[Review] Senandika Prisma

Judul : Senandika Prisma

Penulis : Aditia Yudis

Penerbit : Falcon Publishing

Tebal : 202 Halaman

"Kamu tidak benar-benar mengerti rasanya kehilangan Rory! Kamu bukan ibunya! Kamu tidak tahu seperti apa rasanya!"

BLURB

Di pojok selatan Jakarta, kau akan menemukannya. Tempat itu tak sepanas bagian Jakarta lainnya. Langit di sana sering berubah seolah mengikuti suasana hati penghuninya. Kau akan bisa menemukannya dengan mudah. Ada banyak rumah di sana. Orang menyebut tempat itu Blue Valley.

Rumah nomor 6 kedatangan penghuni baru. Cokelat dan berbulu. Hadiah untuk seorang anak laki-laki yang riang dan lucu. Bibir mungilnya selalu mengulas senyum yang dapat menghapus kesedihan dan menularkan keceriaan.

Namun, kehidupan selalu punya kejutan. Rumah nomor 6 menyimpan kutukan. Gadis manis yang tinggal di sana perlahan kehilangan harapan. Pernikahan yang sudah direncanakan lambat laun berubah menjadi angan belaka. Prisma bertahan di ambang kehancuran. Dia menanggung semua luka untuk menemukan kembali yang telah hilang.

- - - - - - - - -

Prisma, seorang dokter hewan yang baik dan sebentar lagi, dia akan melangsungkan pernikahan dengan Ian, seorang duda yang memiliki anak laki-laki yang lucu. Rory namanya. Hari itu, Prisma sedang bersama dengan Rory di sebuah butik langganannya, dan Rory tiba-tiba menghilang.

"Aku yang paling kehilangan di sini. Aku percayakan putriku kepadamu, dan dia mati. Aku percayakan cucuku kepadamu, dan dia lenyap. Apalagi yang mau kamu ambil dariku? Apalagi?" — P. 35

Sejak hilangnya Rory, semua mulai kalang kabut. Berbagai cara dilakukan Ian. Demi Rory. Hanya Rory lah satu-satunya yang ditinggalkan mendiang istrinya, tapi sekarang malah ikut menghilang. Menghubungi polisi, bahkan adiknya sendiri ikut dilibatkannya. Sampai cara paling tidak masuk akal sekalipun dicobanya. Menggunakan jasa orang pintar. Seakan-akan Rory diculik setan. Dan semenjak hilangnya Rory, mulai menghilang pula harapan Prisma menikah dengan Ian. Mereka menunda pernikahan mereka berdua, mulai sibuk dan fokus terus mencari Rory. Menerima panggilan yang menyebutkan ciri-ciri Rory. Tapi Rory belum juga ditemukan. Apalagi yang harus dilakukan Prisma dan Ian?

Membaca Senandika Prisma ini berasa banget aku jadi Prisma. Pergolakkan batinnya kuat banget! Apa ada hal yang lebih buruk? Menghilangkan anak calon pasanganmu, dan pernikahanmu terancam batal. Ada yang lebih buruk? Rasa bersalah ini tuh terus kerasa sampe akhir. Apalagi, Rory nggak kunjung ketemu. Hilangnya juga aneh! Langsung wus! Ilang. Kayak sulapan banget.

Aku suka konflik batin di sini. Meskipun kasian juga liat Prisma yang terus merasa bersalah. Karena cerita diambil dari sudut pandang orang ketiga, jadi kita bisa tau gimana perasaan mereka semua. Kacau, berantakan, nggak ada pegangan. Dan yang terakhir, aku suka plot twistnya! Plot twistnya kacauuuuu! Bercanda banget sumpahhhh. Aku pas baca sampe akhir cuma bisa cengo. Pengen marah tapi kesel juga. Tapi mau gimana lagi. Motifnya super nggak masuk akal juga. Jago deh pokoknya. Hahahha..