Judul : One
Penulis : Sarah Crossan
Penerbit : Spring
Tebal : 408 Halaman
"Semua akan baik-baik saja. Dan meski tidak baik-baik saja. Sebenarnya semua baik-baik saja."
BLURB :
Dua saudari. Dua hati. Dua mimpi. Dua kehidupan.
Satu tubuh.
Grace dan Tippi adalah kembar siam,
tubuh mereka menyatu dari pinggang ke bawah.
Mereka mengalahkan takdir dengan terus hidup
sampai berumur enam belas tahun.
Mereka membagi segalanya satu sama lain,
tidak bisa membayangkan untuk berpisah.
Bagi mereka, berpisah adalah sebuah tragedi.
Namun, sesuatu terjadi pada mereka.
Sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan
sebelumnya ....
- - - - - - -
Bercerita tentang keseharian Grace dan Tippi. Kesulitan ekonomi yang mereka hadapi, membuat mereka mau tak mau masuk ke sekolah umum. Di mana itu adalah salah satu hal yang cukup menyeramkan bagi mereka. Karena mereka tidak mau, orang lain melihat mereka seolah-oleh mereka adalah alien.
Kehidupan sekolah mereka sangat menarik untuk diikuti. Apalagi saat mereka berteman dengan Jon dan Yasmeen. Hidup di sekolah yang mereka kira akan menyeramkan, apalagi bila melihat tatapan orang terhadap mereka. Tapi siapa sangka, karena Yasmeen, mereka bisa menikmati hidup, layaknya anak sekolahan biasa. Bolos saat pelajaran, merokok, mencoba minuman keras dan lain hal.
Satu kejadian, membuat mereka merasa aneh pada diri mereka sendiri. Mulai dari Grace yang saat itu sakit tapi tak kunjung sembuh, dan juga pingsan secara tiba-tiba. Hal itu juga sempat terjadi pada Tippi. Keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik, membuat Grace yang kemudian disetujui oleh Tippi. Yaitu menerima tawaran dokumentasi tentang diri mereka untuk dimasukkan ke dalam stasiun televisi. Tapi, tak ada yang menduga, hal itu bukanlah membuat mereka menjadi lebih baik.
Waktu awal baca ini, aku sempet nanya-nanya dong tentang review ke temen-temen. Sebelumnya, aku udah tertarik sama covernya. Colorful dan eyecatching. Dan aku termasuk orang yang cover judge. Makin lengkap sudah. Saat membaca, aku seakan-akan lagi baca diary, bukan sebuah novel dengan banyak paragraf. Pengambilan sudut pandang juga diambil dari sudut pandang Grace. Tapi hal ini cukup menjelaskan segala masalah yang ada di sekitar mereka. Jadi menurutku nggak masalah aja. Cukup menyedihkan. Dan plot twistnya dapet! Aku udah nebak siapa di awal. Aku kira salah satu dari mereka mencintai orang yang sama. Tapi ternyata nggak semudah itu dan nggak sesimpel itu ceritanya.
Kehidupan sekolah mereka sangat menarik untuk diikuti. Apalagi saat mereka berteman dengan Jon dan Yasmeen. Hidup di sekolah yang mereka kira akan menyeramkan, apalagi bila melihat tatapan orang terhadap mereka. Tapi siapa sangka, karena Yasmeen, mereka bisa menikmati hidup, layaknya anak sekolahan biasa. Bolos saat pelajaran, merokok, mencoba minuman keras dan lain hal.
Satu kejadian, membuat mereka merasa aneh pada diri mereka sendiri. Mulai dari Grace yang saat itu sakit tapi tak kunjung sembuh, dan juga pingsan secara tiba-tiba. Hal itu juga sempat terjadi pada Tippi. Keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik, membuat Grace yang kemudian disetujui oleh Tippi. Yaitu menerima tawaran dokumentasi tentang diri mereka untuk dimasukkan ke dalam stasiun televisi. Tapi, tak ada yang menduga, hal itu bukanlah membuat mereka menjadi lebih baik.
Waktu awal baca ini, aku sempet nanya-nanya dong tentang review ke temen-temen. Sebelumnya, aku udah tertarik sama covernya. Colorful dan eyecatching. Dan aku termasuk orang yang cover judge. Makin lengkap sudah. Saat membaca, aku seakan-akan lagi baca diary, bukan sebuah novel dengan banyak paragraf. Pengambilan sudut pandang juga diambil dari sudut pandang Grace. Tapi hal ini cukup menjelaskan segala masalah yang ada di sekitar mereka. Jadi menurutku nggak masalah aja. Cukup menyedihkan. Dan plot twistnya dapet! Aku udah nebak siapa di awal. Aku kira salah satu dari mereka mencintai orang yang sama. Tapi ternyata nggak semudah itu dan nggak sesimpel itu ceritanya.
No comments:
Post a Comment