Judul : Redum
Penulis : Sayyidatul Imamah
Penerbit : Storial.co
Tebal : 387 Halaman
"Bagaimana kamu tahu kalau kepribadiannya tidak seperti wajahnya?"
BLURB
Di antara sekat antara bahagia dan asing,
Nora berusaha bertahan
Kehidupannya yang penuh lika-liku
Dilalui dengan bantuan air
Segala malam yang membekukan
dan suara-suara yang meleleh di kepalanya
membuatnya merangkak pada kehampaan.
Dalam kehampaan, dia berlindung dari
segala sepi dan topeng untuk akhirnya
memilih suatu keputusan.
Bulat dan final.
- - - - - - - - - -
Nora, seorang introvert, sangat menyayangi adiknya, dan sangat menyukai air. Baginya, air itu udah kayak sahabatnya sendiri. Jadi, Nora setiap punya masalah selalu berenang. Baginya, air selalu bisa bikin dia tenang lagi, nggak mikir yang aneh-aneh.
"Momen bahagia selalu meninggalkan kita tepat setelah kita mengira akan bahagia selamanya. Tapi, momen paling buruk tidak meninggalkan tubuh kita, momen itu menempel, membekas, dan mengakar pada tempat-tempat tersembunyi di tubuh kita, khususnya kepala." P. 111
Rena, sahabat Nora satu-satunya, memiliki hubungan yang buruk dengan kakak satu-satunya. Belum lagi dia mempunyai pasangan yang terkadang abbusive terhadapnya, dan tetap mempertahankan hal itu, tetap menerima kembali, meskipun Nora mencemaskannya berulang kali.
Masalah memang nggak pernah ada habisnya, tapi di saat semua yang
diharapkan Nora nggak nampak hasilnya, di saat itulah Nora mulai merasa kalau memang nggak ada lagi yang diharapkannya selain Ana sembuh, Ana sehat lagi, dan keluarga mereka hidup bahagia seperti dulu lagi. Tapi apa bisa?
Untuk yang belum tau siapa Nora, ini adalah kakaknya Anasera di Penyap. Jadi novel ini lebih fokus ke hubungan Nora dan juga Rena.
Membaca Nora ini lebih nyesek dan dark ternyata. Jadi, lebih kelam gitu rasanya. Soalnya Nora memang lebih banyak diam dan menyimpan sendiri. Belum lagi kadang orangtuanya juga lebih pehatian pada Ana yang sakit. Jadilah Nora nggak bisa terlalu banyak cerita. Tapi diam-diam, Nora sebenernya punya banyak impian untuk masa depannya loh. Dia pengen kuliah, pengen ini pengen itu. Tapi sayang, dia juga harus berbagi dengan Ana.
Belum lagi cerita dari sisi Rena. Nyeseeekk banget. Rena yang punya pacar suka mukul dan sebagainya. Berat banget rasanya jadi Rena dan Nora. Tapi jujur aja, aku lebih suka ceritanya Nora sih, ketimbang Ana-Leo. Meskipun dark, aku menikmatinya. Apa ya? Kadang hidup nggak seindah fiksi. Nggak selalu bisa happy ending dan hasil yang kita pengen nggak selalu sempurna atau minimal sesuai sama apa yang kita pengen. Banyak banget pelajaran hidup yang diajarin sama Nora.
No comments:
Post a Comment