Tuesday, June 16, 2020

[Review] 022

Judul : 022

Penulis : Lokalpcy

Penerbit : Clover

Tebal : 437 Halaman

"Konsep kebetulan itu magis, karena kalau lo telusuri benang merahnya, maka akan ditemukan bahwa sebenarnya 'kebetulan' adalah rencana yang belum tersampaikan."



B L U R B

Cakrawala
Dia diartikan sebagai lengkung langit tempat
bintang-bintang bersandar

Ladinia
Dia adalah bintang paling terang yang pernah bersandar
pada cakrawala

Cakrawala, drummer dari band indie Anchorbolt pertama kali bertemu Ladiani, reporter dari media musik bernama StageSnap, di belakang panggung saat gegap gempita reda. Meninggalkan kesan, tapi tak seberapa.

Lalu, Bandung mempertemukan sang drummer dan sang reporter dalam setiap gigs, menjadi penanda dimulainya tukar cerita tentang skema musik hingga idealisme hidup. Cerita demi cerita terekam di seluruh sudut kota kembang, menambah satu lagi hal manis yang bisa diingat dari kota berkode telepon 022. Semua tampak baik-baik saja, hingga salah satunya jatuh cinta dan salah satunya enggan percaya.

- - - - - - - -

Cakrawala Yudhistira Adyaksa, atau yang biasa dipanggil Ceye, drummer yang cukup dikenal di kalangan band indie, yang kalau udah gebuk drum, nggak bakalan inget sama yang lain. Totalitas. Malam ini, di mana dia tampil dalam sebuah acara yang udah sampe larut malem, dan dia juga kepengennya sih langsung cepetan pulang, supaya bisa ngerjain tugas kuliahnya dia. Sayangnya, dia harus stay sebentar karena ada wawancara bareng StageSnap, salah satu media besar di Bandung yang ngurusin dunia band gitu. Di sinilah dia bertemu dengan Ladinia Grandiflora.
"Gue selalu suka konsep kebetulan. Semuanya serba enggak terencana, tapi ternyata lo dihadapkan pada kejadian yang bisa mengubah cara pikir, bahkan hidup lo." P. 33
Ladinia Grandiflora, mahasiswi fakultas seni, sekaligus reporter StageSnap yang cukup berani menatap matanya Ceye waktu wawancara, meskipun Ceye pas itu lagi bete parah mukanya. Nggak bersahabat banget. Setelah kejadian itu, ada satu kejadian lagi yang bikin Ceye malah tertarik sama si Ladin ini. Ladin yang nggak takut sama sekali sama Ceye, Ladin yang ternyata adik salah satu produser Youtube yang cukup terkenal. Ladin yang ternyata bikin Ceye penasaran dan nggak tertarik untuk cuci mata sama cewek lain.

Tapi kalau ternyata salah satu dari mereka jatuh cinta, apa mereka bakalan nyatain ya? Kan ada tuh yang kalau udah nyaman sebagai teman, ya temen aja. Jangan berharap lebih. Karena kalau berharap lebih, yang ada malah nggak nyaman nantinya. Apa iya?


R E V I E W

Baca ceritanya Ceye jadi keinget jaman-jaman SMA yang bete jadi cinta gitu. Aku sih suka banget sama Ceye dan gayanya yang slengean, kadang suka seenaknya sendiri, tapi dia itu sebenernya punya aura yang disukai banyak cewek gitu loh. Karena aku baca Ale duluan, aku ngerasa Ceye ini kayak anak SMA. Meskipun dia bertanggungjawab banget sama kuliahnya, supaya hidupnya balance gitu.

Yang aku suka lagi di novel ini tuh, penulisnya bener-bener mengeksplor dunia anak band Indie, gimana mereka berusaha buat menyeimbangkan antara passionnya mereka sama dunia nyata yang harus dijalani. Perjuangannya Ceye juga patut diacungi jempol nih! Ya meskipun dia ada salahnya juga. Tapi menurutku perjuangannya dia pol-polan banget sih.

So far, aku menikmati banget novelnya. Berasa balik lagi ke jaman PDKT, awal-awal pacaran gitu. Habisnya aku udah lama banget pacarannya. Jadi udah lupa gimana rasanya. Hahaha..


Quotable:

"Hidup ini kadang-kadang lucu, mempertemukan kepingan kemungkinan menjadi rangkaian kebetulan yang seolah-olah sudah dirancang dari sananya." P. 52

"Susah buat serius sama cewek, ketika orang-orang udah mikir kita maunya cuma main-main." P. 79

"Nggak ada yang bener-bener tahu gimana caranya jadi dewasa, Ye. Masing-masing orang punya cara sendiri." P. 81

"Benar, pendewasaan itu bukan sesuatu yang bisa disamaratakan untuk masing-masing orang. Mereka punya cara yang berbeda, yang belum tentu akan sama efeknya untuk orang lain." P. 81

"Wajar sih... tapi berlebihan. Menurut gue, enggak semua hal yang cewek-cewek lakuin perlu dikhawatirin cowok. Kita bisa jaga diri. Kita tahu mana yang bahaya mana yang enggak." P. 185

"Mau lo percaya atau enggak, gue nggak peduli. Dan lo nggak usah mikirin kenapa gue bisa sayang sama lo. Itu urusan gue." P. 325

"Kadang, orang-orang nggak bisa nyatuin perspektif mereka. Lo lihat dari sisi mana, gue lihat dari sisi mana." P. 402

"Di fase inilah, Ceye mulai sadar bahwa sesuatu yang berharga bukan datang secara kebetulan, tapi karena dipertahankan, diperjuangkan, dan ada yang dikorbankan." P. 421

No comments:

Post a Comment