Judul : Remedy
Penulis : Biondy Alfian
Penerbit : Pop Ice Cube
Tebal : 208 Halaman
"Terkadang tidak melakukan apa-apa justru membantu."
BLURB
"Lo yang nemuin dompet gue, kan?: tanya Navin.
"Ya," jawabku.
"Berarti lo sudah lihat semua isinya?"
"Ya," jawabku lagi.
"Berarti lo sudah—"
"Melihat kedua KTP-mu?" tanyaku. "Sudah."
Navin menarik napas panjang. Kedua matanya melotot kepadaku.
Rahangnya tampak mengeras.
Ada yang aneh dalam diri Navin, si anak baru itu. Tania tidak sengaja menemukan dompet Navin di tangga sekolah dan melihat di dalamnya ada dua KTP dengan data-data yang sama, hanya berbeda nama. Satunya tertera nama Navin Naftali, satunya lagi tertera nama Budi Sanjaya. Selain itu, ternyata Navin sudah berumur 20 tahun. Apa yang dilakukan seorang pria berusia 20 tahun di SMA? Sebagai seorang murid pula. Tania memutuskan untuk mencari tahu kebenaran tentang identitas ganda Navin. Sementara itu, Navin juga penasaran dengan sosok Tania yangkini mengetahui rahasianya. Karena sepertinya gadis penyendiri itu punya rahasia yang lebih besar darinya.
- - - - - - - - -
Tania, seorang anak SMA yang bersekolah di Surabaya. Tidak banyak yang tau dirinya, karena dia cukup tertutup dan menyendiri. Hari itu, mungkin jadi hari keberuntungan untuk dirinya, karena dia bisa menemukan menemukan dompet beserta uang di dalamnya sejumlah empat ratus ribu. Tak hanya uang saja, dia juga menemukan identitas ganda milik seseorang yang tidak dikenalnya. Hari itu akhirnya membuat Tania menghabiskan waktu yang menyenangkan sampai malam.
"Ini kesempatan buat kamu. Kamu bilang ingin maju ke depan, kan? Menyelesaikan urusan masa lalu itu modal yang baik untuk maju ke depan." — P. 85Navin, cowok yang baru aja pindah ke Surabaya untuk melanjutkan hidupnya dengan keadaan yang baru, tidak ada yang mengenalnya. Tapi sayangnya, di hari kedatangan ke sekolahnya, dia malah kehilangan dompetnya. Masalahnya, bukan pekara uangnya, tapi pekara kartu identitasnya yang ada di sana. Kartu identitas yang menyimpan masa lalunya, yang memang ingin disembunyikannya.
Lalu, setelah beberapa hari berlalu, Tania mengembalikan dompet tersebut secara sembunyi-sembunyi. Tapi yang terjadi malah Navin menemukannya. Dan sejak saat itulah, Navin memutuskan untuk mengikuti Tania, curiga dia akan membocorkan sesuatu. Di sisi lain, Tania sendiri juga menyimpan rahasia ang cukup besar, yang membuatnya senang mengalihkan rasa sakitnya selama ini.
Novel yang cukup memuat banyak pesan tersiratnya. Tapi masih relevan sampai saat ini sih menurutku. Karena tema yang diambil juga masih banyak terjadi saat ini, misalnya, pencarian jati diri, sampai menyakiti diri sendiri alias self harm. Di novel ini diceritakan bagaimana Tania melalui hari-harinya setelah ditinggalkan oleh Ibunya, dan Ayahnya juga jarang pulang karena kerja di luar pulau. Nggak kebayang aja sih aku. Karena, aku yang hidup sama orang tua yang lengkap aja masih suka ngrasa sendiri, apalagi ini bener-bener sendirian.
Karakternya sendiri aku suka ya, apalagi sama masa lalu keduanya. Aku cukup dibikin kaget. Karena kukira, alesan Tania self harm itu untuk meluapkan rasa sakit nggak bisa ketemu mamanya lagi. Tapi ternyata ada hal lainnya. Sementara untuk karakter Navin sendiri, aku nggak begitu kaget sih. Justru lebih kagetnya ke Tania. Masa lalu tiap-tiap orang itu beda-beda, tapi ada yang memang sengaja menunjukkannya, ada yang memang sengaja menyembunyikannya. Supaya nggak diketahui banyak orang. Itu sih menurutku, moral ceritanya. Selain itu, bikin aku atau mungkin banyak orang juga, supaya nggak gampang ngjudge orang. Karena kadang kita nggak tahu dia kenapa, seenaknya aja ngejudge.
No comments:
Post a Comment