"Kita punya cara sendiri-sendiri untuk bertahan hidup tanpa orang yang kita cintai. Sebagian orang bertahan dengan memori, sebagian lagi justru terluka karena memori. Jadi..., kurasa kita tidak bisa memvonis seseorang itu kuat ayau lemah berdasarkan caranya melupakan orang yang dicintai."
"Orang yang sering menganggap sepele suatu hal itu nggak pantas jadi pemenang. Karena calon pemenang itu yang mau usaha dan nggak mudah meremehkan hanya karena dia sadar punya kelebihan."
"Masa lalu memang tidak bisa mendefinisikan siapa kamu. Tapi, masa lalu itu nggak pernah bisa dibuang. Daripada kamu menghabiskan tenaga untuk membuangnya, kenapa tenaga itu nggak kamu pakai untuk menerimanya?"
"Seseorang pernah berkata padaku, bahwa luka adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Adakalanya orang memilih untuk menimbunnya begitu dalam, ada yang memutuskan untuk menyimpannya sebagai kenangan, ada juga yang membuangnya jauh dan tak pernah kembali."
"Daripada kita terus-menerus mikirin masa lalu, kenapa kita nggak menggunakan energi kita untuk merencanakan masa depan? Mikirin gimana caranya biar Arga nggak mengalami nasib yang sama dengan Papa, misalnya?"
"Jangan pernah memaksakan perasaan muncul atas dasar kasihan atau simpati semata. Karena cinta dengan rasa kasihan serapuh perasaan mengasihani itu sendiri."
"Penting untuk punya sebuah tujuan yang mau kamu capai. Enggak masalah semustahil apa, itu urusan waktu yang ngebuktiin. Tapi, selagi kamu punya mimpi, hidup kamu enggak akan pernah mati."