Thursday, June 21, 2018

[Review] Secret Admirer 'If I Could Tell You'


Judul : Secret Admirer 'If I Could Tell You'

Penulis : Faradita

Penerbit : Kubus Media

Tebal : 341 Halaman

"Gue pengen jadi pengusaha kertas. Biar lo gak perlu takut kehabisan kertas buat nulis. Biar lo selalu bisa mengungkapkan apapun."


BLURB

Hanya Rama yang mampu membuat Shinta berdebar ketika memandanganya. Bahkan, walau dari jauh sekalipun.

Di saat Shinta yang terlampau nyaman menjadi pemuja, tiba-tiba keadaan memutarbalikkan kenyataan dan menghidupkan imajinasinya. Membuat Shinta harus bertahan antara masih ingin memuja diam-diam atau maju untuk berusaha mendapatkannya. Dari hanya memuja menjadi memiliki.

- - - - - - - - - -

Shinta, seorang gadis SMA yang nggak cuma pintar tapi juga cantik, sayangnya, dia nggak populer kayak Indah, sahabatnya yang juga anak cheerleader. Bagi Shinta, hanya Rama yang bisa membuatnya deg-degan. Gimana nggak? Rama yang sedang di belokan kantin, sementara Shinta berada di kantin saja sudah membuat jantungnya seperti dikejar-kejar anjing.
"Satu-satunya orang yang salah di sini, ya diri lo sendiri Shin. Kalo lo bisa bersikap 'biasa' sama Rama, lo gak perlu lari marathon ke kelas cuma buat ngindar dia. Kalo lo bisa ngontrol hati lo sendiri, lo gak bakal terperangkap dalam ketakutan tak beralasan lo itu." — P. 41
Kali itu, seperti biasanya, Shinta akan menunggui Indah yang sedang latihan di lapangan basket indoor, berbarengan dengan anak basket. Tapi entah kenapa, Rama mendatangi Shinta dan Shinta malah jadi patung saat Rama mengajaknya bicara! Sesuatu hal yang sudah ditunggu-tunggu Shinta sejak lama, tapi kenapa membuatnya malah jadi kaku? Belum lagi, Rama ternyata lebih usil daripada yang dia tau! Tak sampai di situ, ternyata orang tua Shinta dan Rama juga berteman! Apakah ini salah satu taktik semesta untuk menyatukan mereka? Meskipun Shinta yang mendadak bisa dan kaku saat berduaan saja dengan Rama?

Seharusnya ini novel yang kubaca duluan dari karya kak Fara, karena ini novel debutnya. Tapi nggak masalah sih. Toh ceritanya nggak nyambung juga. Jadi, novel ini dibagi menjadi 2 buku. Karena kalo 1 buku semua, ketebelan! Hahaha.. Di novel pertama ini, menceritakan bagaimana Shinta dan segala kerempongannya kalo udah ketemu sama Rama. Gimana kaku dan nyebelinnya Shinta, gimana usilnya Rama waktu Shinta udah mulai kaku kayak kanebo kering.

Penokohan di sini kuat, meskipun di beberapa tempat aku ngrasa aneh. Soalnya jarang banget, orang yang cantik tapi malah pemalu. Hahaha.. Alur yang dipake maju dan sedang. Karena di beberapa bagian terasa cepat, di beberapa bagian terasa lambat. Dan yang jelas, aku saranin, jangan baca ini di tempat umum! Karena kalian bisa dicap gila! Habis ketawa-ketiwi mulu sama kelakuan Rama-Shinta. Tapi entah kenapa, karakter yang aku suka malah Indah-Adam, sahabatnya Rama-Shinta. Interaksi antar mereka tuh asik banget, bertengkar tapi kayaknya saling suka deh! Hahah.. Konflik di sini, masih konflik enteng menurutku, karena konflik anak SMA gitu, masih main nglabrak lah, ribut-ribut rame-rame dan keisengan lainnya.

Quotable :
"Duh jelas beda dong. Mana bisa disamain gitu. Ini tuh urusan hati. Susah diaturnya. Aku maunya santai, hati aku yang kelonjotan." — P. 118

No comments:

Post a Comment