Friday, October 26, 2018

[Review] Silence


Judul : Silence

Penulis : Wiwi Suyanti

Penerbit : Hikaru Publishing

Tebal : 418 Halaman

"Apa aku sudah pernah bilang... bahwa aku selalu menyukai caramu memeluk aku?"


BLURB

Mereka mengenalnya sebagai Starla Alezander, sang megabintang yang memukau. Namun tak banyak yang tahu siapa nama aslinya dan siapa dirinya sebelum keluarga Alezander memungutnya dari bawah kerlipan bintang.

15 tahun berlalu, dan meski Starla tahu ia memiliki keluarga sempurna, orang tua yang baik, dan seorang kakak yang tulus mencintainya, tetap saja ia merasa sendiri.

Sampai akhirnya, ia menemukannya kembali. Orang itu. Bocah laki-laki yang meninggalkannya seorang diri dengan tubuh gemetar dan ketakutan, 15 tahun lalu.

"Aku pikir kamu sudah mati. Atau mungkin aku yang diam-diam menginginkan hal itu." Starla mengulas senyuman dingin.

"Sekarang... apa yang kira-kira harus aku lakukan padamu, hmm?"

- - - - - - - -

Starla Alezander, ingat, pakai Z, bukan X atau S. Kalo nggak kenal sama dia, pasti bilangnya dia baik, dia cantik dan terkenal. Sayangnya, kalau kalian kerjasama sama dia, kalian bakalan makan ati! Sama kayak yang dialami Nanda, asisten slash temen kuliahnya yang betah sama dia. Kayaknya udah nggak betah sih, cuma dibetah-betahin aja, karena gaji dari Starla gede bokkk.. Dan hmm.. Satu hal lagi yang bakalan bikin kalian iri setengah mati sama dia. Dia punya kakak namanya Ethan Alezander, dan si Ethan ini sayang banget sama dia! Siblings goals gitu dah.
"Namanya Ava. Dia bilang, dia senang berhasil menemukan kamu, Ares." — P. 47
Ares, laki-laki yang pertama kali berteman dengan Ava. Anak yang keliatannya jahat, tapi baik. Sayangnya, setiap perlakuannya ke Ava alias Starla, akan bikin salah satu dari mereka hancur. Starla sebenernya bukan anak panti asuhan. Dia punya masa lalu yang buruk. Salah satunya adalah disiksa sama orang yang berkedok panti asuhan, padahal dia mengeksploitasi anak di bawah umur. Ares dan Ava salah satunya. Saat itu, Ares tuh sebenernya mau nyelametin Ava, tapi sayangnya, Ares nggak ngelakuin hal itu dengan benar, jatuhnya, Ava jadi salah paham dan menyimpan dendam mendalam gitu.

Selama ini, Starla berusaha mencari Ares, tapi ternyata pertemuan mereka malah nggak disengaja. Lalu, apa yang bakalan dilakuin sama Starla? Tetap membalaskan dendam mendalamnya, atau malah mendengarkan cerita Ares dan tidak menghakiminya?


Novel keempat karya ce Wiwi. Sejak awal, aku udah yakin banget, cerita ini nggak jauh-jauh dari topik keluarga. Masih inget gimana Someday dan She's the Boss kan? Selalu ada topik keluarga yang dibawa, meskipun masih ada cerita cintanya.

Kali ini, bakalan membahas Starla Alezander, by the way, kalian selama baca bukunya ce Wiwi ini sadar nggak sih, kalau salah satu tokohnya ada yang nyempil di buku berikutnya? Misalnya, Liam di novel She's The Boss (kalau nggak percaya, coba deh kalian cari, ada penyebutan kata Liam), dan di novel ini, suprise! Ada Zach si tengil! Oke balik lagi ke Starla. Jangan ngira Starla ini sama kayak Starla di lagunya Virgoun ya? Big no! Beda banget. di novel kali ini, nyeritain, meskipun seseorang hidup bahagia, dikelilingi materi dan sebagainya, selalu ada celah masa lalunya. Entah dalam rupa apa. Kesakitan kah, atau bagaimana kah, kita nggak akan tau kalo mereka nggak cerita. Sama kayak Starla. Nggak ada yang tau masa lalu kelamnya dia gimana. Menurutku, dia ini bener-bener kelam banget. Beneran deh. Kasian kalo ngebayangin Ava kecil.

Penokohan di novel ini kuat banget. Dengan latar belakang Starla yang di masa lalu sesurem itu, loh. Berasa aku ngeliatin Ava kecil ngedeprok bareng sama Ares. Astaga. Bener-bener deh ce Wiwi ini. Belum lagi sempet ada adegan tunjek-tunjekan. Buset dah. Berasa nonton film action beneran. Konfliknya cukup berat menurutku. Karena dia kan lebih ngebahas tentang masa lalu gitu. Jadi lebih ke batinnya gitu.

Quotable:
"Cinta itu misteri, Starla. Kamu nggak bisa melihat satu cowok dan langsung tahu bahwa dia akan jadi yang terakhir. There's no such thing, Baby Girl. Itu cuma ada di novel atau film. Cinta itu harus dijalani setiap harinya, karena dengan cara itulah kamu bisa melihat ke mana dia akan membawamu pergi. Dia bisa membawamu terjun bebas ke dasar jurang, atau melayang ke surga." — P. 109

"Itulah namanya jatuh cinta. Cinta itu bukan bunga mawar atau pelangi di ujung langit. Cinta adalah sesuatu yang mengerikan, membuatmu panik, dan menjadi tidak waras. Tapi, kamu akan sangat menikmatinya. Dan saat kamu jatuh, kamu nggak ingin terbangun lagi."" — P. 110

"Sekadar mengenang saja tidak akan cukup untuk dua manusia yang saling mencintai. Karena 'mengenang' adalah cara halus untuk mengungkapkan perpisahan." — P. 267

"Manusia selalu berkata bahwa di balik segala keindahannya, 'cinta' itu sebenarnya sesuatu yang egois. Terkadang cinta membutakan nurani dan membuatmu melakukan sesuatu yang akan menyakiti orang." — P. 269

No comments:

Post a Comment