Friday, February 16, 2018

[Review] 3 Women and a Guy


Judul : 3 Women & a Guy

Penulis : Ana Westy

Penerbit : Bhuana Sastra

Tebal : 479 Halaman

"Satu hal yang paling gue syukuri adalah kita semua selalu ada untuk satu sama lain saat kita melewati krisis penting dalam hidup kita. Gue pikir kita mungkin saja mampu melewati kesendirian, toh mati gue juga sendiri, tapi kalau gue, selama hidup di dunia ini gue nggak mau sendiri."


BLURB

A story about life, romance and friendship

"Taruhan yuk, kalau enam bulan dari sekarang lo-lo bisa beresin masalah sama laki lo masing-masing, gue janji gue akan berubah jadi normal," celetuk Abi kepada tiga sahabat wanitanya.

Fayra... Sudah bertahun-tahun pacaran, tapi tak kunjung dinikahi kekasihnya, Danu. Ada rahasia besar yang disimpan Danu.
Misi : "Lo harus bisa membuat Danu menikahi lo."

Ully.. Selalu saja diselingkuhi Juned, tetapi dia selalu memaafkan dan yakin suatu saat dia bisa menghentikan kebiasaan buruk kekasihnya itu.
Misi : ” Dalam enam bulan, lo harus bisa mengubah Juned jadi pria setia ”

Nina..  Menjadi selingkuhan Radit, mantan kekasihnya yang menikahi wanita lain.
Misi : ” Just leave him ”

Enam bulan kemudian, Abi benar-benar memenuhi janjinya, itu karena ketiga sahabatnya berhasil menyelesaikan problem asmara mereka, atau??

- - - - - - -
Seperti judul dan blurbnya, novel ini menceritakan tentang sebuah persahabatan, di mana ada 4 orang di dalemnya. 3 cewek dan 1 cowok. Di sini, diceritakan, mereka lagi menghadapi struggle mereka. Yaitu menikah di umur mereka yang hampir mencapai kepala 3.

Novel ini dibagi menjadi 3 bagian, bagian pertama adalah bagian Fayra. Cewek yang sudah memiliki pasangan dan menjalaninya selama 7 tahun, tapi nggak juga dinikahin. Danu, sang cowok, selalu beralasan dirinya belum siap. Apalagi menilik masa lalu orang tua Danu yang sempat bercerai. Jadilah dia merasa bahwa menikah akan memperrumit segalanya. Menjadi beban untuknya. Sementara di balik semua itu, Danu punya rahasia besar yang bikin kalian semua shock, bahkan bikin Papa Fayra masuk ke rumah sakit. Padahal Danu ini cowok yang baik menurutku. Dia sayang sama keluarganya, tapi kalau kalian tau alesan apa yang bikin dia nggak mau menikah dalam jangka dekat, rasanya pengen bejek-bejek deh.

Bagian kedua, bagian Ully. Seorang psikolog, tapi punya cowok doyan selingkuh. Dia berpikir kalau dirinya bisa mengubah Juned yang tukang selingkuh. Nyatanya? Selama 2 tahun pacaran, dia udah 5x selingkuh, dan Ully selalu bisa memaafkan Juned. Tapi, sepandai-pandainya Juned selingkuh, pasti kebobolan juga. Juned bener-bener 'kebobolan' kali ini. Hmm.. Apa dia bakalan tanggung jawab ya?

Bagian ketiga ada Nina. Cewek yang sekolah di Aussie dan berjiwa sutradara. Radit, mantan kekasihnya akhirnya memilih menikah, tapi tidak dengan Nina. Karena alasan Nina yang nggak mau nikah dalam jangka dekat, karena dia masih punya mimpi. Dan dia nggak mau, kalau nantinya nasibnya cuma berakhir dengan jadi ibu rumah tangga. Sementara Radit, nggak peduli dengan kesetaraan gender.

Novel ini, aku beli karena katanya ada adegan 'nganu'nya. Seperti biasa, aku emang ada sedikit interest ke novel yang berlabel dewasa. Tapi yang aku kaget, novel ini bener-bener keren abis. Kenapa? Karena kak Ana berhasil mengangkat isu sosial soal LGBT. Kalian semua tau dong, banyak masyarakat kita yang pro kontra sama LGBT dan juga banyak netijen maha besar yang langsung menghakimi orang yang menganut LGBT.

