Saturday, June 30, 2018

[Review] Seven Minutes in Heaven


Judul : Seven Minutes in Heaven

Penulis : Yuanita Wong

Penerbit : BIP Gramedia

Tebal : 231 Halaman

"Dia seseorang yang tidak akan berubah, dan perasaanku terhadapnya juga tidak akan pernah berubah."


BLURB

Mia Fawn mungkin membayangkan akhir bahagia selamanya saat memutuskan mengirimkan surat cintanya kepada Greyson Hunter. Tetapi ia tak pernah membayangkan jika surat itu harus jatuh ke tangan Liam Foster, cowok yang dulu pernah terjebak bersamanya di sebuah ruangan gelap karena permainan Seven Minutes in Heaven.

Liam tadinya hanya memanfaatkan tragedi surat cinta Mia dan berpura-pura menyukai gadis itu karena satu alasan. Tetapi setelah mengenal Mia lebih dekat, ia tak bisa menemukan alasan untuk berhenti menyukai Mia.

Mereka dipaksa mempertanyakan kembali impian-impian mereka bersama saat satu per satu kebenaran menyakitkan mulai terkuak, yang membuat Liam tak menyangka bahwa Mia tidak seperti kebanyakan orang yang pernah dikenalnya, dan yang membuat Mia tak menyangkan bahwa permainan Seven Minutes in Heaven di musim gugur kala itu akan membawa pengaruh cukup besar di hidupnya.

- - - - - - - - -

Mia Fawn, seorang gadis yang biasa saja, tapi suka sama cowok populer. Seperti dalam cerita teenlit kebanyakan. Bagi Mia, sosok Greyson Hunter tentu saja membuat dirinya terpacu untuk melakukan hal yang sama dengan kebanyakan gadis lainnya. Mengirimkan surat. Pada awalnya, dia menujukan surat itu untuk Grey. Tapi yang terjadi malah sebaliknya! Surat itu jatuh ke loker yang Mia sendiri tidak tau itu milik siapa.
"Apa kau juga bisa merasakan aura-aura gelap itu, Sweetie Little Pie? Mengapa tahu-tahu aku merinding?" — P. 59
Surat itu ternyata jatuh ke tangan Liam Foster, laki-laki populer lainnya. Laki-laki yang pernah bermain dengannya dalam Seven Minutes in Heaven. Permainan yang Mia mainkan saat berada di ulang tahun sahabatnya, Anna. Lalu, bagaimana nasib Mia ke depannya? Cara apa yang digunakan Mia agar Liam tidak membocorkan isi surat itu pada umum?


Novel ini kukira terjemahan pada awalnya. Karena bahasanya baku. Mirip novel terjemahan. Tapi tetep dong, meskipun begitu, nggak mengurangi keseruan pas baca buku ini. Berawal dari permainan Seven Minutes in Heaven, dan berakhir jatuh cinta. Keliatan simpel ya? Tapi konflik yang diambil cukup berat. Mulai dari persahabatan, bully-ing sampe ke keluarga. Dan semuanya itu cukup mendalam kalo buat aku. Apalagi untuk ukuran anak remaja.

Untuk penokohan, bagus. Karena menggambarkan kita sebagai anak SMA banget. Tapi nggak dijelasin struggle sekolahnya. Ini lebih ke arah kehidupannya. Untuk alur, ada yang mundur, untuk flashback masalah keluarganya Mia. Selebihnya, cocok banget buat bacaan ringan yang nggak perlu banyak mikir, tapi dengan konflik yang berbobot.

Quotable :
"Setidaknya itu membuatku tahu: orang baik yang berbuat jahat akan tetap mendapat hukuman atas perbuatan jahatnya. Dan aku rasa itu cukup adil." — P. 108 to 109

No comments:

Post a Comment