Tuesday, September 18, 2018

[Review] Girls in the Dark


Judul : Girls in the Dark

Penulis : Akiyoshi Rikako

Penerbit : Haru

Tebal : 283 Halaman

"Semakin cantik orangnya, semakin unggul orangnya, semakin busuk pula rahasianya. Bayangkan kepuasan tersendiri saat bisa mencium kebusukannya!"


BLURB

Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu?

Gadis itu mati.

Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.

Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkharisma itu.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis tapi...

- - - - - - - - - -

Menceritakan tentang misteri kematian Shiraishi Itsumi, ketua Klub Sastra yang disegani di SMA Putri Santa Maria. Hari itu, sedang diadakan acara Yami-nabe yang secara harafiah berarti panci dalam kegelapan. Dalam kegiatan ini, peserta akan membawa bahan makanan yang dirahasiakan dari orang lain. Semua orang harus memasukkannya ke dalam panci berisi air mendidih kemudian memakannya. Karena saling tidak tahu bahan makanan masing-masing, biasanya rasanya jadi tidak keruan. Kalau beruntung, jadi enak.

Tepat saat itu juga, Sumikawa Sayuri, selaku wakil ketua Klub—yang kini menjadi ketua Klub—memulai acara tersebut. Setelah memasak, dia mulai menyuruh peserta Klub Sastra yang berisi lima orang untuk membacakan naskah cerpen yang mereka buat untuk mengenang Shirasihi Itsumi.
"Tetapi... saya terkejut kau berani menunjuk sebuah nama sebagai penjahat. Kalian semua pasti punya pertanyaan yang ingin ditanyakan, tapi sekarang kita dengarkan semua pembacaan naskah dulu, ya." — P. 64
Pembacaan naskah pertama dimulai dari Nitani Mirei, satu-satunya penerima beasiswa di SMA Putri Santa Maria. Dia direkrut langsung oleh Itsumi, dan juga, dia sempat menjadi tutor untuk adik Itsumi, bahkan dia juga dekat dengan keluarga Itsumi. Dia menunjuk satu nama, Koga Sonoko sebagai pembunuh Itsumi.

Selanjutnya, ada Kominami Akane, anggota pertama Klub Sastra, anak pemilik restoran ternama di sekitar tempat tinggalnya. Selama ini, dia mendapat bagian untuk memasak, karena selain hobi, dia juga jago memasak. Dia menunjuk Nitani sebagai pembunuh Itsumi.

Diana Detcheva, murid internasional pertama yang direkomendasikan langsung oleh Itsumi kepada pihak sekolah. Diana berasal dari Bulgaria. Memiliki kekurangan fisik di kaki, nggak bikin dia menyerah. Dia tampak ceria, apalagi dia juga ikut menemani kakaknya yang bekerja di lembaga tour guide. Di sinilah awal pertemuannya dengan Itsumi. Dia menunjuk Takaoka sebagai pembunuh Itsumi.

Koga Sonoko, anak yang bercita-cita sebagai dokter. Dengan bantuan ayah Itsumi, semua hal baginya terasa mudah, dia bisa ikut operasi, bahkan memegang dan menjahit seseorang di ruangan operasi. Itu semua berkat bantuan ayah Itsumi, dan dia menunjuk Diana sebagai pembunuh Itsumi.

Takaoka Shiyo, anggota Klub Sastra satu-satunya yang sudah memiliki bukti cetak atas karyanya. Sempat cek-cok sebelum Itsumi meninggal. Tapi sayangnya, dia menunjuk Kominami Akane sebagai pembunuh Itsumi.


Novel thriller yang aku punya tapi nggak kubaca-baca! Alesanku nggak baca novel ini simpel sih. Soalnya takut liat covernya. Jadi selama ini ya kupendam aja di dalem lemari. Tapi kemudian memberanikan diri buat ngambil dan baca. Awalnya, aku udah deg-degan nih pas buka. Soalnya covernya ini loh yang bikin keder (mengingatkan sekali lagi). Setelah baca di prolog, aku tertarik sekali! Astaga.. Pas baca dari halaman satu ke halaman lainnya ini cepet banget. Terus aku sok-sokan nebak juga siapa yang ngebunuh Itsumi ini, ealah dalah.. tebakanku salah semua! Hahaha.. Jadi pas baca epilognya, langsung kayak, "Hah? Ini beneran? Sumpah?". Hahaha.. Emang segitunya. Plot twistnya ini loh kerasa banget. Dan sekarang, lagi dalam masa mengumpulkan telur dragon ball. Nggak deng, ngumpulin seriannya. Apalagi The Dead Return sama Holy Mother udah mulai susah dicari. Haha...

Buat kalian, mendingan kalo udah punya, baca deh. Nggak usah sok-sokan takut. Soalnya, kalian bakalan nyesel kalo pake takut segala! 😌😌 Dan ini rekomen banget buat kalian yang suka thriller-thriller memecahkan misteri gitu (telat Geb).

No comments:

Post a Comment