Monday, June 4, 2018

[Review] The Lady Escort


Judul : The Lady Escort

Penulis : Kinanti WP

Penerbit : Kubus Media

Tebal : 194 Halaman

"Aku sudah pernah bilang kan, I will accept you for who you are. Kamu nggak perlu mikir yang aneh-aneh."


BLURB

Jani tak pernah menyangka bahwa keputusannya untuk kembali ke Indonesia justru mendorongnya untuk terjun ke profesi yang tak pernah ia bayangkan. Meski awalnya hendak menolak, namun pesona pria itu justru membuat Jani setuju untuk menjadi kekasih bayaran.

Tama Tjitro tak pernah menduga bahwa untuk mendapatkan hak asuh atas anaknya, dia harus mencari perempuan untuk menjadi pasangannya. Namun, begitulah wasiat sang mantan istri. Setelah lama tak pernah akrab dengan wanita, Tama harus menyewa seorang Lady Escort untuk memperdaya semua orang.

Namun, bagaimana bila kebersamaan itu justru membuat mereka jatuh dalam jebakan takdir cinta?

- - - - - - - -

Jani, seorang fotografer cewek yang nggak akan menyangka bahwa kepulangannya ke Indonesia, malah membuatnya menjadi seorang lady escort yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha. Hal ini tentu saja mengejutkannya. Apalagi dia paham sekali, bagaimana lady escort di Indonesia dan juga masa lalunya di Belanda yang cukup menyeramkan baginya. Sedangkan Tama, dia membutuhkan seorang 'pasangan' bohongan agar bisa mendapatkan hak asuh atas anaknya, seperti wasiat yang dibuat oleh alm. istrinya.
"Saya belum pernah melihat Ibu seramah itu pada perempuan mana pun yang dekat dengan anak-anaknya, bahkan juga tidak pada ipar-ipar saya." — P. 30
Nggak ada yang menyangka, bahwa Ibunya Tama adalah sahabat dari Ibunya Jani. Mungkin hal inilah yang membuat Jani bisa dekat dengan Ibunya Tama. Tapi semuanya nggak berhenti sampe di situ aja. Hanna, kakak ipar Tama, mulai merasa ada yang aneh dari hubungan keduanya.  Hanna merasa kalo nggak mungkin banget Tama punya pasangan, karena masa lalunya Tama cukup menyedihkan juga. Di samping kecemasan Hanna, Tama dan  Jani malah asik menikmati waktu mereka. Mulai dari jalan berdua atau cuma makan malem bareng. Lalu, bagaimanakah keduanya melanjutkan hubungan mereka? Tetap dengan kontrak, atau mereka akan melupakan kontrak tersebut dan menjalani hidup yang serius?


Hmm.. Bukan novel pernikahan, tapi otw menikah yang so cute! Menurutku, Tama-Jani ini pasangan romantis tapi lucu! Apalagi Tama, dia ini diem, berusaha bikin Jani nyaman, tapi kadang bisa usil juga. Menurutku, Tama ini tipe cowok idaman banget. Nyebutnya husband material lah. Mapan, berusaha bikin pasangan nyaman, dan sayang sama keluarganya.

Alur di novel ini maju. Kalau ditanya lambat atau cepet, menurutku sedang sih. Karena ada di beberapa tempat terasa cepet, ada di beberapa tempat terasa lambat. Dan nggak hanya itu, di sini kita juga belajar untuk mencoba melepaskan masa lalu yang cukup menyakitkan dengan belajar percaya untuk meletakkan hati kita sama orang yang menurut kita tepat. Dan tetap harus berjalan maju. Karena kita nggak bisa terjebak di masa lalu aja. Meskipun cuma di beberapa waktu.

Quotable :
"Kita sama-sama pernah mengalami masa lalu yang buruk. Namun, bukankah kamu yang bilang bahwa cepat atau lambat, semua kepedihan itu akan berlalu. Dan aku ingin membiarkan kita berada pada tempat dan waktu yang sama ketika saat itu datang. Beri kesempatan agar waktu berpihak pada kita." — P. 164

No comments:

Post a Comment