Judul : Bad Boy
Penulis : AliaZalea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 336 Halaman
"Kamu bilang kamu cinta aku, tapi kamu akan nyerah begitu aja?"
B L U R B
Namaku Ziva, tapi baginya, aku adalah Princess.
Aku mencintainya sejak umurku delapan belas tahun.
Dia cinta pertamaku dan aku cinta pertamanya.
Kami soulmate bahkan sebelum kami mengerti arti kata itu.
Seharusnya cerita kami berakhir dengan happy ending, namun itu hanya impian belaka.
Namaku Adam, tapi dia selalu memanggilku dengan
nama lain dan aku tidak keberatan, karena dia adalah cinta matiku.
Aku tidak bisa hidup tanpanya, tapi seperti itulah yang harus kulakukan,
karena setelah apa yang aku perbuat, dia bukanlah milikku lagi.
- - - - - - - - - -
Ziva Hadikusumo, seorang perempuan yang bisa dibilang kaya di antara temen-temennya yang lain, selain itu dia kayaknya juga ada keturunan darah birunya. Waktu SMA, ayahnya adalah donatur terbesar di SMA tersebut. Selain itu, banyak orang yang menyebutnya Princess, tapi tentu aja nggak ada yang berani memanggilnya demikian. Kecuali Adam Mahardika. Cowok yang seringkali disebut anak-anak The Cold One. Agak cuek, tapi mematikan banget deh senyumnya.
"Wah... Eyang nggak setuju yang seperti itu. Laki-laki harus tahu cara menghargai perempuan. Kalau punya niat dengan kita, mereka harus mengutarakannya lebih dulu supaya tidak ada salah paham. Mereka juga harus belajar melupakan ego mereka barang sesaat untuk mendapatkan seorang perempuan. Kalau tidak bisa melakukan itu, mereka tidak berhak mendapatkan perempuan itu. Laki-laki yang terlalu egois tidak jantan." P. 113
Pacaran sejak sebelum Adam sukses, sampai Adam sudah terkenal sampai sekarang, buat Ziva biasa aja. Nggak ada yang spesial. Karena bagi Ziva, Adam sudah lebih dari apa pun. Sayangnya, semakin tinggi pohon tumbuh, maka angin yang menerpa pasti lebih besar kan? Adam memang nggak tersandung skandal apa pun, pemberitaan tentang dirinya amat sangat positif. Tapi kalau Adam membuat kesalahan yang cukup fatal, apa Ziva bisa memaafkannya?
R E V I E W
Pas pertama kali baca ini agak dibuat kaget gitu sih. Karena ceritanya bakalan flashback gitu. Menurutku ini lebih kayak cerita teenlit gitu. Karena ini tuh runut banget. Diceritain dari awal mereka ketemu, kenapa mereka bisa jadi deket, lucu sekali mereka berdua.
Bagian yang aku sukaaaa banget tuh bagian dimana Adam sadar bahwa dia salah, dia harus berubah. Berubah yang nggak cuma buat dirinya aja, tapi juga hubungannya sama Zi. Sumpah deh ya, perjuangannya Adam di sini tuh menurutku perfect banget! Apa yaaaa.. Gentle banget gitu loh! Bikin jatuh cinta setengah mati. Selain itu, konfliknya cukup berat juga. Lebih ke arah konflik batin gitu.
Karakter favoritku masih tetep Adam. Keren banget dia pokoknya. Oh, Eyangnya Zi juga sering muncul dan ngasih nasehat-nasehat tentang percintaan gitu. Aku suka sih, jadi semacam pelajaran juga untuk kita. Ya memang ajaran Eyangnya masih agak kolot, tapi 'ngena' gitu! Sayang banget sama Eyangnya Zi!
Quotable:
"Laki-laki memang harus dibegitukan. Mereka nggak akan menghargai apa-apa yang gampang didapat. Semakin mereka harus berjuang sampai menggeh-menggeh untuk mendapatkan sesuatu, semakin mereka akan menghargai itu sewaktu sudah dapat." P. 114"Dalam suatu hubungan, tentunya lebih baik kalau kedua belah pihak mencintai satu sama lain dengan intensitas yang sama, tapi kalau itu bukan pilihan, pilihlah pasangan yang lebih mencintai kita daripada kita mencintai mereka, karena mereka tidak akan pernah menyia-nyiakan kita." P. 276"Cinta adalah satu kata yang terlalu sering tapi tidak pernah cukup diucapkan." P. 334
No comments:
Post a Comment