Wednesday, September 26, 2018

[Review] Waktu Adanya Dirimu


Judul : Waktu Adanya Dirimu

Penulis : Catatan Seorang Eha

Penerbit : One Peach Media

Tebal : 174 Halaman

"Apakah rindu itu? Bagiku rindu adalah mantra pengantar tidur untuk mengadakan dirimu di dalam aku. Tak ada rindu lainnya yang membuat rindu."


BLURB

Aku tahu
Cinta tak pernah salah
Hanya diri ini tak mampu membendung rasa di dalam hati
Tak mampu menempatkan satu rasa pada satu sosok yang tepat.

Aku tahu
Jikalau jiwaku harus menempuh jalan yang berujung neraka
Aku hanya meminta sedikit waktu untuk berbunga bahagia di dunia

Bagiku apa pun yang terjadi di dunia ini bukanlah suatu kebetulan. Begitu pun apabila dua orang bertemu, itu bukanlah suatu kebetulan melainkan karena mereka sedang berada pada frekuensi yang sama. Seperti Tresna dan Astrea saling menemukan. Kala seorang wanita dengan luka hari dan seorang pria hampa bertemu di frekuensi yang sama, di situlah cerita dimulai. Astrea dan Tresna merasa saling mengisi satu sama lain. Saling bertaut bak terikat benang merah. Ketika sebuah kata tanya muncul akan dibawa ke manakah cinta ini? Sementara baik Astrea maupun Tresna masih terikat janji suci dengan pasangan masing-masing. Semesta akhirnya memberikan jawaban.

"Aku percaya segala sesuatu di dunia ini ada masanya,
termasuk dirimu. terima kasih karena pernah ada."

- - - - - - - - - -

Astrea, seorang wanita karir yang memiliki perusahaan sendiri dan juga seorang ibu rumah tangga. Kegiatan sehari-harinya bisa dibilan monoton. Bangun pagi, merenungi nasibnya sambil menikmati kopi yang dia buat sendiri. Karena hanya dia yang tau berapa takaran kopinya, berapa takaran air dan lainnya. Ah, jangan lupakan juga, telepon dari Ullie setiap pagi yang menceritakan kegiatannya di pagi hari.
"Berangkatlah jikalau memang harus berangkat, tapi jangan lupa kembali." — P. 21
Tresna, deputy general manager yang sibuk dengan jadwal padat dan juga hidup secara nomaden. Selain itu, dia juga sudah memiliki keluarga yang berada di Singapur. Cowok penyuka warna krem ini juga dekat dengan Astrea. Jangan mikir negatif dulu. Meskipun kesannya mereka selingkuh. Nyatanya, mereka cuma sama-sama nyari yang nyamanin mereka aja. Apalagi Astrea, yang sebagai istri dan ibu tidak dihargai. Lalu, apakah hubungan ini akan berlangsung selamanya? Mengingat bahwa mereka juga memiliki pasangan masing-masing?


Membaca cerita Astrea dan Tresna, awalnya kukira perselingkuhan pada umumnya. Cewek yang genit dan cowok yang gampang tergoda. Nyatanya nggak. Mereka berdua mungkin cuma pengen aja sama-sama dihargai dan dibuat nyaman. Apalagi untuk Tresna yang hidupnya mobile. Nggak hanya itu aja, aku juga dibuat kaget sama tingkahnya Tara, anak Astrea, kelakuannya untuk ukuran seorang anak, bener-bener bikin shock! Berani untuk ngebentak orang tuanya untuk urusan sepele. Astaga. Belum lagi kelakuan suaminya, yang bikin elus dada.

Untuk masalah konflik, menurutku ini ringan. Karena cuma ngebahas dari sisi Tresna dan Astrea. Pun dengan konflik di dalam hubungan Astrea dan suaminya. Dan novel ini bener-bener menarik kalau pengen baca novel yang ringan dan nggak terlalu banyak konfliknya. Dari segi bahasa juga. Bahasa yang dipake menurutku agak sedikit kaku dan puitis. Banyak puisi juga di dalamnya, untuk menggambarkan sosok Astrea.

No comments:

Post a Comment