Thursday, August 31, 2023

[REVIEW] Rion dan Raya

Rion dan Raya

Amysastrakencana

54 Parts on Cabaca — Ending

"Bohong. Cinta semata nggak akan pernah cukup untuk mempertahankan hubungan, apalagi pernikahan."


B L U R B

Cinta, sesuatu yang enggan Soraya Miliki karena cinta tidak berhasil membuat orangtuanya mempertahankan pernikaha. Cinta juga tidak berhasil membuat Soraya menjaga pernikahannya dengan Rionaldo.

Celakanya, Rion bukanlah seseorang yang bisa dia hindari terus. Mereka terus bertemu di berbagai kesempatan dan semesta membuat mereka kembali berhubungan. Kebimbangan Soraya terus muncul terutama ketika dia dan Rion bersikap layaknya suami-istri seperti dulu. Rion masih memanggilnya 'Raya', satu-satunya orang yang memberikan panggilan itu dan membuatnya merasa berharga. Rion masih memperlakukannya seperti seorang ratu.

Apakah perlakuan itu terjadi disebabkan Rion masih mencintainya? Apakah Soraya akan bersedia menjalani kesempatan kedua dengan Rion, ketika penyebab mereka bercerai berasal dari mantan suaminya? Apakah sebiknya Soraya meninggalkan Rion dna mereka berpisah untuk kedua kalinya?

- - - - - - - - - -

Bagi Raya, cinta sepertinya nggak cocok buat dia. Kedua orang tuanya bercerai saat dia akan masuk kuliah, hubungannya dengan Rion--suaminya juga harus berhenti di tengah jalan. Yang Raya pikirkan untuk saat ini hanya membuat dirinya senang bersama dengan keponakannya, sisanya biar berjalan sendiri.
"Kita sama-sama tahu perasaan nggak bisa dipaksa, Raya. Aku juga nggak melihat wanita hanya sebagai 'mesin' pembuat anak. Aku akan mencari orang yang tepat, orang yang aku sayang, lalu aku ajak dia menikah, baru setelah itu kami akan punya anak."
Bagi Rion, Raya adalah sosok yang mampu mengimbanginya, tidak hanya masalah seks, tapi juga cara berpikirnya, dan cara menghadapi Rion. Tidak ada anak di antara mereka sampai beberapa tahun pernikahannya, nggak masalah buat Rion. Yang penting adalah dia dan Raya.

Sayangnya, hubungan keduanya tidak bisa bertahan lama. Karena satu dan lain hal, serta berbagai pertimbangan, mereka harus bercerai. Tapi bagaimana kalau dalam beberapa tahun berikutnya mereka ada kesempatan untuk bersatu lagi?


Bagi orang lain, kehidupan Raya adalah kehidupan yang mereka inginkan. Bekerja, mapan, dan mandiri. Independent woman adalah Raya. Sayangnya, sedikit yang tau kalau Raya sebenernya udah skeptis banget sama cinta. Cinta nggak membuat orangtuanya baik-baik aja, bahkan mereka mengumumkan perceraian saat Raya seharusnya mengabarkan kabar gembira. Sementara kehidupan percintaannya sendiri? Nggak beda jauh sama orangtuanya. Apa ini yang dinamakan buah jatuh tak jauh dari pohonnya?

Sejak awal baca, kukira Raya dan Rion ini bercerai karena Rion cowok yang brengsek. Semakin ke pertengahan novel, akhirnya aku mengerti. Kalau punya mertua yang ngeselin kayak Bundanya Rion, aku juga ogah. Lama-lama bisa emosi, apalagi kesabaranku udah kayak tisu dibagi dua kecelup air pula. Tapi pertanyaanku masih belum terjawab, alasan mereka bercerai yang sesungguhnya. Apa iya sih cuma karena nggak kunjung dikaruniai anak? Maksudku, Rion itu bukan tipikal anak mama yang bakalan menuruti apa mau ibunya. 

Beruntungnya, Raya dikelilingi banyak orang yang menyayangi dan siap support dia kapan pun. Sahabatnya, yang juga sahabat Rion pun bakalan support kalau emang Raya nggak mau ketemu Rion, padahal awalnya mereka ini bisa temenan deket ya.. karena Rion! Sungguh lah, beruntung sekali. Keluarganya pun sayang banget sama dia, keponakannya siap menjaga dia, meski kadang agak bocor juga. Kakak dan adiknya pun siap jadi one call awaynya Raya. 

Sampai akhir, akhirnya terjawab juga alasan ibunya Rion nggak suka sama Raya, dan menurutku itu alasan klasik seorang ibu yang anaknya nggak mau diatur. Meh. Nggak kunjung dapat restu, pernah kualami, jadi aku relate banget keselnya Raya sama ibunya Rion, cuma, ujungnya aku nggak ngebaikin mertuaku. Hehe.. Karena aku bukan tipe orang yang ngebaik-baikin demi dapetin yang aku mau. Lebih baik kamu tau asliku gimana daripada nanti denger-denger dari orang lain, malah jauh lebih sakit hati.

Aku jatuh cinta sekali dengan Rion! Astaga Tuhan. Bener-bener suami idaman. Cara Rion memperlakukan Raya beneran kayak Raya tuh satu-satunya orang yang paling menarik. Cara dia mengagumi Raya juga top banget! Kayak beneran cinta matinya cuma sama Raya, nggak mau sama yang lain. Dia juga nggak gampang nyerah, meski harus berhadapan sama kakaknya Raya yang udah kayak macan laper. Karena Rion, aku nyeritain ulang isi novel ini ke paksu sambil nangis-nangis karena cara Rion memperlakukan Raya. 

Untuk kalian di luar sana yang belum menemukan 'Rion', semoga kalian segerra menemukan cowok yang beneran mau terima kamu seapaadanya kamu, kamu nggak perlu cari perhatian demi dia, dan dia akan selalu melihatmu kayak kalian waktu pertama kali ketemu. Ini tuh beneran omongan yang, "Ketika kamu menemukan cowok yang tepat, dia akan memperlakukanmu seperti Ratu seumur hidupnya."


From the novel..
"Orangtua kami masih saling mencintai. Tapi cinta tidak cukup untuk mempertahankan pernikahan."

"Iya. Tapi yang lebih penting adalah... aku mau punya anak sama kamu, Raya. I couldn.t think about having kids with another woman. Because all I want is you."

"I can't feel your pain caus I'm not the one doing the labor. But all I can do is stay here by your side. Give you every support that you need. And tell you that you are perfect however you look. I love you whatever it takes. I won't stop saying thank you for making me a father of two."

"Di mata saya, nggak ada bedanya. Fisik, mungkin, tapi itu nggak berpengaruh sama sekali. Dia tetap Soraya yang tangguh, Soraya yang penuh perjuangan, Soraya yang cerdas, perempuan paling cantik dan paling saya cintai. Punya anak nggak mengubah pandangan dan rasa cinta saya buat dia. Malah menambah besar cinta dan hormat saya buat dia."

No comments:

Post a Comment