Saturday, November 25, 2017

[Review] Carisa dan Kiana

  

Judul : Carisa dan Kiana

Penulis : Nisa Rahmah

Penerbit : Gramedia

Tebal : 197 Halaman

"Karena bukan hanya kata yang menjadikan cinta tetap ada, tetapi dengan tindakan yang akan membuat cinta melekat selamanya."


BLURB

Lima fakta tentang Carisa: pintar berorganisasi, judes apalagi jika berhubungan dengan Stella, diam-diam punya bakat dalam bermusik, menyukai Rama (sahabatnya sendiri), dan menyimpan kisah kelam tentang keluarganya.

Lima fakta tentang Kiana: jagoan sains SMA Pelita Bangsa, pemalu, bersahabat dengan Stella si cewek populer, menjalin komunikasi misterius dengan cowok terkenal di sekolahnya, dan menyayangi Papa melebihi apa pun di dunia.

Rama bersaing dengan Rico, pacar Stella, dalam pemilihan ketua OSIS SMA Pelita Bangsa. Strategi kampanye yang diusung Carisa sebagai ketua tim sukses Rama, terbukti jitu. Stella jadi berang dan mengembuskan gosip tidak sedap tentang Carisa dan Rama.

Carisa berniat melabrak Stella. Namun karena hanya ada Kiana, dialah yang diserang Carisa hingga terjadi kecelakaan kecil. Orangtua Carisa dan Kiana pun dipanggil. Di pertemuan orangtua itu, satu rahasia tentang keluarga mereka terungkap.

Bagaimana Carisa dan Kiana menghadapi kenyataan baru yang mengubah cara pandang mereka akan hangatnya keluarga? Apa yang harus Carisa dan Kiana lakukan saat menyadari mereka sama-sama menyukai Rama?

- - - - - - - -
 Bercerita tentang kehidupan anak SMA yang sedang terlibat dalam kampanye OSIS. Carisa, mendukung Rama, sahabatnya, sekaligus teman saat di divisi rohis. Stella, mendukung Rico, kekasihnya. Sementara Kiana? Kiana adalah sahabat Stella, kalau bisa dibilang sahabat sih. Soalnya Stella deketnya pas ujian doang. Gimana dong?

 Dalam kampanye ini, sebenernya otak Carisa sangat encer, bahkan bisa dibilang, dia pencetus dalam penggunaan metode kampanye. Tapi, Stella malah menggunakan metode licik, yang membuat Carisa jadi marah, dan malah menyakiti Kiana. Carisa dan Kiana akhirnya dipanggil ke ruang kepsek, beserta kedua orang tua mereka. Dan dari situlah, hubungan keduanya makin memburuk. Siapa yang sangka kalau Papa Kiana adalah Papa Carisa juga? Dan mengapa hal ini baru terungkap sekarang? Bagaimana pemilihan ketua OSIS akhirnya? Siapakah yang menang?

 Novel ini salah satu novel wishlistku loh, yang dikasih langsung sama penulisnya lewat giveaway. Hehehehe.. Bukannya nggak mau beli sendiri. Tapi gimana ya? Selalu ada ajaaaa.. yang nggak ngijinin buat beli novelnya. Hihihi..

 So, menurutku, novel ini menarik. Meskipun mungkin banyak novel di luar sana yang bercerita tentang hal yang sama, tapi buatku novel ini tetep menarik. Bagaimana seorang anak SMA yang tidak tahu saudara tirinya, kemudian dipertemukan, dan pada akhirnya mereka bisa akur. Perjuangan untuk sampai ke sana tidaklah mudah. Apalagi bagi seorang Kiana. Meskipun dia kelihatan baik-baik aja dari luar, tentu aja dalemnya nggak baik-baik aja. Nggak ada yang bisa pahamin dia. Dia cuma berusaha buat nerima kabar yang ngagetin dia dengan caranya sendiri. Untungnya, dia nggak ngedrama kayak di sinetron gitu. Untungnya.

 Novel ini banyak kejutan! Di awal baca, udah dikejutin, dengan kabar tentang Papa kandung Carisa, dan kemudian berlanjut tentang masa lalu Rico dan Stella, dan apa yang membuat mereka berdua jadi pacaran. Hmm.. Bener-bener tiap halaman kita dibikin deg-deg serr.. dan selalu mikir, dibalik ini dia ngapain ya? Kejutan apa lagi ya?

Quotable :
"Kalian kayak dua orang yang berlari menuju matahari, saling berlomba bayangan siapa yang paling besar dan lebih mendominasi. Parahnya, kalian tuh nggak bisa menjawab siapa yang lebih baik daripada yang lain, karena bayangan kalian ada di belakang." - P. 14 to 15

"Karena Papa ingin mengenalmu, Sasa. Papa ingin menebus kesalahan yang sudah Papa lakukan sama kamu." - P. 82

"Kata siapa kamu sudah besar? Kiana akan selalu jadi gadis kecilnya Papa." - P. 92

"Setiap orang punya kesalahan di masa lalu, begitu pula Papa. Kesalahan Papa benar-benar fatal. Seumur hidup Papa akan selalu dihantui perbuatan Papa itu, bahkan sampai sekarang. Atas kesalahan itu, Papa ingin memperbaiki semuanya. Papa punya tanggung jawab menjelaskan semuanya sama Kiana. Papa punya tanggung jawab yang sama untuk Carisa." - P. 120

"... Segala sesuatu nggak ada yang sia-sia. Bahkan daun berguguran pun ada sebabnya. Gue lahir ke dunia pun pasti ada maksudnya. Mungkin kehadiran gue suatu saat nanti bisa membuat orang lain tersenyum." - P. 135

"Bukan itu yang pengin gue omongin. Saat gue percaya gue lahir ke dunia karena ada suatu sebab, saat itu gue berhenti menyalahkan diri sendiri. Setiap orang punya masalah. Cara menyelesaikan masalah adalah dengan menghadapinya, bukan dengan menghindarinya lalu memutuskan untuk mengakhiri nyawa." - P. 135

"Setiap orang membutuhkan satu momen untuk mengubah perasaan mereka. Hati memang bisa terbolak-balik." - P. 151

"Namun, menurutnya cinta tidak butuh kata-kata untuk diungkapkan. Cinta butuh pembuktian." - P. 183

"Sebuah episode kehidupan berakhir dan cerita baru yang jauh lebih menyenangkan akan dimulai. Namun, mereka bertiga ingin memperpanjang kebahagiaan yang menguar saat ini lebih lama. Dalam pelukan dan tawa yang lebih lama. Sebentar lagi." - P. 196

No comments:

Post a Comment