Tuesday, October 17, 2017

[Review] Dharitri


Judul : Dharitri

Penulis  Nella Neva

Penerbit : Inner Child

Tebal : 376

"Kadang lebih mudah membenci daripada menyukai, karena yang kedua selalu berujung pada pengharapan, dan tidak semua harapan mewujud nyata. Seperti mengharap seorang ibu kembali, atau seorang ayah melunak."


BLURB :

Dunia Baru, bentuk restorasi setelah Perang Dunia III, diyakini sebagai dunia yang lebih baik bagi sisa umat manusia di Bumi. Pernyataan itu rupanya tidak berlaku bagi Aran dan Shreyas. Terdampar di Dharitri, negara pembangkang yang menolak konsep Dunia Baru, mereka berdua mencari cara untuk mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Selamat menikmati Dharitri, tempatmu menemuka bagian dirimu yang hilang dan merengkuh rekan sejatimu. Negeri mentari yang merangkul para petualang, selama kamu tidak tahu apa yang tertanam di dalamnya.

- - - - - - -
Ranala. Perempuan dari Dunia Baru. Merasa frustasi karena sudah habisnya masa percobaan untuk masuk ke Persatuan Unit di tempatnya. Tak ingin kembali ke rumah, karena dia tahu bagaimana respon orang tuanya, akhirnya dia berjalan menuju ke pinggiran sungai perbatasan disaat dia tahu saat itu adalah jam malam, yang harusnya seluruh penduduk kembali ke rumah masing-masing. Satu kecelakaan, mengubah seluruh hidupnya. Bahkan dia terdampar di tempat yang dia sendiri tak tahu dia ada di mana. Yang dia tahu, tempatnya sekarang, sudah jauh dari Persatuan Unit.
"Kalau tidak salah ingat, Dharitri berasal dari bahasa Sansekerta, yakni salah satu bahasa kuno yang sedikit-banyak diserap ke bahasa Indonesia. Dharitri konon memiliki arti 'Bumi'."
Desa Wanadu, Dharitri. Di sanalah Ranala sekarang tinggal bersama seorang penduduk desa yang 'terpencil' dan tanpa teknologi layaknya Persatuan Unit. Dan juga seekor Naga, yang bisa menyemburkan es. Karena suatu tuntutan, dia akhirnya pergi ke Rayon Pusat dan bertarung di sana. Hal itu lah yang menuntunnya pada masa lalu seseorang dan juga masa lalu Dharitri.

Novel ini, adalah novel fantasi pertamaku. Jujur aja, aku nggak seberapa interest ke fantasi, soalnya, kebanyakan novel fantasi itu di filmin. Jadinya lebih suka nonton film daripada baca novelnya. Aku baca novel ini karena rekomendasi temen, dan emang beneran bagus. Nggak boong. Waktu awal baca, banyak rahasia dan berbagai pertanyaan yang aku sendiri mikir kok bisa begini, kok bisa begitu. Tapi, waktu masuk pertengahan, di mana konfliknya udah masuk, mulai dibuka satu persatu. Dan, plot twist abis! Aku nggak nyangka endingnya. Bener-bener nggak ketebak.

Meskipun fantasi, nggak semua ujug-ujug nggak masuk akal. Justru semuanya juga masih dalam perhitungan. Termasuk waktu naikin Hibrida, sebutan hewan tunggangan di Dharitri. Masih bisa di nalar semuanya. Selain itu, ada asiknya juga, penulisnya nyisipin kebudayaan Indonesia di dalemnya. Thumbs up deh!

Overall, aku jatuh cinta sama bukunya, dan tokohnya. Terutama Shreyas. Meskipun dia dibesarkan dalam keluarga dan masa lalu yang buruk, dia bisa berubah. Ya ampun Shreyas. Hahahah..

Quotable :
"Obesesinya terhadap bahasa Sansekerta dan sebagai salah satu upaya beliau untuk melestarikan bahasa kuno tersebut." - P. 209

"Entah. Memulai hidup baru. Mencari pekerjaan layak yang mau menerimaku. Apa pun akan kucoba. Yang jelas, aku tidak ingin kembali menjadi seorang pembenci." - P. 374

No comments:

Post a Comment