Saturday, June 9, 2018

[Review] The Chronicle of a 35-Year-Old Woman


Judul : The Chronicle of a 35-Year-Old Woman

Penulis : Kincirmainan

Penerbit : BIP Gramedia

Tebal : 242 Halaman

"Pernikahan itu enggak hanya berlangsung sehari saat resepsi, dan enggak hanya melibatkan mempelai beruda, tapi seluruh keluarga."


BLURB

Kikan, 35 tahun, seorang wanita karier yang molek dengan karakter work hard, play hard. Kikan masih melajang karena jera dengan hubungan asmaranya yang sudag-sudah, dan Andre "Si Blasteran Siluman Anjing Pemburu" adalah penyebabnya.

Bertahun-tahun Kikan tidak kunjung menemukan lelaki yang bisa memantapkannya. Sampai tib-tiba juniornya di kantornya nekat melamar. Dialah Pras, lelaki introver yang usianya delapan tahun lebih muda darinya. Tapi, bersama dengan Pras belum meyakinkannya seratus persen. Ditambah urusan dengan mantannya yang belum tuntas.

Kikan akhirnya harus memilih, mengakhiri penantiannya atau...

- - - - - - - -

Kikania Armanidyah, cewek yang udah berusia 35 tahun, yang bisa dibilang nggak peduli sama cinta sejati dan tetek bengeknya, meskipun sedikit berharap, dia akan menyusul Gita, sahabatnya yang sudah memiliki 3 anak, minus dengan payudara pepaya bangkok dan menurun 15 senti. Masa lalunya bisa dibilang cukup menyedihkan. Hal inilah yang membuatnya jadi 'mati rasa' terhadap yang namanya laki-laki. Apalagi setelah kejadian hubungannya dengan Andreas, laki-laki yang disebut ular licik.
"Maafkan aku Kikan. Tapi aku tidak ingin menyerahkanmu kepada siapa pun. Tidak untuk kedua kalinya, kepada bajingan yang sama." — P. 77
Prasetyo, junior Kikan. Laki-laki yang selalu sarapan dengan donat lemon dan teh tawar. Laki-laki yang nggak banyak ngomong, dan kabarnya dia anak band! Meskipun begitu, Kikan sangat ragu, apalagi Kikan yakin banget, kalau Pras nggak ngelirik ke arahnya sekalipun! Dan tiba-tiba juga, Pras langsung nglamar dia. Meskipun nggak romantis-romantis amat.

Nggak hanya ngebahas kejombloan Kikan dan segala kerumitannya, tapi juga ngebahas Andre, mantannya yang masih mengharapkannya, dan juga Pras dan masa lalu Pras dan Andre yang ternyata cukup rumit dan terlalu banyak manipulasi di sana-sini.


Jadi, setelah novel ini rame diperbincangkan banyak orang di timeline, akhirnya aku memutuskan beli! Hahaha.. Selain covernya yang lucu, judulnya cukup menarik. Dapet bonus, ceritanya romance dewasa! Bahagia deh akunya. Nggak cuma itu aja, kita juga jadi tahu, kenapa cewek pinter dan berkarier itu susah dideketin? Atau apa alesan cewek menjomlo sekian lama? Belajar untuk nggak nge-judge pilihan nggak menikah. Meskipun menurut adat timur itu masih aneh. Apalagi udah cukup umur.

Menurutku, novel ini tuh seru banget. Meskipun pas awal aku dibikin bertanya-tanya, kenapa si Andre ini? Masa lalu apa yang dipunyai Andre sama Kikan? Kenapa Pras tiba-tiba nglamar? Kan nggak masuk akal tuh, masa iya cuma sekadar kenal di kantor aja, chattingan nggak pernah, tiba-tiba  langsung ngasih cincin aja. Kan aneh. Untuk penokohan sendiri, cukup kuat loh. Bagaimana suasana di kantor, peran untuk Kikan, Pras dan juga Andre. Dan nggak hanya itu juga, dengan mengambil sudut pandang orang pertama dari ketiganya, jadi bikin kita tau, apa-apa aja masalah mereka, apa yang mereka alami dan alesan mereka semua! Termasuk rahasia yang nggak diceritain ke Kikan.

Jadi, menurutku, buat kalian-kalian yang penasaran banget sama novel ini, rekomen sekali! Karena apa ya, nyeritain nggak cuma pure romance aja, tapi juga rumitnya kehidupan yang sebenernya gitu. Nggak cuma itu aja sih, kita juga diajak ketawa-ketiwi sama kelakuan Mama Kikan yang pikun tapi koplak abis. Haha..

Quotable :
"Aku cinta sama kamu, makanya kamu kelihatan menyenangkan dan bikin aku bahagia." — P. 30

"Yang gue ingat dari cinta itu selalu rasa sakitnya, Git. Tapi kenapa gue terus-terusan berani jatuh cinta, ya?" — P. 117

"Itu manusiawi, Sayang... Mungkin udah saatnya lo berhenti lari dari rasa sakit dan menghadapinya. Enggak ada hubungan yang sempurna. Semua itu satu paket. Kalau lo terus lari, ya itu tadi, lo cuma akan ngerasain pahitnya kegagalan. Padahal keberhasilan akan terasa manis kalau lo bisa bangkit dari kegagalan." — P. 118

"Sekarang lo nunggu dia telepon duluan? Buat apa? Buat ngaku kalah sama keegoisan lo? Mungkin aja dia akan lakuin itu, tapi gue bilangin lo, it doesn't make you a winner. There won't be no future in love with winner. It has to be equal." — P. 118

"Wanita yang hebat bukanlah wanita yang tidak pernah berbuat kesalahan, wanita yang hebat adalah mereka yang mau mengakui kesalahan mereka dan berusaha memperbaikinya. Mungkin tidak dengan lelaki yang sama, tapi dengan kehidupan di masa yang akan datang." — P. 192

"...Kadang cinta cuma masalah momennya tepat atau enggak aja. Enggak melulu soal zodiak yang cocok atau reaksi kimia atau debaran jantung belaka. Asal lo bisa dapetin momen yang tepat, cinta itu pasti bisa lo tangkap, Kan. Jangan sampai momen kalian hilang gitu aja karena lo sibuk mikirin dia masih mau balikan atau enggak sama lo." — P. 204
"I will love you, through your flase, your stupidity, your idiocy, your everything. But promise me one thing. Don't you ever tell me to let go off your hand after this. Or I will not forgive you." — P. 232

No comments:

Post a Comment