Wednesday, January 22, 2020

[Review] Beranda Kenangan, Susahnya jadi Minoritas


Judul : Beranda Kenangan

Penulis : Putu Felisia

Dalam aplikasi Cabaca

"Yang saya percayai hanyalah perjuangan. Iman tanpa perbuatan, maupun perjuangan sama saja dengan mati. Saya tidak mau hidup seperti zombi."


BLURB

Yasmin, Ketut, Komang, dan Arumi.
Kami tidak pernah tahu, mana yang lebih salah? Lahir sebagai keturunan Tionghoa, ataukah lahir sebagai perempuan?
Kami hanya mengingat beranda itu... tempat kami berkumpul di hari raya Imlek. Bukan beranda dalam replika upacara, atau beranda yang hancur oleh angkara murka.
Namun, kehidupan harus terus berjalan. Demikian pula tradisi yang mengekang, dan egoisme masyarakat yang telah dikendalikan kepentingan politik.
Kadang kami bertanya-tanya, mengapa kami yang harus menanggung semua darah dan air mata? Mangapa kami yang menanggung semua malu?
Apakah dunia memang hanya miliki kaum pria dan pemenang?

- - - - - - - - -

Yasmin, seorang keturunan Tionghoa. Seperti yang biasanya terjadi, Yasmin selalu menjadi bulan-bulanan cowok-cowok pribumi, mulai dari yang melakukan pembully-an, hingga pelecehan secara tidak langsung terhadap Yasmin. Apalagi di sekolahnya, tak banyak sesama keturunan Tionghoa. Hal ini membuatnya menjadi terdesak. Ingin membalas mereka, tapi pasti tetap dia yang salah. Tidak banyak yang bisa membantunya, hanya Kuncoro, kakak kelasnya yang cukup dekat dengannya. Karena mereka berada di satu ekstrakulikuler, jurnalistik.
"Itu sangat penting kalau kamu mau menikah. Perempuan itu harus tetap suci. Kalau tidak, semua orang akan meremehkan. Tahu nggak.. pernah Mama datang ke pesta pernikahan, kamar pengantinnya tidak berbau harum. Nah, itu saja sudah jadi omongan orang. Perempuan nggak perawan itu 'kotor', Yas. Amit-amit, kalau bisa kamu harus jaga diri biar suamimu nanti tidak kecewa."
Karena menceritakan di tahun 1998an, jadi tentu saja keperawanan seseorang adalah standart yang digunakan oleh banyak orang. Hal ini dipegang teguh oleh Yasmin. Toh dia juga selalu menjaga diri, dan Kuncoro, juga membantunya menjaga diri. Tapi hal itu tidak membantu banyak, apalagi saat kejadian 1998, Kuncoro sedang memperjuangkan haknya di gedung DPR dan sedang terjadi kekacauan juga di tempat lain bagian Jakarta. Yasmin salah satu korbannya. Korban yang membuat dia kehilangan kepercayaan dirinya. Membuatnya merasa kotor dan tidak memiliki harga diri.

Beberapa tahun setelah itu, Yasmin menjaga jarak dengan Kuncoro, terlebih setelah kejadian 1998, dan dia juga sedang mengejar mimpinya menjadi seorang jurnalistik melalui salah satu audisi di salah satu siaran televisi. Dan tidak hanya itu, di sinilah, dia mulai mengungkap masa lalunya yang menyedihkan, bertemu dengan orang yang berhubungan dengan masa lalunya, dan juga bersinggungan dengan politik yang kotor.


Awal ngbaca cerita ini tuh langsung penasaran. Soalnya tema yang diangkat cukup berbeda dari yang lain. Tema tentang minoritas, politik, dan juga agama loh. Menarik banget kan?

Pas ngbaca cerita Yasmin, kasian banget sama dia. Aku juga ngerasain hal yang dia rasain. Untungnya nggak sampe pelecehan. Tapi dapet pembully-annya. Hal ini juga masih dialami sama adikku. Karena ya kami dibiasain ngalah, jangan sampe tengkar. Sama kayak yang dilakuin sama orangtuanya Yasmin. Soalnya kalo udah berurusan, pasti adaaaaa aja masalahnya. Dikulik-kulik sama mereka lah, dan banyak hal lainnya, jadi kami memilih untuk ngalah ajalah. Meskipun ujungnya empet abis.

Yang aku suka lagi, gimana cara Kak Putu menyelipkan semangatnya lewat Yasmin, semangat untuk nggak pernah nyerah. Meskipun Yasmin sempet nggak percaya diri dan merasa nggak ada harganya. Suka juga dengan cara pikirnya Kak Putu tentang kehidupan dan cara mencintai diri sendiri mungkin ya, karena Yasmin kan sempet nggak pede. Belum lagi cerita lain dari Komang, Ketut dan Arumi yang cukup sering kita hadapi sebenernya, tapi kita sendiri juga nggak tau harus berbuat apa. Di sini kita diajak untuk menghargai diri sendiri dan sesama. Biar hidupnya juga lebih nyaman. Rekomen banget loh ceritanya ini, berasa dapet paket lengkap!

1 comment:

  1. If you're trying to burn fat then you certainly need to start following this brand new personalized keto meal plan.

    To design this service, licensed nutritionists, personal trainers, and professional chefs joined together to produce keto meal plans that are efficient, decent, price-efficient, and satisfying.

    From their first launch in 2019, 1000's of people have already remodeled their body and health with the benefits a certified keto meal plan can give.

    Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones offered by the keto meal plan.

    ReplyDelete