Jujur aja, novel ini keren banget. Kalau kubilang sih, bisa dibaca siapa aja. Asal jangan orang yang berpikiran pendek yang baca. Karena percuma. Mau dikasih kebenaran soal LGBT pun bakalan mental. Jadi, buat orang yang berpikiran luas, novel ini asik banget. Moralnya nggak cuma tentang LGBT, tapi juga tentang perselingkuhan, persahabatan dan hidup. Lengkap banget kan?

Quotable :
"Terkadang kekonyolan hidup memang harus ditertawakan. Setidaknya hal itu mengingatkan bahwa kita ini manusia." - P. 13

"..Kalau dia ingin bersama lo, dia harus bisa menghargai lo, menghargai cinta, menghargai kesetiaan. Kalau dia nggak memberikan itu semua, dia bukan lelaki yang tepat untuk lo." - P. 19

"Pernikahan itu sesuatu yang BESAR, Fayra. Sesuatu yang harus dipikirkan dengan serius. Pernikahan itu bukan akhir cerita, melainkan awal dan perlu usaha dari kedua pasangan untuk membuatnya berhasil." - P. 61 to 62

"...Kamu tahu Fay, terkadang orang memilih perselingkuhan sebagai jalan keluar dair hubungan yang sulit diakhiri." - P. 99

"Ibu gue pernah bilang, cinta bisa jadi satu-satunya tonggak di dalam pernikahan, tapi bisa juga hanya salah satunya." - P. 117

"Waktu aku meninggalkan kamu, akhirnya aku sadar satu hal. Tak penting apakah kamu akan mencintaiku atau tidak. Tapi yang terpenting adalah, aku mencintaimu dan aku ingin bersamamu." - P 147

"..Pernikahan bukan soal memenuhi kebutuhan satu sama lain. Tapi yang terpenting adalah aku bahagia--kamu bahagia, dan mari kita gandakan kebahagiaan kita." - P. 148

"Jangan melihat perselingkuhan semata karena kesalahan satu pihak yaitu lelaki, tapi perempuan yang mau dijadikan selingkuhan juga punya peran di situ." - P. 222

"Lo tahu nggak kalau laki-laki dan perempuan sering salah memahami tentang kebutuhan mereka satu sama lain. Perempuan ingin mendapatkan cinta terlebih dahulu baru setelah itu mereka memberikan seks, sementara lelaki ingin mendapatkan seks terlebih dahulu baru  setelah itu mereka memberikan cinta. Kalau ini terus-menerus nggak dipahami, hubungan mereka seperti berada di dalam lingkaran setan yang nggak ada putusnya." - P. 225

"CInta itu nggak menyakitkan, Ully. Tapi berbohong, menipu, bermain-main dengan perasaan, dan mengkhianati komitmen--itu yang menyakitkan." - P. 231

"..Kebahagiaan itu kan bukan sesuatu yang datang begitu saja, kebahagiaan itu adalah sesuatu yang diusahakan." - P. 259

"Ketika seseorang sudah tidur bersama, maka tubuh mereka sudah emmbuat janji. Gue percaya itu dan hal itu tentu saja adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan." - P. 309

"Setia itu indah, Naully sayang. Merasakan keterikatan emosional dan perasaan cinta yang mendalam pada pasangan itu sesuatu yang membahagiakan banget." - P. 319

"Well, banyak hal dalam hidup ini yang bisa kita pelajari tanpa perlu kita alami. Kita belajar dariorang-orang yang mengalaminya. Tentang pernikahan--aku rasa kita semua sepakat bahwa contoh paling dekat dan paling nyata adalah orangtua kita sendiri." - P. 356

"Menikah itu harus dengan seseorang yang memang kita inginkan untuk menjadi pendamping hidup kita sampai tua nanti dan seseorang yang memang kita inginkan untuk menghabiskan waktu sampai menutup mata, bukan karena orangtua ataupun lingkungan di sekitar kita menuntut kita untuk menikah." - P. 358

"Cinta seorang Ibu itu adalah cinta yang egois. Seorang Ibu takkan bisa hidup tanpa anaknya. Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan Ibu. Kesedihan anak juga kesedihan Ibu." - P. 448

No comments:

Post a Comment