[Review] Anti Stranger Girl

Judul : Anti Stranger Girl

Penulis : Nazavelis

Penerbit : Sheila Publisher

Tebal :  331 Halaman

"Gue tahu lo pasti bisa memaafkan dia. Karena gue juga tahu, meskipun lo sangat membencinya, pasti ada celah terkecil di hati lo yang merindukan sosok beliau. Ya kan?"

BLURB

Kepindahan Grace ke Indonesia, membuatnya mendapat teman baru. Namun, dia memilih bersikap apatis. Tidak mau berteman dengan siapa pun. Trauma masa lalu berkembang menjadi fobia. Baginya, teman adalah omong kosong belaka.

Sikap Grace itu membuat Sean penasaran dan selalu menggodanya. Namun, Grace tidak menghiraukannya. Kedekatan mereka membuat cewek-cewek di sekolah mengusilinya. Kejadian itu pula yang membuatnya bertemu dengan Kefan. Aneh! Grace menjadi gadis yang baik.

Saat Grace merasa mulai menyukai Kefan, ada fakta lain yang dia ketahui. Fakta yang dengan sekejap mengjungkirbalikkan kehidupannya.

- - - - - - - - -

Graciella Avery, seorang siswi yang berpakaian seenaknya sendiri alias agak berantakan, pake headphone besar ke mana-mana, belum lagi mukanya yang nggak bersahabat, bikin anak-anak di sekolah barunya memutuskan untuk tidak mendekatinya. Grace sendiri juga tidak peduli dengan hal ini, baginya, teman itu munafik semuanya, baik kalau ada maunya, bullshit bangetlah sama yang namanya sahabat sejati.

"Mau sabuk hitam kek. Mau sabuk merah, sabuk pink, ungu, abu-abu ..., gue nggak peduli." — P. 25

Sean, cowok yang sekelas dengan Grace, tapi Grace tidak menyadarinya. Buat apa juga? Kan tujuannya memang tidak mencari teman. Jadilah Grace tetap bodo amat dengan semua kelakuannya, meskipun hal ini malah menyebabkan dia malah jadi sasaran bullying salah satu fans garis kerasnya Sean.

Di sisi lainnya, ada Kefan, seorang cowok yang selalu membuat masalah, tukang bolos, pokoknya segala sesuatu yang berbau negatif, pasti Kefan pelakunya. Buat Kefan hal ini sudah lumrah, mengingat ayahnya sendiri juga berlaku semaunya sendiri. Jadilah dia juga bodo amat.

Kefan dan Grace bertemu di saat yang tidak tepat. Saat itu, Kefan membantu Grace yang mendadak diserang kawanan preman. Sejak itulah, hubungan mereka menjadi dekat. Apalagi mengingat mereka juga memiliki masa lalu keluarga yang serupa. Cukuplah bagi Grace untuk dekat dengan Kefan. Lalu, bagaimana dengan Sean? Apakah Sean akan tetap mendekati Grace?

Membaca novel ini kukira bakalan berisi masalah anak SMA kayak biasanya yang aku baca di teenlit lainnya, mulai dari perundungan, pekara nilai, obsesi siswa atau masalah cinta ala anak sekolahan. Tapi ternyata beda! Bedanya kerasa banget sejak awal. Di awal, kita bakalan diajak untuk melihat bagaimana masa lalu Grace saat kecil. Bagaimana keluarganya dan apa yang sempat terjadi di masa lalu. Kemudian, kita diajak untuk melihat bagaimana masa sekarang, masa di mana dia udah bodo amat sama sekolah barunya.

Nggak cuma membahas itu aja, di sini ternyata lebih banyak membahas masalah keluarga dan perundungan yang dilakukan oleh teman sekolahnya. Masalah keluarganya cukup rumit dan terkait satu sama lain. Cukup seru loh! Karena masalah keluarga yang kayak begini, bukan nggak mungkin kita nggak temuin di kehidupan nyata.

Untuk kekurangan dalam novelnya sendiri, lebih ke arah penulisan nama panggilan yang nggak dihuruf besarin aja. Oh iya, alurnya maju mundur, agak membingungkan sih menurutku. Karena pas flashback, nggak ada pembatasnya gitu. Beberapa kali sempat kukira hal itu sedang terjadi di waktu yang bersamaan, padahal bukan.