalaninya. Aku percaya nggak percaya sih. Habis gimana ya, selama ini aku selalu berteman dengan cowok, menghabiskan waktu dengan mereka, tapi baik-baik aja, nggak sampai yang jatuh hati gitu. Atau ini sebuah pertanda kalau aku nggak menarik? Hahaha..
Membahas hubungan Carissa dan Kaiden ini cukup rumit. Waktu awal baca, kukira mereka ini friends with benefit lho. Eh tapi ternyata mereka hanya sahabatan. Tapi nggak ada ya sahabat yang sering make-out. Gemes deh. Mana mereka ini suka tarik ulur, giliran Carissa mau kasih kesempatan ke Kaiden, Kaidennya deket sama cewek lain. Gitu aja terus sampai perdebatan tentang bumi itu datar jadi kenyataan. Ngeselin.
Kehidupan yang dimiliki Carissa ini juga nggak mudah. Hubungan ayahnya mendadak berantakan sejak ayahnya memilih berselingkuh dan melakukan kekerasan. Jadi hal ini cukup banyak membawa dampak untuk dia mencari pasangan. Karena ya.. kita juga nggak akan tau, laki-laki ke depannya gimana, sekarang baik, besok jahat kan juga bisa. Selain itu, Kaiden yang ada di dekatnya juga punya kelakuan yang minus.
Sejak awal baca kisah Carissa-Kaiden ini, aku seneng banget. Karena kisahnya manis, tapi semakin ke belakang, dibikin gemes dan sedih! Awalnya aku kira mereka tuh bakalan mencari cara untuk bersama, berusaha untuk menyelesaikan masalah mereka. Tapi ternyata mereka malah lebih milih untuk menghindar. Bener-bener ya, diajak naik roller coaster sama hubungan Carissa-Kaiden ini. Apalagi Carissa cukup keras kepala dan egois yang bikin ngelus dada banget liat tingkahnya dia.
Untuk endingnya, aku cukup puas. Menyenangkan berbagai sisi. Tapi ada disclaimer untuk kamu yang dibawah 18 tahun ya. Karena ada adegan cihuy yang sebaiknya tidak dibaca anak di bawah 18 tahun.
From the novel..
"They are just friends. And friendship is stronger than every relationship in this world.""Memangnya hari gini masih zaman ya laki-laki sama perempuan itu dibeda-bedakan? Katanya kesetaraan gender sudah berlaku? Tapi kenapa bokap gue kayak orang gila gitu ngarep banget punya anak laki-laki, sih Kai?""Jangan jadi seorang pengecut yang terus saja menutup pintu hatimu hanya karena kamu terlalu takut merasakan sakit hati yang sama."